Rabu, 18 September 2024

Perubahan model ekonomi China.

 



Pertumbuhan ekonomi China sekian dekade  memang tinggi, diatas 2 digit. Tetapi itu hanya dinikmati oleh konglomerat dan BUMN. Terbukti Rasio GINI China 0,466 ( Tahun 2021). Sebegitu besarnya investasi dan industry, itu hanya memanjakan orang AS dan Barat yang mendapatkan harga barang murah. Laba tidak significant bagi pabrik, dan rakyat hanya dapat upah dan gaji rendah. Keadaan ini harus diubah. Tidak bisa dipertahankan.  Apalagi ketergantungan dengan eskpor sama buruk nya dengan ketidak mandirian.


Itulah sebab sejak 5 tahun lalu China melakukan economic adjustment. Dari outward looking ke inward looking. Dari ekonomi berbasis ekspor ke ekonomi berbasis domestic.  China hanya akan focus kepada produk high tech untuk pasar ekspor. Selebihnya Industri diarahkan untuk pasar domestic. Memang dampaknya  ekonomi China seperti terguncang hebat. Ibarat kendaraan lari kencang di rem mendadak. Ya banyak yang terjatuh terjungkal, seperti krisis property dan hutang Pemda. Tentu itu proses yang harus dilewati China.Ini juga resiko bagi negara lain yang bergantung supply chain China dan pasar ekspor China. Demand and supply china akan menurun


Situasi ini by design sebagaimana negara maju pada umumnya. Dengan ditandai semakin tingginya penghormatan kepada  profesi. Seperti dokter paramedis, designer, lawyer, akuntan, guru,  insinyur, driver, electrician, petani dan lain lain. Pusat logistic yang punya Yuan di Guangxie, memperkerjakan driver truk berat. Gaji mereka sebulan Rp. 30 juta. Tidak termasuk asuransi dan bonus. Itu hanya tamatan SMU, yang punya lisensi driver khusus. Padahal tahun 2008 gaji mereka masih Rp. 6 juta. Apalagi profesi lain. Karena penghargaan yang sangat tinggi, membuat kualitas mereka semakin tinggi. Ya motif berkompetisi.


Petani tetaplah profesi mayoritas di China. Nilai tukar produk pertania naik 10 kali lipat. Mereka jadi kaya. Karena adanya jaminan market. Jaminan itu tidak dalam bentuk subsidi tetapi dari ketersediaan warehousing ecommerce market place, bibit, pupuk, tehnologi,  supply chain financial. Produsen atau petani, pedagang, distributor, Lembaga keuangan, konsumen terhubung dalam ekosistem yang well estabilshed. Sehingga efisien. 


Para pekerja profesi itulah kelas menengah china. Benar benar kelas menengah dalam arti sesungguhnya. Hidup dari profesi atau skill dan mereka menjadi mesin pasar domestic untuk menyerap hasil industry dalam negeri.  Kedepan ekonomi China tidak akan tumbuh dua digit lagi. Karena semua infrastuktur sudah established. Semua jenis industry sudah established. Sementara pertumbuhan penduduk sangat rendah. Tidak akan ada lagi stimulus penggerak pertumbuhan yang bersifat inflasi. Semua akan berjalan normal saja.


Proses economic adjustment akan terus berlanjut. Mengubah mindset dan orientasi. Selanjutnya ekonomi akan tumbuh natural dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Tentu rasio GINI akan mendekati nol alias kemakmuran yang merata. Target tahun 2050 China akan memimpin peradaban dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Inflasi momok menakutkan

  Dalam satu diskusi terbatas yang diadakan oleh Lembaga riset geostrategis, saya menyimak dengan sungguh sungguh. Mengapa ? karena saya tid...