China punya aturan enam hal soal harta. Pertama, orang tempatkan uangnya di bank kena pajak. Kalau tiga tahun uang disimpan begitu saja. Ya habis dimakan pajak. Tetapi kalau uang itu dipakai untuk instrument investasi diluar bank akan bebas pajak. Kecuali atas keuntungan saja. Dengan demikian uang tidak menumpuk di bank dan bank focus sebagai agent pembangunan yang hidup dari fee, bukan dari rente. Ya, kamu tidak mau berbagi lewat investasi, ya negara bantu bagikan.
Kedua, orang dilarang punya emas diatas ditentukan negara. Sebagai gantinya negara menjual emas aspal ( Tungsten). Ini metal mendakati emas. Warna sama dengan emas. BIaya produksinya hanya 0,2% dari emas. Namun dihargai sama dengan emas. Investasi pada emas semacam ini bebas pajak. Dapat diperjual belikan secara bebas sesuai harga emas asli. Dengan skema ini, negara dapat berhutang kepada rakyat tanpa bunga.
Ketiga, pajak progressive. China menerapkan pajak kekayaan yang bersifat progressive. Semakin banyak kepemilikan pribadi, seperti rumah, kendaraan, dan lain lain semakin besar pajaknya. Akibatnya orang malas untuk menumpuk harta pribadi. Mereka lebih suka menginvestasikan uang agar bebas pajak. Dengan demikian mereka dapatkan kebebasan financial. Dan negara dapatkan likuiditas untuk pembangunan. Swasta juga dapat likuditas untk proyek.
Keempat, kurs dan statisitik. China adalah negara yang tidak pernah publikasi indikator ekonominya secara resmi. Jadi orang menduga duga saja. Terutama soal kurs, orang buta. Suka suka pemerintah aja menetapkan kurs. Apa yang terjadi? uang tidak jadi komoditi yang bisa jadi spekulasi. Sehingga negara bisa kendalikan makro dan mikro ekonomi secara bebas untuk kemajuan negara.
Kelima, pengendalian uang beredar bagi PNS. China melarang PNS makan di restoran mewah. Bagi pngusaha restoran yang mengizinkan akan kena ban. Pembelian diatas 10,000 yuan harus ada KTP. Bagi toko yang melanggar dicabut izinnya. Akibatnya PNS sudah sulit korupsi ? mau belanja kemana.? Mau simpan dimana ? Keluar negeri? China menerapkan cross border ketat.
Nah, terakhir dalam jangka panjang pemerintah akan terapkan uang digital, sehingga tidak ada lagi rakyat bisa menyembunyikan uang dan hartanya. Semua pasti kena pajak, pasti terukur semua. Dan pasti mudah pemerintah menambah dan mengurangi uang beredar tanpa terdeteksi. Makro ekonomi jadi aman.
***
Egaliter
Ada aturan di china sejak tahun 2013. Setiap perusahaan dilarang menerima pegawai karana alasan almamater, suku atau ijazah keserjanaan. Khusus posisi profesional seperti akuntan, lawyer, harus ada surat keterangan kompetensi dari lembaga negara. Itupun tidak mencantum apakah dia sarjana atau tidak. Untuk dokter dan para medis, harus mengikuti jenjang akademis, jalur herbal atau umum.
Apa yang terjadi akibat adanya aturan baru itu? Pertama, pemerintah meng legitimasi pendidikan ketrampilan luar sekolah. Yang lulus kursus akan dapat surat pengakuan dari lembaga negara. Sehingga dia qualified ikut berkompetisi dapatkan lapangan pekerjaan profesional. Di china dapatkan tenaga terampil operator mesin moulding circuit board komputer mudah sekali. Cukup hubungi pusat pelatihan. Seminggu sudah datang pelamar berkompetisi.
Kedua, setiap perusahaan diwajibkan menyediakan dana pelatihan bagi karyawan. Bisa dari dalam atau di training atas biaya perusahaan. Khusus perusahaan yang jumlah karyawan dibawah 100, biaya pelatihan ditanggung negara. Semua supply chain pabrik kelas UKM dibina negara termasuk memberi pelatihan agar mereka qualified menjadi rekanan pabrik besar.
Ketiga, ukuran pembayaran upah dan gaji berfokus kepada kompetensi dan kinerja. Bukan akreditasi pendidikan atau kursus atau almamater. Proses peningkatan karir cepat sekali. Karena yang dinilai output. Seorang pekerja dengan UMR 3000 yuan/ bulan untuk output produksi 100 IPhone/ hari , dalam setahun bisa dapat upah 6000 yuan/ bulan karena output nya meningkat 200 IPhone/ hari.
Keempat, lahirnya masyarakat egaliter, yang tidak disekat oleh suku, agama atau almamater. Semua orang sama, yang membedakannya hanyalah kinerja. Di china anak petani miskin atau keluarga tidak mampu berhak bermimpi jadi orang hebat. Kerena peluang bagi semua.
Dengan program tersebut diatas, walau keliatan sederhana namun sudah menyelesaikan hambatan pemerintah menyediakan kampus untuk semua lulusan SMU. Maklum china hanya mampu menyediakan kursi 2% di universitas bagi semua lulusan SMU. Setidaknya program itu, menghapus feodalisme akademis ditengah masyarakat. Yang ada adalah seni berkompetisi di lahan yang sama dan dilakukan dengan semangat kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.