Minggu, 23 Agustus 2020

Jenderal pensiunan sama dengan rakyat sipil



Apakah Tentara itu menakutkan? Tidak. Dia sama dengan manusia kebanyakan. Sama sama punya rasa takut mati. Sama sama ingin selamat. Hanya saja profesi tentara memang dilatih untuk membunuh. Tetapi itu hanya ketika dia ada di medan tempur. Pembunuhan adalah kehormatan bagi Tentara. Kalau dalam keadaan tidak perang, pembunuhan juga sama dengan orang kebanyakan. Dia akan di penjara karena itu. Sebagian orang awam memang masih punya persepsi bahwa bagaimanapun tetap saja profesi tentara itu pemberani dan heroik. Tidak semua orang bisa tegar menghadapi desingan peluru dan kematian yang mengancam setiap saat. Sedikit saja meleng, nyawa melayang. Kalau soal resiko mati dalam tugas, semua profesi punya resiko itu. Hanya saja jenis resikonya berbeda beda tapi endingnya ya mati juga.

Kalau kamu memahami profesi tentara, kamu akan menyimpulkan bahwa profesi tentara itu sama saja denga profesi lain. Yang namanya profesi tentu mereka bekerja sesuai dengan standar procedure dan bergerak sesuai arahan terorganir yang memastikan dia aman dan tujuan tercapai. Mungkin kamu masih bingung. Baik saya jelaskan sedikit sekedar membuat kamu paham. 

Misal, pasukan infranteri dilatih membidik dan menyerbu musuh secara langsung dengan senjata di tangannya. Namun pasukan infanteri itu tidak akan dibiarkan berhadapan langsung dengan musuh begitu saja. Sebelum mereka dapat perintah menyerang. Posisi mereka sudah  diamankan oleh pasukan lain. Pasukan lain itu bekerja berdasarkan design dan data intelijen. Kalau mereka ditugaskan menyerang dari laut, maka sebelum mereka di daratkan, kapal perang sudah membersihkan ancaman musuh dengan melepaskan meriam bertubi tubi ke arah pantai. Di samping itu, angkatan udara juga membantu dengan menjatuhkan bom dari pesawat ke lokasi pendaratan. Dan biasanya, untuk membersihkan wilayah pendaratan dari senjata dan pasukan musuh tersembunyi, pasukan para komando juga diterjunkan lebih dulu. Sehingga tingkat resiko kematian atas penyerbuan itu sangat minim. 

Pada saat mereka diperintahkan mendarat melakukan penyerbuan, infanteri juga dilengkapi dengan pasukan pelontar granat, artileri medan, senjata berat mesin, zeni. Ini dimaksudkan lagi lagi agar tidak ada tentara yang mati konyol dalam penyerbuan. Artinya ketika mereka ada di medan tempur, tetap posisi mereka diamankan oleh pasukan lain atas resiko serangan kolosal dari musuh. Sehingga praktis keberadaan mereka benar benar pemukul dan memastikan kemenangan. Dan kalau mereka berhasil mengalahkan musuh, itu artinya bukan karena mereka hebat. Tetapi kekuatan team terpadu. Lebih luas lagi, itu berkat organisasi tempur yang rapi dan bekerja sesuai dengan SOP. 

Dalam organisasi militer, tidak ada satupun angkatan perang boleh menepuk dada bahwa mereka lebih hebat dari lainnya. Bahkan pasukan yang berada di belakang meja juga tak kalah perannya, misal bagian logistik. Kan senjata, peluru dan alat perang harus ada. Makanan harus tersedia untuk sekian banyak pasukan. Fasilitas medis harus tersedia agar yang cedera bisa diobati. Itu semua perlu uang mengadakannya. Perlu orang ahli mendistribusikannnya. Dari itu semua itu, tanpa APBN dan perintah presiden sebagai panglima tertinggi mereka bukan siapa siapa. Kalaupun ada perintah, setiap prajurit dari level terendah sampai jenderal harus patuh kepada rantai komando. Dari level puncak yaitu presiden terus kelevel operasi:  jenderal sampai ke sersan. Mengapa? karena militer tidak boleh menciptakan perang sendiri. Yang boleh menciptakan perang itu adalah politisi yang mendapat amanah dari rakyat.

Apa artinya penjelasan saya diatas ? Tentara itu ketika dia tidak lagi berada dalam organisasi militer atau terlepas dari induk pasukannya, dia tak ubahnya dengan rakyat sipil. Engga ada istimewanya. Baik dia jenderal ataupun prajurit kalau sudah pensiun dan tidak ada perang, mereka hanya sama dengan rakyat sipil. Jadi kalau ada ex jenderal ngancam siap pasang badan dan siap menghadapi siapa saja, itu hanya omong doang. Engga akan didengar orang banyak. Bahkan jadi bahan guyonan.

Minggu, 16 Agustus 2020

Kemerdekaan kehilangan makna



Kalaulah mau jujur, bapak pemikiran kemerdekaan kita sebenarnya adalah Tan Malaka. Tan Malaka, Putra Minang Kabau. Dilahirkan di Desa Pandam Gadang, Sumatera Barat pada bulan juni 1897. Nama lengkapnya adalah Ibrahim Datuk Tan Malaka. Namanya seakan tenggelam dalam sejarah Republik ini. Kalah hebat dengan Hatta, Sjahrir, Soekarno. Tapi tahukah anda bahwa Tan Malaka adalah orang pertama yang menyampaikan gagasan Republik Indonesia. Pada tahun 1925 dia menulis ” Naar de Republiek Indonesia ( Menuju Republik Indonesia ). Tulisan ini melahirkan inspirasi bagi Muhammad Hatta yang menulis pada tahun 1928 ,berjudul ”Indonesia Vrije (Indonesia merdeka). Kemudian tahun 1933 Soekarno membuat tulisan ” menuju Indonesia Merdeka”

Kalau anda pernah baca buku Tan Malaka khususnya Madilog, disitu anda akan ketahui, yang ditekankan oleh Tan adalah bukan kemerdekaan secara formal tetapi kebebasan berpikir. Maklum kita sebenarnya tidak dijajah secara phisik oleh Belanda. Manapula mungkin negara sebesar liliput jauh di seberang Benua bisa menggunakan kekuatan senjata dan tentara menjajah kita. Belanda menggunakan cara jenial menjajah kita, yaitu melalui mindset sempit. Hubungan primodial yang memasung kebebasan orang berpikir itu sangat dipelihara oleh Belanda. Caranya mengangkat patron menjadi elite bangsawan. Itu ditandai dari cara mereka berpakaian dan berbicara yang umumnya menggunakan bahasa Belanda. Sehingga mereka tetap berjarak dengan rakyat dan mereka punya hak menentukan salah benar di hadapan clients ( folower-nya). Dengan berpikir sempit tentu orang mudah diadu seperti domba. Itulah cara Belanda bermain main selama 350 tahun di negeri ini. Anehnya Belanda hengkang, kaum primodial masih betah aja. Bahkan kini semakin kencang pengaruhnya.

Tan dengan cara sangat sufisme berkata “… Ketika saya berdiri di depan Tuhan saya adalah seorang Muslim, tapi ketika saya berdiri di depan banyak orang saya bukan seorang Muslim, karena Tuhan mengatakan bahwa banyak iblis di antara banyak manusia!’ Secara tidak langsung Tan ingin menegaskan tidak boleh kebebasan berpikir itu dibelenggu karena agama. Mengapa? hakikat manusia diciptakan adalah free will. Andaikan tidak ada GEN free will , sejarah Adam menolak perintah Tuhan agar tidak memakan buah Qalbi tidak akan pernah ada. Free will itu adalah cetak biru manusia tercipta. Kesempurnaan makhluk ciptaan Tuhan akan sirna manakalah free will itu hilang dalam dirinya.

Makanya kemerdekaan suatu bangsa seharusnya adalah kemerdekaan  berpikir. Dari kebebasan berpikir inilah orang bisa membangkitkan potensi dirinya yang terpendam,  menjadi kekuatan besar melakukan perubahan besar kearah yang lebih baik untuk memakmurkan bumi.  Yang miris, setelah Indonesia merdeka, kebebasan berpikir itu tidak pernah didapat rakyat. Karena kekuatan primodialisme khususnya agama, sejak era Soekarno, Soeharto dan reformasi tidak pernah rela memberikan ruang kebebasan berpikir. Sehingga perjuangan kebebasan berpikir seakan tidak pernah selesai, dan bakulindan dengan politik yang semakin menjauhkan rakyat dari kebebasan berpikir. 

Sudah 75 tahun kita merdeka, kekuasan MUI dengan fatwanya membuat orang gentar berpikir terbuka. Dan membuat sebagian besar rakyat belum merdeka dalam arti spiritual maupun intelektual. Makanya jangan kaget bila sebagian besar rakyat belum bisa mensejahterakan ekonominya dan tak henti mengeluhkan apa saja.

Kamis, 06 Agustus 2020

XI Jinping yang bangkit dari revolusi kebudayaan.



Dia lahir tahun 1953. Sebagai anak dari keluarga elite partai komunis, kehidupan masa kanak kanaknya seperti kebanyakan kaum bangsawan di China. Roti dan keju adalah makanan kesehariannya. Berpakaian seperti kaum bangsawan. Berbeda dengan rakyat jelata. Namun tahun 1960an ketika awal revolusi kebudayaan dicanangkan Maosetung, ayahnya ditangkap. Karena dianggap anti program partai. Fitnah itu sangat kejam. Padahal ayahnya termasuk salah satu pendiri Partai Komunis. Ayahnya dipenjara. Sementara dia  harus masuk program “ pendidikan ulang”. Kerja paksa di pedesaan terpencil. 

Pada tanggal 23 Januari 1969, dia berangkat bersama beberapa pemuda yang masuk program brainwashing partai. Desa terpencil itu tidak ada fasilitas listrik dan tidak ada toko. Jalan desa hanya berupa tanah. Yang musim hujan akan jadi kubangan. Musin panas akan berdebu. Dia tinggal di sebuah rumah gua yang digali di lereng bukit. Sebuah papan kayu berfungsi sebagai pintu masuk ke gua. Interior rumah itu dilapisi kertas. Tempat tidur dari bata tanah liat. Alas tidur dan selimut dari jerami.  Dia tinggal berlima  bersama  temannya selama lebih dari dua tahun. Bakat kepemimpinan sudah nampak ketika itu. Temannya yang lain membiarkan dia tidur dekat perapian. Kemudian dia pindah ke rumah penduduk. Namun tinggal di paviliun bersama   hewan ternak. Itu berlangsung lima tahun.  

Awal kedatanganya yang membuat ego bangsawannya luluh adalah ketika dia memberi seekor anjing dengan bekal roti tersisa yang dibawanya dari Beijing.  Orang kampung bertanya tanya. Apa itu roti ? Mereka tidak pernah tahu roti, apalagi memakannya. Di desa dia merasakan dan menyaksikan betapa rakyat sangat miskin. Ada istilah dalam kegetiran. Di bulan Januari kamu kaya, di bulan Februari miskin. Dan sekitar bulan Maret atau April, kamu setengah mati. Yang dimakan petani adalah bubur tepung jagung, gandum, dan millet. Di musim semi, ketika masyarakat kehabisan makanan, untuk bertahan hidup orang-orang memakan tumbuhan dan tumbuhan liar. Tetapi sebagian orang harus menahan selera agar bisa menabung makanan untuk para pekerja di ladang. Perempuan dan anak-anak harus hidup kekurangan gizi.


Apa yang dilakukan oleh dia kepada rakyat pedesaan?. Dia membangun sumur agar rakyat aman dari musim kering dan menerapkan tekhnologi tepat guna agar mudah menimba air.. Prinsipnya orang China ketika minum air yang di ingat adalah siapa menggali sumur.  Dia juga membantu petani menerapkan tekhologi tepat  guna dalam bercocok tanam dan panen. Ketika dia dapat hadiah dari partai berupa motor, dia gunakan motor itu untuk menggerak mesin giling gandum dan jagung.  Di kamp kerja paksa. Dia bekerja keras di ladang, lebih keras dari pemuda lainnya. Karena dia sadar produksi itu membatu petan makan. Sifat rendah hati membuat dia disukai oleh semua rakyat desa.

Selama tujuh tahun dalam program brainwashing, terjadi perubahan besar dalam dirinya. Awalnya sebagai anak bangsawan  dia tidak tahu bagaimana melakukan apapun dan harus bergantung pada orang lain. Tetapi kemudian, dia perlahan-lahan belajar banyak hal. Dia bisa melakukan apa saja. Misalnya, dia bisa memintal benang. Walau masih belum pandai merajut kaus kaki wol. Tapi dia bisa memperbaiki robekan pakaian dengan baik. Bila awalnya kulitnya alergi dengan kutu jerami. Namun lambat laun kulitnya sudah terbiasa. Tidak lagi alergi. Darah bangsawan tidak lagi mengalir dalam dirinya. Dia sudah jadi rakyat jelata.

Pada tahun 1975 dia akhirnya mendapat izin untuk kembali ke Beijing. Tak lama kemudian, ayahnya sepenuhnya direhabilitasi dan dibebaskan dari penjara. Deng Xioping adalah sahabat ayahnya yang juga dipenjara bersama ayahnya, dibebaskan. Deng diangkat sebagai Presiden. Ayahnya mendapat posisi sebagai wakil PM. Dia mendaftar  di Universitas Tsinghua jurusan Tekhnik Kimia. Tahun 1979 dia bisa menyelesaikan pendidikanya.

Setelah lulus sarjana kimia  masuk dalam jajaran Partai Komunis. Antara 1979 dan 1982, dia bertugas di Komando Militer Pusat di kantor wakil perdana menteri, mendapatkan pengalaman militer yang berharga. Pada saat itulah dia menikahi istri pertamanya, Lingling, putri duta besar Tiongkok untuk Inggris Raya. Tetapi pernikahan itu kandas setelah beberapa tahun. Dari tahun 1983 hingga 2007, dia menduduki posisi kepemimpinan di empat provinsi, dimulai dengan Hebei. Selama masa jabatannya di Hebei, Xi melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan tinggal di Iowa bersama keluarga Amerika, mempelajari modernisasi  pertanian dan pariwisata.  

Setelah kembali dari AS, ia menjabat sebagai wakil walikota Xiamen di Fujian. Tahun 1987 setelah menduda, dia menikah dengan  Peng Liyuan, yang juga perwira tinggi angkatan darat di Tentara Pembebasan Rakyat. Mereka memiliki seorang putri, Xi Mingze, yang belajar di Universitas Harvard dengan nama samaran.

Setelah itu karir terus melesat, dengan posisi sebagai gubernur provinsi Fujian dan Zhejiang. Kemudian sekretaris partai pada  wilayah tersebut. Pada 2007, terjadi skandal dana pensiun mengguncang kepemimpinan Partai di Shanghai. Dia dipercaya  sebagai sekretaris partainya. Tugasnya menghabisi semua kader partai yang terlibat korupsi. Dia sukses dengan gemilang. Selanjutnya Shanghai bisa bangkit dengan reputasi baru sebagai financial center berkelas dunia. Tahun 2007 juga dia diangkat sebagai anggota tetap  Komite Polit Biro Partai. Tahun 2008 dia bertugas mempersiapkan olimpiade musim panas Beijing. Olimiade itu sukses dan paling spektakuler sepanjang sejarah Olimpiade.

Pada awal 2012, dia melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama dan anggota kabinetnya. Dia juga melakukan perjalanan nostalgia kembali ke Iowa dan kemudian mengunjungi Los Angeles. Selama kunjungannya, dia berbicara tentang meningkatkan kepercayaan dan mengurangi kecurigaan antara kedua negara sambil menghormati kepentingan satu sama lain di kawasan Asia Pasifik.

Pada 15 November 2012, dia terpilih sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis dan ketua Komisi Militer Pusat. Dalam pidato pertamanya sebagai sekretaris jenderal, dia keluar dari tradisi kuno. Dia terdengar lebih seperti politisi Barat, berbicara tentang aspirasi orang kebanyakan dan menyerukan pendidikan yang lebih baik, pekerjaan yang stabil, pendapatan yang lebih tinggi, jaring pengaman pensiun dan perawatan kesehatan yang lebih dapat diandalkan, kondisi kehidupan yang lebih baik dan lingkungan yang lebih baik. Dia juga berjanji untuk memberantas korupsi di dalam pemerintahan di tingkat tertinggi. Dia menyebut visinya untuk bangsa sebagai "Impian Cina".

Pada 14 Maret 2013, sampailah dia diatas puncak piramida kekuasaan China. Dia terpilih sebagai presiden Republik Rakyat Tiongkok, posisi seremonial sebagai kepala negara. Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, dia berjanji untuk memperjuangkan kebangkitan bangsa China dan kedudukan internasional yang lebih menonjol. Siapakah dia ? Dia adalah Xi Jinping. Pada wawancara 2004, arsip televisi, Yan'an: "Ide dasar saya terbentuk di dataran tinggi Shenbei. Seluruh jalan hidup saya ditentukan di sana.” Katanya. Itu mengingatkan masa 7 tahun terpanjang dalam pendidikan karakter, proses revolusi mental. Bahwa dia adalah rakyat jelata, bukan kaum bangsawan. Programnya adalah program rakyat. Para insinyur China dan sarjana China harus bisa menterjemahkan semua keinginan rakyat dan memastikan terjadi emansipasi dari rakyat. 

Di era  Xi Jinping, revitalisasi perumahan desa dilakukan secara luas dengan total 53 juta unit. Reviltalisasi desa dengan standar kota dan modern. Petani tidak lagi dipajaki dan dibebaskan sewa tanah kepada negara. Di era dia program kembeli ke desa di canangkan dengan memberikan insentif kepada perusahaan yang mau invest di desa. Agar arus urbanisasi tidak terjadi terus menerus. Kalau petani tidak makmur, untuk apa partai komunis ada ? Demikian prinsipnya.

Minggu, 02 Agustus 2020

Perang China- AS di LCS, jelas AS keok.



“Apakah China akan kalah bila konflik Laut China selatan sampai terjadi perang terbuka.” kata nitizen. Saya hanya tersenyum.  Karena persepsi kebanyakan orang tentang AS adalah film Rambo produksi Holiwood. Bahwa AS itu sangat kuat dan perkasa tak terkalahkan. Itu wajar saja. Tetapi saya akan membuat perbandingan kekuatan militer kedua negara ini dalam konteks perang terbuka di laut China Selatan. 

Dari sisi pasukan, AS punya pasukan reguler sebanyak 1.281.900 prajurit. Pasukan cadangan sebanyak 811.000. Sementara China punya pasukan reguler 2.300.000 prajurit dan pasukan cadangan 8 juta prajurit. Jadi dari segi jumlah pasukan jelas AS kalah. Dari segi budget memang anggaran pertahanan AS hampir tiga kali anggaran China, yaitu USD 610 miliar. Tetapi dari segi efisiensi , jelas anggaran China itu jauh lebih besar dari AS. Kalau perang laut terjadi , memang AS unggul dalam hal kapal induk pengangkut logistik. China hanya punya dua, sementara AS punya 47.  Tetapi itu tidak begitu berpengaruh dengan China, yang punya pangkalan militer di Pulau Hainan dan Guangxie, yang berada di kawasan laut China selatan.

AS memang punya kapal perusak lebih banyak dari China, yaitu 85, sementara China punya 36. Tetapi China unggul dalam hal kapal frigate dan corvettes yang mencapai 100 lebih. Belum lagi China unggul dalam hal kapal selam  bertenaga nuklir.  Kalau perang terjadi di laut China selatan, bisa saja AS mengandalkan pesawat tempur untuk melindungi kapalnya di laut. Tetapi untuk kekuatan tempur udara, China lebih unggul dari AS. Kecanggihan pesawat China sudah terbukti bisa mengalahkan pesawat tempur AS. Bisa diliat bagaimana pesawat tempur AS terkunci ketika memburu pesawat tempur China memasuki perairan Jepang yang disengketakan. Jumlah pesawat tempur China ada 1.150 unit, sementara AS hanya 450 unit. 

Yang lebih rumit adalah kalau perang berlangsung lama, AS akan mengalami kesulitan logistik. Karena posisi pangkalan militernya berada di negara lain, dan tentu negara lain engga mau ikutan. Apalagi rocket artileri China jumlahnya lebih banyak dari AS, dan menjangkau seluruh kawasan Laut China selatan. Bahkan sampai ke Turki. Mau tahu kecanggihan Rocket China? itu lihat bagaimana roket iran buatan China bisa menjebol pertahanan udara Israel dan membuat takut kapal perang israel dan AS di selat Hormuz. Karena kecepatan rudal China sudah diatas produk roket buatan AS dan Israel.

Sejak era Obama, riset persenjataan AS sudah sangat melemah. Karena perubahan kebijakan dari hard power ke soft power. Sementara riset persenjataan China terus berlangsung sampai sekarang, bahkan lebih besar anggarannya di era Xijinping. AS tidak bisa menggertak menggunakan soft power kepada China. Karena senjata nuklir sebagai alat menekan, engga laku. China juga punya senjata nuklir, bahkan apa yang tidak dimiliki AS, China punya. Apa itu? bomb hidrogen, yang daya rusaknya tak kurang dari nuklir. Jumlah hulu ledak nuklir China yang resmi 280 unit. Tetapi yang tidak resmi jumlahnya jauh lebih besar. Daya jangkau roket nuklir China sudah sampai ke Washington.

Jadi gertakan AS dengan retorika Trumps, itu hanya politik yang memastikan AS tidak serius ingin ribut dengan China. Ketegangan selama ini tidak pernah disikapi serius oleh China, karena China tahu bahwa AS tidak punya agenda menjadikan Laut China selatan sebagai battle war. Negara ASEAN juga sangat paham, bahwa kalau perang terbuka antara China dan AS di laut China selatan maka itu akan jadi ladang pembantaian bagi milter AS. China akan menang mudah. Namun China tetap tidak ingin perang. Kalau mereka membangun kekuatan militer itu bukan ingin jagoan tetapi untuk memastikan negaranya aman dari aneksasi negara lain. Jadi tahu kan alasannya, mengapa negara seperti Arab , Turki dan lainnya sekarang lebih memilih berteman dengan China daripada AS.

Dampak kebijakan Trump ..

  Trump bukanlah petarung sejati. Dia tidak punya seni bertahan sebagai seorang petarung yang punya ketrampilan bela diri dan kesabaran. Ret...