Tiga helicopter konvoi menuju proyek Bendungan. Salah satu heli ditumpangi oleh orang penting di Iran. Ia adalah Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan pejabat lainnya. Standar protokol keamanan untuk perjalanan ini tentu terpenuhi. Dari segi keamanan ini tentu sangat penting. Karena saat sekarang iran sedang konflik dengan Israel dan Amerika. Wajarlah, Iran hati hati karena mereka sedang dalam posisi perang sebenarnya.
Tentu kecelakaan ini mengejutkan semua pihak. Raisi adalah presiden terpilih lewat pemilu. Dia paling senior di Iran. Calon potensi pengganti Ayatollah Khamenei. Menteri luar negerinya adalah menteri yang populer. Dia corong dan wajah Iran di forum international. Namun hal ini tidak terlalu mempengaruhi politik di Iran. Ayatollah masih mengendalikan seluruh kekuasaan di Iran. Karena tidak ada kekuasaan sebenarnya yang berada di tangan presiden. Hal ini masih berada di tangan para mullah, di tangan Ayatollah Khamenei.
Seperti kita ketahui, Iran adalah pendukung utama Houthi, pendukung utama Hamas, dan pendukung utama Hizbullah. Spekulasi apa saja bisa saja. Apalagi dikaitkan dengan teori konspirasi. Yang jelas baik AS dan Israel tidak mungkin menyatakan bertanggung jawab atas insiden ini. Bagi Iran juga tidak mungkin jadikan kecelakaan ini menunjukan Iran lemah melindungi Presiden nya. Dunia juga tidak ingin memprovokasi. Karena keadaan ekonomi global sedang tidak baik baik saja. Konflik yang meluas antara Iran dan Israel akan memperburuk keadaan ekonomi.
Kalau tidak ingin mengaitkan kecelakaan ini ke politik, sebenarnya secara teknis bisa dijelaskan. Seperti kejadian, awal tahun ini, pada bulan Februari, sebuah helikopter Korps Marinir AS sedang mencoba untuk kembali ke San Diego dan di pegunungan di atas San Diego, tepat di sebelah timur San Diego, jatuh. Seluruh Marinir di dalamnya tewas. Kejadian di Iran itu miriplah. Tampaknya ini merupakan kecelakaan klasik yang terjadi ketika pilot helikopter mencoba menghindari cuaca buruk di medan pegunungan yang berkabut. Jarak pandang sangat terbatas, ada kecenderungan bagi pilot helikopter untuk mulai turun dan mencoba keluar dari lapisan kabut atau awan.. Namun seringkali hal itu berujung pada tragedi. Apalagi heli itu teknologinya jadul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.