Minggu, 05 September 2021

Hukum Tuhan (sunnatullah )

 




Kalau arus listrik negatif bertemu arus positip maka energi listrik tercipta. Kalau air dari atas bukit bertemu jurang, ia akan jadi air terjun. Bisa jadi energi. Kalau perempuan dan pria bersenggama, aliran sperman dan ovum bertaut, anak manusia tercipta.  Bahkan semesta ini dalam teori fisika tercipta karena energi yang melahirkan medan magnit dan gravitasi. Proses terbentuknya planet dan tata surya karena adanya hukum gravitasi. Sehingga semua benda langit terbentuk dan bisa berada di posisinya masing masing. Proses terus terjadi sepanjang masa sebelum kiamat. Itulah hukum alam, hukum sunattulah.


Kadang kita bertanya, manusia bukan Tuhan yang ciptakan, tetapi karena adanya senggama. Tidak ada istilah anak itu titipan  Tuhan. Memahami hukum alam, kadang membuat kita meragukan eksistensi Tuhan sebagai pencipta.. Memang Tuhan tidak menciptakan secara langsung seperti sulap abrakadabra. Tuhan lebih canggih yaitu hukum dan ketatapan Tuhan. Dari itulah proses penciptaan terjadi dengan sendirinya. Alam mikro maupu makrokosmos patuh atas hukum ketetapan itu. Automaker terbentuk secara harmoni. Itu juga menyiratkan bahwa kita dan semua materi bagian dari skenario Tuhan dalam panggung teater berkelas super gigantis.


Dalam bisnis dan sosial juga sama. Kalau anda mau berkembang maka pahami hukum ketatapan Tuhan itu. Orang tidak tertarik mengambil resiko atas bisnis anda kalau hanya sekedar proposal. Ya, kalau proposal hebat dasarnya investor tertarik, tentu dosen dan profesor sebagai creator bisnis utama. Dukungan investor adalah dukungan cinta.  Mendapatkan dan merebut cinta orang tidak bisa dengan mudah, seperti menggigit cabe langsung terasa pedas.  Anda harus memancarkan energi cinta kepada mereka. Darisana arus positip dan negatif bertaut. Setelah itu semua menjadi mudah.


Anda tidak bisa mendapatkan sahabat dalam lingkaran pergaulan anda, kalau setiap waktu anda dalam posisi meminta. Dalam hubungan suami istri juga sama. Kesetiaan istri atau suami dan akhirnya dia mau berkorban, itu karena anda memaklumi dia untuk menjadi dirinya sendiri. Tidak ada unsur superioritas dan inferior. Satu sama lain seperti katup positif dan negatif. Dari perbedaan itu, terjadi tarik menarik saling berbenturan dan karenanya melahirkan energi besar untuk saling menjaga sepanjang usia. 


Sukses adalah output  dari proses panjang dalam kelelahan dan kegagalan. Proses disiplin dan  keras kepada diri sendiri. Proses membunuh ego untuk focus kepada hasil. Proses yang memang  tidak semudah berdoa dan berzikir. Beras sampai terhindang dalam bentuk nasi adalah proses berlelah mengemburkan tanah, menyediakan air, menanam, merawat dan menjaga selama berbulan bulan. Semua manusia tidak peduli etnis dan agama yang berbeda, sama saja prosesnya.


Tuhan tidak pernah kirim makanan ke sarang burung dan uang ke ATM anda. Tapi hukum ketetapan Tuhan menjamin rezeki semua makhluk. Jadi pahamilah hukum ketetapan Tuhan bagaimana meraih rezeki itu, bukan sibuk melafalkan doa meminta kepada Tuhan seperti yang anda inginkan.  Kalau anda beriman kepada Tuhan maka anda juga harus beriman kepada hukum dan ketetapan Tuhan.  So Berhentilah berkeluh kesah dihadapan Tuhan dalam doa, karena itu tandanya anda tidak  beriman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Ekonomi kita " agak laen"

  SMI mengatakan ekonomi kita agak laen. Karena banyak negara maju pertumbuhannya rendah, bahkan seperti Jepang dan Inggris masuk jurang res...