Selasa, 11 Juni 2019

Mencoba Memahami Mu (5)

Kisah  yang saya tulis berjudul “ Mencoba Memahami Mu (5) " adalah kisah seputar wirausaha, yang memuat tentang kejujuran, kesabaran dan semangat. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.***





Selama ini Ayah Yen sangat respect terhadap Maria karena sikap Maria yang profesional. Tentu Maria tidak mau nampak bodoh dihadapan Ayah Yen dengan memohon ikut ke Beijing agar bisa meyakinkan prinsipal tekhnologi.  Ayah Yen bukan hanya seorang pejabat tinggi tetapi dia juga elite politik partai yang berpengaruh. Apalah Maria di bandingkan Ayah Yen. Kalau yang melakukan pendekatan kepada Ayah Yen adalah Budi mungkin lain ceritanya. Itu karena Budi punya koneksi dengan petinggi partai di China Maria tidak punya cara  yang tepat untuk bicara kepada Ayah Yen. Lantas apa yang harus Maria lakukan. ? Dalam kebingungan itulah, Budi telp dia. 

“ Gimana rencana ke Beijing? Kata Budi langsung ke pokok persoalan.

“ Mas, maaf aku engga bisa bicara dengan ayah Yen”

“ Kenapa ?

“ terlalu cepat untuk bicara dan berharap kemudahan dari dia? 

Budi terdiam. 

“ Hallo, Mas... “ 

“ Ya ya” 

“ Maaf Mas.. “ kata Maria dengan suara lambat. 

“ Ya sudah. Pastikan jangan sampai kontrak Head of agreement dengan venture capital gagal. Concern ke sana”

“ Ya Mas, Maria paham”

“ Ya sudah. Bye” telp di tutup Budi. 

Maria terhenyak. Kalaulah Budi punya power untuk mengatur bicara dengan ayah Yen, tentu dia akan berikan solusi segera. Tapi Budi memilih untuk menyerahkan kepada Maria. Itu artinya memang hal ini soal sensitif untuk perusahaan asing terlalu dekat dengan pejabat tinggi. 

***
Sudah hampir sebulan atau tepatnya 3 minggu belum ada titik terang pemerintah akan memberikan izin prinsip untuk pendirian pabrik dan pengelola kawasan tambang. Tiga kali pertemuan dengan team dalam rapat mingguan hasilnya sama saja. Masih menunggu. Minggu depan team akan mengunjungi lokasi tambang bersama pejabat otoritas. Pada waktu bersamaan akan mengadakan test sampling bahan tambang menyertakan tenaga akhli geologis. Ini tentu membutuhkan dana tidak sedikit.

Team juga mengusulkan perusahaan mengeluarkan dana survey yang sudah di lakukan pemerintah, kalau ingin meng kavling lahan tambang itu sebagai wilayah konsesi. Semua harus keluar uang sementara belum ada kepastian lahan itu benar benar layak secara ekonomi untuk di tambang. Karena belum ada studi menyeluruh oleh ahli geologi terhadap hamparan lokasi tambang. Belum ada kepastian izin akan keluar kalau analisa dampak lingkungan tidak mendukung. Dan ini butuh ongkos lagi agar laporan Amdal layak.  Maria menghela nafas. Karena anggaran sebesar USD 200,000 tidak cukup. Dalam anggaran biaya, Maria harus sediakan lagi uang sebesar USD 300,000. 

“ Bu, Maaf, uang kas kita tidak cukup untuk memproses izin” kata team bagian keuangan ketika rapat mingguan. 

“ Saya akan siapkan minggu depan. Yang penting jangan terhenti proses mendapatkan izin prinsip”

“ Tapi dari mana ibu dapatkan uang lagi? Tanya Robert.

“ Saya akan jual apartment saya di Jakarta. Engga ada masalah “ kata Maria santai. “ ada lagi yang mau dibahas” tanya Maria. Semua terdiam. 

“ Ya sudah. Kita sudahi meeting. “ kata Maria seraya berdiri dan melangkah keluar ruangan. 

Tak berapa lama di kamar kerja nya Maria melihat Yen keluar  dari ruangan meeting dengan menangis dan langsung ke luar kantor. Maria segera mencari tahu dengan mengejar Yen sampai depan Lift.

“ Ada apa Yen ? Kata Maria lembut.

Yen hanya diam. Air matanya terus jatuh. Lift  terbuka, Yen melangkah kedalam lift dan menutup pintu lift tanpa memberikan jawaban apapun. Maria tak bisa menahan. Dia segera masuk kantor. Diruang meeting masih ada Robert dan anggota meeting lainnya.

“ Ada apa ini ? Tanya Maria kepada  mereka satu persatu. Mereka menatap ke arah Robert. Maria menoleh ke arah Robert. “ Kamu ikut ke kamar kerja saya.” Kata Maria tegas. Robert segera mengikuti langkah Maria keluar dari ruang meeting.

“ jelaskan apa yang terjadi ? 

“ Bu, tadi saya dan semua anggota team sepakat agar Yen menggunakan fasilitas ayahnya untuk segera mengeluarkan izin prinsip agar kita bisa terbang ke Beijing untuk Deal dengan prinsipal. Agar kita bisa dapatkan uang dari venture capital. Tapi Yen menolak. “

“ Terus “ 

“ Saya katakan ke Yen, kita harus malu dengan Ibu Maria yang sudah memberikan jaminan atas dana venture  dan sekaligus dana Pra operasional sebelum dana venture masuk. Padahal  ibu engga ada saham sama sekali dalam perusahaan. Lantas masih pantaskah kita  jadi manusia bermoral kalau semua Menjadi Resiko orang lain. “ kata Robert dengan menunduk. 

“ Hanya itu yang kamu bicarakan?

“ Ya bu”

“ Kenapa dia menangis?

Robert terdiam. 

“ Jawab! 

“ Saya katakan,  Ayah Yen hanya memanfaatkan saya saja. Tidak mau berkorban. Padahal saya dan Yen adalah pemegang saham” 

“ Robert, kamu engga bisa melibatkan secara langsung ayah yen dalam bisnis. Dan bergantung semua hal kepada ayah Yen. Dengan kamu bicara seperti itu, kamu sudah melukai hatinya.  Bagi wanita, ayah itu figure yang sangat dihormati dan disayanginya. Dia tertarik dengan kamu, salah satunya adalah  karakter ayah nya ada pada kamu. “

“ Paham saya bu. Tapi saya engga enak dan malu dengan Ibu. Saya merasa secara moral berhutang terlalu besar kepada ibu. “

“ Saya terlibat karena pilihan saya. Karena saya lihat kamu orang baik yang harus saya dukung. Ayah Yen dan juga Yen orang baik. Engga usah dipikirkan masalah saya. “

“ Tapi ... “ Kata Robert yang tak sanggup meneruskan kata katanya.

“ Robert, saya pemimpin dalam team ini. Cobalah profesional. Saya tidak mau ada masalah dalam team. Jangan ada masalah diantara kalian. Semua keputusan ada pada saya  termasuk resiko. Mari focus ke bisnis process. Paham!”  Kata Maria dengan mata tegas.

“ Paham Bu”

“ Sekarang temui Yen.  Bujuk dia agar suasana hatinya kembali tenang” kata Maria tegas. 

Malamnya, Robert mengundang Maria makan malam untuk bertemu dengan Yen. “ Saya berharap ibu memberikan semangat kepada Yen. Dia sedang renta sekali bu. Maaf jadi merepotkan Ibu“. Maria menyanggupi. Kebetulan itu malam Sabtu. Hari minggu Maria akan terbang ke Jakarta untuk menjual apartemen nya. Dia dengar kabar Budi sedang di Hongkong. 

“ Bu, saya sadar kalau saya terlalu berambisi agar Robert dapat sukses sebagai pengusaha. Tetapi kemampuan saya mendukung nya kecil sekali. Berkali kali saya coba bicara dengan ayah tetapi ayah hanya diam saja. Saya kenal betul sifat ayah. Dia sangat mencintai saya dan kalau dia tidak bisa membantu itu memang diluar kemampuan dia. Saya tidak tahu apakah saya masih pantas dapat kehormatan dari Robert? Kata Yen dengan berlinang air mata ketika makan malam. . 

“ Apakah kamu benar benar mencintai Robert ?

“ Ya bu. “ 

“ Kalau begitu pegang cinta itu dengan kokoh. Kalau seandainya proyek ini gagal, kamu engga perlu merasa bersalah. Kerena niat kamu baik. “ kata Maria.

“ Dan kamu Robert “ seru Maria, “ kamu engga bisa kaitkan hubungan cinta kamu dengan Yen, karena Proyek, karena ayah Yen. Hubungan cinta itu harus lepas dari semua situasi dan kondisi. Kalian harus saling menguatkan satu sama lain.  Bukankah kamu pernah bilang bahwa Tuhan akan mentunaikan keinginan kita sejauh mana keyakinan kita terhadap pilihan kita. Ya kan”

“ Ya bu “

“ Yang membuat saya merasa bersalah karena semua menjadi beban ibu. Hanya karena ibu mau membantu kami” kata Yen. 

“ Saya tidak merasa terbebani. Saya akan merasa kecewa kalau kalian saling menyalahkan. Ini akan membuat team jadi lemah. Effort saya jadi sia sia” kata Maria melirik kearah Robert. 

“ Entah gimana lagi mau bicara dengan ibu. Bagaimanapun kami tidak akan bisa melupakan kebaikan ibu. “ kata Yen. 

“ Ya sudah. “ Kata Maria mengibaskan tangannya.

Setelah itu keadaan menjadi mencair Mereka bisa menikmati makan malam dengan ceria. 

“ Perbedaan usia kami jauh. Saya 28 tahun dan Robert 40 tahun. Saya terkesan kanak kanak di hadapan Robert. “ Kata Yen. “ Sementara Robert nyaman dengan wanita yang dewasa. “Sambung Yen.

“ Yen, mau saya nasehati ? 

“ Ya bu. “

“ Kalau kamu mencintai seseorang, kamu harus mau berubah. “

“ Tapi Robert juga harus berubah, mengerti saya.”

“ Kamu wanita. Sudah nasif kita para wanita yang harus lebih dulu berubah dengan memahami pria. Kalau tidak, maka kamu tidak akan menjadi tempat berlabuh bagi pria. Namun ketika kamu bisa memahami pria, maka kemanapun dia pergi, dia akan selalu merindukan kamu, tempat dia berlabuh , kamu akan selalu di hatinya. Paham ya.”

“ Paham, Bu. “ Yen terpesona dengan nasehat Maria. Dia cepat mengalihkan pembicaraan ke yang lain “  Oh ya bu. Kemarin ayah cerita kalau Pemerintah Vietnam sedang ada kesulitan untuk trade financing impor gas dan batubara.” kata Yen sambil

“ Emang kenapa ?

“ Pemerintah kesulitan dapatkan pasokan gas dan batubara dengan transaksi tanpa L/C.  Maklum ini untuk kebutuhan pembangkit listrik yang disubsidi negara. Pemerintah hanya bisa bayar 30 hari setelah delivery dengan mata uang Vietnam. “

“ Oh maklum saya. Itu dalam rangka mengurangi  tekanan neraca pembayaran. Sama dengan china. “

“ Engga paham saya “ kata Yen. 

“ Mungkin saya bisa bantu dapatkan solusi” kata Maria

“ Oh ya Bu. “ kata Robert terkejut.

“ Nanti saya akan bicarakan dengan ayah. “ Kata Yen

“ Kenapa engga sekarang aja kamu telp ayah “ kejar Robert.

Yen melirik ke arah Maria. Maria mengangguk. Yen langsung telp ke ayahnya. Kemudian dengan tersenyum. Yen bilang. “  Ayah minta saya ajak ibu kerumah sekarang. Gimana bu” kata yen. Maria tersenyum. “ Ya udah tutup bill. Kita temui ayah Yen sekarang.” Kata Robert.  Mereka pergi bersama ke rumah Yen dalam satu kendaraan. 

Maria terkejut. Rumah Yen tidak begitu besar. PNS di Indonesia  eselon 3 banyak yang punya rumah seperti ini. Pantaslah Vietnam bisa cepat tumbuh diatas puing puing kehancuran karena pejabatnya hidup sederhana. Ayah Yen menyambut kedatangan Maria di ruang tamu yang sederhana. Setelah basa basi, Ayah yen cerita tentang skema pembiayaan pengadaan batubara dan gas untuk pasokan pembangkit listrik. 

“ Kami sangat tertolong bila ada skema Pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan kami. Yang penting tidak membebani neraca pembayaran. “ kata ayah Yen. 

Maria langsung telp Wenny yang kebetulan menangani bisnis trade financing solution. Dengan penjelasan singkat, Wenny langsung bisa memahaminya. Wenny memastikan ada solusi untuk itu. 

“ Pak, Salah satu rekan saya yang khusus menangani bisnis  provider trade financing solution dapat membantu. Dia bisa terbang ke Vietnam  untuk menindak lanjuti proses deal nya. “ 

“ Bisa kirim company profile nya via emal ke saya “ kata ayah Yen. Maria langsung WeChat Wenny, minta dikirim company profile. Dalam beberapa detik sudah masuk file dari Wenny.

 “ Saya sudah kirim Company profile ke email Yen” kata Maria. Yen membuka file tersebut melalui notepad  dan memperlihatkan file itu ke ayahnya. Dengan seksama ayah yen membaca file itu. “ wow... daftar client nya besar besar ya. Mengapa kami tidak pernah tahu ? Kata ayah yen heran.

“ Karena perusahaan itu shadow banking , yang hanya melayani selektif clients saja”kata Maria tenang.

“ Wah beruntung sekali  saya bertemu ibu. Karena selama ini kami dibebani cost of fund  yang mahal sekali untuk solusi pembIayaan Import. Tapi sekarang kami bisa hemat” kata ayah Yen dengan mata berbinar. 

Jam 11 malam, Maria minta izin pulang. Ketika melangkah ke tempat parkir kendaraan, ayah Yen berbisik kepada Maria, “ saya akan bawa team ke Hongkong untuk bicara dengan rekan ibu. Apakah ibu bisa menemani saya?  Kata ayah Yen. “ tapi kalau ibu keberatan, maafkan saya” sambungnya. 

“ Oh senang sekali. Saya akan minta rekan saya atur perjalanan bapak dengan team ke Hongkong. Tolong beri saya daftar nama anggota rombongan yang akan berangkat”  

“ Oh engga usah repot bu. Kami bisa atur sendiri. “

“ Karena bapak yang datang artinya bapak tamu rekan saya. Jadi wajar mereka akan melayani tamu dengan sebaiknya. “ kata Maria. 

“ Terimakasih Bu. Besok Senin saya akan kirim daftar anggota rombongan yang akan berangkat” 

“ Terimakasih kembali” kata Maria membungkuk sebelum masuk kedalam kendaraan. 

Sampai di hotel, Maria menelpon Budi. 

“ Ya Maria” terdengar suara Budi.

“ Mas, aku minggu pulang ke jakarta. Tapi minggu depan aku akan ke Hongkong”

“ Ngapain ?

“ Dampingi rombongan Ayah Yen yang mau Deal dengan perusahaan Wenny untuk trade financing solution. Mereka butuh Solusi pembiayaan Import gas dan batubara”

“ Ok. Kabarin aku jadwal pastinya. “

“ Mas berapa lama di Hongkong?

“ Sampai akhir bulan ini. “

“ oh ok. Artinya minggu depan ada di Hongkong.”

“ Ya. “

“ Ya udah. Aku mau mandi dulu”

“ Ya udah”telp ditutup Budi.

***
Ayah Yen memastikan berangkat hari Rabu. Hari Selasa, dari Jakarta Maria sudah masuk Ho Chin Minh. Dia masih galau karena penjualan Apartement tidak bisa dilakukan cepat. Pinjaman juga butuh proses yang lama. Sementara dia butuh minggu ini harus ada uang. Karena minggu depan harus cash out agar proses perizinan dapat berlangsung. Sampai di kantor, dia dapat email dari Wenny. Daftar ticket business class dan akomodasi hotel untuk masing masing anggota team ayah Yen. Maria langsung forward email to ke Yen. Rabu pagi Maria sudah di Bandara keberangkatan bersama team Ayah Yen. Dalam pesawat Maria duduk disebelah Ayah Yen. Tidak ada pembicaraan karena Ayah Yen sibuk membaca selama penerbangan. Percis gaya Budi. Didalam pesawat kalau engga tidur ya baca buku.

Sampai di Bandara, Wenny dan staff nya sudah menanti di Bandara kedatangan International Hong Kong. Dengan kendaraan Van standar limo, rombongan berjumlah 4 orang meluncur ke Conrad Hotel, kawasan Central Hong Kong. Usai Check ini hotel jam menunjukan pukul 2 sore.

“ Apakah anda mau istirahat dulu, atau kita lanjut meeting di kantor kami” Kata Wenny kepada Ayah Yen. 

“ Sebaiknya kami ke kantor anda. Tidak begitu lelah. Penerbangan singkat. “ 

“ Baik. Kalau begitu. Silahkan ke kamar dulu, saya tunggu di loby “ Kata Wenny dengan membungkuk.  Maria bersama team ayah Yen menuju kamar untuk meletakan tas. 

Jarak kantor Wenny dengan Conrad Hotel tidak jauh. Karena kantornya juga di daerah Central. Hanya 10 menit dengan kendaraan sudah sampai.  Di ruang meeting, Wenny mempresentasikan bisnis jasanya dibidang financial solution provider. Lengkap dengan skema dan sumber daya yang dia miliki. Team Ayah Yen sangat tertarik.

“ Sangat menarik.  Solusi yang smart. “ Kata Ayah Yen.

“ Ya kami bukan broker. Kami hanyalah solution provider. Kami akan membuka LC ke seller batubara dasarnya adalah kontrak jual beli antara anda dengan seller. Dalam kontrak disebutkan adanya blocking payment dari anda kepada rekening yang kami tunjuk. Kontrak jual beli itu dasar kami mengajukan aplikasi pembukaan LC.  Biaya hedging dibebankan kepada anda dengan kontrak tersendiri. “

“ Jadi tidak ada komisi jual beli “ Kata anggota team Ayah Yen.

“ Tidak ada. Kami hanya dapatkan fee atas solusi pembiayaan. Itupun jumlahnya hanya 0,8% ditambah bunga selama 30 hari mengikuti tingkat bunga antar bank di London.”

“ Wah murah sekali kalau dibandingkan komisi lewat broker di Singapore “ Kata Ayah Yen.

“ Apakah kami bisa dapatkan proof of fund atas kemampuan anda? Kata anggota team.

“ Banker kami akan memberikan langsung Proof of fund kepada Bank anda” 

“ Wonderful “ Kata Ayah Yen.” Kami undang anda ke Vietnam untuk bicara teken kontrak sesuai dengan hukum kami.” sambung Ayah Yen.

“ Dengan senang hati. Tentukan jadwalnya, team kami akan datang ke Hanoi”

Semua nampak senang. Rapat berlangsung tidak lebih 1 jam namun menghasilkan deal yang cepat. Wenny wajahnya nampak berbinar melirik Maria.

Usai meeting, Maria mendampingi Team Ayah Yen kembali ke Hotel. Wenny ikut  “ Maria terima kasih ya “ 

“ Saya justru yang terimakasih. Kan perusahaan kamu sebagai guarantor deal dengan venture capital di KL.”

“  Tapi, kamu bawa client ikan paus ke saya. Gimana engga terimakasih. Kapan kembali ke Ho Chin Minh?

“ Rencana lusa balik ikut rombongan Team Ayah Yen “ 

“ Besok saya akan undang makan malam mereka. Bantu atur ya “

“ Kamu lah yang atur. Kan itu client kamu.”

“ Oh ok. “

“ Ada rencana malam ini ?

“ Sampai sekarang belum ada. “

“ Kalau engga ada , telp aku ya. Kita bersantai di Cafe favorit kita.” 

“ Siap boss. Jangan lupa ajak juga Esther “

“ Iyalah. “ 

Usai mandi, Maria dapat telp dari Ayah Yen. 

“ Bu Maria, saya dapat telp dari sahabat saya dari Beijing. Kebetulan sekarang ada di Hong Kong. Dia undang saya makan malam. Maaf apakah kamu bisa ikut serta ?

“ Dengan senang sekali.“ 

“ Ok kalau begitu saya tunggu di Loby hotel jam 7 ya. Karena jam 7.15 jemputan sudah datang.”

“ Ya baik pak. “ 

Maria sempat terkejut karena dia kenal betul kendaraan yang jemput nya. Itu kendaraan holding. Ada Logo B di pintu kendaraan.  Ketika  masuk kedalam kendaran dia masih bertanya tanya benarkan ini kendaraan milik holding Budi? 

“ Bu Maria, yang undang makan malam ini holding company yang akan biayai proyek klinker. Boss nya berteman baik dengan sahabat saya di Beijing. Saya belum pernah bertemu dengan boss holding company itu. Tetapi menurut cerita teman saya, dia orang baik.  Dan saya tahu tadinya kamu sebelum memimpin perusahaan baru untuk proyek klinker, kamu bekerja di anak perusahaan holding itu. Sama dengan Robert. Ya kan”

“ Ya pak. Tetapi ..” maria tidak bisa meneruskan pembicaraan.

“ Tapi apa ?

“ Saya tidak bisa ikut makan malam. Karena kalau Boss saya hadir , malah engga enak. Ada aturan,  kami hanya bisa hadir dalam acara apapun atasnama  holding kalau diminta oleh Boss. “

“ Sekarang kamu bukan lagi karyawan Holding. Kamu adalah mitra dari pemerintah kami yang akan membangun pabrik semen untuk mendukung program rumah murah. Engga salah kan “

“ Ya pak. Tetapi bagaimanapun dia tetap boss saya.”

“ Engga usah kawatir. Kamu datang karena kamu sahabat saya. “ kata Ayah Yen melirik Maria dengan tersenyum. “ Yen banyak cerita tentang kamu. Dia bilang kamu berkorban untuk dia seakan mengingatkan dia dengan almarhum ibunya. Apalagi kamu nasehati dia agar dia berubah untuk pria yang dia cintai. Kini berjanji akan berubah. Tidak akan manja lagi. “

Maria terdiam. Tidak tahu harus bicara apa lagi. 

“ Saya teringat almarhum istri saya. Sejak menikah dia harus mengorbankan segala galanya untuk saya.  Terutama dia harus mau berubah dari anak manja putri pejabat tinggi partai untuk hidup sederhana bersama saya yang masih merintis sebagai kader partai junior.  Kadang kalau ingat saya sedih. Mengapa dia pergi begitu cepat.  Teringat saya belum bisa membayar pengorbanannya. Teringat waktu saya yang lebih banya diluar untuk mengurus partai. Sementara dia sendirian dirumah mengurus anak dalam kesepian. Bertahun tahun begitu. Ketika karir saya mulai naik , dia jatuh sakit. Dua tahun dia berjuang melawan kanker payudara, akhirnya dia harus pergi sebelum saya benar benar siap ditinggal oleh nya. 15 tahu saya jadi single parent untuk putri saya. Selama itu Yen lebih banyak bersama pengasuhnya di rumah” 

Ayah Yen menghela nafas. “ Dan kini disaat Yen sedang butuh dukungan dan saya tidak bisa berbuat banyak,  Ibu Yen datang kembali.  Ya melalui reinkarnasi. Ibu Yen hadir didunia ini dengan kehadiran kamu. “ 

Maria hanya menunduk. Dia merasa tersanjung. Ini kali pertama dia begitu berharganya dihadapan pria.

“ Terimakasih Maria.” Kata Ayah Yen.

“ Pak tidak usah berterimakasih dengan saya.  Yen anak yang baik. Saya suka dia..” 

Kendaraan sudah sampai di Element Building. Mereka menuju lift untuk menuju lantai 101. Ketika pintu lift terbuka sudah menanti sekretaris Pak  Budi menuntun mereka ke dalam restoran Inakaya.  Dari jauh nampak Budi bersama profesor segera berdiri dari tempat duduk menyambut kedatangan mereka. Budi mengenakan setelan jas warna  biru tua dan dasi sutera begaris garis tegas. Begitu juga dengan profesor sahabatnya mengenakan jas abu abu dengan dasi warna hitam. Di table sudah ada 2 orang yang tidak Maria kenal. 

Ayah Yen mengenalkan Maria sebagai sahabatnya kepada Budi, Profesor  dan kepada yang lainnya.  Ayah Yen memberi kartu namanya kepada mereka satu persatu. Profesor mengenalkan Budi, dan dua orang itu kepada Ayah Yen. Budi menyerahkan kartu namanya kepada Ayah Yen. Dua orang yang hadir itu juga memberikan kartu namanya kepada Ayah Yen dan Maria. Tertera nama perusahaan itu adalah pemilik tekhnologi klinker. Salah satunya adalah boss dari perusahaan itu. Maria juga menyerahkan kartu namanya kepada mereka. Maria terkesiap.  

“ Bu Maria ini eksekutif dari perusahaan yang dimiliki oleh putri Pak Ho dan calon menantunya. Perusahananya sendang melakukan proses mendapatkan izin dari pemerintah Vietnam. Rencana bisnis nya seperti yang saya ceritakan tempo hari.” Kata Profesor kepada kedua orang itu.

“ Wah senang sekali bisa bermitra dengan Ibu. “ kata Boss pemilik tekhnologi itu.

“ Kami sedang berusaha mendapatkan izin dan melakukan studi menyeluruh” Kata Maria.

“ Kalau perlu bantuan, jangan sungkan hubungi kami. Kami siap mengundang anda ke pabrik kami. “ kata Boss pemilik tekhnologi dengan ramah. 

“ Terimakasih Pak. “ Kata Maria seraya berdiri dari tempat duduknya dan membungkukan tubuhnya.

Acara makan malam itu terkesan santai. Karena baik Budi dan Profesor serta ayah Yen terlibat pembicaraan ringan. 

“ Saya kagum dengan Indonesia belakangan ini. Pembangunan melesat sangat cepat. Hampir tidak pernah terbayangkan. Negeri yang hampir gagal setelah krisis moneter dan krisis politik tahun 1998 kini sudah menjelma menjadi  20 negara  terkuat ekonominya di dunia. Disaat negara sedang berjuang menghadapi krisis dengan pertumbuhan rendah, Indonesia tetap tumbuh dan percaya diri.  Bagaimana ini bisa terjadi begitu cepat ? Tanya Ayah Yen. Pertanyaan itu ditujukan kepada Budi. Ayah Yen tahu dari sahabatnya, Budi dari Indonesia. 

“ Itu berkat Presiden kami, Jokowi. “ 

“ Bisa jelaskan sosok pribadinya. “ 


“ Abraham Lincoln pernah berkata, hampir semua orang bisa menghadapi kesengsaraan tapi kalau anda ingin test karakter seseorang , beri dia kekuasaan. Tak banyak bahkan langka orang bisa lolos test. Kekuasaan adalah pusat segala glamor tersedia. Ketika kekuasaan ditangan anda maka orang ramai mendekati anda, pujian bertebaran untuk anda, harta mengalir deras dari berbagai sumber dan lebih hebat lagi ada rasa hormat begitu melimpah kepada anda dan keluarga. Datang dinanti dan tak datang dirindukan.

Jokowi tampil di panggung politik sebagai bentuk kasih sayang Tuhan kepada rakyat Indonesia setalah lebih setengah abad berada dibawah kekuasaan yang penuh glamor dan pesta tanpa jeda diantara elite kekuasaan. Di era Jokowi proses kerja adalah ungkapan cinta kepada ratusan juta rakyat yang merindukan the hope. Proses keterbukaan adalah ujud kerendahan hati kekuasaan yang tak bebas di kritik dan dikoreksi setiap saat. Kesederhanaan adalah ujud rasa hormat kepada rakyat yang memberikan amanah kekuasaan. Karenanya Jokowi tak sepi badai yang inginkan kekuasaan kembali seperti pesta pasar malam.”

“ Karena itu dia tidak disukai oleh sebagian rakyat khususnya kelas menengah , kelompok agama. “

“ Dia sadar itu. Itu bagian dari demokrasi. Itu karena dia melarang tentara dan polisi melepaskan bedilnya kepada orang yang menghinanya, merendahkannya dan ingin menjatuhkannya. Ketika orang membenci , dia mencintainya. Ketika orang memfitnah, dia meluruskan dengan senyum. Ketika orang ingin kemewahan, dia mengajak hidup sederhana. Wajar saja, bila dia seperti  berjalan dalam sepi ditengah orang ramai. Perjalanan spritual terberat sepanjang usia kekuasaan. Kalaulah bukan karena kecintaan kepada Tuhan yang tak bertepi,  untuk menjalani hidup seperti itu memang tak akan sanggup.

Jokowi memang bukan ulama atau ustad tapi dia muslim yang baik, dia bukan Jendral tapi dia tidak pengecut untuk membela NKRI, dia bukan cendekiawan tapi dia tidak inferior, dia bukan orang besar tapi dia punya cinta besar dibalik sikap dan perbuatan, untuk negeri yang dia cintai. Kami yang mayoritas mendukungnya tak akan biarkan dia berjalan dalam sepi karana dia ada untuk kami yang masih punya moral” 

“ Luar biasa. Cara anda menilai dia.” Kata Profesor.  “ Saya termasuk pemerhati terhadap kekuasaan dan kepemimpinan Jokowi. Hampir semua  berita tentang Jokowi saya kliping. “ Sambungnya. 

“ Oh ya “ Budi  terkejut. 

“ Apa yang dapat di contoh dari seorang Jokowi ? Kata Profesor. Budi hanya tersenyum. “ Ia pejuang kebenaran dengan keberanian di luar batas orang normal. Mengapa ? bukan karena dia tidak punya rasa takut tapi dia mampu mengalahkan rasa takut. Saya yakin banyak orang meragukan agendanya soal reformasi Migas, MInerba dan Pangan, perikanan , reformasi anggaran, pembangunan insfrastruktur, yang semuanya berdampak luas terhadap suhu politik yang memanas. Dia yakin bahwa semuanya terlihat tidak mungkin sampai selesai nantinya. Karenanya dia harus kerja keras membuktikan agendanya. Hanya itu. Kalau kadang dia terkesan lemah dihadapan gerakan massa dengan kesediaan untuk berdialogh , itu bukan berarti dia bersedia kalah. Tapi itulah cara dia untuk menaklukan lawan dengan kesabarannya untuk mendengar orang yang berbeda.

Jokowi sangat paham kebudayaan Indonesia. Dari manapun dia belajar dan mau mendengar apapun tentang kebudayaan Indonesia.Diapun belajar bahasa Asing dengan baik dan memahami kebudayaan asing. Dari kalangan Ulama dia belajar tentang hakikat agama dan cinta. Dari pemaham tentang kebudayaan dan agama itu dia mampu berdialogh dengan siapapun tanpa ada kesan memaksakan kehendak. Dan dia diterima oleh semua pihak karena dia menempatkan rasa hormat atas dasar kekeluargaan. Baginya kemenangan sejati bukan pemaksaan kehendak tapi memahami pendapat orang lain untuk kemudian mengajak orang menerima tanpa ada kesan kalah atau terpaksa.

Orang-orang dekat Jokowi tidak selalu orang yang ia sukai. Seringkali mereka adalah rivalnya, orang-orang yang digosipkan berusaha melemahkan kepemimpinannya. Tapi ia percaya bahwa dekat dengan rival adalah satu cara untuk mengendalikan mereka. Tapi bukankah mereka belum tentu akan loyal padanya? Jokowi mengakui bahwa loyalitas memang penting, tapi ia juga tak terlalu menggantungkan diri pada hal itu.

Jokowi percaya apa yang tampak di luar sama pentingnya dengan apa yang ada di dalam. Karena itu, ia benar-benar menggunakan penampilan fisik. ia melaksanakan ritual puasa secara teratur agar secara batin dan lahir sehat, tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidur yang cukup dan menggemari jamu tradisional untuk menjaga kesehatannya. Lebih dari dua tahun berkuasa, postur tubuhnya tetap begitu seperti awal dia berkuasa. Perutnya tidak buncit dan juga tidak terlalu kurus. Wajahnya pun tidak nampak lelah dan tidak nampak menua.

Meski Jokowi jelas-jelas menentang paham intolerance. Dia percaya bahwa tidak ada orang yang lahir untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci. Dan jika mereka dapat belajar untuk membenci, maka mereka juga bisa belajar untuk mencintai karena cinta datang lebih alami ke hati manusia dibanding kebalikannya. Ia juga sadar bahwa intolerance itu memiliki penyebab historis, sosiologis, dan psikologis yang kompleks. Karena itu ia tak pernah terpaku pada satu jalan untuk memecahkan masalah, seperti menggunakan kekerasan atau rekayasa hukum menjerat lawan. Jokowi adalah politikus yang pragmatis; Ia tak akan segan-segan mengubah taktik jika memang itu adalah cara paling praktis untuk mencapai tujuan akhirnya. Karenya dia tidak menutup diri dari orang orang yang berpikir bebas dan luas demi kepentingan nasional. Kepada Mahasiswa , saya katakan agar belajar dari sosok kepemimpinan Jokowi. Apabila kalian bisa seperti Jokowi, China akan lebih hebat dari yang ada sekarang.”

Maria hanya menyimak pembicaraan antara mereka. Namun berada ditengah tengah orang yang peduli dan punya standar moral tinggi, memang mengasyikan. Mereka punya wawasan international namun tetap membumi dan suka kepada kebaikan. Usai makan malam, Maria hanya tersenyum kearah Budi, dan melangkah mengikuti ayah Yen menuju lift.  Dia semakin kagum dengan cara bisnis Budi. Sekecil apapun peluang untuk merebut hati orang selalu dia manfaatkan. Dia selalu masuk pada  moment yang tepat.

Sampai di Hotel jam 11, Maria membuka  smartphone nya. Karena dari tadi dia setting silent. Baru dia tahu ada missed call dari Wenny tiga kali dan pesan lewat WeChat.  “ Jadi engga ketemuan ? Dia langsung jawab, “ OK sekarang saya menuju wanchai”  Hanya berselang sekian detik, Wenny sudah menjawab “ see you then “ 

“ Wen, “ seru Maria ketika mereka sudah berada di Cafe and Bar.  “ tadi  aku makan malam dengan Ayah Yen, dan sahabatnya dari Beijing. Juga boss pabrik klinker di China. Tahu engga kamu ?

“Apa ?

“ Makan malam itu yang atur Budi” 

“ Budi ??? Wenny melongok.

“ Ya. “ 

“ Artinya makan malam itu sudah direcanakan dengan baik.  Mengatur perjalanan temannya dari Beijing dan boss pabrik datang pada acara makan malam itu tentu tidak bisa mendadak.  “ kata Wenny manggut manggut.  Wenny menerima  panggilan telp “ Ya pak. Tadi siang rapatnya bagus. Maria bawa ikan paus ke saya “ Terdengar Wenny bicara. Maria tahu itu dia sedang bicara dengan Budi. “ Baik pak. Saya tunggu,” Telp di matikan.

“ Budi, on the way kemari”  Kata Wenny. Selang beberapa menit kemudian, Esther dan Budi datang. Maria memeluk hangat Esther.  Budi diantara para sahabatnya terasa tanpa jarak.  

“ Mas , aku butuh uang USD 300,000. Bisa pinjam. ? Jaminannya apartement aku di Jakarta. “ Kata Maria. Wenny dan Esther tersenyum mendengar permintaan dari Maria.

“ Apartemen ? “ Budi terkejut. “ Itu kan saya yang beliin waktu kamu mau menikah dengan manta suami kamu si pilot ganteng. Sekarang kamu gadaikan ke saya. Emang untuk apa uang itu? 

“ Nanti kalau pinjaman aku cair di bank akan balikin. Atau kalau laku di jual apartement itu aku balikin. Hanya dua minggu aja, Mas “

“ Untuk apa uang itu ? jawab” Kata Budi tegas. " Kemana saja tabungan kamu selama 10 tahun kerja sama saya. Itu jutaan dollar? 

“ Aku deposit untuk Maya. Itu engga bisa diambil. Udah niat untuk Maya”

“ Jadi untuk apa uang itu ? 

Maria hanya diam. Dia tidak mau bicara lagi. Sudah sifat Budi kalau keluar uang selalu detail pertanyaannya. Maria melangkah ke Toilet. Wenny mengikuti. “ Wen, besok aku transfer ke rekening kamu. Udah engga usah minta sama Budi. “

“ Nanti saya kembalikan “

“ Ya tenang saja. “ 

“ Kita punya sahabat seperti Budi harus memahami dia.”

“ Uang itu untuk modal perusahaan sebelum dana dari modal ventura masuk. Kan kamu ikut dalam negosiasi waktu di KL. Kalau syarat tidak terpenuhi uang tidak cair. “

“ Mengapa tidak bicara dengan Budi soal itu. Saya yakin dia akan mengerti”

“ Aku engga enak.  Karena bagi Budi syarat itu tidak berat. Hanya soal sederhana. Engga butuh dana besar. Aku bisa atasi. Memang aku bisa atasi sebesar USD 200.000 tapi  nyatanya proses nya tidak mudah. Butuh tambahan biaya lagi.”

“ Oh begitu. Memang antara kamu dan saya berbeda. Saya dari awal hanya menempatkan diri sebagai karyawan dia. Sementara kamu dan Budi bersahabat dekat, emosi terlibat.  Kamu berusaha ingin tampil sempurna di hadapan Budi. Sebaiknya, bersikap lah apa adanya. Sampai kapanpun Budi tidak akan berubah. Yakinlah. “ 

Ketika Maria kembali ke Meja.
" Kamu kenapa sih begitu. " Kata Esther kepada Budi " Maria pinjam uang, bukan minta. Pakai jaminan lagi. Kenapa kamu mau tahu segala apa alasannya. Emang dia istri kamu?. Apa susahnya kamu keluar uang. " Kata Esther dengan ketus. Memang antara Budi dan Esther bersahabat. Tidak ada hubungan kerja. Makanya Esther lebih leluasa kalau bicara dengan Budi.  

" Ya udah. " Budi menoleh ke arah Wenny. " Pinjamin dia uang. " 

BERSAMBUNG

China dibangun dengan mindset modern

  Kalau kita melihat situasi China sekarang dan negara maju lainnya. Kita harus memberikan hormat kepada sains. Mengapa ? China adalah labor...