Senin, 20 Agustus 2018

Generasi Milenial...


Kelak di masa depan nak, kemanapun kamu pergi tidak perlu ada dompet membawa KTP, passport, uang . Karena didalam tubuh kamu sudah dibenamkan super mikro chip berisi data terabit memuat data apa saja tentang kamu. Ketika kamu melewati gate imigrasi data kamu langsung di scann oleh komputer dan kalau kamu bermasalah , gate langsung tertutup dan polisi datang menangkap kamu atau kamu di larang masuk ke negara lain. Untuk melakukan transaksi apapun kamu cukup menggunakan scann mata kamu terhadap produk yang kamu suka, transaksi selesai. Untuk registrasi apapun yang menggunakan KTP , kamu cukup meletakan jari kamu di pindai scann dan semua selesai. Itulah yang disebut dengan tekhnologi Nano.

Untuk menghasilkan 10 kalilipat produksi pertanian hanya membutuhkan lahan seperempat saja. Makan 10 gram daging setara dengan 500 kg daging dengan komposis lemak dan protein. Mengapa ? karena itu berkat tekhnologi Genetika. Perangkat keras electronic akan semakin kecil dan bahkan super kecil mendekati virus. Kamu bisa nonton TV tanpa perlu layar. Gambar akan tervisualkan secara hologram. Itu berkat adanya tekhnologi rekayasa material yang menghasilkan composit semakin cepat dan kecil. Pekerjaan rutin yang mengharuskan kamu melakukan hal yang sama setiap waktu akan digantikan oleh mesin. Ia akan berkeja secerdas kamu namun lebih akurarasi dan cepat dibandingkan kamu. Dan itulah tekhnologi robot.

Saat sekarang ini Nak, dunai berubah cepat. Negara Besar seperti Jepang, China, AS ,Eropa , mereka berlomba lomba menuju masadepan agar dapat unggul dalam putaran waktu. Mengapa ? bumi semakin tua, jumlah populasi semakin banyak. Setiap orang sadar akan sunatullah terpacu menggunakan akalnya agar kehidupan belangsung menjadikan bumi sebagai berkah Tuhan yang harus di syukuri setiap waktu. Caranya ? mereka terus berkerja keras bergandengan tangan menggunakan akalnya agar menemukan solusi tekhnologi yang membuat semua berjalan semakin baik dan maju. Dengan cara itulah akal menjadi rahmat, semakin disyukuri sebagai berkah Tuhan. Bukan demo dengan kepalan tangan dan mengusungkan lambang bisu tanpa makna itu, sayang

Iman semakin kuat dan tak tergoyahkan bukan karena orang mendengar nama Tuhan, membaca kitab dengan berulang-ulang kali tapi karena orang terus menemukan ke Maha Perkasaan Tuhan melalui ilmu pengetahuan dan tekhologi. Apa yang terjadi nak ? Akal mencerahkan hati dan hati memperkuat iman. Bukan karena paksaan tapi karena kesadaran bahwa sesungguhnya kemuliaan manusia ada pada kemampuan akalnnya membaca perkembangan zaman untuk saling memeriahkan bumi dalam berbuat dan memberi. Dengan tekhnologi, Nak, kamu semakin dekat kepada Tuhan, bahwa ternyata Tuhan itu maha pengasih lagi penyayang yang dengan akal kamu hidup menjadi mudah.

Kalau kamu Nak masih saja berkutat dengan pemikiran dalam dirimu dan inferior dengan kemajuan yang orang lain capai, dan membatukan hati kerena mimpi utopia maka kamu adalah makhluk lebih rendah dari kecebong yang mampu berubah jadi kodok dan petarung melewati hidup yang tidak ramah. Hadapilah hidup ini dengan melangkah kedepan dan focus sebagaimana sabda Rasul bahwa sebaik baiknya kamu adalah yang paling banyak manfaatknya bagi orang lain. Kalau apapun dikeluhkan sampai kapanpun kamu akan terus mengutuki perubahan dan menjadi korban perubahan. Kamu tak lebih dari ubur ubur yang hidup tanpa otak dan berkembang sebagai parasit. Jangan ya sayang. yuuk berubah. Aku akan bersama kamu untuk memilih Jokowi menuju perubahan yang lebih baik.

***
Waktu penerbangan Hong Kong -Jakarta, saya bertemu dengan anak muda di Pesawat. Pakai kaus oblong. Celana pendek. Penampilannya sederhana. Namun dari pancaran matanya dia nampak cerdas. Saya perkirakan usianya tak lebih 25 tahun. Awalnya dia cuek dengan saya. Mungkin karena saya sedang menulis blog lewat McPro saya, entah mengapa dia berusaha ramah dengan menegur saya lebih dulu. Tak lupa dia panggil saya “Om”. Dia tinggal di Jakarta. Ayahnya seorang Pilot. Pendidikan terakhirnya Ekonomi di salah satu PTS di Jakarta. Saya suka anak muda ini. Bahasa indonesianya bahasa anak milenial yang selalu mencampurkan bahasa inggeris kedalam bahasa indonesia. Kadang banyak idiom gaul juga dicampurkan. Untung saya punya anak perempuan seusia dia. Jadi bisa paham.

Dia cerita habis jalan jalan ke wilayah Mekong, Laos, Kamboja, Thailand. Dari sana dia terus ke Hong Kong untuk mengunjungi pemeran dagang. Saya tanya apa pekerjaannya ? dengan tersenyum anak muda ini menjawab “just make money “. Dia tidak menyebut dirinya sebagai pengusaha karena dia engga ada kantor. Dia juga bukan pegawai karena engga ada yang gajinya. Jadi gimana dia membiayai hidupnya ? apakah tergantung orang tua? Menurutnya, dari hobinya jalan jalan dia menghasilkan income lewat tulisan di blog tentang pengalamannya selama travelling. Dari beragam pengetahuan tentang produk berkualitas dan life style, dia mendapatkan fee sebagai reseler online dan ads. Dengan tersenyum dia bilang penghasilanya berkisar puluhan juta perbulan. Wowwww.!

Saya mencoba mengalihkan pembicaraan soal Politik. Dia tidak begitu antusias membahas soal kebijakan ekonomi makro atau sukses Jokowi selama memimpin. Menurutnya, biasa aja kalau Jokowi melakukan itu dan sukses. Karena dia kerja. Yang engga biasa itu kalau orang bilang Jokowi itu gagal. Nah itu baru ai bingung. Gagal apanya? banyak orang miskin ? dimana mana ada orang miskin. Tuhan saja yang katanya pengasih penyayang, engga menciptakan semua orang kaya. Gimana ceritanya kalau ada yang janji akan menghapus kemiskinan? emang dia lebih hebat dari Tuhan? orang bego aja yang percaya.

Ada yang bilang era Jokowi banyak pengangguran. Kata saya. Ai tambah bingung. Era Milenial orang tidak lagi diukur dari kerjaanya. Tetapi dari ATM nya. Dengan smartphone, akses uang ada digenggaman kita. Peluang bisnis terbuka lebar selebarnya. Mau apa saja dapatkan uang , ada jalannya. Dan itu enaknya, kita bisa make money dimana saja dan kapan saja. Lagi santai di cafe, kita tetap bisa make money. Lagi travelling , kita bisa terus datangkan uang ke ATM kita. Orang yang bilang nganggur itu karena memang dasarnya dia males dan bego. Smartphone bukan dipakai make money malah dipakai buat status hoax di medsos. Curhat lah. Sok bela agama lah. So moralis lah. Sok idealis lah. Emang dapat duit apa ? kagaklah. Itu hanya mastur politik. sekedar menghibur diri karena bokek.

Tapi mereka percaya dengan janji Politisi. Kata saya. Orang yang percaya dan mau di PHP itu secara kejiwaan dia memang udah miskin. Hidupnya selalu berharap bantuan orang lain. Makanya mudah percaya dengan janji orang. Sebetulnya orang sih engga janji amat. Hanya sekedar ngomong tanpa baper. Tapi dianya GR banget. Terlalu baper. Entar kalau janji engga sesuai kenyataan , nah mulailah curhat dan hujat kemana mana. Playing victim sekalian modus agar ada orang yang empati. Ya engga jauh dari mental modus, mental kere!. Saya terpesona dengan sikap hidup anak muda ini. Dan saya baru sadar bahwa saya sedang bicara dengan generasi milenial. Generasi Y.

Ciri khas generasi milenial adalah bersikap sangat rasional. Cenderung individualis dan have a fun. Engga percaya janji. Engga gampang di PHP. Engga jaim. Engga baper. Bersikap atas dasar fakta. “Apa sih prestasi Wowok? kecuali monumen kegagalan dan jaim engga jelas. Bego aja pilih dia. Kalau Jokowi, ai Yes! Katanya dengan tersenyum menutup diskusi politik. Selanjutnya bahas tentang seni dia menarik pengunjung blog dan mendatangkan uang lewat ads application di sosmed sekaligus jualan online.

***
Sejak era Xi Jinping, tidak ada lagi wajib kerja bagi lulusan SMU di China. Artinya para lulusan sekolah menjadi produk kapitalis. Mereka harus bersaing mencari pekerjaan. Padahal sebelumnya para lulusan SMU, tinggal datang ke kantor Depnaker, akan tersedia lapangan kerja. Apakah ini disikapi negatif oleh rakyat China? Tidak. Mereka justru senang sekali. Mereka merasa hidup karena mendapatkan kebebasan. Sesuatu yang langka bagi mereka selama ini. Walau tadinya pekerjaan disediakan negara tetapi mereka engga bisa memilih apa pekerjaan dan dimana kerjanya. “ Harta yang tak terhingga dalam kehidupan adalah kebebasan itu sendiri. Apa ada yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hak akan kebebasan berkreasi dan berbuat. “ kata teman.

Didalam taksi saya mendapati berbagai barang dagangan didalam saku jok. Dari makanan ringan sampai charge hp. Bayarnya tidak perlu cash. Bisa menggunakan aplikasi weChat. Hampir setiap orang china punya akun WeChat yang berfungsi sebagai alat pembayaran. Supir taksi itu saya tanya apa pekerjaan dia sebelumnya. Dia bilang tadinya dia kerja di pabrik di bayar upah sebesar 3500 yuan atau Rp. 6.000.000 sebulan. Dia memilih berhenti. Jadi supir taksi disamping dapat penghasilan tetapi juga cara smart dia mendapatkan pelanggan menjual retail. Dari penjualan retail itu bisa menambah penghasilanya sebagai driver. Bahkan lebih besar dari penghasilan sebagai driver. Setiap bulan total penghasilannya bisa tiga kali dari upahnya dulu waktu jadi buruh pabrik. 

Ada wanita yang saya temui di Cafe. Dia sedang asyik dengan gadget nya. Apa yang dia lakukan?. Teman saya bilang bahwa wanita itu pegawai kantoran. Selepas jam kantor dia menawarkan diri lewat sosial media WeChat sebagai PL karaoke. Di China sekarang, pemerintah, melarang KTV menyediakan wanita penghibur. Jadi orang harus membawa sendiri PL dari luar. Dan itu pesannya lewat Wechat seperti kita pesan kendaraan via Grab. Wanita itu memanfaatkan peluang itu untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Apalagi dia bisa bahasa inggeris. menurut wanita itu dia  bisa mendatkan tambahan penghasilan dua kali dari gajinya di kantor.

Saya pernah bertemu dengan relasi bisnis dari Eropa. Dia bersama wanita cantik ketika bertemu dengan saya di Cafe. Saya bingung. Bagaimana dia udah punya teman wanita. Padahal dia baru datang ke Jakarta. Menurutnya dia dapatkan wanita itu dari ASIAN Escort lewat internet yang bermarkas di Hong Kong. Wanita itu dikontrak sebagai teman selama kunjungan di Jakarta dan sekaligus guide. Berapa penghasilan wanita itu sebagai escort ini? jangan kaget. Sebulan bisa dapat USD 3000. Tidak termasuk tips kalau bersedia service plus. Makanya bego aja kalau ada pria baper dengan cewek yang matre dan cewek yang bangga karena cantiknya. Karena kalau hanya cantik, akses mendapatkanya sangat mudah. Tinggal buka smartphone. you can get it easy. Apa yang mau dibanggain

Jadi apa yang dapat kita ambil hikmah dari adanya kemajuan IT ini? adalah kebebasan. Dari kebebasan ini orang punya kemudahan mengembangkan inner powernya untuk menentukan sikap tanpa harus tergantung dengan siapapun. Itu sebabnya engga gampang dapat pekerja kasar di kota besar di China. Mengapa ? karena berkat tekhnologi orang punya banyak pilihan untuk mendapatkan income. Apapun ada yang bisa mendatangkan uang. Ruang transaksi terbuka luas dimana saja. Lantas apa yang berharga dari itu semua ? WAKTU ! di era IT ini yang akan unggul adalah orang yang cerdas memanfaatkan waktu dengan efektif tanpa kehilangan moment untuk bahagia dengan cara sederhana. Mencari rezeki mudah dan bahagiapun mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Inflasi momok menakutkan

  Dalam satu diskusi terbatas yang diadakan oleh Lembaga riset geostrategis, saya menyimak dengan sungguh sungguh. Mengapa ? karena saya tid...