Selasa, 21 Mei 2024

Defisit Ganda Neraca.?

 



Bank Indonesia (BI) telah merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Senin (20/5/2024) untuk periode kuartal I-2024. Tercatat nilai NPI mengalami defisit US$6 miliar dari yang sebelumnya pada kuartal IV-2023 surplus US$8,6 miliar atau berbalik arah lebih dari US$14 miliar. Transaksi berjalan defisit sebesar US$2,2 miliar (0,6% dari Produk Domestik Bruto/PDB), angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan defisit US$1,1 miliar (0,3% dari PDB) pada kuartal IV-2023.


Pada kuartal pertama tahun ini, transaksi finansial mengalami defisit US$2,3 miliar disebabkan oleh investasi portofolio sebesar US$1,79 miliar dan investasi lainnya yang mengalami defisit US$4,4 miliar. Sebagai catatan, posisi defisit transaksi finansial ini merupakan yang terendah sejak kuartal II-2023. Dari data fundamental ini terjawab sudah mengapa rupiah melewati ambang batas psikologi? Ya di akhir jabatan Jokowi ini kita memang mengalami defisit  Neraca Perdagangan. Defisit transaksi berjalan. Defisit transaksi financial. Walau kata BI masih terkendali. 


Sejak Presiden Jokowi berkuasa, transaksi berjalan selalu berada di zona merah kecuali pada 2022 di tengah terjadi commodity boom. Mengapa ? ketergantungan yang berlebihan pada ekspor komoditas dapat membuat perekonomian lebih rentan terhadap guncangan eksternal seperti fluktuasi harga komoditas. Bagaimana dengan  hilirisasi sumber daya mineral yang dibanggakan itu?  konsentrasi kekayaan pada industri ekstraktif justru meningkatkan kesenjangan ekonomi dan sosial akibat kerusakan lingkungan.


Disisi lain kita gagal melakukan transformasi ekonomi lewat diversifikasi produk berbasis industri dan manufaktur. Bahkan kontribusi Industri terhadap PDB turun atau de-industrialisasi. Penyebabnya lebih karena penguasaan teknologi. Pengukuran dengan metode ISIC Rev.3-2011 UNIDO di tahun 2014, gambarannya adalah struktur kemampuan penguasaan teknologi tinggi industri hanya 6 persen, teknologi menengah-tinggi 28 persen, teknologi menengah-rendah 23 persen, dan teknologi rendah 43 persen. Jadi memang industri yang ada low grade. Sulit untuk bersaing. Seharusnya oleh Jokowi keadaan industri seperti ini diperbaiki saat dia berkuasa. Tapi dia tidak paham dengan tugasnya sebagai presiden.


Pemerintah mengeluarkan PP No.28 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian. Tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari produk impor. Tetapi tidak efektif. Karena kita sudah terikat dengan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA). Rata-rata tarif bea masuk Indonesia tinggal 2,6 persen. Padahal Korea (7,7 persen), China (3,5 persen) dan India (6,3 persen) ( sumber : Bank Dunia, Dana Moneter Internasional). Oleh karena itu, engga usah kaget kalau terjadi defisit neraca perdagangan pada mayoritas produk industri kita terhadap negara mitra. Seharusnya diplomasi perdagangan ke soal tarif untuk melindungi industri domestik, bukannya membuat larangan terbatas impor. Lagi lagi Jokowi engga paham dengan tugasnya sebagai presiden.


Secara ilmiah fenomena ekonomi negara kita ini terkena Dutch disease ( penyakit belanda). Majalah Economics, memperkenalkan model Dutch disease pada tahun 1977. Kemudian, Corden dan Neary mengembangkan konsep Dutch Disease menjadi sebuah model ekonomi, yang didasarkan pada tiga sektor: sektor sumber daya alam, pertanian dan manufaktur (non-resource tradable sector), dan sektor non-tradable dengan jasa dan konstruksi yang non-tradable. Sachs dan Warner melakukan penelitian mengenai dampak kutukan sumber daya Alam terhadap dimensi ekonomi.


Bahwa negara-negara yang kaya akan sumber daya alam cenderung memiliki kinerja yang buruk. Artinya, negara-negara dengan sumber daya mineral dan hidrokarbon yang besar dapat menunjukkan tingkat kemiskinan, kesenjangan, memburuknya kualitas ekologi, democracy is flawed, KKN. Cenderung menjaga nilai tukar mata uang domestik lebih rendah dibandingkan seharusnya, sehingga membantu melindungi perekonomian dari jangka pendek, namun dalam jangka panjang akan jadi bomb waktu yang menghancurkan semua. Beda dengan negara yang unggul dalam industri dan manufaktur berbasis IPTEK. Anggaran IPTEK Indonesia  terendah di Asia Tenggara dalam persentase gross domestic product (GDP), dengan hanya 1,6%. Memang Jokowi engga paham mengelola negara secara modern.


***

Di era Jokowi. Sumber daya keuangan negara itu sangat besar. Sangking besarnya, utang awal dia berkuasa Rp. Rp 2,600 triliun. Juni 2023 posisi utang kita sudah Rp7.800 triliun. Atau selama dia berkuasa tambah utang Rp. 5200 triliun. Itu sama saja utang selama Jokowi berkuasa dua kali lebih besar dari utang 6 presiden sebelumnya. Dahsyat memang. Lantas bagaimana cara Jokowi meningkatkan sumber daya keuangan itu ?  Team Jokowi sadar bahwa repot amat kalau harus melakukan transformasi ekonomi ke Industri. Engga sampe otak mereka meningkatkan income untuk pembiayaan negara. Di otak gimana  dapatkan uang lewat utang. Dalam hal ini harus kita akui mereka smart. Ya sama cara berpikir konglomerat negeri ini. Membangun istana gading.

Gimana caranya ? mereka tahu bahwa kelayakan pinjaman itu berdasarkan rasio utang terhadap PBD. Sementara UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang Pemerintah adalah maksimal 60 persen dari PDB. Nah ini mereka siasati lewat skema. Saat awal Jokowi berkuasa, belum ada trigger meningkatkan PDB. Maklum SBY mewariskan defisit balance account. Jadi gimana ? 


Pertama tama yang mereka lakukan adalah revaluasi asset. ini yang mudah dapatkan uang di pasar.  Tahun 2015 pemerintah keluarkan kebijakan keringanan pajak revaluasi aset. Contoh. Aset PLN sebelum revaluasi RP.80 triliun, Setelah revaluasi meningkat jadi Rp. 214 triliun atau hampir 3 kali lipat. Total revaluasi asset negara kini mencapai kurang lebih Rp,. 15.000 triliun. Nah itu dijadikan underlying untuk dapatkan utang. Karena utang itu PDB meningkat. Selanjutnya mereka jadi bebas genjot utang sebagai sumber income. PDB kita dari tahun ke tahun meningkat. Kita termasuk negara USD 1 trilion atau G20. Sederhana kan caranya?


Sebenarnya kalaulah sumber daya keuangan yang begitu besar digunakan sepenuhnya meningkatkan produksi lewat R&D, memperbaiki tata niaga bisnis dalam bidang pertanian, mineral dan tambang, Kita sudah jadi negara besar. Tetapi sumber daya keuangan negara yang begitu besar bukan diarahkan ke transformasi ekonomi industri. Justru lebih besar digunakan untuk subsidi politik populis yang cenderung mind corruption.


Mari lihat data.


Selama era Jokowi berkuasa. Subsidi BBM  diatas 15% dari total belanja Pemerintah Pusat. Jumlahnya diatas Rp. 2.500 triliun. Belum lagi belanja sosial mencapai Rp. 1200 triliun lebih dan belanja subsidi non energi mencapai Rp. 780 triliun.  Itu mengalahkan anggaran untuk infrastruktur. Ya wajarlah 70% rakyat puas.  Tetapi itu semua absurd. Karena tidak ada dampaknya kepada return financial. Justru menyuburkan korupsi dengan memburuknya index korupsi.


Walau PDB kita meningkat, tetapi kan bayar utang tidak dengan PDB tetapi dengan uang beneran. Engga bisa bayar utang pakai cetak uang begitu aja. Ya bayarnya dari penerimaan pajak dan dari  ekspor masuknya devisa. Nah, Debt service ratio atau rasio penerimaan ekspor terhadap bayar bunga dan cicilan utang berkisar  25% hingga 30%. Artinya 100% Devisa hasil ekspor, 1/4 nya untuk bayar utang dan bunga. Sementara penerimaan pajak terhadap PDB ( tax ratio) dibawah 10%. Hampir setengahnya dari penerimaan pajak habis bayar cicilan utang dan bunga


Dalam dunia hedge fund, ada penyakit yang mudah terjangkit terhadap pemain. Yaitu rakus. Rakus ini tidak bisa lagi bedakan kebohongan dengan kebenaran saat berhutang begitu mudah. Mereka terjebak menyelesaikan masalah lewat membangun persepsi yang ilusi dan akibatnya sehebat apapun trader hedge fund, pasti mereka akan terjebak jadi hedger. Pejudi. Berakhir runtuh. Seharusnya kemudahan akses sumber daya keuangan itu sebagai liabilities, amanah yang harus dijaga dengan disiplin tinggi,  memastikan utang itu berdampak kepada  meningkatnya pendapatan. 


Senin, 20 Mei 2024

Heli kepresidenan Iran jatuh…?

 





Tiga helicopter konvoi menuju proyek Bendungan. Salah satu heli ditumpangi oleh orang penting di Iran. Ia adalah Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan pejabat lainnya. Standar protokol keamanan untuk perjalanan ini tentu terpenuhi. Dari segi keamanan ini tentu sangat penting. Karena saat sekarang iran sedang konflik dengan Israel dan Amerika. Wajarlah, Iran hati hati karena mereka sedang dalam posisi perang sebenarnya. 


Tentu kecelakaan ini mengejutkan semua pihak. Raisi adalah presiden terpilih lewat pemilu. Dia paling senior di Iran. Calon potensi pengganti Ayatollah Khamenei. Menteri luar negerinya adalah menteri  yang populer. Dia corong dan wajah Iran di forum international. Namun hal ini tidak terlalu mempengaruhi politik di Iran. Ayatollah masih mengendalikan seluruh kekuasaan di Iran. Karena tidak ada kekuasaan sebenarnya yang berada di tangan presiden. Hal ini masih berada di tangan para mullah, di tangan Ayatollah Khamenei.


Seperti kita ketahui, Iran adalah pendukung utama Houthi, pendukung utama Hamas, dan pendukung utama Hizbullah. Spekulasi apa saja bisa saja. Apalagi dikaitkan dengan teori konspirasi. Yang jelas baik AS dan Israel tidak mungkin menyatakan bertanggung jawab atas insiden ini. Bagi Iran juga tidak mungkin jadikan kecelakaan ini menunjukan Iran lemah melindungi Presiden nya. Dunia juga tidak ingin memprovokasi. Karena keadaan ekonomi global sedang tidak baik baik saja. Konflik yang meluas antara Iran dan Israel akan memperburuk keadaan ekonomi.


Kalau tidak ingin mengaitkan kecelakaan ini ke politik, sebenarnya secara teknis bisa dijelaskan. Seperti kejadian, awal tahun ini, pada bulan Februari, sebuah helikopter Korps Marinir AS sedang mencoba untuk kembali ke San Diego dan di pegunungan di atas San Diego, tepat di sebelah timur San Diego, jatuh. Seluruh Marinir di dalamnya tewas. Kejadian di Iran itu miriplah. Tampaknya ini merupakan kecelakaan klasik yang terjadi ketika pilot helikopter mencoba menghindari cuaca buruk di medan pegunungan yang berkabut. Jarak pandang sangat terbatas, ada kecenderungan  bagi pilot helikopter untuk mulai turun dan mencoba keluar dari lapisan kabut atau awan.. Namun seringkali hal itu berujung pada tragedi. Apalagi heli itu teknologinya jadul.


Minggu, 19 Mei 2024

Adolf Hitler ?

 




Saya suka membaca buku tentang pemimpin kelas dunia. Terutama yang tercatat  dalam sejarah revolusi. Tentu persepsi saya tidak sepenuhnya terbentuk berdasarkan apa yang ditulis sejarah. Karena bagaimanapun sejarah dicatat berangkat dari persepsi penulis sendiri. Kalau persepsinya subjektif tentu dia akan menulis hal yang subjektif. Itu tidak juga salah. Setiap orang punya sisi baik dan buruk. Namun sebagai pembaca kita harus paham dan bijak untuk focus kepada hal yang objektif. Dari sini kita bisa mendapatkan pembelajaran.


Adolf Hitler lahir pada tanggal 20 April 1889 di kota kecil Braunau am Inn  Austria, di Austria Hulu di perbatasan Austria-Jerman. Pertanyaan pertama dari saya saat membaca banyak buku sejarah  tentang Hitler adalah bagaimana mungkin partai gurem bisa menjadi partai pemenang Pemilu dan akhirnya menjadikan seorang newcomer politik pemimpin besar Jerman. Saya tidak akan terpengaruh dengan kisah kharismatik Hitler. Karena di Youtube saya nonton Hitler pidato. Suara parau. Narasi kacau. Dimana hebatnya? kecuali yang dengar orang idiot.


Tampilnya Hitler di panggung politik karena dukungan orang hebat yang ada dibelakangnya. Mereka adalah financial konglomerat Jerman, seperti Gustav Krupp , Wilhelm von Opel , dan Albert Vögler.  Mereka pendiri dan pengendali dari perusahaan legendaris Jerman seperti BASF, Bayer, Agfa, Opel, BMW, Daimler, IG Farben, Siemens, Allianz, Telefunken. Dukungan mereka bukan karena dekat dengan Hitler tetapi karena lobi dari Menteri Luar Negeri Inggris Lord Halifax (1881-1959), Kanselir Austria Kurt Schuschssnigg dan team yang create Hitler sebagai pemimpin alternatif Jerman, seperti Walther Funk, Joachim von Ribbentrop, Albert Speer.


Berkat dukungan dana dari konglomerat, dan politisi berpengalaman hebat, design kampanye Politik diciptakan dengan memanfaatkan situasi politik dan ekonomi paska kekalahan Jerman pada perang dunia pertama. Setelah Munich Beer Hall Rally, Hitler bergabung dengan Partai Pekerja Jerman. Dia menarik simpati banyak orang. Kalau kemudian dia terus naik dan populer, karena ekonomi Jerman kolap setelah perang dunia 1. Dan kemudian terjadi great depresi global 1929 ditandai jatuhnya wall street. Makin banyak orang Jerman frustasi, tentu makin banyak orang butuh miracle. Hitler manfaatkan rakyat yang bingung itu lewat propaganda populisme. Itu sudah diperhitungkan oleh team arsiteknya.


Kemudian berlanjut. Hitler menawarkan too good to be true dengan mengangkat pride bangsa Jerman sebagai ras Aria, ras terbaik.  Pada waktu bersamaan menyalahkan Komunis dan Yahudi sebagai biang kerok kemunduran Jerman, terutama kalah pada perang dunia 1. Tentu simpati kepadanya meluas dan bisa menang mudah dalam pemilu. 


Meskipun Hitler menikmati kemenangan politik elektoral, tetap saja dia bukan siapa siapa. Dia sendiri tidak punya agenda. Dia hanya pinokio melaksanakan agenda yang ciptakan dia. Dalam sejarah, menyebutkan Hitler tidak mampu membaca file lebih dari 20 halaman. Memang kurang literasi makanya mudah dijadikan Pinokio. Itu salah satu jawaban atas pertanyaan mengapa sampai Hitler dipilih oleh konglomerat. Dia lemah dan dungu, juga impoten sehingga mudah dikendalikan.


Sejarah mencatat bahwa keberadaan Hitler menjadi pemicu perang dunia kedua. Pertanyaan berikutnya adalah mengapa sampai begitu besar taruhannya dengan korban perang mencapai 20 juta militer dan 40 juta rakyat sipil. Logika saya sebagai pengusaha dan kenal dengan pemikiran pengusaha yang sudah sangat besar karena rente dan dirty money, ambisi mereka kadang diluar akal sehat dan melewati batas. Korban kemanusiaan engga penting lagi demi tercapainya agenda lebih besar, yaitu hegemoni ekonomi dan capital.


Memang sejarah perubahan dunia ini di create oleh segelintir orang. Dan sampai kini dunia dikendalikan oleh segelintir orang. Misal di Indonesia, tidak lebih 1% orang mengendalikan ekonomi dan kurang dari 1000 orang penentu politik.  Yang kuasai ekonomi dan politik bersinergi menentukan proses suksesi dan perubahan konstitusi. Tetap saja mastermind nya adalah pengusaha. Itulah realitas nya.




Jumat, 17 Mei 2024

Perubahan tarif BPJS ?

 



Waktu RUU SJSN tahun 2002 disusun oleh pemerintah, teman saya anggota DPR memberikan draft itu serta kajian akademis. “ Saya hanya ingin masukan dari kamu dari sisi financial dan bisnis “ katanya. Dalam penerbangan dari Jakarta Hong Kong, saya sempatkan membaca semua draft itu dengan teliti. Juga kajian akademis nya. Kemudian, saya tulis fairness opinion lewat email ke teman saya. Saya mengatakan bahwa ada tiga hal yang tidak dipersiapkan dengan baik dari adanya UU SJSN ini. 

Pertama, perbaikan sistem kesehatan nasional. Seharusnya sebelum RUU SJSN ini dibuat harus ada dulu UU Sistem Kesehatan Nasional, yang meliputi perbaikan lingkungan tempat tinggal di kawasan kumuh, Peningkatan kompetensi dokter dan paramedis, Revitalisasi RS. Kemandirian Industri pharmasi dan skema micro financing yang aksesibel bagi UMKM. Agar rakyat engga bokek. Karena orang bokek mudah penyakitan. Itu dulu dipersiapkan dengan baik kalau ingin jalankan SJSN.


Kedua, harus ada UU Kependudukan dengan sistem e government. Mengapa ? agar data kependudukan terjamin valid dan orang miskin yang dijamin oleh SJSN bisa tepat sasaran. Kalau ini tidak ada maka Data peserta yang dicover subsidi akan menjadi sumber korupsi yang sistematis. 


Ketiga, harus ada UU Kemandirian industrialisasi pharmasi dalam negeri. Mengapa? agar harga obat terjangkau dan transparan sehingga tidak menjadi bisnis rente yang menguntungkan kartel pharmasi.


Apabila ketiga hal itu sudah dilaksanakan maka barulah di RUU SJSN disusun. Itupun dalam SJSN harus ada pasal berkaitan dengan fund provider ( sekarang BPJS) yang menjadi sumber pendanaan subsidi bagi peserta yang masuk kategori tidak mampu. Dananya tidak boleh dari APBN atau pajak. Sistem SJSN itu dimanapun di dunia pembiayaan dari masyarakat untuk masyarakat.


Terus darimana sumber dananya ? dari tarif komersial khusus kepada kelas menengah dan atas. Dari sini terjadi cross subsidi secara terukur. Ini tidak akan memberatkan bagi yang mampu membayar lebih. Mengapa ? karena pelayanan rumah sakit sudah bagus. Dan lagi karena lingkungan sehat, orang sakit juga akan jarang. Lambat laun akumulasi dana BPJS itu bisa digunakan untuk dana murah lewat skema mikro financing agar orang kecil bisa berkembang, hidup mereka  akan lebih sehat lahir batin.


Dan ternyata baru 2011 UU BPJS disahkan setelah tahun 2004 UU SJSN disahkan, namun eKTP belum optimal. Sekarang atau tahun 2024 idea cross subsidi itu diterapkan. Itupun karena APBN udah terlalu berat tanggungannya akibat subsidi. Dan itupun sampai kini kita belum punya UU Sistem Kesehatan Nasional. Padahal itu pra syarat utama untuk jadi negara demokrasi. Panjang memang proses melaksanakan niat baik dari UU SJSN itu.


***


Tadi saat dalam taksi. “ Pemerintah kan buat aturan baru soal BPJS. Tidak ada laki kelas 1, 2 dan 3. Yang ada satu aja, yaitu KRIS. Maksudnya gimana itu ? Tanya driver.


“ Maksudnya ya tidak ada lagi kelas. Cukup satu kartu aja yaitu KRIS. “


“ Tarifnya tetap ?


“ Sepertinya khusus Peserta Penerima Bantuan Iuran BPJS dari pemerintah. Mereka yang anggota keluarganya didaftarkan sebagai peserta BPJS oleh Pemda. Tidak naik tarifnya.  Kemungkinan besar yang tadinya kelas 1, 2 dan 3 atau peserta non subsidi akan naik tarifnya. Pastinya nanti kita lihat aja bulan Juli pengumuman tarif dari BPJS. 


“ Kalau saya tadinya peserta BPJS subsidi. Bisa engga dapatkan layanan eksekutif. Engga apa apa saya tambah biaya diluar yang ditanggung BPJS. “


“ Ya engga bisa. Kamu kan Peserta Penerima Bantuan Iuran BPJS. Sama dengan mereka yang anggota keluarganya didaftarkan sebagai perserta BPJS oleh Pemda. Ya terima aja di rawat inap dalam satu ruangan 4 orang. Itupun kalau bed tersedia. Berdoa aja kalau sakit bed tersedia di RS.


“ Jadi yang tarif nya berubah naik, bisa naik kelas pelayanan?


“ Ya tentulah. Mereka dapat meningkatkan perawatan yang lebih tinggi dari haknya, termasuk rawat jalan eksekutif. Tentu syaratnya punya asuransi kesehatan tambahan. Atau membayar selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan pelayanan tersebut.”


“ Oh jadi perubahan aturan itu hanya untuk menggiring kelas menengah dan atas bayar tarif tinggi. Dari sana BPJS dapat untung besar.” Kata Driver 


" Ya harus maklum. Gimanapun BPJS itu bisnis asuransi. Ya harus untung. Setidaknya subsidi silang antara orang kaya dan miskin. " Kata saya.


Kamis, 02 Mei 2024

Pemimpin Visioner...

 





Pada tahun 1949, setelah melalui Perang Saudara antara Kelompok Komunis dan Kelompok Nasionalis, Kuomintang, yang akhirnya dimenangkan oleh Kelompok Komunis dibawah pimpinan Mao Zedong. Berdirilah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Kelompok Kuomintang yang kalah mendirikan pemerintahan darurat di Pulau Formosa ( Taiwan), yang akhirnya berdirilah Republik of China ( ROC). 


Kemenangan itu tidak membuat Mao euforia. “ Kelompok Nasionalis itu mudah kita kalahkan karena para elitenya adalah kaum feodal yang menindas rakyat jelata. Kalau kita gagal memerangi feodalisme, bukan tidak mungkin partai akan dihabisi oleh rakyat. Lantas untuk apa kemenangan itu semua kalau kita gagal memerangi feodalisme." 


Saat Mao berkata seperti itu, memang sebagian besar para elite Partai Komunis China adalah kaum feodal. Rakyat mendukung mereka mengalahkan kelompok Nasionalis karena jargon anti kelas dan anti feodalisme. Kini mereka sudah menang. Masih perlukah memenuhi janji Partai kepada Rakyat? Bukankah feodalisme itu bagian dari kebudayaan China.  Menghapus kebudayaan itu sama saja membakar China sebagai bangsa. Mao sadar sikap kawan kawannya. Itu artinya revolusi belum selesai. PR masih banyak. Bahwa masadepan china adalah egaliterian. Selagi feodalisme belum di bakar, itu artinya revolusi belum usai. Visi kepemimpinan Mao sangat di hormati lawan maupun kawan. Namun mereka tidak tahu darimana dan bagaimana menghabisi feodalisme itu.


Mao terus memantau setiap gerak dan kebijakan PM China. Sebagai ketua Partai dan juga presiden China, Mao tidak mau terburu buru bersikap. Korban perang saudara mengalahkan Kuomintang masih terbayang oleh nya. Mao ingin mengakhiri feodalisme tetapi dengan korban minimal. Setidaknya tidak ada lagi perang saudara. 16 Mei 1966 atau 17 tahun kemudian setelah Partai berkuasa. istrinya Jiang Qing dengan 4 gank nya memprovokasi  jutaan pelajar sekolah SLTP dan SLA menciptakan kekacauan di seluruh negeri. Mao tidak mendukung namun juga tidak melarang. Mao menyebut itu revolusi kebudayaan tanpa terkesan membenci feodalisme. Namun secara dialektika, itu sama saja mencabut akar kebudayaan yang sudah terbentuk berabad abad.


Target revolusi kebudayaan adalah Komunitas elite bangsawan yang terdiri dari kaum terpelajar, cendekiawan, agamawan, tuan tanah, pengusaha rente dan pejabat yang korup dan memperkaya diri dan lain lain. Mereka digiring ke dalam kamp kerja paksa di pusat pertanian, peleburan baja, pabrik bata, pabrik semen, dan lain lain. Selama revolusi kebudayaan, semua orang harus bisa baca. Tak terkecuali. Tua maupun muda. Setelah usai revolusi kebudayaan. Korban mati di kamp kerja paksa diperkirakan mencapai 25 juta orang. Tetapi 90% rakyat China melek baca. China swasembada baja, semen dan pupuk. Hampir semua provinsi punya pabrik semen, baja dan pupuk. Inilah jadi modal Deng membangun China.


***

Revolusi kebudayaan berakhir tahun 1976. Atau berlangsung 10 tahun lamanya. Selama itu China menutup diri dari dunia luar. Siapapun yang dicurigai anti revolusi, nyawa bisa hilang atau berakhir di Kamp kerja paksa. terjadi pembantaian seperti Pembantaian Guangxi, di mana kanibalisme skala besar juga terjadi. Insiden Mongolia Dalam. Kasus Mata-Mata Zhao Jianmin.. Agustus Merah (Beijing). Insiden Shadian. Pembantaian Ruijin.


“ Ini perang mental “ teriak Mao dihadapan elite partai. “ Kita membuang kerikil dalam sepatu. Biarkan semua terbakar jadi debu. Ibarat membakar jerami diatas lahan padi. Debu itu akan jadi pupuk lahan kelak. “ Lanjut Mao. 


Setelah kematian Mao pada tahun 1976 , Deng yang juga korban revolusi kebudayaan, naik ke tampuk kekuasaan dan memimpin Tiongkok. Deng berkata di Aula Rakyat “ China baru harus menghormati kaum terpelajar dan ilmuwan. Karena kita tidak bisa melewati kegelapan tanpa penerangan dari mereka. China baru harus menghormati pengusaha, karena kita perlu mereka untuk menggairahkan produksi barang dan jasa. China baru harus menghormati agamawan dan budayawan untuk mencerahkan kita. Dan dari rasa hormat itu semua, karena kita semua mencintai rakyat jelata. Kita harus kerja keras dan keras kepada diri sendiri untuk mengangkat rakyat dari kubangan lumpur kemiskinan. Saya tidak peduli kucing hitam atau merah. yang penting bisa genjot produksi."


Pidato Deng itu bisa diterima oleh semua golongan. Karena semua tahu bahwa China tidak membenci kaum terpelajar atau agamawan, orang kaya, kapitalisme, tetapi membenci mindset feodalisme yang rakus dan mementingkan diri sendiri serta memperbodoh rakyat miskin untuk terus ditindas. Deng tidak mengalami kesulitan ketika melakukan Reformasi dan Keterbukaan serta pengembangan ekonomi pasar sosialis. Rakyat langsung terima reformasi itu dengan semangat dan harapan baru. 


Ya Deng mewarisi karya besar Mao, yaitu lahirnya China baru, masyarakat egaliter.  Feodalisme gone. Masyarakat egaliter memang mengutamakan asas gotong royong dan kebersamaan. Beda dengan feodalisme yang bertumpu kepada patron dan rakyat miskin yang bodoh sebagai second class. Dan itu diawali dengan reformasi pendidikan yang sangat mendasar, yang mengubah sistem pendidikan ala feodal menjadi egaliter. Tidak ada standar nilai, yang membedakan murid pintar dan bodoh. 

“ Kalau rakyat kita berpikir terbuka dan merdeka,  maka sampai kapanpun feodalisme tidak akan pernah bangkit lagi. China akan bisa melakukan lompatan jauh kedepan. Namun rakyat yang berpikir terbuka dan merdeka itu juga resiko kepada Partai kalau tidak bisa mengubah dirinya dari penguasa menjadi pelayan rakyat. Para kader partai dimanapun posisinya harus keras kepada dirinya sendiri untuk berubah. Kalau kita tidak berubah, maka rakyat yang akan mengubah kita lewat revolusi yang lebih bau amis darah dibandingkan revolusi oktober maupun revolusi kebudayaan.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Tiongkok dihitung sejak reformasi. Reformasi di Indonesia dihitung sejak tahun 1966 sedangkan Tiongkok dimulai sejak tahun 1978. Pada tahun 1978 PDB per kapita Tiongkok sebesar $165, sementara Indonesia pada tahun 1966 sebesar $195. Dalam jangka waktu seperempat abad Tiongkok telah melipatgandakan PDB per kapita sebanyak tujuh kali lipat, sementara Indonesia dalam waktu yang lebih panjang hanya mencapai empat kali lipat. Perekonomian Tiongkok hampir selalu tumbuh tinggi, sedangkan Indonesia sempat mengalami variasi karena adanya krisis ekonomi Asia. 


Kini Tiongkok sudah sangat jauh meninggalkan kita. PDB per capita China USD 12,514 sementara kita USD4,919,7. Padahal penduduk China 5 kali penduduk Indonesia. Mengapa ? Itu karena visi Mao yang sukses membakar feodalisme dan menjadi inspirasi bagi pemimpin setelahnya. Dan karenanya tidak sungkan membunuh mati koruptor walau itu elite partai atau pejabat penting sekalipun. Setelah revolusi kebudayaan China, berkali kali berganti presiden, tidak ada satupun keluarga presiden mendapat posisi penting di pemerintahan atau BUMN atau  sebagai elite partai. Sementara  kita malah mengekalkan dan mengembangkan budaya feodalisme itu lewat politik dinasti, nepotisme. Ya walau kita sudah merdeka, namun sejatinya kita tidak lepas dari penjajahan. Ya dijajah oleh bangsa sendiri. 

Dampak kebijakan Trump ..

  Trump bukanlah petarung sejati. Dia tidak punya seni bertahan sebagai seorang petarung yang punya ketrampilan bela diri dan kesabaran. Ret...