Minggu, 27 Desember 2020

Perang dan perubahan.

 



Ketika penduduk belum banyak, kapal bisa bergerak dengan tenaga angin. Jumlah manusia terus bertambah. Butuh daya angkut dan daya dorong lebih besar. Diperlukan energi lebih besar dari sekedar angin. Diperlukan beberapa budak untuk untuk mengayuh kapal.  Hampir semua aktifitas butuh tenaga manusia. Tetapi manusia tidak bisa dipaksa. Perbudakan terpaksa diterapkan. Perang penaklukan adalah juga perang berebut sumber energi. Yang menang, menjadikan yang kalah sebagai budak. Dari kemenangan itu, kekuasaan bisa membangun irigasi, gedung teater dan istana megah. Kolonialisasi menjadi bagian dari peradaban.


Manusia hidup dari akalnya, bukan tenaganya. Tekhnologi uap ditemukan. Revolusi industri terjadi. Alat transfortasi dan mesin pabrik menggunakan tenaga uap berbahan bakar batubara. Tenaga manusia sudah digantikan oleh tenaga uap. Perbudakanpun mulai berangsur angsur ditinggalkan. Kemudian, manusia berhasil menemukan energi mekanik. Energi fosil memasuki babak baru. Batubara dan Minyak mentah jadi rebutan. Ini memicu perang dunia pertama dan kedua. Dinasti Turki Usmani tumbang. Kekaisaran Jepang runtuh. Dinasti Tsar Rusia jatuh. Dinasti Xing di China juga bubar. Demokrasi menang.


Namun dari perang itu melahirkan beragam teknologi militer. Ilmu fisika modern, teori Mekanika kuantum diperkenalkan. Penemuan bom atom melahirkan energi nuklir yang lebih efisien. Setelah perang dunia usai, perang dingin terjadi antara blok Barat dan Timur ( USSR). Usai perang dingin, perebutan sumber daya energi fosil terus terjadi. Perang regional tidak bisa dihindar terutama di negara yang kaya minyak. Perang asimentrik memasuki babak baru. Dari suasana perang inilah aplikasi tekhnologi dasar semakin luas. Energi alternatif selain fosil semakin berkembang. Era energi fosil memasuki sunset.


Kemajuan ekonomi China, melahirkan fenomena baru. Bukan hanya energi tetapi tekhonologi Elektronika ikut berkembang. Itu terutama sejak ditemukannya Logam Tanah Jarang ( Rere Earth ) sebagai material ajaib. Semakin berkembang pesat sejak adanya perang dagang antara China dan AS. Lahirlah tekhnologi 5G dan uang digital. Tekhnologi plasma memasuki babak baru sebagai sumber energi. Jerman, China dan Korea, sudah menemukan devise yang memugkin bisa menciptakan energi panas lebih dari 10 kali panas matahari. 


Penguasaan dunia tidak lagi secara politik dan phisik, tetapi secara virtual. Di tengah kemajuan spektakuler itu, dunia dilanda pandemi COVID-19, yang justru membuat orang semakin tergantung kepada dunia virtual. Sistem kapitalisme market dan capital terkoreksi mengarah kepada adjustment ( penyesuaian).  Era sinergi berubah menjadi kolaborasi. Dari kolaborasi melahirkan ekosistem bisnis. Semua saling terhubung dan ketergantungan.


Apa artinya ? Kalau kita masih sibuk bicara tentang sistem negara. Masih sibuk bicara agama dan politik, kita benar benar akan tertinggal dari kemajuan perdaban. Kita akan jadi korban perubahan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Ekonomi kita " agak laen"

  SMI mengatakan ekonomi kita agak laen. Karena banyak negara maju pertumbuhannya rendah, bahkan seperti Jepang dan Inggris masuk jurang res...