Minggu, 11 September 2016

Yuli sayang mama...



Kesendirian seringkali lebih mematikan dari sebilah belati. Caranya membunuh begitu perlahan, terkadang menyerupai kenikmatan. Kesendirian tidak membunuh tubuh, melainkan jiwa. Lihatlah Yuni. Ia terlalu terpukau pada photo bersama Yuli dan Burhan ketika liburan ke Istanbul, hingga sering lalai pada tubuhnya. Kenangan demi kenangan ia resapi dan cumbui seperti aroma Istana Sultan Muhammad Al Fatih. Yuni  bukan kehilangan kecantikan fisiknya. Ia kehilangan sebagian jiwanya. Terbunuh perlahan bukan oleh belati, namun kesendirian itu.  Telah setengah tahun Yuli tinggal di Asrama di Singapore. Ini keputusan Burhan karena Yuni terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk Yuli. Karena itu Yuni depresi. Ketika Holding terbentuk, dia  kembali dengan kebiasannya mabuk di Bar . Akhirnya Burhan terpaksa memberhentikannya sebagai Presiden Direktur.

Sehari hari Yuni tidak melakukan apa apa dan bila malam hari dia menghabiskan waktunya di Bar atau cafĂ© berkelas. Kadang dia pergi ke luar  negeri bersama teman temannya hanya untuk mencari kesenangan yang tidak jelas. Yang  pasti dia kesepian di tempat ramai dan menumpang tawa ditempat ramai, dan akhirnya menangis di kesediriannya. Sebetulnya Yuni bisa tegar menghadapi berbagai derita demi derita. Dia terlatih berkorban ,bahkan terhina. Namun ketika dia bertemu di Singapore, meminta agar Yuli kembali pulang, keadaan ini membuat dia rapuh dan kehilangan yang selama ini dia perjuangkan.

“ Yuli engga mau kembali ke rumah ma.”
“ Kamu anak mama. Mama engga bisa jauh dari kamu, sayang”
“ Mama hanya bilang engga bisa jauh dari Yuli tapi kemana mama ketika Yuli butuh?. Setiap hari mama sibuk dan jarang di rumah. Apalagi mama lebih banyak kumpul dengna teman teman mama di bandingkan Yuli.”
“ Mama janji akan sediakan waktu sepenuhnya untuk Yuli. Mama janji. Pulang  ya sayang.”
“ Berkali kali mama janji berkali kali mama ingkari. Yuli bukan anak kecil lagi ma. “
“ Kamu engga peduli dengan mama ya? Kata Yuli keras.
“ Yuli sayang mama..sayang sekali. Tapi Yuli ingin sekolah. Beri kesempatan Yuli untuk belajar tenang”
“ Kamu sudah di racuni oleh Papa kamu, ya. Ingat dia bukan Papa kandung kamu. Dia orang lain bagi kita.”
“ Yuli tahu Papa Han bukan papa kandung Yuli. Tapi dari kecil Yuli hanya tahu, papa Han ayah Yuli. Papa terlalu baik dengan  kita mama. Kenapa mama selalu salahkan papa”
“ Dia memang jahat.”
“ Papa engga jahat, ma. Semua biaya Yuli di sini papa yang tanggung. Tiap bulan Yuli dapat kiriman uang. Setiap minggu papa telp Yuli. Apa mama pernah melakukan seperti itu kepada Yuli.?
“ Dia pecat mama. Tahu kamu? “ Kata Yuni dengan suara keras.
“ Papa hanya rumahkan mama. Kalau mama bisa berubah, mama bisa kembali lagi ke perusahaan. Kan perusahaan itu sebagian milik mama. “Kata Yuni dengan tenang.
“ Kamu engga paham masalah mama dengan papa kamu”
“ Ya Yuli memang engga paham. Itu urusan mama dengan papa. Yuli engga ngerti. Yuli hanya mau sekolah ma”

Yuni menangis sejadi jadinya. Dia bisa menghadapi segala duka dan lara sejak gadis namun dia tidak bisa menerima kenyataan ketika putrinya meragukannya. Dia terasa tersungkur di lubang hitam. Yuli memeluknya untuk menenangkannya. “ Yuli sayang mama. Mama tenang aja. Bagaimanapun Yuli tetap anak mama.. Yuli ingin masa tua mama, Yuli yang urus.  Yuli akan baik  baik saja di sini. “ Yuni hanya diam namun pelukannya semakin keras. Serasa dia tidak ingin melepaskan Yuli dari pelukannya. Dadanya seka. Terasa seluruh bumi beserta isinya di timpakan kepada dirinya.

“ Jadi kamu engga percaya mama akan berubah?
“ Percaya ma. Papa minta Yuli untuk terus mendoakan mama agar berubah. Yuli ingin mama seperti dulu lagi.”
“ Tapi engga mau ikut mama pulang..”
“ Yuli ingin sekolah mama…”
“ Kamu memang mau bunuh mama lambat lambat..”
“ Yuli sayang mama…”

Ketika kembali ke Jakarta, Yuni tidak tahu mau marah kepada siapa lagi. Mungkin dia harus marah dengan nasipnya terlalu buruk. Ketika Doni mengatakan tidak pernah mencintainya, dia bisa menerima. Ketika suami pertamanya menceraikannya dia bisa terima. Ketika Andi menceraikannya karena mau poligami, diapun bisa menerima. Tapi ketika Burhan menolak tegas jatuh cinta , dia tidak pernah siap. Terasa tidak ada gunanya dia hidup lagi. Selama ini dia jaga kepercayaan Burhan dan bekerja keras siang malam bagaimana mendatangkan laba untuk perusahaan, karena dia sangat mencintai Burhan. Itulah cara dia mengungkapkan betapa Burhan lebih berarti dari dirinya, bahkan waktu kebersamaan dengan putrinya dia korbankan. Tapi  setelah dia dengan jujur mengungkapkan cinta, Burhan menolak untuk menikahinya hanya karena Burhan tidak bisa jatuh cinta lagi. Padahal Yuni tidak butuh status resmi sebagai Istri. Yuni hanya ingin pengakuan Burhan bahwa dia istri Burhan syah dihadapan Tuhan. Yuni engga butuh harta dan saham sebagai hak waris. Yuni hanya butuh Burhan. Itu saja. Tapi yang satu ini tidak bisa dia jangkau. “Tuhan, mengapa terlalu mahal pria bagi ku.” Rintih Yuni dalam kesendirian

Tak terasa air matanya mengalir. Seorang pria yang juga Capt Pilot memperhatikanya yang duduk di Business Class. Menyapanya “ Are you OK “. Yuni terkejut dan secepatnya dia menghapus air matanya. “ Yes, I am Ok.
“ Are you Singaporean?
“ No. I am Indonesian”

***
Sesampai di rumah Yuni terasa hampa. Dia hanyut dalam paranoia. Entah darimana , mungkin dari  balik cermin itu, seseorang datang kepadanya dengan wajah sinis sambil berkata “ Kamu bukan siapa siapa. Kamu sampah. Lihatlah putri yang kamu lahirkan  dari rahimmu tida lagi memghormatimu. Semua pria yang pernah mampir dalam hidupmu satu satu pergi tanpa ada kesan mereka menyesal kehilangan wanita seperti kamu. Semakin kamu berharap , semakin kamu di  tertawakan oleh mereka. Tahu mengapa ? Karena kamu hanya mencintai dirimu sendiri. Apapun yang kamu korbankan karena kamu berharap kepada mereka. Itu hanya transaksional belaka. Tapi sebetulnya transaksi yang bodoh. Apa yang kamu berikan dan korbankan tidak punya jiwa membuat mereka harus berterimakasih. Itu yang kumaksud bodoh.

Usia kamu sudah 40 dan kini kamu tidak punya orang orang yang mencintaimu. Semua teman teman tawamu selama ini hanya mereka yang sanasif dengan kamu. Ya senasip karena mereka para wanita yang berstatus sebagai istri dan ibu yang tidak paham untuk apa status itu di pegang. Mereka marah kepada suami atau hidupnya namun sebetulnya mereka marah kepada diri mereka sendiri. Mereka menemukan kebahagian dari rasa benci kepada suami dan keluarga. Tapi sebetulnya mereka membenci diri  mereka sendiri. Dan kamu larut dalam pergaulan bersama mereka. Semakin membuat kamu kehilangan rasa hormat atas dirimu sendiri. Untuk apa kamu hidup.? Mati adalah jalan tercepat untuk keluar dari kehidupan yang tidak adil.”

Yuni terpaku di hadapan cermin itu. Menatap wajahnya. Dia tersenyum membayangkan wajah Yuli dan kemudian wajah Burhan. “ Selamat tinggal sayang. Semoga kalian baik baik saja. AKu memang harus pergi dan mati untuk orang orang yang aku cintai.” Pill tidur dia kumpulkan dalam satu genggam dan dengan tenang di telan semua. Dengan segelas air , semua pil itu tertelan masuk lewat kerongkongannya. Tak berapa lama dia merasa melayang menuju cahaya yang panjang. Namun entah mengapa nampak Burhan dan Yuli mengejarnya dan akhirnya berhasil menangkapknya dari tarikan cahaya putih itu.

Ketika matanya terbuka , di tatapnya ruangan semua nampak putih.” Yun…” Terdengar suara memanggilnya. Dia menoleh kesamping  nampak Burhan dan Yuli.

“ Mama….” Yuli memeluk Yuni dengan air mata “ Mama , Mengapa mama lakukan ini ? Mengapa mama? Katanya mama sayang Yuli. Jangan pergi tinggalkan Yuli. Yuli butuh mama…” Yuni membalas pelukan Yuli dengan lemah. Burhan menatap haru ibu dan anak di hadapannya.

“ Untunglah pembantu cepat telp aku. Sehingga aku cepat membawa kamu ke rumah sakit. “ Kata Burhan mengelus kening Yuni. “

“ Mama 2 hari tidak sadar. Papa terus dampingi mama tanpa tidur sama sekali. Yuli baru sampai tadi siang ma. Yuli dan papa terus berdoa untuk mama.” Kata Yuli masih dalam isakan tangis.

“ Maafkan aku uda..” Kata Yuni lirih dengan airmata mengalir dari tubir matanya. “ Mama sayang Yuli, maafkan mama ya. “ sambung Yuni sambil membelai kepala yuli yang masih dalam dekapannya.

Dokter masuk ke ruangan. Setelah memeriksa, dokter pastikan Yuni akan baik baik saja namun masih harus tetap istirahat di rumah sakit.

“ Uda istirahat ya. Muka uda pucat.”  Kata Yuli seraya memegang lengan Burhan.

“ Aku engga apa apa.”

“ Uda istirahat , nanti sakit.  Pulanglah. Aku baik baik aja.”

Seminggu di ruman sakit, Yuni sudah boleh pulang. Burhan menjemputnya di Rumah sakit. Yuli tidak bisa ikut menjemput ibunya karena sudah kembali ke Asrama di Singapore.

Dalam perjalanan dari RS ke rumah, Yuni hanya diam sambil memejamkan matanya. “ Uda, terimakasih ya. Udah selamatkan hidup Yuni untuk kedua kalinya.” Kata Yuni lirih dengan tetap memejamkan mata.

“ Kamu beruntung  untuk kedua kalinya…Tuhan masih beri kamu kesempatan untuk bertobat.” Kata Burhan.

Yuni hanya diam.

“ Yun, kalau kamu ingin Yuli pulang, aku akan bujuk. Kalau kamu larang aku ikut camput soal Yuli, aku akan mundur. Apapun selagi kamu senang, yun, aku akan ikut”

“ Uda..boleh aku Tanya ?

“ ya…”

“ Mengapa uda begitu baik dengan aku ?

Burhan hanya diam…

“ Uda jawablah… aku ingin uda jujur. Agar aku jelas bersikap”

“ Yun..sebelum kita buka usaha, setahun lebih kita bersahabat. Selama itu kamu tidak pernah tanya pekerjaan ku. Kamu selalu menaruh hormat kepadaku. Berkali kali kamu SMS, aku tidak jawab, kamu tetap tidak kehilangan harapan untuk terus bersahabat denganku. Aku tahu ketika kamu bertemu dengan ku, itu perjuangan tersendiri. Karena aku lihat keringat di kening kamu masih membekas. Kamu lelah. Namun semangat mu tetap terpancar. Penuh semangat. Berkali kali aku beri kamu uang, kamu tolak dengan halus. Harga diri dan kehormatan sangat tinggi. Kamu bukan wanita biasa.

Yang membuat aku terkejut adalah ketika aku mengundangmu makan malam dengan teman orang asing, kamu bisa bahasa inggeris dengan baik dan bahasa mandarin kamu juga sempurna. Cara kamu berkomunikasi menunjukan kamu bukan wanita biasa. Naluri bisnisku mengatakan bahwa kamu punya potensi. Tapi belum cukup untuk memicu agar kamu menjadi petarung sebagai pengusaha. Ketika kamu bercerai dan memelas dihadapanku untuk mendapatkan pekerjaan. Aku melihat ada kekuatan besar di balik wajah dukamu. Saat itulah aku yakin kamu bisa menjadi mitraku.

Terbukti setelah aku beri kesempatan , kamu bisa belajar cepat dan berkembang dengan pesat. Bahkan di luar dugaanku. Dan ketika kamu di tipu oleh mitramu sehingga kamu bangkrut kamu sempat bunuh diri.Saat itu aku tahu kamu punya loyaitas tinggi kepada ku. Tapi bukan hanya karena loyalitas atas dasar uang tapi karena cinta. Cinta adalah soal kehormatan dan pengorbanan. Itu sebabnya jiwa samurai itu tinggi karena mereka membayar kegagalan dengan nyawanya, bukan hanya mengundurkan diri. Ingat engga kamu ketika kamu siuman, kamu berkata kepadaku “ uda, aku gagal, Kalau hanya di penjara rasanya tidak cukup untuk membayar kegagalanku. Kematian adalah hukuman tepat untuk ku.” itu tidak pernah aku lupa, Yun. Aku mencintaimu karena kamu punya rasa hormat. Itu sebabnya aku menjaga jarak agar emosi positip kita tetap terjaga.

Ketika kamu jatuh cinta dengan Andi , aku tidak terkejut. Karena memang qualifikasi pria yang cocok untuk kamu adalah Andi. Karena Andi memperlakukan wanita seperti keyakinannya beragama dan ini ternyata tidak sesuai dengan standar yang kamu suka. Kamu ingin memiliki pria.Karenanya kamu lakukan apa saja untuk menguasainya.Tapi kamu lupa bahwa kita tidak berhak atas hidup orang lain dan tidak berhak memiliki kecuali Tuhan. Ketika kamu berharap ingin memiliki maka saat itulah kamu harus siap kecewa dan menderita.

Karenanya walau aku mencintaimu,  aku tidak mau jatuh cinta dengan mu. Aku ingin persahabatan kita atas dasar hormat tanpa ada diantara kita ingin memiliki atau menguasai. Aku beri kamu kepercayaan sepenuhnya. Aku menyerahkan sistem management bekerja efektif untuk mengawasi dan mengedanlikan kamu tanpa aku intervensi. Tujuanku agar kalau kamu berhasil, itu memang karena jerih payahmu tanpa harus  di puji. Kamu tidak butuh pujian karena kehormatan mu di hadapanku adalah pujian yang tak bertepi.

Kamu kan tahu ,aku tidak pernah ambil deviden dari keuntungan perusahaan yang kamu kelola. Semua deviden kukembalikan ke perusahan sebagai cadangan laba untuk ekspansi. Sementara walau kamu hanya punya saham kosong namun setiap tahun sahammu aku hargai tunai melalui deviden out. Itulah cara aku menghormati jerih payahmu dan menghargaimu.

Nah mengapa aku baik kepadamu? Karena kamu punya kehormatan sebagai sahabat, sebagai mitra. Terbukti kamu tidak pernah salah gunakan kekuasaan kamu dan prestasi kamu terus meningkat. Berkali kali aku tahu kamu di pancing orang untuk mengkhianatiku dalam kemitraan kita tapi kamu tidak pernah terpancing. Aku tahu itu tidak mudah. Jadi sebetulnya kebaikan demi kebaikan yang kamu rasakan atas sikapku bukanlah hal yang luar biasa. Itu human being. Karena kamu sangat mencintaiku dan tentuk aku harus mendelivery hal yang sama. Bagiku jangankan kepada orang baik seperti kamu aku  harus berbuat baik, kepada orang jahatpun aku akan berusaha bersikap baik. “

Burhan menghela napas panjang. Yuni membuka matanya dan melirik kearah Burhan. ‘

 " Kenapa dengan hidup Yuni? Yuni yatim piatu di usia remaja. Janda di usia muda. Berkali kali  berhubungan dengan pria berujung kekecewaan. Begitu banyak cobaan datang sampai batas akhirnya Yuni sadar bahwa memang inilah jalan hidup yang di kehendaki Tuhan kepada Yuni.

“ Itulah cara Tuhan mendidik kita agar kita sempurna. Kamu tahu sejak tahun lalu , kekuasan ku sudah di lucuti di Holding oleh kreditur. Karena kondisi cash flow semua unit bisnis menurun. Pasar menyusut , penjualan menurun, laba menurun , sementara Bunga bank dan cicilan harus terus dibayar. Aku di beri waktu selama setahun untuk memberikan solusi. Belum lagi aku harus menghadapi kasus gugatan hokum dari mitra bisnis ku. Di tambah lagi aku masuk daptar yang di suspect oleh otoritas keuangan international karena leverage trading dan insider trading. Kalau memikirkan karyawan dan tanggung jawan kepada mitra bisnisl rasanya aku tidak bisa bernafas. Tapi aku hadapi dengan tenang.

Satu demi satu masalah dapat aku selesaikan. Kreditur kembali menyerahkan kekuasan holding kepadaku. Kasus leverage trading dan insider trading dapat aku selesaikan dengan baik. Segala kecurigaan otoritas dapat aku buktikan bahwa aku bersih. Gugatan hokum dari mitra bisnis dapat aku menangkan. Semua itu bukan karena aku hebat tapi Tuhan yang hebat. Untuk terus menguji kesabaran dan kekuatanku. Tujuannya adalah agar aku tetap rendah hati dan berjalan di jalan Tuhan.

Yun, sebaik apapun kita kepada sahabat, sahabat palsu akan selalu ada. Kita tetap harus terus menjalin persahabatan. Sebanyak apapun kita memberi, akan selalu ada orang tidak bererimakasih. Kita tetap harus terus memberi. Bagaimanapun kita mencintai dan berkorban , pengkhiatan akan selalu kita termui. Kita tetap harus selalu mencintai dan berkorban untuk orang lain. Seberapa keras kita mengumpulkan harta , itu bisa kapanpun hilang sekejap. Tapi kita tetap harus bekerja keras dan berpikir positip. Itulah hidup. Ini bukan soal suka tidak suka, senang tidak senang. Semua bukanlah antara kita dengan orang lain tapi antara kita dengan Tuhan. Tujuannya agar kita sabar menghadapi masalah untuk tetap di jalan Tuhan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan manusia. ”

“ Uda…” Yuni memeluk lengan Burhan sambil menangis “Uda, benar dengan semua yang uda katakan. Tapi Yuni tidak tahu keadaan uda di Hongkong sampai segitu parahnya. Ternyata uda sedang dalam keadaan sulit ketika Yuni sedang gila gilanya. Yuni terus merepotkan uda dengan ulah Yuni. Uda..maafkan aku. Yuni janji akan berubah. Sekarang  Yuni paham mengapa uda begitu baik  kepada Yuni.

Burhan hanya diam sambil mengenggam jemari Yuni.

“ Uda tahu. Sebelum kejadian ini, aku ke Singapore. Yuli nampak begitu yakinnya kepada Uda. Walau dia tahu uda bukan ayah kandungnya tapi rasa terimakasihnya kepada uda besar sekali. Dia tidak terima Yuni salahkan uda. “

“ Aku mencintai Yuli dengan tulus karena Yuli adalah putri kamu, buah hati kamu. Kalau aku bisa mencintai kamu sebagai sahabat maka aku juga harus bisa peduli dan kasih kepada anak kamu. Tapi kalau karena itu kamu merasa tidak nyaman, engga apa apa Yun. Aku akan jaga jarak dengan Yuli…”

“ Engga uda. Apapun yang terjadi dengan kita, Yuli tetap putri Uda. Didiklah dia seperti uda mendidik anak sendiri. Yuni senang kok mendengar Yuli panggil Uda,  papa, tanpa ragu sama sekali. Bertahun tahun Yuni lihat keakraban dan perhatian uda ke Yuli membuat Yuni kadang menangis bahagia walau dalam dekapan  malam sepi. Tuhan mengirim Uda ke Yuni karena Tuhan sayang Yuni. NIkahilah Yuni uda. Engga perlu di ramaikan dan tidak perlu ada setifikat segala.Engga perlu uda tinggal sama Yuni. Kita lalui hidup sepeti sebelumnya, seolah tak ada pernikahan apapun. Tapi  di hadapan Tuhan kita syah.

Burhan tersenyum dan mengusap air mata Yuli “ Kamu wanita hebat, Yun, Jangan nangis. Kalau nangis jelek kamu , tau ? Kata Burhan. Yuli tersenyum." Soal nikah engga perlu di bahas sekarang. Untuk kamu tahu pernikahan itu sesuatu yang sakral. Walau tidak resmi , walau tidak di hadapan KUA, namun di hadapan Tuhan sama dengan resmi. Tanggung jawab dan hak sama di hadapan Tuhan. " Sambung Burhan.

" Ya Uda. Yuni ngerti. Boleh aku kembali ke perusahaan ?

“ Silahkan, Kapan aja kamu suka.?

“ Tapi Yuni akan umroh dulu uda. Boleh ya.”

“ Boleh.”

“ Ajak Yuli ya”

“ Bagus. “

“ Bulan depan Yuli libur panjang  Yuni akan jemput ke Singapore terus Umroh”

***

Sepulang dari Umroh , Yuni kembali aktif di Perusahaan. Passion nya kembali seperti dulu.  Burhan senang karena Yuni sudah sangat sibuk dan Yuli tetap tenang tinggal di Asrama. Yuni tidak lagi membahas soal keinginannya menikah sirih dengan Burhan. Keliatannya Yuni tahu bahwa tidak mudah bagi Burhan mengambil keputusan. Memang sangat sulit membuat Burhan mengambil komitmen. Tapi sekali dia ambil komitmen dia tidak akan mundur walau selangkah.  Yuni bisa buktikan itu ketika Burhan mengambil komitmen untuk mendukungnya mendirikan perusahaan. Butuh setahun lebih Burhan berpikir dan selama itu dia nampak hati hati bersikap terhadap Yuni. Tidak pernah memberikan janji bahwa bisnis itu mudah dan menyenangkan. Burhan selalu punya planning terhadap target nya dan dia cepat sekali mengambil keputusan drastic bila planning nya tidak sesuai dengan targetnya. Bagi Burhan apapun rencana harus di uji dengan berbagai cara untuk memastikan rencana itu terukur dengan baik.

Bagi sebagian orang yang belum mengenal Burhan, pertama kali bertemu akan terkesan bahwa Burhan orang yang mudah di taklukan. Karena Burhan bersikap dengan jiwa humanis nya. Mendengar dan mengikuti arus orang bermain. Namun orang lupa bahwa Burhan sedang mempelajari karakter orang yang akan deal dengan dia. Ibarat petarung, Burhan selalu membuka diri di pukul lawan. Itu bukan karena dia Bodoh dan lemah tapi itulah caranya mengukur kekuatan lawan. Dan ketika dia menyerang balik maka yang keluar adalah karakter nya sebagai pengusaha. Orang akan terkejut dengan sikapnya. Seakan menilai Burhan plin plan atau tidak sesuai kata dengan perbuatan. Itulah Burhan. Dia tidak melihat proses bagaimana keputusan itu diambil tapi bagaimana keputusan itu dibuat.

Yuni sadar apa yang selama ini Burhan lakukan terhadapnya, tak lain adalah gabungan antara jiwa humanisnya dan jiwa bisnis nya. Yuni tahu bahwa banyak wanita cantik di sekitar Burhan yang berkeja di lingkungan perusahaannya. Burhan tidak pernah terlibat affair dengan mereka. Tidak pernah tergoda untuk merayu mereka. Burhan akan nampak akrab ketika orang itu belum sebagai eksekutif nya tapi setelah duduk sebagai mitranya maka semua menjadi formal. Kalaupun ada sentuhan pribadi maka itu hanya berkaitan dengan keluarga. Burhan sangat perhatian dengan semua keluarga dari eksekutifnya. Acara apapun dia pasti datang kalau di undang. Bila bertemu mereka dengan dia maka yang pertama di tanya adalah keluarga.

Yiuni tahu , kalau orang bilang pria mudah dijatuhkan karena wanita, harta dan tahta. Tapi bagi Burhan untuk hal itu  bukan sesuatu yang membuat dia mudah ditaklukan. Wanita? dia punya uang dan akses bergaul dengan kalangan sosialita dan jet set tapi dia tidak pernah manfaatkan untuk menndapatkan kesenangan dari wanita. Dia angota club mewah tempat nongkrongnya premium escort international tapi dia tidak pernah gunakan dompetnya untuk “jajan”.

Harta? Dia punya keanggotaan credit card private banker yang unlimited. Dia bisa beli apa saja tapi dia tidak memanjakan dirnya dengan harta yang ada. Rumah untuk keluarganya sederhana saja. Bahkan rumah eksekutifnya lebih mewah. Dia tidak punya kendaraan pribadi. Dia hanya pakai kendaraan tergolong mewah bila untuk urusan perusahaan. Dia mendidik keluarganya sesuai dengan prinsip hidup sederhana. Karenanya engga usah kaget bila istri dan anak anaknya tidak tahu banyak tentang bisnisnya. Burhan ingin agar anak anaknya tumbuh menjadi diri mereka sendiri tanpa hidup dari bayang bayang dia sebagai ayah yang pengusaha.

Kekuasan? Dia punya perusahaan tersebar di berbagai Negara. Dengan karyawan lebih dari 10 ribu orang. Dengan posisinya itu dia bisa saja memaksa orang mengormatinya dan membuat aturan bagaimana standar penghormatan terhadap dirinya. Tapi  itu tidak dia lakukan. Dia menjauhi hasrat melakukan aktualisasi diri untuk menunjukan kekuasaanya sebagai pengusaha. Berbagai tawaran dari parti untuk mencalonkan sebagai anggota legislative, dia tolak dengan cara halus. Jadi kalau orang memburu kekuasaan dan untuk meraih harta , bagi Burhan kekuasan membuat dia bagai duduk diatas bara , yang memaksa dia harus rendah hati agar terhindar dari sifat sombong. Karenanya harta sebagai pemicu membuat orang sombong di jauhinya dengan tidak menjadikan deviden perusahaan untuk menumpuk harta pribadi tapi di gunakan untuk ekspansi bisnis yang memberikan dampat kepada penyediaan lapangan kerja.

Semakin Yuni mengenal Burhan semakin dia sadar bahwa Burhan terlalu jauh untuk dia raih. Tapi Burhan tidak pernah mentertawakan harapannya untuk di nikahi. Itulah Burhan yang tahu menjaga perasaan orang lain tanpa ingin membuat orang merasa rendah dihadapanya. Yang pasti di hadapan Burhan , semua orang merasa istmewa. Bahkan untuk orang yang baru mengenalnya. Karena sifat inilah kadang membuat orang GR. Dan ketika harapan dan persepsi tentang  Burhan tidak sesuai keinginan mereka, mereka akan kecewa. Burhan tidak pernah memikirkan orang  menilai apa tentang dia. Baginya nilai itu hanya ada di hadapan Tuhan. Dia mudah memberi tapi selektif dan rasional.  Dia mudah mengalah dan berkorban tentu untuk alasan yang jelas dan itu hanya Tuhan tempat sandarannya bersikap.

Yuni harus kembali menata hidupnya. Bagaimanapun Burhan adalah berkah dari Tuhan untuk dia. Burhan akan menjadi inspirasi bagi dia untuk kuat sebagai wanita, ibu dan juga mitra bisnis. Burhan akan abadi dihatinya sebagai orang yang dia cintai namun dia harus memahami bahwa Burhan tidak di miliki oleh siapapun.. Dia milik Tuhan.

Itulah sebabnya Yuni bisa dengan ringan memulai harinya di perusahaan. Pagi itu dia menghubungi Burhan untuk membahas suatu peluang bisnis yang proposalnya telah dikirim oleh holdingnya sebulan lalu. Burhan kebetulan sedang di Singapore rapat bisnis. Yuni berangkat ke Singapore siang hari untuk membahas rencana bisnisnya. Dalam rapat bisnis dikantor Burhan di kawasan Orchard , hadir seorang wanita. Wanita itu peranakan Asia Eropa. Cantik dan berkelas. Wanita itu memberikan kartu namanya. Tertera jabatannya sebagai banker di Hong Kong. Yuni perhatikan cara wanita itu bicara, percis seperti dia bicara dengan Burhan. Akrab dan hangat. Apakah ini another lady dari Burhan? Ataukah memang semua wanita merasa nyaman dekat dengan Burhan? Yuni semakin merasa rendah dan malu dengan sikapnya selama ini yang terkesan berlebihan.

‘ Yun , coba kamu jelaskan detail business yang kamu usulkan itu kepada Esher.” Kata Burhan.

“ OK. Saya berencana untuk akuisisi perusahaan yang terdaftar di Singapore. Perusahaan ini mengkhususkan bidang bisnis pelayaran untuk melayani proyek offshore minyak dan gas. Tapi karena harga minyak jatuh, banyak proyek oil and gas yang menghentikan produksinya, perusahaan ini kesulitan cash flow. Hutang ke bank tidak bisa di bayar. Pihak lending bank ancam akan lelang perusahaan tersebut. Dari pemegang saham, kita dapat informasi bahwa neraca perusahaan masih ada uang tunai sebesar USD 8 juta. Total asset dalam kondisi terburuk senilai USD 350 juta. Kalau di jual cepat harga bisa USD 300 juta. Hutang yang jatuh tempo USD 120 juta. Pihak  bank bersedia hair cut sebesar 20%. Pemilih mau lepas dengan harga USD 95 juta. Jadi kita hanya cash out untuk akuisisi ini senilai USD 191.” Kata Yuni dengan lancar. Burhan perhatikan Esther memperhatikan dokumen proyek yang Yuni serahkan.

“ Mengapa jual begitu murah” Tanya Esther sambil mengeerutkan kening

“ Mereka mau cut loss karena sudah tiga tahun mereka bleeding terus. Engga ada  peluang untuk bisa recovery. Maka mereka putuskan untuk jual.”

“ Apa rencana  bisnis untuk akuisisi ini? Kata Esther

“Kita akan gunakan sebagai floating  power untuk daerah terpencil atau proyek proyek yang ada di Afrika yang butuh pembangkit listrik. Sebagian kita gunakan untuk kapal penangkap ikan. Sebagian lagi untuk angkutan shale gas di Indonesia. “

“ Apakah ada off take guarantee ?

“ Kita sudah dapat kontrak dari developer China yang punya proyek di Afrika. Juga dapat kontrak dari perusahaan tambang di Venezuela yang butuh power. “ Kata Yuni menyerahkan dokumen kontrak yang di maksud. “ dan untuk kapal penangkapan ikan, group kita akan pakai sendiri dengan  skema BBHP. Jadi secure. Juga untuk angkutan shale gas akan di pakai oleh group sendiri.” Sambung Yuni menyerahkan dokumen kontrak dari salah satu unit  bisnis dibawah holdingnya.

“ Burhan, ini proyek bagus. Kami akan berikan solusi pembiayaan secepatnya ? Kata Esther

‘ Secepatnya ?  berapa lama ?

“ Saya tidak bisa pastikan”

“ Kalau anda tidak bisa pastikan, sebaiknya tidak perlu di proses. Saya hanya ada waktu sampai akhir bulan ini. Atau tepatnya seminggu lagi.  Pemilik perusahaan akan melakukan lelang terbatas untuk melepas perusahaannya."

Esther menatap Burhan dengan mata tajam seakan minta Burhan menjawab tekanan dari Yuni.

“ Yun, kamu punya alternative lain sumber pembiayaan “

“ Tentu ada alternative lain. Selalu ada.”

“ Yakin?

“ 100 % yakin.”

“ Ok kalau gitu kita sudahi meeting. Thank esther for your coming” kata Burhan menyalami mereka berdua.

Ketika Yuni hendak keluar dari kantor, Burhan berkata “ Hebat kamu bisa kalahkan Esther. Pastikan alternative itu lebih baik ya.”

“ Kan Uda yang didik aku” kata Yuni tersenyum.

“ Murid yang lebih hebat dari gurunya. “

“ Engga mungkinlah. Uda. Oh, aku pulang besok aja ya. Mau masakin sarapan pagi untuk Yuli di apartement. Katanya dia kangen masakan mama. Besok kan sabtu. Jadi aku ada waktu sabtu minggu bersama  Yuli.”

“ Bagus. Yun. Biasakan itu ya. Kamu hanya punya anak satu satunya, Itu real asset kamu"

‘ Uda pulang hari ini ?“ Nampak wajah Yuni berharap Burhan punya waktu semalam saja di Singapore

“ Ya. Putri ku mau kenalkan pacarnya ke aku. Kita janji makan malam di rumah”

“ Ok.  Salam untuk ibu dan anak anak di rumah.”

Yuni segera masuk lift.

***

Bersama team direksi di holding , Yuni bekerja keras mendapatkan solusi pembiayaan. Rencana mereka adalah menerbitkan global bond atas nama special propose company  di bawah hukum trustee di wilayah bebas pajak, BVI. Alasanya penerbitan global bond di wilayah ini tidak memperlukan izin dari otoritas. Global bond ini didukung dengan exit strategi yang kuat. Dimana setelah akuisisi di laksanakan dan struktur model bisnis baru settle maka akan di adakan refinancing melalui lembaga perbankan di China. Sudah ada beberapa bank yang berminat. Apalagi sebagian kapal akan di gunakan untuk mendukung BUMN china yang punya bisnis di Afrika dan Venezuela.

Agar dapat menjual cepat bond dimaksud maka mereka menghubungi Perbankan di Macao yang punya pengalaman menerbitkan SBLC dengan back up Global Bond. Yield yang di tawarkan cukup menarik dari sisi penerbit maupun pembeli. Apalagi transaksi ini bebas pajak. Bank yang akan mem financing SBLC tersebut sudah siap. Yaang jadi masalah adalah belum ada dukungan underwriter dari trust company. Padahal tanpa itu bank tidak mungkin mau menerbitkan SBLC. Yuni sedikit panik ketika dapat laporan dari team nya bahwa bank di Macau butuh jamina resiko bila exit strategy gagal. 

“ Bu, kita harus lapor pak Burhan soal ini.Waktu kita engga banyak”
Kata salah satu direksi kepadaa Yuni yang nampak tegang. Yuni tidak yakin Burhan akan memberikan dukungan penuh karena dia sendiri yang menentukan pilihan ini. Solusi dari awal sudah di berikan oleh Burhan melalui Esther. Tapi di tolaknya. Betapa rendah dan malunya Yuni kalau sampai Burhan menyesali sikapnya. 

“ Tidak! Kita harus cari jalan keluar. Engga mungkin bicara dengan bapak soal ini. “ Kata Yuni tegas.

“ Ibu..kita engga punya waktu. Solusi tidak ada lagi. Come on. “

Yuni nampak tegang. Salah satu direksi memberikan gagang telp “ Ibu , tinggal telp bapak selanjutnya masalah kita selesai. Lusa kita udah bisa ikut lelang pengambil alihan perusahaan itu”

‘ Beri saya waktu 15 menit untuk berpikir.” Kata Yuli.

Akhirnya setelah 15 menit YUni memutuskan untuk bicara dengan Burhan. Semua direksi lega. 

Yuni keluar dari ruang meeting dan pergi ke kamar kerjanya untuk bicara via telp international dengan Burhan. 

“ Uda..”
“ Ya. “ terdengar suara Burhan seperti di dalam subway..
“ Aku ada masalah..”
“ Masalah apa?
“ Aku butuh trust company yang akan menjamin resiko atas  exit strategy yagn ada”
“ Mengapa kamu ngotot sekali untuk akuisi perusahaan ini? 
“ Uda. Kita harus beli kapal sekarang. Harga lagi jatuh. Baja lagi jatuh harganya di pasar dunia karena China sedang tidak ekspansi insfrastruktur. Juga semua shipyard fullybook. Dan lagi tanpa kapal yang banyak engga mungkin program pemerintah bisa di jalankan, khususnya soal memanfaatkan potensi laut indonesia. Secara global ini saat nya kita ekspansi Uda.’
Burhan terdiam sebentar.
“ OK. Struktur funding nya sudah workable ?
“ Sudah.”
“ Confirmed semua?
“ Confirmed.”
“ OK. Saya akan minta Wenny contact kamu sekarang “
“ Siapa itu Uda ?
“ Sahabatku.Dia akan bantu kamu untuk mendapatkan solusi sampai terbitnya LC.
“Yuni engga pernah dengar namanya. Sahabat seperti apa ?
“ ya sahabat. Kamu mau solusi atau mau jadi investigator? 
“ Baik, uda. Yuni akan hubungi dia.”
“ Sebaiknya kamu keluar dari kantor , langsung terbang ke Hong kong sekarang.”
“ Ya uda.

Bersama team Yuni terbang ke Hongkong namun sesampai di Hongkong, Burhan sudah terbang ke Nanning. Mereka tidak bertemu. Sesuai telp dari Wenni, mereka janjian bertemu ke esokan harinya. Ketika bertemu di kantor di kawasan Wanchai, Yuni terkejut karena Wenni memang  Cantik namun terkesan kaku. Tanpa banyak basa basi, Wenni commit akan mengatur semua sampai SBLC terbit. Hari itu juga paperwork di kerjakan di kantor Wenni dan setelah itu mereka pergi ke Macau dengan heli untuk meeting dengan banker. Ke esokan harinya bank sudah terbitkan SBLC dan mengirimnya ke bank di singapore yang akan bertindak sebagai cutting house.

Hanya sehari sebelum lelang di buka, Yuni sudah siap dengan pendanaan. Sekarang dia yakin akan menang. Karena kemungkinan besar yang siap melakukan financial closing dalam waktu singkat adalah dia. Ini pelajaran dari Burhan yang dia terima. Bahwa kalau ingin unggul dalam akusisi pastikan uang kontan ada di tangan. Janga maju kalau uang belum siap. Itu akan buang waktu. 

Malamnya sebelum lelang di adakan, Yuni mengundang Wenni makan malam. Pada waktu makan malam itu datang Esther. Yuni sangat terkejut. Bagaimana mungkin Esther ada di acara makan malam ini. Apa hubungannya dengan Wenni. Ternyata setelah di jelaskan oleh Wenni tahulah Yuni bahwa Esther ada di balik suksesnya pengaturan yang di lakukan oleh Wenni. Saat itu Yuni semakin  merasa harus berterima kasih kepada Burhan. Karena sikapnya selama ini terkesan kekanak kanakan namun Burhan tetap sabar menghadapinya. Banyak wanita yang senasip dengan dia yang juga terkubur karena karir namun tetap berpikir positip. Weni adalah single parent dan Esther adalah wanita lajang yang tak pernah menikah.Usia mereka diatas 40 semua. Mereka baik baik saja. Tanpa berkeluh kesah dan selalu bersyukur. 

Malam itu mereka bicara banyak hal namun semua mengarah kepada Burhan. Masing masing mereka baik Wenni maupun Esther punya pandangan sama bahwa Burhan adalah sahabat yang menyenangkan. Esther berteman dengan Burhan lebih 20 tahun. Dan Wenni sudah 14 tahun berteman dengan Burhan. Selama ini mereka saling menjaga dan menghormati sebagai sahabat. Semua mereka sepakat bahwa Burhan sangat menghormati istrinya, dan baginya keluarga adalah nomor satu, walau tanpa di sadari dia punya waktu sedikit dengan keluarga. Tapi setidak nya keluarganya tahu dia berbuat untuk mereka.

Saat itulah Yuni mengubur dalam dalam harapannya untuk mendapatkan Burhan. Kini dia tidak akan mengharapkan siapa siapa. tapi kalau jodoh datang dia tidak akan menolak. Mengapa ? Hidup bersama suami akan lebih baik bila di bandingkan tanpa suami. Karena semua orang akan menua dan ketika itu pasangan sangat di butuhkan. Tapi kapan itu datang, Yuni tidak lagi berharap kepada manusia tapi kepada Tuhan.

***
Yuni ukses dengan gemilang. Karena benarlah dia berhasil melakukan akuisisi. Diapun melakukan rasionalisasi perusahaan. Ada karyawan yang di berhentikan dan ada pula yang yang di geser posisinya. Tapi bagaimanapun Yuni berhaasil melakukan restruktur perusahaan sesuai dengan business model yang dia inginkan tanpa ada gejolak apapun. Selanjutnya dia di sibukan dengan membangun platform business agar sesuai dengan rencana bisnis yang ada. Karena kesibukan itu, dia jarang bertemu dengan Burhan. Komunikasi hanya lewat email. Burhan selalu menjawab emailnya dan memberikan arahan dengan tepat. Sudah 8 kali week end dia tidak bertemu dengan Yuli di Singapore namun dia berusaha telp setiap akhir pekan walau dia sedang di Afrika atau di Amerika latin atau di China. Bagaimanapun dia selalu merindukan putrinya disaat sepinya jauh ribuan mill dari putrinya. Dalam 3 bulan dia berhasil sempurna menempatkan perusahaan sesuai dengan rencana awal. Selanjutnya perusahaan di kelola oleh professional. Dia akan kembali ke Holding di Jakarta. 

Dari Beijing dia terbang ke Singapore untuk bertemu dengan Yuli. Dia harus menanti semalam lagi agar besok sabtu bisa bertemu dengan putrinya. 

“ Mama keliatan gemukan “ Kata Yuli ketika menemui Yuni di apartement.
“ Ih kamu tega ya bilang mama gemuk. Jadi jelek ya sayang”
“ Engga kok. Mama malah keliatan cantik kalau agak gemuk”
“ Kamu sama dengan Papa kamu, selalu senang liat mama agak gemuk”
“ Serius..mama keliatan cantik kalau seperti ini”
“ Ya udah. Gimana sekolah kamu?
“ Doain ya ma. Bulan depan Yuli ujian. Moga berhasil baik”
“ Kamu pasti berhasil. Kamu anak mama. “
“ Ma..boleh usul engga ?
“ Yuni akan lanjutkan ke London, kalau lulus SMU nanti.”
“ Kamu udah bicara dengan papa kamu soal rencana ini”
“ Udah. Papa dukung “
“ Wah mama akan semakin jauh jenguk kamu. Kenapa engga di jakarta aja sayang”
“ Yuli maunya di London, boleh ya ma..”

Yuni hanya diam saja. Dia belum bisa memutuskan. Selama dua malam bersama Yuli membuat kerinduannya selama 3 bulan terbayar lunas. Senin pagi dia kembali ke Jakarta. Di dalam pesawat, dia di tegur oleh capt pilot “ apa kabar ?Anda masih mengingat saya?
Yuni segera ingat beberapa bulan lalu Pilot ini pernah menyapanya karena menangis di dalam perjalanan SIngapore jakarta.
“ Kabar baik. “
Mereka bicara sejenak karena Pilot itu sedang melakukan peninjauan standar ke kabin penumpang. Saat itu dengan sopan, Pilot itu meminta kartu nama Yuni. Setelah Yuni menyerahkan kartu namanya, pilot itu juga menyerahkan kartu namanya. Namanya Andi Ng
“ Saya akan stay satu malam di jakata, untuk besok terbang lagi. Apa boleh saya undang anda makan malam”
Yuni sempat terkejut. Terlalu cepat pria ini mengundangnya makan malam. Tapi dari wajahnya yang nampak tulus dan sikapnya yang sopan , tidak ada alasan Yuni menolaknya.Pria itu di perkirakan usianya tidak lebih 50. Nampak gagah dengan setelan Pilot.

Setelah makan malam itu, Yuni merasakan ada sesuatu getaran dalam hatinya. Ah terlalu cepat untuk berprasangka dengan pria itu. Setidaknya dari pembicaraan makan malam itu, Yuni tahu pria itu sedang dalam proses perceraian dengan istrinya. Sama dengan Yuni, punya satu putri berusia sama dengan Yuli. Mereka janjian akan terus berkomunikasi. 

***

Kegiatan operasional di Holding tidak terlalu sibuk. Kerjaannya hanya melakukan koordinasi dan memantau perkembang setiap anak perusahaan. Sehingga waktu Yuni lebih banyak santai. Andaikan dulu dia mengikuti saran Burhan membentuk Holding, mungkin Yuli tidak perlu tinggal di Asrama. Kini dia sadar Burhan memang berniat baik dengan cara yang baik. Tapi dia sendiri yang kadang cepat paranoid dengan sikap Burhan, khususnya yang berhubungan dengan Yuli. Dengan keadaan sekarang, dia berkeyakinan bahwa Yuli sebaiknya kuliah di Jakarta. Tidak perlu di luar negeri. 

Setelah makan malam dengan Andi Ng, selanjutnya Yuni setiap hari di telp oleh Andi. Di setiap ada kesempatan stay di Jakata Andi sempatkan bertemu Yuni. Akhirnya Yuni merasakan ada perasaan mendalam terhadap Andi. Dia menemukan kedamaian dari sosok Andi. Pria yang tahu menghormati wanita. Santun dan intelek. Dari pembicaraan dengan Andi , Yuni tahu bahwa banyak prinsip hidup berbeda dengan Burhan. Andi lebih hanya punya jiwa humanis dan penyayang. Beda dengan Burhan yang sikapnya bisa berubah cepat kalau sudah bicara bisnis. Burhan tidak suka bicara banyak soal pribadi kecuali kalau di pancing bicara soal politik dan visi ekonomi. Selebihnya Burhan bukan teman yang menyenangkan kalau bicara soal pribadi. Dia teringat kata kata Burhan. Apapun sikap kita terhadap orang lain tidak akan pernah benar seratus persen. Karena kita sendiri juga tidak tahu apakah kita selalu tulus. Itulah sisi terlemah manusia sebagai makhluk sosial. Karenanya tidak layak kita mengadili manusia dengan sikapnya dan tidak perlu kecewa bila sikap orang tidak seperti kita mau.

Sejak kedekatan Yuni dengan Andi Ng, dia sudah tidak begitu merindukan Burhan. Kalaupun ada komunikasi via telp hanya sebatas melaporkan perkembangan perusahaan. Burhan sendiripun tidak juga meminta bertemu dengannya. Dengan kehadiran Andi Ng di dalam hidupnya, terasa hari harinya begitu menyenangkan. Dari Andi Ng, Yuni sadar sikap hidupnya mengharapkan kehormatan dari harta adalah sikap yang salah. Banyak cara membuat manusia bahagia, dan itu tidak perlu mahal. Rasa terimakasihnya kepada Burhan terlalu berlebihan. Karena apa yang di lakukan Burhan terhadap Yuni hanyalah pertimbangan bisnis walau sisi humanisnya kadang nampak. Dan dia telah membalas secara pantas dengan mengelola perusahaan berkembang dengan baik. 

Suatu waktu Andi Ng menghubungi Yuni bahwa istrinya tidak menginginkan perceraian dan setuju pindah dari Hong Kong untuk ikut Andi Ng tinggal di Singapore.  Terasa kabar tersebut seperti halilintar di siang bolong. Namun Yuni tidak bisa menyalahkan Andi Ng karena memang selama ini Andi Ng hanya sebagai sahabatanya dan tidak pernah menyatakan jatuh cinta. Yuni hanya sebatas memberikan dukungan kepada Andi Ng agar mengalah demi istrinya dan melupakan semua yang tida menyamankan yang hampir membuat rumah tangga bubar. Namun setelah itu, Andi Ng semakin berusaha dekat dengan Yuni. AlasanAndi Ng bahwa dia merasakan kenyamanan kebersamaan dengan Yuni. Walau perasaan kedekatan sedikit berbeda setelah mengetahui Andi Ng setuju istrinya kembali namun tidak mengurangi rasa rindunya. 

Entah mengapa Yuni berniat untuk membicarakan masalah ini kepada Burhan. Dia yakin Burhan bisa memberikan masukan yang rasional. Walau kadang mungkin nasehat yang menyakitkan. Tapi itu lebih baik  agar dia bisa bersikap rasional juga.

“ Uda. Kalau uda ada waktu aku ingin ketemu. Aku ada masalah. Please.’ Itu pesan singkat yang dia kirim ke Burhan. Namun tidak segera di balas Burhan. Beberapa jam kemudian Burhan membalas pesan singkatnya “ Kita ketemu di Cork and screw , PI. Jam 7 malam.” 

Ketika bertemu dengan Burhan, seperti biasa dia disambut dengan senyuman khas Burhan sambil memeluknya. 

“ Lama ya kita engga ketemu. Ada 5 bulan. “ Kata Burhan.
“ Ya uda. Uda sibuk terus jadi Yuni di lupakan“
" Duh mulai dech melankolis."
" Nyatanya memang begitu."
“ Aku baca laporan holding kamu wah hebat sekali. “
“ Uda senang?
“ Aku kagum cara kamu melakukan restruktur perusahaan yang kamu ambil alih tanpa menimbulkan gejolak. Hebat kamu Yun. Sentuhan seorang ibu menyelesaikan masalah soal kemanusiaan memang tidak bisa di kalahkan dengan sentuhan seorang bapak. “
“ Aku belajar banyak dari Uda.”
“ Sang predator yaa” Kata Burhan tersenyum.
“ Ah uda. Itu anggapan aku dulu. Tapi sekarang setelah pimpin holding sendiri dan ikut proses akuisisi memang tidak mudah bersikap terhadap SDM perusahaan yang telah kita ambil alih. Aku yakin sekarang bahwa tindakan Uda selama ini terhadap SDM adalah benar. Aku ingat uda pernah bilang bahwa perusahaan harus menghasilkan laba agar fungsi sosialnya tercapai. Untuk apa karyawan banyak tapi perusahaan gagal mendelivery fungsi sosialnya kepada karyawan dan negara. Karena keuntungan perusahaan tergerus untuk membiayai SDM yang tidak seratus persen memberikan kontribusi kepada perusahaan. PHK adalah pilihan rasional bukan karena alasan kapitalis tapi untuk mengkokohkan fungsi perusahaan sebagai lembaga profit untuk menjalankan fungsi sosialnya. Maafkan aku atas sikap ku dulu”
“ Engga usah minta maaf. Aku tahu kamu sedang berproses. Belajar dari kenyataan  itu lebih baik daripada hanya tahu dari buku.”

Yuni terdiam sebentar. Matanya memandang WIne yang ada di rak cafe itu.

“ KIta buka botol ya Uda. Hanya sebotol wine ya. Engga lebih. Kita minum bareng. Gimana ? Kata Yuni.
“ OK. Hanya sebotol aja. Engga lebih.”
Yuni segera memanggil waitress untuk pesanan sebotol Wine. Wajahnya nampak cerah. 
“ Ini kencan ya..” Kata Yuni toas gelas wine ke Burhan.
“ Ya kencan sama mama Yuli.”
“ Sama papa Yuli.” Kata Yuni menimpali cepat tanpa surut dari senyum yang menghias wajahnya.

Mereka berdua tertawa bersama.

“ Jadi apa masalah kamu ?
“ Aku jatuh cinta”
“ Dengan siapa ?
“ Yang pasti bukan dengan uda.” Kata Yuni dan Burhan tertawa. “ Beberapa bulan ini ada seorang Pilot yang keliatannya dia suka Yuni.” Sambung Yuni.
“ Dan beberapa bulan itu berapa lama pastinya”
“ 2 bulan setelah kembali dari Beijing”
“ Bagaimana kamu bisa jatuh cinta?
“ Aku merasa nyaman dekat dengan dia Uda.”
“ Oh kalau gitu, itu alasan yang rasional yang di dasarkan oleh kelembutan hati kamu”
“ Masalahnya…”
“ Apa ?
“ Dia suami orang..”
“ Terus…”
“ Gmana pendapat Uda.”

Burhan terdiam sebentar Dia memperhatikan gelas wine di hadapannya. Kemudia melirik ke arah Yuni. “ Mau aku beri nasehat ?
“ Ya uda.”
“ Kalau sampai kamu mengambil keputusan untuk menikah dengan Pilot itu maka satu hal yang kamu harus sadari bahwa kamu adalah istri kedua. Tahu maksud aku? Kamu harus lebih ikhlas dan lebih mamahami siapa itu suami kamu. “
“ Mengapa Uda?
“ Karena bagaimanapun pria itu punya ikatan lebih dulu dengan wanita yang sekarang adalah istrinya.  Apakah dia sudah punya anak?
" Sudah”
“ Apalagi dia sudah punya anak. Ikatan cintanya dengan istrinya tak tergantikan dengan apapun. Kalaupun dia jatuh cinta dengan kamu dan akhirnya menikahi kamu itu tidak seratus persen sama dengan pernikahan pertama. “
“ Oh ….”
Burhan meminum wine yang tersisa di gelasnya.
“ Boleh tanya? 
“ Apa ?
“ Kalau uda sendiri , mungkinkah akan menikah lagi suatu saat?”

“Mungkin, karena semua lelaki mempunyai bakat untuk itu. Tapi secara praktis tak akan menyenangkan. Di dunia ini, satu-satunya standar moral yang aneh dan disepakati di seluruh dunia adalah moral dalam lembaga perkawinan. Bayangkan, semua transaksi sekarang selalu bayar dimuka dan orang akan mendapatkan apa yang dia mau. Dalam perkawinan pembayaran dan ikatan berlangsung selamanya. Kalaulah bukanlah karena Tuhan, lembaga perkawinan adalah kontrak moral yang paling dungu. Itu sebabnya Allah mengatakan silahkan poligami asalkan kamu bisa berlaku adil, sementara Allah mengatakan sendiri bahwa manusia tidak akan pernah bisa berlaku adil. Hanya pria dungu yang tidak paham bahwa izin poligami itu bukanlah free will tapi by tight condition dan mungkin mission impossible. Paham kamu.." 

“Berarti Uda menyesali perkawinan?”

“Satu-satunya yang kusesali dalam hidup ini adalah karena aku tak bisa menyesali apa yang terjadi. Aku bahkan tak mampu menyesali kenapa aku tak dilahirkan di tempat yang paling aku sukai, tempat yang ada sungainya dengan empat musim, lalu aku bisa bermain bola salju ketika salju turun.  Menyesal adalah hasil dari pikiran, dari nalar.  Dan nalar bahkan tak bisa menjelaskan hal yang paling sederhana tentang cinta. Jadi ikhlas melewati hidup adalah cara mudah untuk bahagia."

" Ya,  karena cinta ?

" Ketahuilah oleh kamu, sebesar apapun cinta pria atau wanita kepada selain Tuhan bukanlah cinta yang aman. Mengapa ? Tuhan tidak pernah cemburu. Tuhan tidak pernah meminta. Tuhan selalu memberi. Kedua orang tua kita juga sama, sama  sama cinta dalam arti memberi, tanpa cemburu dan ikhlas berkorban. Cinta aman. Itu sebabnya aku begitu hormat dan sayang kepada ibuku. Karena ibuku adalah cinta amanku, bayang bayang Tuhan..."

“Benarkah semata-mata karena rasa aman yang membedakan cinta sesungguhnya ?” tanya Yuni

“Ya. Sesungguhnya cinta selain kepada Tuhan hanya ada dalam pembesaran di pikiran, di perasaan. Cinta tak akan selesai dirumuskan dengan pemikiran. Cinta aman tidak akan kamu peroleh dari anak, cucu, menantu, suami, harta atau jabatan. Seseorang hanya memiliki satu cinta, yaitu Tuhan , yang bagaikan air sungai, bisa mengalir ke mana-mana, membelok ke selatan atau ke utara, tapi sebenarnya satu arus saja, menuju Tuhan."

" Mengapa akhirnya uda menikahi IBu ? 

“Ketika aku memutuskan untuk melamar istriku maka  itulah keberanian, itulah anugerah Allah. Keberanian, karena banyak cinta diutarakan tanpa keberanian menikah. Anugerah, karena itu hadiah besar dari Tuhan. Semua itulah harga yang kita bayar sepanjang usia berbagi rasa, merawat, memanjakan dan dimanjakan. Kita tak akan merasa aman, merasa tentram, hanya dengan menyewa, membeli atau memandangi. Paham, kan. Aku bisa saja mengagumi keindahan ikan berenang didalam aquarium. Memandangi wanita cantik berbikini melenggok dipinggir kolam renang.  Menyewa escort jelita untuk acara business dinner dengan relasiku. Bisa.! Tapi aku tidak merasakan cinta aman. Aku hanya bisa memandangnya. Tapi… istriku adalah takdirku yang dianugerahkan Allah yang bukan hanya kupandangi tapi memang dia amanah terindah dari pemberi Cinta, Tuhan.”

" Yuni sudah bayangkan kalau uda itu suami yang mengagumkan."

" Kenapa kamu bilang gitu ?

" Sebagai sahabat saja Uda hebat apalagi sebagai suami?

" Kamu engga pernah tahu bagaimana sebetulnya pribadi aku sebagai suami. Kamu hanya kenal aku sehebat yang kamu liat sekarang. Tadinya aku pria yang lemah, peragu dan penuh inferior. Tapi berlalunya waktu, istriku mendidikku jadi seperti sekarang ini. Dan sampai kini mungkin dia adalah mentorku dengan memberikan kepercayaan luar biasa. Ya baru aku sadar dia bukan hanya istri tapi juga adalah sahabatku, yang Tuhan kirim kepada ku agar aku bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik. "

Yuni terdiam dan terhenyak dengan kata kata Burhan. Kembali, akhirnya Yuni sadar bahwa dia  harus bersyukur memiliki sahabat seperti Burhan, sebagai anugerah dari Allah “

“ Kamu tahu Yun, Istri itu walau kadang terkesan seperti ikan yang berenang didalam aquarium , ada kebebasan namun ia terhalang oleh dinding tebal dalam bentuk budaya dan agama yang mengharuskan dia selalu menjaga kehormatan suaminya dalam kondisi apapun. Menghindari fitnah ketika suaminya sedang tidak ada dirumah. Menjaga dan merawat semua yang di amanahkan suaminya dan menanti ketika suaminya pulang , semua karena Tuhan tentunya..

"Bagaimana sikap uda sebetulnya terhadap aku,  ? Katanya dengan nada lucu.

" Kamu memang bukan wanita  sempurna tapi ya limited edition

Yuni tertawa dan  Burhan hanya tersenyum. “ Sekarang Yuni paham bagaimana bersikap kalau sampai Pilot itu menyatkaan cintanya dan ingin menikahi Yuni. “ 

“ Bagus.! “

“ Uda, ini ada tawaran dari keluarga pemilik Hotel yang ada di Jakarta, Bali, Manado, Yogyakarta. Mereka mau jual. Aku sudah suruh team untuk pelajari. Kalau bagus untuk mendukung anak perusahaan  kita yang kelola bisnis pariwisata. Aku mau beli. Boleh Uda ?" Kata Yuni mulai mengalihkan pembicaraan soal bisnis.

“ Terserah kamu aja. Yang penting jangan ganggu cash flow holding. “

“ Baik Uda. Aku mau gandeng Ventture Capital  dari China. Mereka pernah bilang, mereka berminat lebarkan bisnis pariwista di Indonesia karena tingkat kunjungan turis china ke Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.”

" Dari mana kamu kenal venture capital itu?

" Dari si cantik Wenni."

" Oh dia. Boleh aja."

" Keliatannya Wenni jatuh cinta dengan Uda. Sama sepeti aku ya ?

" Wenni adalah sahabatku.Dia bantu aku ketika awal awal mendirikan Holding di Hong kong."

" Tentu sangat istimewa sekali ya"

" Ya sahabat. Sahabat itu kadang susah bedakan dengan istri. "

" Bedanya ?

" Dengan istri ada kewajiban memberikan nafkah di tempat tidur, sementara kepada sahabat engga ada kewajiban itu. Selebihnya sama"

" Oh itu sebabnya Yuni dan mungkin juga Wenni engga dapat kewajiban itu dari Uda." Kata Yuni tersenyum memerah wajah.

" Bagiku sex hanya soal option, namun sakral. Kita akan selalu bersama sama walau tanpa sex ?

Sebelum  tutup bill, Burhan menerima telp dari luar negeri. Ternyata yang telp Yuli.“ Papa lagi sama mama. Mau bicara dengan mama ? Kata Burhan melirik ke Yuni. Burhan bicara sebentar dengan Yuli dan kemudian menyerahkan telp ke Yuni.

“ Kenapa kamu engga jawab keinginan Yull mau lanjutkan sekolahnya ke London?
“ Aku belum bisa putuskan. Uda, nanti ajalah. Kan baru tahun depan dia tamat SMU.”
“ Kamu keberatan ?”
“ Masih aku pikirkan.”
“ Ya udah. “
“ Uda aku antar pulang ya”
“ Engga perlu.Aku masih harus ketemu dengan tamu yang baru datang dari Hong Kong tadi jam 10 malam baru check ini di hotel.”
“ Mau Yuni temanin ?
“ Kamu pulang aja. Ini sudah jam 11 malam.”
“ Emang kenapa jam 11 malam. Emang ada yang nunggu Yuni pulang”
“ Kamu harus istirahat. Besok harus masuk kantor.”
“ Ya uda. “

***

Ketika itu musim dingin. Yuni datang ke Beijing karena di Undang oleh perusahan ventura untuk membicarakan lebih detail rencana pengembangan bisnis pariwisata nya. Dia telah dapat izin dari Burhan untuk melanjutkan rencana pengambil alihan jarigan hotel. Wenni tidak bisa mendampinginya meeting karena Wenni sedang business trip ke Afrika. Sesampai di Bandara dia di jemput orang staff dari modal ventura. Yuni merasa tersanjung karena di jemput dengan perlakuan sangat hormat. Tapi memang beginilah cara pengusaha china memperlakukan mitranya. Mereka sangat ramah. Setidaknya mereka ingin memastikan tamunya merasa nyaman selama kunjungan. Yuni menginap di Hotel Bintang Lima jantung kota Beijing karena kebetulan Holding yang di kelola Burhan mempunyai saham di Hotel ini.

Malamnya Yuni di undang Dinner. Suasana semakin nampak begitu ramah. Untung Yuni fasih bahasa mandarin sehingga walau baru kenal terasa akrab. Barulah Yuni tahu ternyata CEO dari Modal Ventura adalah sahabat Burhan. Mereka pernah satu team dari China Western Development Program. Ini program kemanusiaan untuk membantu rakyat miskin di China bagian barat. Yuni samakin bingung. Kapan Burhan punya waktu bekerja sampingan sebagai volantire. Yang lebih membuat Yuni terkejut adalah ketika CEO itu mengatakan Burhan pernah duduk sebagai Direktur Asia Fasifik dari lembaga international di bawah PBB yang mengkhususkan bidang program kemanusiaan di negara miskin. Dan tambah terkejut lagi adalah Burhan juga pernah duduk sebagai salah satu direktur lembaga charity di bawah Vatican. Padahal Burhan seorang muslim yang taat.  

Burhan memang terkesan tertutup dengan kegiatan sosialnya. Bahkan untuk kegiatan bisnis pun Burhan sangat tertutup kepada siapapun. Dia selalu menonjolkan eksekutifnya. Bahkan dia melengkapi para eksekutifnya dengan kontrak kerahasiaan ( NDA ) untuk tidak membocorkan informasi tentang posisinya di perusahaan. Mungkin Burhan termasuk salah satu pengusaha yang sudah menganut officeless mengelola bisnisnya. Itu karena kehebatannya memanfaatkan IT dalam sistem informasi management serta kemampuannya menunjuk orang yang tepat sebagai eksekutif. Pertemuan dengan eksekutif kebanyakan diadakan di luar kantor. Bisa dimana saja, sesuka Burhan. LIngkungan pergaulannya yang tahu siapa dia hanya banker, CEO perusahaan MNC. Kalaupun ada pejabat pemerintah atau politisi yang mengenalnya itupun sangat terbatas. Hanya mereka yang sudah di kenalnya jauh sebelum orang itu jadi pejabat atau politisi. Namun ketika orang itu jadi pejabat publik maka Burhan akan menjaga jarak dengan orang itu. Yuni sering diajak Burhan bertemu dengan pejabat Publik. Pertemuan itu selalu di tempat yang tidak umum.  Menurut Burhan yang tidak pernah Yuni lupakan bahwa pejabat publik itu usia jabatannya terbatas karena waktu. Biasanya paling lama 10 tahun. Namun pengusaha punya waktu tidak terbatas. Jangan sampai kedekatan dengan pejabat publik membuat business terancam seiring dengan usia jabatan itu. Pengusaha harus bisa bertahan dan beradaptasai dengan siapapun yang jadi penguasa. 

Burhan pernah menasehati Yuni bahwa hormati pejabat karena dia punya kekuasaan. Jangan lawan atau pertanyakan kebijakan pemerintah. Patuhi dan hormati mereka sepantasnya. Karena kalau penguasa mau hancurkan pengusaha gampang sekali. Sebaliknya mereka juga bisa dengan mudah membuat pengusaha berkembang pesat dan sukses. Juga hormati pengusaha yang berada diatas. Mereka sukses dan punya akses kepada financial resource, tekhnology, market. Dekati mereka dengan merendahkan hati. Makanya Yuni sering lihat Burhan kalau bertemu dengan pengusaha kalangan atas, dia selalu melayani  mereka dengan santun dan hormat. Dia selalu bayar bill untuk makan malam dengan mereka. Kadang pertemuan itu lebih banyak tidak ada hubungan dengan bisnis tapi Burhan perlakukan mereka dengan penuh hormat. Menurut Burhan , mungkin kita tidak butuh uang dari orang yang sukses tapi bergaul dengan mereka dapat menimbulkan aura positip bagaimana seharusnya mengembangkan bisnis dengan benar.

Seusai makan malam, Yuni kembali ke Hotel. Sesampai di kamar hotel dia  siap siap untuk mandi dan setelah itu tidur. Namun telp cellularnya bergetar. 
“ Yun”
“ Ya Uda.”
“ Tadi gimana makan malamnya ?
“ Luar biasa. Mereka ramah sekali uda.”
“ Baguslah. Gimana rencana bisnis kamu, apakah mereka tanggapi ?
“ Besok akan di bahas detail nya di kantor mereka.”
“Oh OK.”
“ Eh, Uda. Tadi CEO nya cerita soal Uda. Kok engga pernah cerita ke Yuni kalau uda juga pegiat kemanusiaan berkelas dunia?
“ Ah bisa aja kamu. Itu Chong terlalu berlebihan cerita soal aku.”
“ Uda hebat. I love you”
“ Besok siang aku masuk Beijing mau ketemu relasi. Tapi malamnya kembali ke Hong Kong”
“ Kenapa engga nginep semalam aja Uda.”
“ Ada yang mau di tanya?
“ Engga ada uda. Hanya pengen cepat ketemu Uda aja. Terakhir ketemu dua bulan lalu ya”
“ Ya udah ya.. Jangan lupa telp Yuli ya.. Have a nice sleep  “
“ Ya uda.”

***

Sepulang dari Beijing, Yuni melakukan negosiasi intensip dengan pihak keluarga yang akan menjual hotel. Akhirnya harga dan cara pembayaran di sepakati. Namun yang jadi masalah adalah pihak Ventura tidak mau terlibat sebelum ada purchase agreement dengan pihak pemilik Hotel . Sementara pihak pemilik hotel tidak mau melakukan purchase agreement tanpa ada uang muka sedikitnya 5%. Yuni sudah di peringatkan Burhan tidak boleh menganggu cash flow holdingnya. Dari mana mendapakan uang sebesar 5% itu? 

Yuni menghubungi  seorang konglomerat yang istrinya berteman baik dengan Yuni. Ternyata dapat  tanggapan baik. Konglomerat itu menawarkan skema Repo saham perusahaan yang akan di ambil alih itu dengan ketentuan Yuni harus setuju dalam certain time  perusahaan listed di bursa Hong kong. Artinya Konglomerat itu minta agar nilai pinjaman yang di berikan itu dianggap sebagai transaksi pembelian kembali saham oleh Yuni dengan harga di tetapkan didepan. Sebelum tanda tangan perjanjian dengan konglomerat itu , Yuni menghubungi Burhan.

“ Uda.” Panggil Yuni melalui telp international karena Burhan sedang di Hong Kong.
“ Ya “
“ Aku lagi deal dengan  pak Tony soal Hotel itu “
“ Tony ? siapa itu ?
“ Itu Uda, konglomerat yang punya jaringan ratail. Istrinya teman aku”
‘ OK”
“ Aku butuh uang tunai sebesar 5% untuk akuisisi Hotel itu. Karena cash flow holding engga bisa diganggu, aku pinjam ke dia. Proposalnya bagus uda.”
“ Kirim via email ke aku proposalnya”
“ Sekarang aku kirim ya. Jangan matikan telp”
Tak berapa lama setelah Yuni kirim email.
“ Yun kamu keluar dari deal dengan Pak Tony itu.”
“ Kenapa Uda.?
“ Keluar aja sekarang.”
“ Kenapa Uda.?
“ Kamu keluar dulu , baru nanti aku jelaskan.”
“ Tapi aku kepepet waktu uda. Aku butuh uang 5% itu”
“ Dengar engga kamu. Keluar sekarang.”
“ Ya Uda.”

Yuni menghela nafas panjang. Dia kenal betul sifat Burhan. Ini SOP yang harus dia patuhi. Tak berapa lama dia telp konglomerat itu bahwa dia keluar dari transaksi. Dengan ucapan maaf sebesar besarnya.  Seharian di kantor Yuni dalam keadaan bingung. Dia harus memberi tahu kepastian kepada pihak pemilik hotel. Dia tidak ingin gagal. Karena momentum pertumbuhan wisata Cina harus di manfaatkan, apalagi pemerintah china telah memberikan quota exit permit bagi warga negaranyauntuk kunjungan ke Indonesia sebanyak 10 juta orang setahun.

Telpnya bergetar 
“ Ibu Yuni ?
“ Ya. Anda siapa ?
“ Saya diminta untuk menghubungi anda.”
“ Oleh siapa? Untuk apa ?
“ Pak Burhan meminta saya bantu ibu. Katanya ibu butuh pre financing untuk beli hotel ?
“Ya ya..Bu “ Yuni berusaha sopan karena dia menyebut nama Burhan. Tapi wanita yang menghubunginya itu menggunakan bahasa inggeris. 
“ Bisa saya ketemu ibu ?
“ Dimana ?
“ Kebetulan saya nginap di hotel Pulman Thamrin.”
“ OK segera saya kesana?
“ Terimakasih Bu.”

Ketika bertemu di Hotel , wanita itu menyerahkan kartu namanya. Ternyata dia eksekutif dari perusahaan pembiayaan yang bermarkas di Tokio. Kebetulan sedang kunjungan bisnis ke Jakarta. Wanita itu bertanya beberapa hal tentang proses akuisisi itu. Setelah ada kesepakatan mengenai proses yang di inginkan , wanita itu menyerahkan dokumen untuk di tanda tangani oleh Yuni. Setelah membaca dokumen, tahulah Yuni bahwa dia harus mengembalikan pinjaman itu dalam jangka waktu 1 tahun dengan bunga 2% setahun atau pinjaman itu di convert dengan saham  perusahaan dari unit business yang menjalankan bidang pariwisata. Setelah Yuni tanda tangani, wanita itu berjanji besok pagi uang sudah sampai di rekening notaris yang di tunjuk dimana Purchase agreement akan di tandatangani. Pertemuan itu tidak lebih 1 jam. Usai pertemuan itu terasa Yuni berjalan diatas awan. Burhan selalu bertindak cepat dan di saat yang tepat. Burhan mungkin sedang ada masalah atau memang tidak punya cash flow bagus tapi financial network nya cukup kuat untuk selalu memberikan solusi bagi perusahaan di lingkungannya.

“ Uda “ Yuni telp Burhan
“ Ya.”
“ Yuni udah ketemu wanita itu dan udah tanda tangani pinjaman untuk yang 5% uang muka.”
“ Good.”
“ Uda, boleh tanya?
“ Apa ?
“ Kenapa engga boleh deal dengan Pak Tony?
“ Dia itu pemain shadow banking. Kamu deal dengan sindikat yang punya hoby hostile take over perusahaan orang. “
“ Oh tapi dia orangnya agmais sekali dan philanthropy.”
“ Ya engga usah di bahas pribadi orang. Cukup itu aja asal kamu tahu.”
" Uda engga marah kan sama Yuni."?
" Marah ? Kenapa harus marah?
" Soal pak Tony."
" You are my lady , how come i could be mad you
“ Thanks my dear 

“***
Usai pembelian jaringan hotel itu, Yuni menggandeng international chain Hotel yang punya akses ke pasar wisata di China. Bagaimanapun dengan pengambil alihan ini unit business tourism di bawah holding nya semakin punya potensi untuk unggul dalam persaingan menuju ASEANTA. Yang membuat Yuni terharu adalah lembaga pembiayaan yang memberikan dukungan 5% uang muka pembelian hotel itu ternyata adalah private investor yang juga pemegang saham dari Jal Airline dan pemegang saham beberapa international airport. Dengan demikian , akan lebih mudah bagi Yuni membujuk mereka tahun depan untuk jadi strategy partners. Value perusahaan akan semakin besar karena bermitra dengan investor yang punya bisnis infrastruktur pariwisata berkelas dunia.

Mengapa selalu mudah bagi Burhan memberikan solusi? ya karena semua perusahaan di lingkungannya berdiri karena visi nya. Para eksekutifnya adalah sang kapten yang berada di garis depan memimpin permainan sesuai dengan strateginya. Mereka adalah orang orang yang mencintainya dengan tulus. Mereka bekerja keras karena vision Burhan. Mereka bekerja karena passion Burhan sebagai wirausaha. Itulah yang di pahami oleh Yuni. Makanya dia tidak begitu terkejut bila Burhan selalu punya solusi. 

Tapi secara pribadi Burhan adalah anak ibunya. Dia bukanlah petarung predator. Baginya kehidupan ini tidak di sikapi berlebihan. Dia hanya focus ketika sedang menghadapi masalah. Setelah itu dia akan melupakan , untuk menghadapi masalah baru. Hidupnya seperti air mengalir di sungai yang bisa saja terhalang batu besar  tapi selalu ada jalan untuk terus mengalir. Apakah sekuat itu Burhan. Tidak juga. Yuni acap di bangunkan tengah malam karena Burhan minta di temani dalam kesendirian di cafe,  di tempat yang tak banyak orang tahu. Di sana Burhan hanya duduk berdiam tanpa bicara apapun. Dia lelah dan Yuni tidak tahu apa sebenarnya terjadi. Tapi setidaknya Burhan punya cara tersendiri bagaimana mengalihkan stress nya tanpa harus merugikan dirinya dan orang lain. Dia tidak ingin nampak lemah di hadapan orang lain termasuk di hadapan keluarganya. Yuni merasa tersanjung , dalam hal ini Burhan mau membuka dirinya tanpa topeng di hadapan Yuni.

Mungkin persahabatan dengan Burhan adalah pilihan tepat di  bandingkan harus menjadi istrinya. Demikian pikiran Yuni menyikapi hubungannya dengan Burhan. Dan bagaimana dengan Andi Ng. ? Semakin hari Yuni merasakan hubungannya dengan Andi Ng semakin tidak jelas kemana arahnya.  Andi hanya senang bersama dengannya menghabis waktu di cafe tapi ya hanya itu.  Yuni tidak menemukan lain kecuali pria yang depresi karena punya istri tidak sesuai yang di mau. Pria macam apakah ini? Apakah pantas di jadikan sandaran? Mengapa harus terus mengeluh dan tersakiti dengan sikap orang yang di cintai. Apalagi itu adalah istri? Tidak kah ada ruang untuk bicara dan berdamai dengan kenyataan? Mungkin Andi Ng hidup dalam imajinasi tentan cinta yang dia maknai. Namun lupa kehidupan bukanlah imajinasi tapi kenyataan , yang semua orang harus paham bahwa tidak ada yang sempuna. Pahamkah Andi soal ini?. Kalau dia tidak paham , maka sebetulnya dia tidak akan pernah bisa mencintai orang lain. Dia lebih mencintai dirinya sendiri.

Yang membuat Yuni mulai menjaga jarak dengan Andi adalah ketika dengan begitu saja Andi menyentuhnya. Yuni terkejut, Dimanakah kehormatan pria ini? Dia tidak pernah menyatakan cintanya tapi tanpa merasa sungkan menyentuh wanita? Apakah ini sudah menjadi habit baginya bahwa pria bebas melaksanakan nafsu hewaninya kepada setiap wanita. Walau terkesan tidak serius sentuhan itu namun perasaan kewanitaan Yuni terasa terhina. Yuni merasa memang dia berada dalam posisi yang salah dan kebetulan bertemu dengan pria yang salah. Sehingga kedekatannya di tanggapi lain seolah dia butuh di sentuh. Padahal dia butuh cinta.

Sejak itu Andi tidak lagi menghubungi Yuni. Dan Yuni bisa memaklumi bila Andi merasa tersinggung ketika dia menolak di sentuh. Setelah pulang dari kantor dia lebih banyak di rumah untuk membaca. Di akhir minggu dia selalu menghabiskan waktunya bersama Yuli di Apartemen nya di Singapore. Telah lebih 3 bulan tidak bertemu dengan Burhan. Komunikasi dengan Burhan selalu terjalin melalui telp. Ada keinginan Yuni untuk bertemu dengan Burhan namun dia tidak punya alasan kuat untuk bertemu. 

Sore hari sepulang dari kantor dia sengaja datang ke cafe ke gemaran Burhan. Setelah 3 jam berada di cafe itu, nampak Burhan datang seorang diri. Ada rasa bahagia ketika melihat Burhan melangkah ke table.

“ Eh untung kamu ada disini. Kebetulan aku mau ke spa. Temanin ya”
“ Tempat biasa ya uda?
“ Ya lah.”
Ada kebiasaan Burhan lain. Dia suka kumpul dengan teman temannya semasa dia masih jadi salesman. Sekarang teman temannya itu semua jadi pengusaha. Kalau Burhan sudah kumpul dengan mereka, nampak sekali keakraban itu. Mereka saling ejek satu sama lain dengan kata kata yang membuat telinga pedih. Namun mereka menikmati kebersamaan itu. Mereka bersahabat tanpa topeng. Satu sama lain tidak ada kerjasama bisnis. Karena memang bisnis yang mereka kelola satu sama lain berbeda. Persahabatan mereka memang tulus. Hanya murni bersahabat.

Di ruang lounge spa , ketika bersantai Yuni memberanikan diri untuk bicara agak serius.
“ Uda, boleh bicara sebentar”
“ BIcara aja”
“ Aku bingung soal Yuli. Dia tidak bisa merubah keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya ke London. “
“Emangnya kamu engga setuju?
“ Yuni engga mau terlalu jauh dari Yuli, uda.”
“ Kamu sayang sama anak ?
“ Ya sayang sekali.”
“ Aku rasa kamu engga sayang anak dech. Kamu hanya mencintai diri kamu sendiri. Kamu anggap anak sebagai pelipur lara kamu. Sebagai pelengkap kamu dalam kesepian.” 
“ Uda…kok ngomong begitu.” Kata Yuni mencubit pinggang Burhan. 
“ Loh faktanya memang begitu.”
“ Jadi gimana seharusnya Yuni?
Burhan hanya diam. Dia asyik nonton film lewat layar lebar yang terdapat di lounge itu. 
“ Uda mau Yuni ambilkan Kopi?
“ Ya. Thanks.”
“ Jadi gimana uda” Kata Yuni ketika menyerahkan Kopi ke meja.
“ Anak itu bukan milik kita Yun. Anak itu milik Tuhan. Dia punya takdir sendiri. Tugas kita hanya mengarahkan dia agar dapat lingkungan yang baik untuk dia berkembang. Biarkan dia dengan pilihan hidupnya. Doakan saja. “
“ Tapi Yuni…”
“ Yun, hanya masalah waktu pada akhirnya anak pasti meninggalkan kita atau kita meninggalkan anak. Soal bagaimana perginya itu hanya sunattullah. Tapi esensinya tidak ada kebersamaan yang abadi. Suka tidak suka kita sebagai orang tua harus siap untuk hidup sendiri tanpa anak. Yakinlah kamu akan baik baik saja. Yuli juga akan baik saja. Ikatan cinta tulus diantara kalian tak akan bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ikhlas sajalah.”

Yuni menangis. Burhan dengan cepat memeluknya.” Kemarin aku sempat bujuk Yuli untuk kuliah di Jakarta. Kamu tahu apa dia bilang ?”
“ Apa? 
“ Yuli ingin sekolah tinggi agar Yuli bisa jaga mama nanti di masa tua mama. Yuli sayang mama..”
Yuni terharu. Hening.
“ Uda pengen Yuli gantikan Yuni nanti di perusahaan? Kata Yuni dengan suara lirih
“ Itu tergantung Yuli. Kalau memang itu pilihannya , aku akan dukung dan kamu harus bina dia dari bawah”
‘ Semoga Yuli dapat jodoh yang baik. Engga seperti mamanya. 
“ Amin ya Allah.Tapi tetap bersyukur karena mama nya dapat sahabat seperti aku ya"
" Dapatin sahabat seperti Uda engga gampang. Seperti mencari jarum di tengah tumpukan jerami."

Usai Spa, Burhan mengajak Yuni kembali ke cafe namun sebelumnya mampir dulu ke mushola di mall. Seusai sholat Isya, mereka berjalan kaki menyusur trotoar. “ Bulan depan Yuli sudah terbang ke London dan akan tinggal di sana untuk lima tahun. Yuni akan merasa sepi sekali. Akhir minggu yang tentu akan membosankan tanpa Yuli.”
“ Oh ya Yun. Bisa bantu aku engga ?
“ Apa ?
“ Aku butuh kamu bantu aku deal dengan prinsipal merek di Amerika.Usahakan mereka mau kerjasama dengan kita bangun pabrik elektronik di Indonesia. Data perusahaannya nanti aku suruh Lena kirim ke kamu. Pelajari rencana bisnis itu dengan baik.”
“Kan holding Yuni engga masuk ke binsis elektronik.”
“ Makanya aku minta tolong kamu. Bisnis ini akan di kelola oleh holding di Malaysia.”
“Jadi tugas Yuni hanya bantu Uda untuk deal dengan prinsipal”
“ Ya “
“ Kenapa Yuni?
“ Karena hanya kamu yang selalu sukses mengemnban tugas dari aku?
“ Emang apa kelebihan Yuni”
“ Apa ada yang aku tugaskan  ke kamu yang gagal ?
“ Ah itu biasa aja Uda. Yuni juga pernah gagal.”
“ Kamu punya passion yang luar biasa atas setiap tugas yang aku berikan.”
“ Passion?
“ Ya passion karena kamu mencintai aku. “
“ Tuh kan ketahuan memang dari dulu Uda manfaatkan cinta Yuni untuk bisnis yaaa.” Kata Yuni mencubit lengan Burhan dengan keras. Burhan sampai meringis menahan sakit.
“ Mau kan ?
“ Ya siaaap Boss. Yuni siap laksanakan. “
“ Good. That is my lady”

***
Di Changi Airport, Yuni memeluk Yuli lama  sekali seakan tak ingin berpisah dengan satu satu putrinya. Burhan hanya mematung sambil tersenyum menyaksikannya. 
“ Mama, Yuli harus masuk gate ma…” Kata Yuli seakan mengingatkan dia harus segera boarding.
“ Ya nak..Mama ikhlas. Pergi lah. Ingat nasehat mama ya.”
“ Ya ma. Yuli ingat semua nasehat mama.”
“ Dan satu lagi …Kamu kan janji akan telp mama sedikitnya seminggu dua kali.”
“ Ya mama.” Kata Yuli tersenyum menatap Burhan “ Papa terimakasih. Doain Yuli selalu ya Pa” Kata Yuli memeluk Burhan. 
“ Tentu papa akan doakan. Jaga diri baik baik ya sayang. Ingat nasehat mama.”
“ Ya papa”
“ Masih ingat nasehat papa ?
“ Ingat papa”
“ Apa?
“ Yuli harus dekat kepada Tuhan. Agar hidup Yuli selamat dunia akhirat, sholat engga boleh di tinggalkan. Itulah cara terbaik untuk mencintai mama. Yuli sayang mama..” Kata Yuli melirik Yuni yang masih berlinang air mata.
“ Bagus. “ Burhan melepas pelukannya.

Yuni nampak rapuh sekali ketika melihat Yuli berlalu darinya dan masuk gate dengan pasti. Yuni baru menatap Burhan setelah Yuli menghilang dari pandangannya.

“ Uda. Aku teringat 14tahun lalu Yuli aku gendong keluar dari rumah setelah di usir oleh suamiku. Aku menangis sejadi jadinya. Bukan nasip ku yang kuratapi  tapi nasip Yuli. Aku tak ingin nasipnya seperti aku kelak. Aku yatim piatu , Uda. Semua sanak famili tidak peduli denganku.  Sahabat semua tutup pintu membantu. Aku sujud di jalan sambil menangis, ku katakan kepada Tuhan” Kuatkan aku ya Tuhan untuk anak manusia yang engkau titipkan kepadaku” entah kenapa aku di kuatkan untuk telepon Uda. Dan ketika terdengar suara di seberang dengan suara serak serak basah. Terasa ada cahaya dan harapan. Benarlah, Uda merespon dengan cepat. Hanya dua jam setelah aku telp Uda, seseorang menemui aku di halte bus. Ketika itu jam 1 pagi. Setelah mengenalkan bahwa dia orang uda. Dia bawa aku ke apartement mewah. Diapun memberi aku uang untuk makan. Kini, bayi usia 4 tahun lalu  dalam tangis lapar dan haus, telah  tumbuh dewasa dan penuh percaya diri terbang ke Eropa untuk satu cinta cita  agar dia kelak bisa mengurus Yuni di masa tua..Uda..terimakasih..terimakasih..Udah terlalu baik. Terlalu baik.” Kata Yuni dengan air mata memeluk Burhan.

Burhan hanya tersenyum. “ Sekarang kita juga harus check ini pesawat untuk kembali ke Jakarta. Udahan nangisnya. Ayo senyum” 

Yuni berusaha tersenyum. “ Thanks for being my best friend.”
“ Kamu akan selalu jadi sahabat aku, Yun” 
‘ Terimakasih uda.”
“ Oh ya. Ini ada amplop. Silahkan kamu terima.” Kata Burhan ketika sudah di dalam pesawat.
“ Apa ini? 
“ Bukalah..”
Ketika Yuni buka amplop dan membaca “ Uda…” Yuni setengah teriak kegirangan. ‘ Uda baik banget. Thanks Uda.”
Burhan hanya tersenyum.
“ Jadi kapan Yuni bisa terbang ke London?
“ Terserah kamu tapi pastikan pendelegasian Holding ke pihak profesional beres dulu. Ingat kamu hanya setahun tinggal di London sampai urusan deal dengan prinsipal di Amerika selesai. Setelah itu kamu kembali ke Jakarta.”
“Beres Uda. Tenang aja. Udah ada calon yang hebat untuk gantikan Yuni sementara. Walau begitu Yuni akan terus perhatikan kantor. Yuni akan atur jadwal meeting di Jakarta. Dan akan terus menitor lewat video conference“

Tidak ada serba kebetulan dalam hidup ini. Pertemuan Burhan dengan Yuni sudah kehendak Tuhan. Ketika mereka saling kenal,  proses sunatullah terjadi. Kalaulah bukan karena sikap Yuni yang pandai berterima kasih mungkin dia tidak akan mendapatkan hikmah dari pertemuan itu. Kalaulah bukan sifat Burhan yang terbuka dan berpikir positip , mungkin tidak akan terjalin persahabatan yang berbeda kelas itu. Kalaulah bukan karena kesabaran dari kedua belah pihak , persahabatan itu tidak akan bertahan lama. Kalaulah tidak atas dasar niat baik, persahabatan itu tidak akan  saling berbagi dan percaya. Karenanya keduanya menyadari bahwa menikah adalah takdir. Mencintai adalah pilihan. Andaikan cinta tidak bersua takdir maka hubungan persahabatan tidak seharusnya terputus. Apapun itu pada akhirnya kembali kepada keikhlasan ..Selebihnya mereka akan baik baik saja.



The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Inflasi momok menakutkan

  Dalam satu diskusi terbatas yang diadakan oleh Lembaga riset geostrategis, saya menyimak dengan sungguh sungguh. Mengapa ? karena saya tid...