Apa sih bedanya AgroIndustri dengan agriculture ? Walau keduanya adalah bertani namun cara berpikir berbeda. Kalau agroindustri menjalankan pertanian dalam skala industri. Tentu berpikir industri. Sementara Agriculture, bertani dalam skala budaya. Ya berpikir secara tradisional. Hasil atau output nya tentu berbeda pula.. Sebagian besar masyarakat kita masih dalam tahap bertani karena faktor budaya atau tradisional. Yang akan saya bahas selanjutnya adalah pertanian secara industri.
Dikatakan industri karena ia mengubah bahan mentah pertanian menjadi produk bernilai tambah sekaligus menghasilkan pendapatan dan lapangan kerja serta berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Untuk itu membutuhkan perubahan mendasar, seperti sikap terhadap sains, etos kerja, pengambilan risiko, dan pengambilan keuntungan, bukan sekedar bertahan hidup. Ada beberapa faktor yang menjadi dasar industri pertanian.
Bisnis proses.
Industri terkait dengan produk dan jasa dalam bisnis proses. Dalam konteks pertanian itu meliputi penanaman, pemrosesan, dan distribusi sebagai bagian rantai pasokan untuk industri makanan atau pharmasi. Secara sederhana rantai pasokan pertanian itu ditujukan kepada Industri pangan seperti daging, sayuran, buah, biji-bijian, dan produk susu. Downstream produk petanian ini luas sekali, misal Serat dari tumbuhan dan hewan diperlukan untuk industri tekstil. Unsur pisang sebagai excipient diperlukan oleh industri phamasi. Nah di hilir dari proses produksi menghasilkan Bahan bakar, seperti biofuel.
Management rantai pasokan.
Mempertahankan rantai pasokan yang efisien sangat penting, terutama dalam industri pertanian. Peningkatan populasi terus berlanjut; dengan demikian, kebutuhan akan rantai pasokan yang lebih baik menjadi semakin pentingi. Pertanian kan membutuhkan berbagai jenis sarana untuk menjalankan operasi sehari-hari. Harus menyediakan pakan ternak, pupuk, dan bahan lain yang diperlukan dalam jumlah besar. Vendor dan pemasok harus diidentifikasi dan dipilih. Sistem digital management supply chain, sangat membantu untuk menghubungkan produsen dengan alat dan barang yang dibutuhkan untuk efisensi dan efektifitas bisnis. Ini termasuk cara untuk membantu produsen menemukan harga terbaik yang dibutuhkan. Dari perspektif pemrosesan industri makanan, sumber dan pengadaan juga merupakan bagian penting dari rantai pasokan.
Ekosistem financial.
Makanan adalah salah satu kebutuhan kita yang paling mendasar dan pertanian telah menjadi pusat keberadaan manusia selama ribuan tahun, namun anehnya sektor ini selalu kurang terwakili dalam portofolio investasi. Di negara berkembang, petani kecil seringkali kekurangan sumber kredit jangka panjang. Sementara perbankan tradisional, keuangan mikro, dan koperasi tidak efektif mengatasi beberapa kesenjangan pembiayaan. Pertanian adalah subjek yang sedikit dipahami oleh Financial institution.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa pengelolaan pertanian berbasis industri adalah investasi yang menjamin sustainable growth. Peluang sangat besar karena populasi terus bertambah. Ekosistem financial di creata harus terintegrasi antara produsen, pembeli dan penjual. Artinya dalam ekosistem Financial, terdapat produk keuangan untuk rantai nilai pertanian yang saling terkait. Pendekatan Ekosistem memberikan akses keuangan yang terhubung dengan lembaga pembiayaan non bank, perbankan, pemerintah, lembaga clearing komoditas, financial market dan supply chain financial.
Logistik.
Setelah tanaman siap, ia harus keluar dari lahan pertanian dan sampai ke tangan konsumen akhir. Bisa langsng ke supermarket atau diserap industri downstream. Produk ini seringkali mudah rusak, dan harga yang volatile, sehingga sangat penting systen logistik ; Sistem stockist yang didukung fasiltas penyimpanan dan treatment berbasis tekhnologi. Resi gudang dan Digital supply chain management yang terhubung dengan ekoistem financial. Sehingga dari upstream sampai downstream terintegrasi dalam satu ekosistem.