Minggu, 17 September 2023

Pemikiran Yahudi

 



Kemarin saya diskusi dengan teman. “ Apa mungkin akan ada konflik terbuka antara China dan AS di Laut China Selatan” tanya teman.


“ Pernahkah Israel dan Iran bertemu di Medan tempur. Padahal sekian dekade mereka terus bertengkar dan hubungan tidak pernah harmonis. “ tanya saya balik. Dia mengerutkan kening dan akhirnya menggeleng. “ Nah begitu juga dengan AS dan China. Engga mungkin bertemu di medan tempur “ kata saya.


“ oh itu opini kamu saja. Itu bukan fakta ? katanya. Teman ini akademisi dan S3 bidang politik international. Saya senyum aja.


“ Justru tugas kamu membongkar opini saya itu apakah releva dengan fakta atau tidak. “ kata saya.


“ Ok saya tanya” katanya “ apa ada dasar kajian ideologis sehingga engga mungkin konflik terjadi bila sama sama idiologi. “ Lanjutnya. Saya tahu, bahwa konflik terjadi karena perbedaan landasa berpikir.  Pertanyaan yang sangat konkrit. 


“ China itu sosialis komunis dan AS , kapitalisme. Keduanya berbeda memang tapi lahir dari etnis yang sama, yaitu Yahudi. Sosialisme Komunis lahir dari Karl Max. Kita semua tahu, Marx berdarah Yahudi. Kakek pihak ibunya adalah seorang rabbi Belanda, sementara garis ayahnya meliputi para rabbi Trier sejak 1723, sebuah peran yang diambil oleh kakeknya Meier Halevi Marx. 


Sementara Kapitalisme lahir dari ekonom yahudi. Seperti David Ricardo disebut menjadi orang pertama yang menggunakan istilah "kapitalisme" dalam buku berjudul "Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan pada 1817. Ricardo salah satu orang yang terlibat dalam pencetusan teori ini. Beberapa yang lain di antaranya, Adam Smith, Thomas Malthus, dan James Mill. 


“ Tapi walau lahir dari etnis yang sama, bukan berarti mereka satu pemikiran.”


“ Benar, kalau teori itu lahir dari kampus. Tetapi teori mereka lahir dari prinsip ajaran taurat agama yahudi itu sendiri. Dari sana mereka kembangkan menjadi beragam teori termasuk ekonomi, Nah karena nara sumbernya sama, tentu orientasi nya juga sama.  Jadi engga mungkin bertemu di medan konflik. Apakah perang dingin antara Soviet dan AS bertemu di medan perang dunia ketiga? kan engga. Selesai begitu saja. Sama juga Syiah itu lahir dari sekte yahudi yang dekat dengan sunnah. Makanya cara berpikir syiah dan Yahudi sama aja. “ kata saya. Dia terdiam.


“ Ok itu fakta tapi masih ada unsur opini. Apa lagi dasar argumen kamu terutama soal Shiah dekat dengan Yaudi soal pemikiran” tanyanya.


“ Kamu baca buku, Between Muslim and Jew: The Problem of Symbiosis Under Early Islam , Steven Wasserstrom. Buku itu menarik karena ditulis dengan metode riset. Itu penjelasan yang sangat utuh dengan telaah sejarah dan filosofis Yahudi- shiah.” Kata saya. 


“ Ok, itu masih bersifat opini. Apalagi ?


“ Kamu tahu the Brookings Institution? tanya saya. 


“ OK apa ?


“ Itu lembaga think thank ekonomi dan politik yang di inisiasi oleh Jewis group dan dibiayai oleh miliader Yahudi. Bermarkas di Embassy Row di Washington, D.C.  Lembaga paling berpengaruh di AS dan Dunia. Semua Chairman the FED dan US treasury harus dapat rekom dari Brooking. Mereka hanya ada kantor cabang di China dan India. Negara lain tidak ada. Kini dua negara itu, china dan India menjadi kekuatan ekonomi baru.” Kata saya. Mau bantah apa lagi dia.  Dia terdiam.


‘ Bagaimana indonesia ?

“ Creator UUD 45 adalah Dr Radjiman Wedyodiningrat, dan dia adalah anggota dari Freemason yang kemudian abad 20 berubah nama menjadi Brooking. “ Kata saya. Nah dia terhenyak. Gua pedagang sempak. Gau tahu dimana dunia gua tinggali dan tahu harus bermain.


Kamis, 31 Agustus 2023

Visi bisnis..

 





Masalah Singapura adalah soal air bersih dan energi listrik. Dua hal itu Singapore tidak sepenuhnya mandiri. Singapore mendapat energi listrik dari Pembangkit listrik Tenaga Gas, 60% fuel gas berasal dari Indonesia. Ekspor gas RI ke Singapura, tercatat minimal sekitar 700 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Bagaimana dengan Air? 80% kebutuhan air berasal dari Malaysia. 


Dalam rangka mengurangi emisi karbon dan mengikuti Standar ESG, ya Singapore berencana mengubah energi listrik mereka berasal dari energi yang terbarukan. Maklum sebagai negara jasa logistik dan financial kelas dunia, Singapore harus mematuhi standar ESG ini, Kalau engga, pasar keuangannya akan kena ban. Bisa bangkrut negara itu. Sejak beberapa tahun lalu, Singapore sudah teken kontrak pengadaan Listrik tenaga air dengan Malaysia, Thailand dan Laos. 


Saat sekarang sudah dibangun energi listrik tenaga surya (PLTS). Ini pilihan yang cerdas. Rata-rata penyinaran matahari di Singapura yang mencapai 1.580 kWh/m2 setiap tahunnya membuat solar PV menjadi pilihan utama. PLTS berlokasi di Tengeh, bagian barat daya Singapura. Mereka bangun Danau buatan (Waduk), di dalamnya ada 10 'pulau' PLTS dengan ukuran dan jumlah panel yang berbeda. Total luas sepuluh pulau PLTS tersebut mencapai 45 ha atau sepertiga wilayah dari waduk buatan tersebut.


Emisi gas buang yang dipangkas dengan penggunaan PLTS berkapasitas 600 MW ini setara dengan menghilangkan 7.000 mobil dari jalan raya. PLTS apung ini digunakan sebagai sumber energi memproduksi air minum warga Singapura yang diproses dari fasilitas pemurnian air (water treatment). Artinya semua saluran air di negara tersebut sekarang ditenagai oleh energi terbarukan.


Singapore masih perlu PLTS lain untuk energi listrik rumah tangga. Tentu pilihan mereka adalah lokasi di Indonesia yang luas, dan bahan baku yang melimpah untuk produksi kaca. Rencana akan dibangun di Pulau Rempang,  Batam. Tak tanggung-tanggung, Singapura mengharapkan bisa mengimpor listrik hingga 1.200 Mega Watt (MW) atau 1,2 Giga Watt (GW) pada 2027 mendatang. Untuk tahap awal, diharapkan 600 MW listrik sudah bisa diimpor dari RI pada 2025. Ekspor listrik  itu akan dilakukan oleh tiga konsorsium, Pacific Medco Solar Energy, PT Adaro Clean Energy Indonesia (Adaro Green), dan PT Energi Baru TBS (TBS) dengan produsen panel surya dan Battery Energy Storage System (BESS), yakni Jiangsu Seraphim Solar System Co Ltd (Seraphim), LONGi Solar technology Co Ltd, IDN Solar, Huawei Tech Investment, dan Sungrow Power Supply Co Ltd. 


Produsen panel Surya.


Informasi dari BPKM bahwa di Pulau Rempang akan dibangun Pabrik kaca khusus untuk panel Surya.  ini akan menjadi pabrik kaca nomor dua terbesar dunia. Nilai investasi akan mencapai RP. 381 triliun. Menurut saya berita itu terlalu bombamdis. Tidak rasional kalau dikaitkan dengan kemampuan investor sekelas Xinyi. Karena dari 10 produsen kaca dunia, seperti Beijing Glass Group, Saint Gobain, PPG Industries. AGC, Corning, Nippon Sheet Glass Co, Vitro, Pilkington, tidak ada nama Xinyi. 


Kalau mengacu kepada laporan keuangan Xinyi Group, Asset hanya usd 7 miliar. Itupun aset konsolidasi holding. Kalau ditotal Rp 105 triliun.  Kalau lihat current asset nya yang sebesar USD 1,7 miliar. Engga mungkin dia bisa leverage diatas 50% dari total asset.. Kerana DSR nya sekarang udah 40%.  Jadi financial capability dia maksimum  usd 1 miliar atau Rp 15 triliun.


Investasi yang besar itu bukan buat pabrik kaca tapi buat PLTS. Mungkin untuk pabrik kaca Rp 10 Triliun udah besar banget. Sisanya 300 triliun lebih untuk PLTS. Dan itu proyek Boy thahir, Antoni Salim dan TBS. Mereka pasti mudah dapatkan kredit dari bank dalam negeri. “ Hebat ya, nama asing dicatut tapi sebenarnya boss dalam negeri yang punya gawe. Apalagi mereka udah dapat offtake jual listrik  ke Singapore. “ kata teman.


Bahan baku kaca. 


Indonesia sangat kaya akan bahan baku kaca berupa Pasir kwarsa. Terutama di Kalimantan dan Belitung. Tentu pemilihan lokasi Pulau Rempang untuk pusat produksi karena  dekat dengan Kalimantan dan Belitung. Dari pasir kwarsa ini akan di hasilkan Polisilikon. Bentuk nya ya butiran halus tapi dengan tingkat kemurnian yang tiggi. Engga campur mineral lain. Polisilikon umumnya diproduksi menggunakan metode yang mengandalkan gas yang sangat reaktif, Idisintesis terutama menggunakan silikon tingkat metalurgi, hidrogen, dan klorin, selanjutnya masuk proses Seimen..


Rencana Polisilikon yang diproduksi di Pulau Rempang ini akan dikapalkan ke China untuk diproses menjadi Ingot dan Wafer, dan kemudian barulah pabrikasi Sel. Setelah jadi sel, maka selanjutnya masuk proses manufakur Modul solar sel sebagai penyerap panas matahari dan di ekspor lagi ke Indonesia untuk proyek PLTS yang rencana akan dibangun di Pulau Rempang, baik di darat maupun di sepanjang pantai secara floating. Memang butuh luas lahan ribuan hektar, termasuk pesisir pantai. Listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini akan disambungkan lewat kabel bawah laut ke Singapore.


Kenapa tidak bangun secara terintegrasi aja di Indonesia ? “ Itu tekhnologi yang lahir dari laboratorim riset metalurgi. Itu kekuatan mereka. Engga mungkin mereka bangun dekat dengan SDA. Engga mungkin dilepas ke orang lain dan lagi nilai tambahnya 100 kali. “kata Teman.


Konflik agraria Pulau Rempang.


Mahfud menyebut negara telah memberikan hak atas Pulau Rempang kepada sebuah entitas perusahaan pada 2001-2002 berupa Hak Guna Usaha (HGU). Padahal itu hanya MOU dengan BP Batam. Belum ada HGU. Sayangnya sejak tahun 2004 belum keliatan proses pembangunan yang terjadi. Kalau  lahan kosong tersebut kemudian ditempati oleh warga itu juga sudah sesuai dengan amanah Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pasal 15 dan Pasal 2 ayat 3. 


Tahun 2022 investor yang punya hak tahun 2002 itu datang menuntut haknya. Pemerintah mendukung upaya pengosongan lokasi di pulau Rempang itu. Alasannya investor berhak atas lahan itu. Lantas dimana UUPA ? Apakah harus diabaikan! dan lagi berdasarkan  PP nomor 20 tahun 2021 


(1) Dalam Pasal 7  dijelaskan bahwa, untuk Tanah Hak Milik yang telah dikuasai oleh masyarakat serta menjadi perkampungan, dan/atau dikuasai oleh pihak lain secara terus-menerus selama 20 tahun, dan/atau fungsi sosial, maka  Hak Atas Tanah tidak terpenuhi.


(2) Tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai, Hak Pengelolaan, Hak Guna Usaha (HGU), dan tanah yang diperoleh berdasarkan dasar penguasaan atas tanah akan menjadi objek penertiban tanah terlantar terhitung mulai dua tahun sejak diterbitkannya dasar penguasaan atas tanah. Artinya apabila 2 tahun sejak hak diberikan tidak dimanfaatkan maka tanah itu masuk objek penertiban, termasuk pencabutan izin.  


Yang pasti sampai tahun 2020 di pulau rempang  itu sudah   ada 16 kampung lengkap dengan fasilitas sekolah dan klinik, kantor kepala desa. Artinya peradaban sudah tercipta disana. Lantas, mengapa pak Mahfud katakan  bahwa pemilik hak lahan yang diberikan tahun 2002 berhak menuntut upaya pengosongan lahan yang sudah dihuni warga , dan pemerintah mendukung! Dan itu dilakukan tahun 2022 atau setahun setelah PP 20/2021.  


Nah, walau pp 20/2021 itu dasarnya adalah Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pasal 15 dan Pasal 2 ayat 3. Namun pemerintah tetap merasa tidak melanggar hukum untuk mengosongkan Pulau Rempang. Karena berdasarkan UU Ciptakerja (CK) tahun 2023 memang membolehkan membebaskan tanah, apalagi proyek PSN. “ Tadinya sebelum UU CK, masyarakat terdampak mempunyai hak untuk menerima dan menolak lahannya dikosongkan. Melalui UU CK dan berbagai peraturan kemudahan PSN, kan semua hambatan itu dipangkas," kata teman.


So, jalan menuju memuaskan permintaan Singapore untuk mendapatkan listrik tenaga Surya  tidak bisa dihalangi. Begitulah visi bisnis yang merupakan agenda besar pemerintah. Semua aparat wajib mengawal agenda ini. Kita perlu devisa untuk bayar utang luar negeri dan butuh pajak untuk menopang tanggung jawab sosial negara. 






Selasa, 29 Agustus 2023

Polusi udara Jakarta mengkawatirkan...

 




Polusi Jakarta sudah sangat mengkawatirkan dan mendesak segera dicarikan solusinya. Bahkan ada wacana idiot lewat work from home/WFH) untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Tidak usah ditanggapi serius. Mereka berbicara tidak atas nama kepentingan rakyat banyak tapi atas nama kepentingan pengusaha dan cuan. Ada banyak faktor penyebab polusi udara Jakarta, seperti asap kendaraan, karhutla atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama di Kalimantan, efek fenomena iklim yang membuat hujan makin hilang, El Nino. Saya lebih percaya data dari Walhi dan Greenpeace, bahwa penyebab utama adalah PLTU batubara.


Data Walhi bersama Greenpeace pada 2017 memetakan bahwa ada 10 PLTU berbahan bakar batu bara di Banten yang menyumbang polusi di Jakarta. Sebanyak 10 PLTU itu adalah PLTU Lestari Banten Energi berkapasitas 670 MW, PLTU Suralaya unit 1-7 berkapasitas 3400 MW, PLTU Suralaya unit 8 berkapasitas 625 MW, PLTU Labuan unit 1-2 berkapasitas 600 MW, dan PLTU Merak Power Station unit 1-2 berkapasitas 120 MW. Kemudian PLTU Lontar unit 1-3 berkapasitas 945 MW, PLTU Lontar Exp berkapasitas 315 MW, PLTU Babelan unit 1-2 berkapasitas 280 MW, PLTU Pindo Deli dan Paper Mill II berkapasitas 50 MW, serta PLTU Pelabuhan Ratu unit 1-3 berkapasitas 1050 MW.


Lebih parah, pada tahun 2020 lembaga penelitian Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) mencatat bahwa Jakarta juga dikelilingi 118 fasilitas industri yang turut berkontribusi terhadap pencemaran udara di Jakarta. Jadi kalau ada yang berbicara tentang data penyumbang polusi udara Jakarta adalah asap kendaraan fuel BBM. Itu dia sedang jualan idea agar pemerintah segera gelontorkan dana subsidi kendaraan listrik.  Pada waktu bersamaan melindungi bisnis pembangkit listrik dari batubara. 


Batubara itu memang sangat polutan dan berbahaya untuk kesehatan jangka panjang. Ia merupakan sumber utama polusi udara beracun termasuk SO 2 , NOx, partikel ≤10 μm (PM 10 ), dan partikel ≤2.5 (PM 2.5 ) dapat berdampak buruk terhadap kesehatan penduduk di komunitas sekitar [ 1 , 2 ]. Selain polutan yang dikeluarkan dari tumpukan pembangkit listrik, masyarakat juga mungkin terpapar abu batubara, yang merupakan produk limbah yang dihasilkan selama pembakaran batubara. Abu batubara terdiri dari abu terbang, abu dasar, terak boiler, dan bahan desulfurisasi gas buang [ 3 ] yang mengandung beberapa komponen neurotoksik, termasuk logam berat (loid), dioksin, dan PAH [ 4 , 5 , 67 , 8 ]. 


Fly ash yang merupakan komponen yang dihasilkan dalam jumlah terbesar terdiri dari partikel berbentuk bola dengan diameter berkisar antara 0,1 µm hingga >100 µm. Fly ash terdiri dari silikon, besi, aluminium, dan oksigen, tetapi mungkin juga mengandung logam neurotoksik (loid) seperti arsenik, merkuri, dan timbal pada tingkat yang sangat sedikit [9 , 10 ]. Partikel kecil dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan tempat penyimpanannya dapat mencapai otak secara tidak langsung melalui paru-paru dan aliran darah atau langsung melalui bulbus olfaktorius [ 25 ] menyebabkan gejala neurobehavioral [ 26 ]. Jadi memang bahaya.


Bahaya pembangkit listri tenaga batubara terhadap kesehatan itu sudah disadari pemerintah, dan bahkan sangat sadar bahwa penyumbang terbesar polusi udara berasal dari PLTU batubara.   Menurut data Global Energy Monitor, sampai akhir semester I 2023 terdapat 234 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Indonesia, dengan total kapasitas 45,35 gigawatt (GW). Dalam upaya mengurangi emisi karbon untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Pemerintah berencana  dalam waktu dekat akan pensiunkan 14 unit PLTU berkapasitas 4,8 giga watt (GW). 

Negara maju tergabung dalam G7 yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang berjanji akan bantu pendanaan  lewat inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar Rp 300 triliun. Kesepakatan tersebut tentu dengan target bahwa Indonesia harus mengurangi sebesar 290 juta ton emisi karbon di sektor kelistrikan dan menerapkan sebesar 34% bauran energi terbarukan pada tahun 2030. Mungkinkah? kalau melihat sebagian pengusaha yang punya konsesi PLTU batubara juga adalah penguasa atau elite politik negeri ini, rasanya engga mungkin bisa tercapai. Mana ada dalam pikiran mereka bersikap adil terhadap sumber daya yang mereka kuasai. Makanya bicara solusi atas polusi udara seperti orang mabok ngomong.

Minggu, 06 Agustus 2023

Rocky Gerung...

 





Saya tidak pernah bertemu langsung dengan Rocky Gerung. Tidak pernah membaca buku tulisannya. Entah ada atau tidak dia menulis buku. Saya juga tidak pernah menghadiri seminar atau wejangannya. Pendapat saya tentang dia singkat saja. Dia influencer publik. Itupun bukan karena keinginannya, tapi karena diproduksi oleh media massa dan media sosial. Maka jadilan dia sebagai intelektual publik. Soal tingkat kehebatan ilmunya, itu tidak penting. Karena publik mau mendengarnya. Kalau engga, engga mungkin media massa sering undang dia sebagai narasumber..


Mungkin sikap Rocky itu terhilhami pendapat dari Karl Paul Reinhold Niebuhr. Seorang teolog Protestan asal Amerika Serikat yang terkenal karena penelitiannya mengenai tugas dalam menghubungkan iman Kristen dengan realitas politik modern dan diplomasi.  Menurutnya, the sad duty of politics is to establish justice in a sinful world. Politik dimaksud bukan hanya mengarahkan telunjuk kepada elite partai atau pemerintah rezim penguasa saja, tapi juga kepada semua orang yang punya kemampuan berbicara depan publik atau menulis menyampaikan pendapatnya untuk kebaikan bagi semua.


Karl Paul Reinhold Niebuhr melekatkan kebebasan menyampaikan pendapat itu sebagai tugas bagi setiap orang yang punya kompetensi berbicara di hadapan publik. Dan tugas itu dalam sistem demokrasi menjadi hak yang dilindungi oleh konstitusi. Mengapa ? Paul Reinhold Niebuhr mengatakan, Man’s capacity for justice makes democracy possible, but man’s inclination to injustice makes democracy necessary. Kapasitas manusia untuk keadilan memungkinkan demokrasi, tetapi kecenderungan manusia untuk ketidakadilan membuat demokrasi diperlukan. Dunia ini sudah dari sononnya brengsek. Artinya tidak bisa hanya diselesaikan oleh segelintir orang dari politisi partai, pemerintah. Partisipasi publik harus ada. Ya semacam gotong royong untuk memperbaiki keadaan agar berkeadilan. 

 

Persoalan ketidak-adilan bukanlah sesuatu yang abstrak, tapi konkrit, menyangkut tubuh, melibatkan perasaan. Nah pada situasi inilah perlu mereka yang tidak memihak atau independent, yang punya kebebasan berbicara mengingatkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang harus dihindari.  Berbeda dengan Elite politik atau penguasa yang berbicara dan berpendapat memihak dan pasti tidak objektif. Memang harus diakui, ada agenda politik yang hanya memenangkan cita-cita yang tertutup: kaum Nazi hanya hendak membuat dunia baru bagi “ras Arya”. Kadang ada juga  cita cita yang terbuka namun pemikiran terbuka dibatasi atas dasar moral. Salah bicara kena pasal ujaran kebencian. Salah bicara kena pasal penistaan agama. Salah bicara kena pasal radikalisme dan anti NKRI, Pancasila. Sebenarnya tak ubah dengan Nazi. Cita cita hanya untuk golongannya saja atau mereka yang sepaham saja.


Tapi, dunia ini memang tidak ramah. Penderitaan dan kekejian tak pernah hilang dari dalamnya. Maka perjuangan, atau pergulatan politik, apalagi dalam sistem demokrasi seperti di Indonesia yang meminjam istilah Naom Chomsk disebut flawed democracy atau demokrasi cacat. Kita tak bisa menerima “politik sebagai panglima” bila  tak ada kebebasan lagi untuk mengakui cacat itu. Bila pertimbangan kalah dan menang menelan secara total seluruh sudut hidup kita, selama-lamanya. Sebab tiap perjuangan politik akan terbentur pada keterbatasannya sendiri.

Pada Pemilu Tahun 2014 Rocky katanya memilih Jokowi. Sebenarnya saat itu juga dia bersiap kecewa. Tapi itu biasa saja. Karena selama kekuasaan Jokowi,  Rocky juga melaksanakan kewajibannya menyampaikan pendapat apa yang baik menurutnya untuk dilasaksanakan Pemerintah, dan apa yang buruk yang harus dihindari. Tentu dengan retorika dan pemilihan diksi yang diminati oleh audience. Dengan itu ia memandang politik sebagai sebuah tugas, bukan untuk sebuah ambisi. Karena dia bukan kader partai dan bukan relawan. Dan kebetulan sekali banyak media massa dan sosial media menjadikannya narasumber. 

Di depan politik demokrasi procedural, kita berjudi dengan masa depan. Siapa yang menuntut kepastian masa depan dia akan mendustai diri sendiri. Siapa yang merasa paling benar dan tak boleh dicela, sebenarnya dia dibayangi rasa takut akan kesalahan  dan  kelemahannya sendiri.  Makanya Jokowi jawab dengan singkat celaan Rocky, “ Itu masalah kecil. Saya kerja aja” Jokowi merasa niatnya baik dan tahu diri bahwa dia tidak sempurna. Di dunia yang tidak ideal ini, pilihan kita bisa saja salah. Meski demikian, tetap ada yang bernilai bila dialektika tumbuh dan dipertengkarkan. Tanpa itu kita tidak  punya hope ..


Rabu, 26 Juli 2023

Menjelang pemilu 2024 diantara kekuatan China dan AS..

 





Setelah hampir 40 tahun interaksi yang saling menguntungkan, Amerika Serikat dan China menghadapi tantangan domestik, internasional, dan ideologis yang semakin membuat mereka berselisih. Hubungan yang sebelumnya kompetitif dan kooperatif sekarang kompetitif dan agitatif. Tidak ada preseden untuk memandu Cina dan Amerika dalam mengelola persaingan geostrategis antara negara adidaya yang kaya, saling terkait erat, dan sangat termiliterisasi. Lebih rumit lagi, publik AS dan China semakin tidak percaya satu sama lain. Sebanyak 89 persen responden Amerika pada survei terbaru dari Pew Research Center menganggap China sebagai musuh, sementara sekitar dua pertiga responden China memandang Amerika Serikat tidak punya niat baik. Persepsi timbal balik yang negatif seperti itu kemungkinan besar akan menghambat kemampuan masing-masing pihak untuk mengkalibrasi ulang pendekatannya terhadap pihak lain.


***


Awalnya hubungan terjalin atas dasar kooperatif. Kemudian China mendapatkan keuntungan dari pasar dan tekhnologi dari AS. Perkembangan berikutnya, Ekonomi China telah bertransformasi menjadi negara industri maju. Saat itu terjadilah kompetisi. Sebenarnya situasi berkompetisi itu sehat saja. Karena tidak bermusuhan. Pintu  sinergi terbuka satu sama lain. Banyak MNC AS yang pindahkan pabriknya ke China. Namun keadaan semakin memburuk ketika defisit neraca perdagangan dan jasa keuangan AS terus melebar terhadap China. Sementara ekonomi AS semakin memburuk setelah krisis Lehman 2008. AS sibuk mengatasi krisis wallstreet lewat program bailout,  stimulus, QE dan puncaknya mata uang dollar melemah akibat inflasi. Suku bunga the fed terpaksa terkerek untuk memerangi inflasi. Pasar AS jadi menyempit. Daya beli turun. Krisis ekonomi AS  merembet ke zona Eropa dan tentu berdampak buruk secara global  termasuk  China.


AS dan China saling claim menyalahkan.  Apapun argument China terhadap AS dan begitupula sebalik nya tidak menghasilkan dialogh yang produktif untuk perdamaian. Belum lagi situasi ini masuk ke ranah politik domestik masing masing. Xijinping perlu musuh bersama untuk menaikan approval rating dihadapan rakyat China agar terus berkuasa. Sementara Presiden AS juga sama. Perlu jadikan China musuh bersama untuk kepentingan approval rating. Agar terpilih kembali. Kedua duanya tidak diuntungkan dan pasti keduanya merugi.


Mantan Presiden AS Donald Trump mengantarkan era yang lebih konfrontatif dalam hubungan AS-Tiongkok, dan Biden sebagian besar mempertahankan pendekatan pendahulunya, meskipun dengan nada yang lebih seimbang. Pemerintah AS selama beberapa dekade prihatin dengan merkantilisme China, modernisasi militer yang cepat, dan pendekatan yang tidak liberal terhadap hak asasi manusia. Namun faktanya China semakin diterima dunia luar terutama lewat proyek BRI, semakin kuat dengan seluruh dunia. Amerika Serikat telah kehilangan kesabaran dengan sistem kapitalis negara China, militerisasi Laut China Selatan, dan pemerintahan yang semakin otoriter.


Pejabat pemerintah China tampaknya percaya bahwa tujuan Amerika Serikat adalah untuk menekan kebangkitan China. Melanjutkan kebijakan administrasi Trump , serta AUKUS submarine pact and the Quad’sincreasing coordination, sebagai bukti keinginan Washington untuk menahan China dan membatasi pengaruh Beijing di Indo-Pasifik. Selain itu, banyak cendekiawan dan pakar Tiongkok melihat pembatasan AS pada ekspor teknologi sensitif ke Tiongkok sebagai bukti bahwa Amerika Serikat berupaya menghambat sektor teknologinya yang sedang berkembang. 


Adalah terlalu naif bila dikatakan perseteruan antara China dan AS itu tidak berdampak kepada ASEAN dan Indopacific. Jelas saja berdampak. Setelah AS kalah disemua lini, AS perlu kekuatan lebih besar sekali pukul terhadap China. Apa itu ? hegemoni kawasan ASEAN yang bersinggungan dengan Laut China Selatan. Kalau AS bisa unggul dalam pertarungan geopolitik dan geostrategi di ASEAN dan Indopacific, akan sangat efektif bagi AS mengendalikan China dan memastikan AS sebagai penguasa tunggal dunia.


Mengapa laut China Selatan ? Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memperkirakan bahwa sekitar 80 persen perdagangan global berdasarkan volume dan 70 persen nilai diangkut melalui laut. Dari volume itu, 60 persen perdagangan maritim melewati Asia, dengan Laut China Selatan membawa sekitar sepertiga pelayaran global.  Perairannya sangat penting bagi Cina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan, yang semuanya bergantung pada Selat Malaka, yang menghubungkan Laut Cina Selatan dan, selanjutnya, Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia. Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia dengan lebih dari 60 persen nilai perdagangannya melalui laut, keamanan ekonomi China terkait erat dengan Laut China Selatan.


Sikap Negara ASEAN yang wilayahnya bersinggungan dengan Laut China Selatan, dalam menyikapi situasi ketegangan hubungan antara AS dan China, berlindung dibalik kebijakan Politik Indonesia. Sejak era Trumps memang Jokowi menghadapi dilema yang sulit. Tapi dasar kebijakan luar negeri Indonesia tetap mengacu kepada UUD 45. Bahwa Indonesia harus mempertahankan kenetralannya ( asas non blok).


Saya tahu, memang sullt bagi Jokowi untuk menolak kedatangan Menlu AS, Blinken pada 14 desember 2021. Apalagi agenda kunjungan itu bersifat kenalan saja. Ternyata bukan sekedar kenalan.  Blinken datang untuk mempertegas posisi AS di Indo Pacific. Bahwa AS akan memainkan perannya lebih besar dibidang ekonomi di kawasan Indopacific. Akan memberikan bantuan dana dan tekhnologi ke Indonesia dan negara ASEAN. Artinya dengan percaya diri, Blinken berkata, lebih baik kerjasama dengan AS daripada dengan China. Tersirat proposal itu mengarah kepada Pakta pertahanan.


Kementrian luar negeri China protes. AS dianggap melanggar kesepakatan tingkat tinggi antara presiden. Dalam kesepakatan itu, China dan AS sepakat untuk menjadikan kawasan damai di Laut China Selatan. ( LCS). Artinya baik China maupun AS , tidak akan menciptakan blok di kawasan LCS. Semua masalah diselesaikan dalam kuridor kerjasama regional dan lebih utamakan kerjasama ekonomi.


Sebenarnya escalasi ketegangan hubungan china-Indonesia berkaitan dengan LCS karena ulah blunder Prabowo yang tidak paham soal geostrategis dan geopolitik. Kurang matang perhitungan intelijen. Tidak hemat bicara. Bayangkan. Bulan Maret 2021, waktu kunjungan ke Tokyo, Prabowo komit bersama Jepang menentang segala upaya China untuk mengubah status quo atas wilayah nine dash line yang di claim China. Padahal Indonesia tidak sedang dalam sengketa dengan China. Karena solusi sudah ada. Yaitu kemitraan ekonomi di kawasan LCS. China masih sabar saja atas sikap Prabowo itu.


Belum cukup membuat China terperangah. Waktu kunjungan ke Bahrain pada Dialog Manama IISS ke-17 bulan November tahun 2021 lalu. Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus “realistis”. Yang menyiratkan sulit bagi Indonesia akan terus nonblok. Artinya demi kepentingan nasional, Indonesia bisa saja berpihak kepada salah satu kekuatan besar.. Itu sebabnya Desember awal 2021 China mulai panas. Mereka layangkan protes kepada Indonesia soal Blok Tuna. Ini udah bisa diselesaikan lewat misi rahasia Jokowi. Eh Menlu AS berkunjug ke Indonesia. . Jadi kacau lagi. Panas lagi.


Tetapi saya tahu. China lebih percaya kepada kepemimpinan Jokowi. Pada saat kunjungan Blinken ke Indonesia. Sorenya atau pada hari yang sama Jokowi menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev. Menlu AS jelas merasa diremehkan Jokowi. Seolah dianggap kecil. Apalagi AS tahu hubungan china dan Rusia.  Dalam dunia diplomasi. Tidak perlu ungkapan, tetapi tindakan sudah menunjukan sikap jelas Indonesia.


Saya tahu Prabowo berusaha mengarahkan politiknya ke AS. Berharap memudahkan dia menuju RI-1 2024. Seharusnya kita belajar dari Ukraina dan negara lain. Ketika negara itu masuk salah satu blok besar. Maka negara itu akan dijepit oleh perseteruan dua blok besar itu. Yang korban ya rakya kecil. Pendapat saya pribadi, indonesia harus tetap pada posisi non blok. Apapun taruhannya, termasuk tekanan dari AS atau China menjelang Pemilu dan Pilpres 2024. Rakyat harus bersatu. Jangan pilih capres yang condong ke kanan atau ke kiri. 

Dan kepada AS, sebaiknya focus menyelesaikan hubungan dengan China itu lewat kuridor WTO. Salah satu instrumen hebat untuk mengelola hubungan [AS- China] adalah WTO. Cakupan WTO sangat luas. Bukan hanya soal perdagangan tapi juga soal investasi, financia dan tourism.  Ini lebih baik untuk memiliki sistem berbasis aturan daripada tidak memiliki sistem berbasis aturan. Baik China maupun AS akan saling menjaga reputasinya di hadapan WTO. Maklum baik AS maupun China sebenarnya saling membutuhkan. Ya tirulah Jokowi berhadapan dengan sentimen Eropa soal larangan ekspor bahan mentah tambang dan deforest  atas produk CPO. Tidak dihadapi dengan agitasi tapi yang selesaikan lewat WTO. Konstitusi kita mengajarkan menjadi negara bermartabat. Menghormati konsesus international namun  tidak mengorbankan kepentingan domestik.


***


Ale, kan tahun 2018 Indonesia kontrak pengadaan pesawat tempur kelas berat Su-35 Rusia. Kalau engga salah, satu harganya USD 100 juta. Nilai kontrak USD 1,1 untuk 11 unit. Delivery tahun 2019. Kenapa batal ? Tanya Florence.


“ Ya karena di intervensi AS. “


“ Apa dasarnya AS intervensi ?


“ Itu UU AS. CAATSA, Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act. Kalau kita langgar ya kita akan kena embargo senjata dari AS.”


“ Dan karena itu kita beralih ke Dassault Rafale asal Perancis dan F-15EX buatan Amerika Serikat.”


“ Ya. “


“ Tahun lalu hanya dalam rentang sehari yaitu 10 -11 februari, Prabowo mengumumkan kontrak pengadaan peswat jet tempur. Yang pertama, kontrak pembelian 42 jet tempur ringan bermesin kembar Rafale Perancis senilai USD 8,1 miliar dan satu lagi senilai $13,9 miliar untuk 36 pesawat tempur kelas berat F-15 Eagle. “


“ Saya setuju sekali pembelian pesawat tempur ini. Karena 33 pesawat tempur ringan F-16 dan F-5 milik TNI AU yang ada memang harus diganti. Itu udah jadul dan malu maluin. Pilihan akan diganti dengan Rafale, sementara 16 pesawat kelas berat Su-27/30 Rusia, digantikan dengan F-15. “ Kata saya.


“ Yang gua pertanyakan. Itu harga kemahalan dech. Rafale yang kelas ringan harganya sekitar $193 juta per unit, sementara F-15 Eagle yang kelas berat $386 juta per unit. Ini pesawat tempur termahal yang penah dijual. Bandingkan dikelas yang sama Su-35 harganya hanya $100 juta per unit. Kalau beli dalam jumlah besar, dapat harga diskon jadi USD 80 juta. “Kata Florence. Saya diam saja.


“ Mungkin spec nya Rafale lebih baik dari Su-35. “ Kata saya sekenanya.


“ Loh, Lue kan tahu. Rafale itu memiliki mesin terlemah dari semua pesawat tempur yang diproduksi di dunia. Su-35 itu 180 persen lebih berat dan memiliki tenaga mesin 190 persen lebih tinggi daripada Rafale. Su-35 itu mengintegrasikan mesin vektor dorong, menggunakan tiga radar di mana pesaing Baratnya hanya menggunakan satu radar. Dan lagi Rudal udara-ke-udara R-37 Su-35 cepat dan dapat menembak lebih jauh pada jarak 400 km, ya sekitar dua kali lipat jangkauan rudal Meteor Rafale dan lebih dari dua kali lipat dari AIM-120D F-15. Lue kan tahu kalau duel di udara unsur mesin, radar dan rudal menentukan keunggulan pilot fighter “ Jawab Florence.


“ Masalahnya, pemeliharaan dan perawatan Su itu berbiaya tinggi. Bahkan untuk MRO, kita harus bekerjasama dengan negara ketiga yaitu Belarus” Kata saya. Florence sewot. “ Sayang” kata saya tersenyum mau jelaskan alasan pembelian pesawat yang rasional. “ Gua engga bilang bahwa Su-35 selalu lebih baik, dengan F-15 khususnya Rafale tapi dengan harga hampir lima kali lipat, itu udah engga rasional, padang jelek! Kata florence memotong pembicaraan saya.


“OK, terus darimana duitnya beli Su-35? tanya saya.


“ Ya dari APBN “


“ Itu yang engga ada. Makanya beli pesawat Eropa dan AS yang bisa ngutang. “


“ Utang lagi. Jebakan politk itu. Begonya lagi, itu pasti lewat  broker yang punya akses ke financial dan politik di Pentagon dan Whitehouse. “ Florence mencibir.


“ Ya.”


“ Pasti lue ikutan. “ sergah Florence.


“ Ya gua lagi. “ Garuk kepala. “ Mana ngerti gua soal gituan. “ Kata saya mengibaskan tangan.


“Boong lue. Dasar mantiko lue. yang begituan aja di makelarin“ kata Florence. Saya diam saja. Apapun dituduhkan kegua. Dasar paranoid. 


“ Jangan jangan beli pesawat bekas Mirage 2000-5 yang kemahalan itu juga lue ikut terlibat. Bayangin begonya. Pesawat bekas usia 22 tahun, harganya 1 unit Rp. 1 triliun.” Kata Florence lagi. Saya mending diam sajalah

Rabu, 12 Juli 2023

Bias informasi

 



Politik itu sebelum ada sosial media, hanya ada dalam remang remang dan bisik bisik. Kekuatan politik dibangun secara sistematis lewat kader partai di akar rumput dan kolaborasi dengan pemilik media massa, tentu juga tak ketinggalan dukungan moral dari patron atau tokoh masyarakat. Tapi era sekarang berbeda. Begitu besarnya pengaruh sosial media yang mampu mengubah lanskap politik. Transformasi ini telah menghasilkan persepsi yang bertolak belakang dengan fakta. Yang miris justru rakyat awam menjadikan sosial media sebagai referensi untuk menilai kebijakan pemerintah.


Moote, McClaran, & Chickering dalam jurnalnya tentang Applying participatory democracy theory to public land planning. Environmental Management, mengatakan bahwa teori demokrasi berorientasi kepada partisipasi publik. Karenanya design konten politik tidak berubah. Yang berubah hanya salurannya saja. Konten yang mudah dijual di tengah lautan massa yang miskin literasi adalah narasi tentang musuh bersama. Itu ciri khas dari kaum populis, seperti yang ditelaah oleh Jan-Werner Müller dalam bukunya, What is Populism? 


Pendapat Muler itu senada dengan Wirth, W., Esser, F., Wettstein, M., Engesser, S., Wirz, D., Schul dalam jurnalnya, A theoretical model and research design for analyzing populist political communication menyimpulkan secara tersirat bahwa pihak yang mengkritisi pemerintah mendapat serangan character assassination. Contoh di Indonesia, di stigma radikal, anti toleransi dan anti pancasila, kaum radikal kanan atau kiri. Ya apa saja lah. Pesan lewat sosial media terus diulang ulang sehingga menjadi persepsi publik.


Ketika politik dalam negeri sudah dikuasai. Oposisi jinak. Tidak ada lagi yang harus dimusuhi. Maka pihak asing dijadikan musuh bersama. Framing pemeritah tersinggung kepada Eropa begitu gencarnya lewat madia massa. Rakyat awam larut dalam narasi itu. Padahal sikap Eropa itu karena mereka anggota WTO dan Indonesia sudah meratifikasi WTO. Jadi sengketa Sawit dan Nikel atau mineral , itu hanya masalah internal anggota WTO. Lain halnya kita tidak pernah ratifikasi WTO. Yang lucunya, Eropa yang kita lawan itu adalah negara yang memasok pesawat tempur bekas untuk TNI-AU kita. 


Lucu kan. Tapi apa peduli pemerintah soal kelucuan itu. Toh rakyat engga akan sampai mikir terlalu jauh dibalik kelucuan itu. Drama semacam itu menurut Dr Moffitt, dalam bukunya “The Global Rise of Populism”, membuat si pemimpin terlihat sangat heroic dan kuat seperti “strongman” leaders. Rakyat awam tidak akan paham bahwa mereka sedang berada disituasi dimana bobroknya institusi demokrasi dan buruknya index CPI, tingginya ICOR. Karena media massa dan sosial media serta lembaga Survey yang bias dan korup


Sepertinya Jokowi sangat yakin bahwa dukungannya secara simbolik kepada PS seakan ticket PS untuk jadi penghuni istana berikutnya. Müller menyebutkan bahwa pemimpin yang di framing merakyat merasa dialah satu satunya orang yang dapat mewakili harsrat rakyat banyak dan layak menentukan suksesi kepempinan. Baliho PS terpampang disudut kota,  berdampingan dengan Jokowi. Seakan menyiratkan bahwa Prabowo identik dengan Jokowi. Publik tidak perlu lagi pertanyakan apa  prestasi PS secara nasional yang bisa diarasakan langsung oleh rakyat. Pilih PS sama saja pilih Jokowi.


Kesimpulannya. Indonesia masih masuk dalam kategori flawed democration atau demokrasi cacat. Betul kata Hitler “ What good fortune for governments that the people do not think” Mengapa ? ya mudah di framing bahwa pemerintah tidak pernah salah. Yang salah adalah mereka yang mengatakan pemerintah salah. Laporan Indeks Demokrasi Economist tahun 2022, skor kita 6,71 poin dari 10. Peringkatnya turun dari 52 menjadi 54 dari total 167 negara. Makanya jangan kaget bila tingkat kepuasan rakyat mencapai  69,3%.

Pemikiran Yahudi

  Kemarin saya diskusi dengan teman. “ Apa mungkin akan ada konflik terbuka antara China dan AS di Laut China Selatan” tanya teman. “ Pernah...