Setiap pagi, sambil minum teh di ruang opal presiden berbicang santai dengan 9 orang commitment holder. Kegiatan minum teh ini hanya berlangsung paling lama 20 menit. Biasanya presiden AS masih menggunakan piyama waktu minum teh itu. Apa yang dibicarakan?
“ Saya masih kurang uang sekian. Tolong disiapkan dananya. “ Kata presiden.
“ Siap. Tapi kami butuh alasan agar kami bisa create uang.” Kata salah satu commitment holder.
“ Itu urusan NSA yang akan atur.” jawah presiden sambil melirik anggota NSA yang hadir dalam minum teh. Kemudian pembicaraan akan lebih santai soal lainnya. Tidak ada yang dibahas lebih serius selain soal gimana the Fed punya alasan untuk create money. Demikian kisah imaginer yang saya dapat dari salah satu banker yang pernah bekerja di Fed
Operasi pasar uang AS itu dibagi dua jenis. Kalau The fed mau melemahkan mata uang USD maka the Fed akan mensuplai uang kepasar dengan suku bunga rendah. Kalau the fed mau memperkuat mata uang USD maka the fed akan menarik uang itu dengan suku bunga tinggi. Jadi on/off kurss the Fed yang tentukan. Bagaimana the Fed menyalurkan dan menarik uang yang beredar ? Ada dua jalur. Jalur pertama adalah jalur konvensional melalui lembaga keuangan bank dan non bank. Jalur kedua adalah melalui sophisticated investor yang tergabung dalam OPIC ( Overseas Private investment Corporation). OPIC adalah lembaga yang keliatannya biasa saja dan tidak dikenal publik. Tetapi tahukah anda bahwa lebih 50% peredaran USD didunia berasal dari OPIC ini.
Anggota OPIC juga adalah anggota Commitment holder yang sampai sekarang orang AS sendiri tidak tahu siapa orang itu. Penuh rahasia. Mereka hanya 5 orang yang paling berpengaruh terhadap keuangan AS dan Dunia. Tidak akan terdengar nama mereka dipublik. Dari lima orang inilah sistem keuangan AS dibangun sejak sebelum perang dunia pertama. Selama sekian decade , mereka mengontrol jantung kekuasaan AS lewat pengendalian USD. Saat sekarang US dolar masih memimpin pasar uang dunia dalam menyediakan fungsi uang untuk transaksi internasional. US Dolar menjadi instrument yang paling penting untuk perdagangan internasional. USD adalah media utama pertukaran untuk menyelesaikan transaksi internasional. USD adalah cadangan utama bagi bank-bank sentral dunia.
Mereka para commitment holder ini menjadikan Federal Reserve sebagai pemberi pinjaman terakhir dunia ( the last lending resource ) , seperti dalam jatuhnya wallstreet tahun 2008. Padahal bukan rahasia umum bahwa blunder Fed membantu memprovokasi krisis 2008 adalah hasil creasi mereka. Walau begitu dolar tetap sebagai mata uang utama dunia, menjadi denominasi besar untuk pinjaman luar negeri oleh bisnis dan pemerintah. Keberadaan Commitment holder memang gila. Mengapa ? mereka sengaja menjadikan USD menjadi the second god tanpa bisa diprotes oleh siapapun. Pemain hedge fund tahu betul bahwa akumulasi Dollar AS didunia tidak sesuai dengan kapasitas Amerika sendiri sebagai penjamin. AS saat ini memproduksi sekitar 22% dari output dunia diukur dengan harga pasar, dan sekitar 15% dari segi PPP. Namun yang beredar 12 kali dari kapsitas ekonom AS. Lebih dari setengah total peredaran uang dunia yang bergerak lintas batas, cadangan, settlement, likuiditas, dan pendanaan menggunakan USD.
AS memperoleh tiga manfaat ekonomi penting dari peran mata uangnya tersebut. Yang pertama adalah kemampuan untuk meminjam ke luar negeri dalam dolar. Ketika pemerintah meminjam dalam mata uang asing, itu bisa bangkrut; itu tidak terjadi ketika meminjam dalam mata uangnya sendiri. Secara lebih umum, peran internasional dolar memungkinkan Departemen Keuangan AS untuk meminjam dengan likuiditas yang lebih besar dan suku bunga yang lebih rendah daripada yang seharusnya. Keuntungan kedua terletak pada bisnis perbankan: AS, dan lebih tepatnya WallStreet, menuai pendapatan yang signifikan dari penjualan layanan perbankan ke seluruh dunia. Keuntungan ketiga terletak pada pengendalian regulasi: AS secara langsung mengelola atau mengelola bersama sistem settlement financial dunia. Sehingga memberikannya cara penting untuk memantau dan membatasi aliran dana terkait terorisme, perdagangan narkotika, penjualan senjata ilegal, pajak penghindaran, dan kegiatan terlarang lainnya.
Namun, manfaat ini bergantung pada AS yang menyediakan layanan moneter berkualitas tinggi kepada dunia. US Dolar banyak digunakan karena telah menjadi alat tukar, perantara, dan penyimpan asset yang paling nyaman, biaya terendah, dan teraman. Tetapi belakangan dunia semakin sadar akan keculasan AS dalam hal mata uang. Eropa dan China mengetahui ini dengan pasti. Euro dan Yuan sekarang sedang berusaha untuk mengurangi peran mata uang AS dalam perdagangan dunia. Pemerintah AS sendiri sudah merasakan dampak dari kebijakan the Fed yang kontra produktif terhadap tujuan untuk kemakmuran rakyat AS. Semua tertuju kepada biang masalah ada pada commitment holder.
Apakah commitment holder selemah itu dibawah tenakan dunia dan pemerintah AS ? Tidak. Mereka terlalu kuat untuk dijatuhkan. Apalagi kejatuhan wallstreet 2008 telah membuat AS tergantung kepada utang dan ini tak bisa tidak harus bergantung kepada commtiment holder sebagai the last lending resource. Eropa ? Kejatuhan pasar uang di Eropa telah membuat banyak asset bermata uang dollar yang dipegang oleh bank bank Eropa terancam dulasi bila sampai power USD melemah. Utang AS kepada China yang triliunan dolar akan terancam delusi kalau sampai mata uang dollar hancur. Eropa dan china harus berhitung seribu kali kalau ingin perang mata uang secara frontal dengan AS. Yang dihadapi bukan Trump tetapi para commitment holder. Upaya China dan Eropa menekan pemerntah AS mengenai sistem mata uang dihadapi dengan keras oleh Commitment holder dengan memaksa Trump menaikan tarif impor dagang kepada China dan Eropa. Tujuannya adalah agar Eropa dan Cina tetap tergantung kepada USD.
Lantas mengapa AS begitu mengontrol perekonomian dunia ? alasan pertama adalah sistem kapitalis yang memungkinkan setiap negara bisa meningkatkan kapasitas produksinya diatas limit konsumsi domestik karena AS menyediakan pasar. Dari keadaan itu memungkian negara bisa menabung devisa dalam mata uang dollar dan menggunakannya untuk alat tukar belanja impor yang berlaku dimana saja. Kedua, kedigdayaan teknologi AS yang lead lebih dari sekian decade memungkinkan AS mengontrol industri dimana saja. Tidak ada industri atau bisnis raksasa yang tidak terhubung dengan commitment holder yang merupakan angel investor bagi setiap riset tekhnologi diseluruh dunia. Perusahaan raksasa ini umumnya punya CEO yang dekat dengan penguasa lokal sehingga mudah mempengaruhi kebijakan politik yang menguntungkan commitment holder. Jadi kalau ada elite politik yang senang dollar naik dan menjadikan issue politik menjatuhkan Jokowi itu kemungkinan karena mereka proxy dari commitment holder yang ditugaskan mengganti Jokowi dengan PS.
Apakah negara didunia bisa keluar dari hegemoni commitment holder ? Bisa. Mari kita lihat contoh Iran. Beberapa tahun lalu atau tepatnya 10 tahun lalu saya pernah di tunjuk agent oleh teman di Iran. Apa keagenannya ? Kendaraan truck dan spare part. Produk itu bukan buatan Iran, tapi buatan Cina. Apa untungnya menjadi agent dari Iran. Bukankah lebih baik langsung jadi agent pabrikan di China? Tunggu dulu. Harga yang ditawarkan oleh Iran kepada saya sangat murah. 20% lebih murah dari yang dijual oleh pabrikan di China. Bagaimana bisa terjadi begitu? Karena terbentuk akibat kesepakatan imbal beli ( Counter Purchase). Harga itu murah akibat masing masing negara menghitungnya berdasarkan kurs mereka masing masing. China membeli Gas dan Minyak dari Iran, sementara pada waktu bersamaan China membayarnya dalam bentuk Truck dan spare part. Tapi karena Iran punya industri otomotive sendiri, mereka tidak ambil opsi barang itu tapi menjualnya kepada pihak agent agar di jual ke negara lain.
Gimana proses transaksinya ? Partners atau buyer saya di Venezuela kontrak dengan saya, dan atas dasar itu sayapun kontrak dengan pengusaha Iran yang dapat jatah imbal beli transaksi iran dengan China. Dalam kontrak itu disebutkan kepada siapa saya harus deal di CHina untuk delivery barang yang saya minta. Ya semacam DO. istilah ini biasanya disebut Switch barter. Pihak Venezuela membayarnya dalam bentuk Minyak. Dan Minyak itu saya jual ke pasar spot. Hasil penjualan saya kirim ke rekening offshore yang ditunjuk oleh pemerintah Iran. Nah rekening offshore inilah yang jadi kekuatan Iran dalam mengatasi embargo ekonomi oleh negara barat dan AS.
Perdagangan barter jelas lebih efisien dan adil. Walau nilainya tetap berdasarkan kurs mata uang namun perubahan kurs ditentukan oleh mata uang negara masing masing. Gejolak karena perubahan kurs mata uang asing di pasar , tidak berdampak terhadap harga barang. Disamping itu, kedua negara bisa saling berbagi potensi masing masing dengan adil. Neraca perdagangan antar negara lebih seimbang. Kerja keras dan inovasi rakyat china menciptakan kendaraan ditukar oleh Iran dengan migas yang Tuhan beri dengan melimpah. Berkah lain dari adanya embargo ekonomi oleh AS terhadap Iran adalah semakin meluasnya perdagangan imbal beli iran terhadap banyak negara terutama negara sosialis. Karena itu Iran cepat sekali memacu industrialiasasinya.
Di Era Jokowi, Skema imbal beli tersebut wajib dilaksanakan pada program pengadaan barang asal impor, seperti oleh Kementerian Lembaga, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Pemerintah Non Departemen, yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu contoh rencana pengadaan barang oleh pemerintah dengan menerapkan skema imbal beli dan offset adalah pengadaan delapan unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 senilai 1,14 miliar dolar AS. Dalam kesepakatan tersebut, skema imbal beli yang wajib dilakukan oleh pihak Rusia senilai 570 juta dolar AS. Dalam konteks imbal beli, Indonesia sudah menawarkan sebanyak 35 produk ekspor kepada pihak Rusia. Sistem counter purchase ini juga dikenal sebagai sistem counter purchase frame agreement. Sistem satu ini biasa dilakukan dengan tujuan untuk menjaga neraca keseimbangan perdagangan suatu negara.
Sebetulnya ada lagi mekanis counter trade, seperti Buy – back barter. Apa itu ? Buy – back barter merupakan sistem barter beli kembali yang umumnya dilakukan dengan cara dimana negara maju membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang, dan nantinya hasil produksinya tersebut akan dibeli kembali oleh negara pengalih teknologi tersebut. Tapi saat sekarang belum begitu populer. Tapi di era Megawati skema ini berhasil membangun LNG Tangguh, dimana hasil produksi LNG di beli oleh negara maju untuk membayar ongkos pembangunan kilang. Dan kini diterapkan juga oleh Jokowi dalam skema membangun Kilang BBM. Kalau semua negara menggunakan skema imbal beli tentu tidak lambat laun hegemoni AS terhadap mata uang akan melemah dan sistem perdagangan akan sampai kepada sistem yang adil. Mungkinkah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.