Sabtu, 22 Juni 2024

Investasi pada emas.?

 



Harga emas kembali merangkak naik, setelah mengalami koreksi beberapa pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, harga emas spot naik 0,27% secara harian ke level US$ 2.375,5 per ons troi pada Jumat (21/6). Dalam sepekan, harga emas sudah naik 1,12%. Kenaikan harga emas dipicu oleh data penjualan ritel AS yang kurang memuaskan. Ditambah lagi karena China melalui PBOC membeli emas besar besaran di pasar. April saja sudah mencapai 2,264 ton. Rakyat China juga memburu emas. Ini juga menjadi pemicu naiknya harga emas di pasar.


Kalau anda bertanya apakah berinvestasi di Emas lebih layak daripada berinvestasi pada saham atau obligasi atau tanah ? Itu tergantung situasi ? pada situasi ekonomi baik, investasi emas tidak menguntungkan. Contoh menurut data, hingga akhir tahun 2023, return 10 tahun saham AS mencapai 12,75%, sedangkan rata-rata emas hanya 4,57% dalam periode waktu yang sama.  Mengapa ? bagaimanapun emas itu bukan komoditas yang lahir dari teknologi yang bisa mengubah peradaban. Kan emas bukan pangan yang bisa dimakan. Bukan pula tanah untuk tempat tinggal. 


Emas hanya jadi komoditas real ketika dia dijadikan perhiasan atau koin oleh orang perorang. Perputarannya tidak banyak. Namun emas dalam jumlah besar, nah itu rumit kalau dalam bentuk fisik. Sulit disimpan. Sulit untuk diasuransikan. Sulit untuk di delivery. Makanya perdagangan emas jarang sekali dalam jumlah besar secara phisik. Umumnya dalam bentuk ETF  ( exchange trade fund) di pasar future  dan option. Emas berputar putar di pasar hanya dalam bentuk catatan saja. Trust nya tergantung kepada bursa emas atau bullion market.  


Investor harus memperlakukan emas, dan logam mulia secara umum, seperti kelas aset lainnya dalam portofolio yang terdiversifikasi. Hal ini berarti menghindari godaan untuk terlalu condong ke arah emas bahkan ketika pasar saham sedang menuju ke arah penurunan. Sebaiknya alokasi emas sekitar 5% hingga 15% dari total portfolio investasi. Jangan dominan. Itu tidak bijak. Dalam agama juga itu juga masuk katagori haram. Rakus namanya. Amankan diri sendiri saja.


Mengapa dari tahun ke tahun emas terus naik. Itu karena orang meragukan uang fiat sebagai alat tukar dan bahan bakar mesin ekonomi. Maklum uang fiat itu kan putaranya berasal dari kebijakan negara. Tidak ada collateral sebenarnya. Kalau pemerintahnya brengsek, ya kurs terus melemah dari tahun ke tahun. Orang kaya akan pindah ke mata uang yang kuat seperti USD atau lainnya dan kalau semua kurs juga melemah, ya akhirnya orang menjadikan emas sebagai safe haven. 


Pada situasi ekonomi tidak pasti dan tidak jelas, ya berinvestasi pada emas adalah tepat sebagai hedging. Namun ketika ekonomi membaik ya umumnya investor akan jual emas agar bisa berinvestasi di pasar saham, atau obligasi atau property. Pada saat itu harga emas akan turun. Maklum pemerintahan sekarang tidak amanah. Mereka jadikan ekonomi sebagai mesin politk. Udah engga fair lagi.


Emas ya emas, komoditas yang nilainya imajiner, ditentukan oleh persepsi dan konsepsi  terhadap mata uang fiat. Semakin rendah trust terhadap uang fiat semakin tinggi nilai emas. Jadi paham ya. Dengan demikin kita engga perlu kaget bila harga emas di pasar mendadak naik atau turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Dampak kebijakan Trump ..

  Trump bukanlah petarung sejati. Dia tidak punya seni bertahan sebagai seorang petarung yang punya ketrampilan bela diri dan kesabaran. Ret...