Ki Ageng Pemanahan merupakan cucu Ki Ageng Selo yang dipercaya masih memiliki keturunan dari garis raja-raja Majapahit dan Kerajaan Mataram Kuno. Karena jasanya memadamkan perlawanan Arya Penangsang dari Kerajaan Jipang, kesultanan Pajang - Sultan Hadiwijaya- memberinya hadiah tanah perdikan berupa hutan yang dikenal sebagai alas Mentaok. Kemudian dia mendirikan komunitas diatas lahan itu. Namun tetap bagian dari wilayah kekuasaan Pajang. Dia punya putra, Danang Sutawijaya alias Panembahan Senapati. Di era pemerintahan Sultan Pajang ke-3, yakni Pangeran Benawa atau Sultan Prabuwijaya, putranya Senapati melakukan pemberontakan terhadap Pajang. Itu tahun 1578.
Pada 1584, Panembahan Senapati mendeklarasikan berdirinya Kesultanan Mataram Islam di alas Mentaok meskipun belum diakui oleh Pajang. Alas Mentaok adalah wilayah yang kini dikenal sebagai Yogyakarta. Hingga akhirnya, Kesultanan Pajang benar-benar runtuh pada 1587 dan mengakui keberadaan Kesultanan Mataram Islam. Setelah itu, Panembahan Senapati mulai memperluas wilayah kekuasaan Mataram Islam secara masif, terutama di sepanjang Bengawan Solo hingga ke Jawa bagian timur, juga sebagian Jawa bagian barat.
Sejak tahun 1590, berturut-turut Jipang (Solo), Madiun, Kediri, Ponorogo, Jagaraga (Magetan), dan Pasuruan, dapat ditaklukkan. Di kawasan barat, Cirebon dan Galuh (sekitar Ciamis) menjadi bagian dari Mataram Islam pada 1595. Namun, upaya Panembahan Senapati untuk menguasai Banten pada 1597 gagal lantaran kurangnya transportasi air. Panembahan Senapati wafat pada 1601 dan dimakamkan di Kota Gede, Yogyakarta. Penerusnya adalah Raden Mas Jolang atau yang kemudian bergelar sebagai Susuhunan Hanyakrawati, ayah dari Sultan Agung. Kelak, Kesultanan Mataram Islam berhasil menancapkan hegemoni kekuasaan di Jawa dengan wilayah kekuasaan yang amat luas, kekuatan militer yang besar, serta kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Ketika proklamasi kemerdekaan, dan dalam perjanjian Roem-Roijen, Renville, KMB, pengakuan kedaulatan Indonesia adalah ex kerjaaan mataram dan kerajaa Aceh dimana Sultan Yogya bersama kesultanan Aceh adalah kesultanan Islam di nusantara yang bergabung dalam Republik Indonesia (NKRI ). Yang lainnya memilih negera federal ( RIS). Tapi Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berdiri pada tanggal 27 Desember 1949 tidak lebih setahun. Karena pada tanggal 17 Agustus 1950 dibubarkan. Kembali kepada NKRI. Pada tahun 1956 kita membatalkan KMB.
Jadi secara tidak langsung NKRI adalah kelanjutan dari sejarah kejayaan Kesultanan Islam Mataram dan Aceh. Lebih jauh lagi adalah bagian dari kelanjutan kerajaan Majapahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.