Kamis, 27 April 2023

Kritik terhadap MMT.

 




MMT (Monetary Modern Theory.)  Teori ini dikembangkan sejak era 90-an oleh seorang pakar ekonomi Profesor Bill Mitchell dan beberapa orang akademisi asal Amerika Serikat seperti Profesor Randall Wray dan Stephanie Kelton, serta seorang bankir Warren Mosler. Teory ini baru terkenal  sejak Bernie Sanders tahun 2016 masuk dalam team panaseht ekonomi senior AS. Buku MMT yang terkenal adalah Modern Money Theory: A Primer on Macroeconomics for Sovereign Monetary Systems, oleh  L. Randall Wray , The Deficit Myth: Modern Monetary Theory and the Birth of the People's Economy  oleh  William F. Mitchell, Modern Monetary Theory: Key Insights, Leading Thinkers oleh L. Randall Wray. 


Jadi apa sih itu MMT? intinya adalah bahwa pemerintah yang mengeluarkan mata uangnya sendiri selalu dapat mendanai dirinya sendiri dengan mata uang tersebut. Oleh karena itu, pemerintah tidak perlu khawatir menumpuk utang yang besar.  Gimana inflasi ? tidak ada masalah asalkan uang longgar. Toh uang itu diperlukan untuk belanja negara dan yang tentu berputar ke rakyat lewat lapangan perkerjaan, pembangunan ekonomi. Padahal inflasi itu tidak bisa disiasasi dari pelonggaran uang tapi lewat kebijakan moneter yang ketat. Coba dech kalau uang mudah, pasti innovasi mati, produktifitas rendah. Lantas apa artinya peradaban tanpa innovasi dan produktifitas? 


MMT mengatakan, pemerintah dapat memperoleh pendapatan dari pencetakan uang jika biaya pencetakan kurang dari nilainya. Misalnya, jika uang kertas $100 harganya kira-kira enam sen untuk dicetak, maka menghasilkan keuntungan $99,94. Namun, dengan asumsi pemerintah tidak membayar bunga atas uang itu, uang itu akan cepat dibelanjakan oleh masyarakat. Hasilnya adalah inflasi yang tinggi karena pendapatan tambahan yang tidak banyak. Nyatanya, sebuah studi menemukan bahwa jumlah maksimum pendapatan berkelanjutan dari penciptaan uang kira-kira empat persen dari PDB, yang akan menghasilkan inflasi tahunan sebesar 266 persen! Ngerti engga sih! 


Doktrin kebijakan fiskal MMT dibangun di atas penghapusan batasan utang FFT ( Lerner's -1943. Functional Finance Theory) pada pinjaman pemerintah (Mitchell, 2020). Ia juga berpendapat bahwa penerbit mata uang berdaulat (yaitu dengan utang dalam mata uangnya sendiri dan nilai tukar mengambang) secara finansial tidak dibatasi, menolak gagasan "ortodoks" tentang kesinambungan fiskal dan mengadopsi konsepsi "ruang fiskal" yang sangat spesifik. 


MMT berpendapat kebijakan fiskal lebih penting daripada kebijakan moneter dalam menentukan inflasi, sehingga menaikkan pajak adalah solusi untuk inflasi yang tinggi. Namun, ini bukan pengalaman Amerika Serikat. Pada tahun 1960-an, Presiden Lyndon Johnson mengikuti logika ini dengan menaikkan pajak dan menyeimbangkan anggaran, tetapi inflasi yang tinggi tetap bertahan. Nyatanya, inflasi hanya turun pada awal 1980-an ketika Ketua Fed Paul Volcker mengurangi pertumbuhan jumlah uang beredar, meskipun defisit anggaran tinggi di bawah Presiden Reagan selama periode yang sama.


Saya membaca buku itu semua dengan tersenyum dan menyimpulkan secara sederhana bahwa sebagai teori bagus narasinya tapi referensi nya lemah. Bagi MMT, definisi uang mengadopsi apa yang disebut Tobin (1963) sebagai pendekatan “pena air mancur” terhadap uang (yakni keyakinan bahwa uang dapat diciptakan secara ad libitum , dengan goresan pena), menerapkannya pada pemerintah – yang secara sistematis disebut “negara”. ” MMT tidak memahami definisi uang secara modern yang diterapkan AS sebagai mata uang dunia. Sementara yang dijadikan studi kasus oleh MMT adalah AS. 


Ada tiga syarat mengapa AS terkesan seenaknya mencetak uang. Pertama, USD bukanlah sekedar alat pembayaran tetapi alat moneter untuk pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada produksi. Contoh, AS membangun jalan super high way sepanjang 48.000 kilometer. Dari Barat ke Timur. Utara ke Selatan. Apakah AS mencetak uang untuk bangun jalan itu? Tidak. AS mengeluarkan surat utang. Tapi untuk mendorong produksi, AS cetak uang untuk dipompa ke sistem perbankan agar dana tersalurkan ke sektor produksi / real. Dari sini pajak didapat untuk bayar utang. Kalau pajak tidak tercapai target, ya AS tarik uang itu dari publik dengan menaikan suku bunga. Uang balik kandang ke bank central. Inflasi terjaga.


Kedua, USD adalah mata uang yang paling transfarance yang didukung sistem demokratisasi yang sudah established. Ketiga, USD adalah mata uang yang punya trust tinggi di seluruh dunia. Itu bukan karena politik kekuasaan. Tatapi karena valuenya lebih stabil dibandingkan mata uang negara lainnya. Jadi apa yang membuat value uang itu ? ya sistem bertumpu kepada tiga hal,  trust, transfaransi dan kredible. Apa ada negara pemimpinnya bisa menerapkan tiga hal itu selain AS ? Ambil contoh aja anggota BRICS, Brazil, Rusia, India, China, South Afrika, memang diakui kredibel tapi mana ada negara negara itu mematuhi transfarasi dan trust sistem mata uang. 


Nah kalau diterapkan di luar AS yang demokrasinya belum established, maka MMT itu akan jadi senjata ampuh membangkrutkan negara. Mengapa ? karena bagi MMT pencetakan uang baru tidak akan langsung menimbulkan inflasi dan mendevaluasi mata uang negara. Bayangin negara yang berkuasa seenaknya mencetak uang. Dampaknya bisa ditebak. Uang menjadi alat politik dan fiskal disusun secara politik,  bank central dikelola secara politik pula, seperti Venezuela dan Zimbabwe, pemerintah begitu boros dan tidak bertanggung jawab. Akhirnya uang dihukum pasar. Maklum tidak ada satupun negara yang 100% tidak tergantung mata uang asing atau bebas dari impor. Asing menilai uang dengan MMT itu sama dengan sampah. Dan rakyat sudah terlanjur males produksi. Akhirnya tissue toilet lerbih berharga dari uang


***


Ilmu ekonomi bukan sekedar sains tetapi juga termasuk seni. Ekonom mencoba mengembangkan model matematika analitik yang berusaha menjelaskan perilaku ekonomi dengan cara yang dapat dibuktikan secara teoritis. Misalnya, menghitung elastisitas permintaan dengan menggunakan kalkulus. Dalam model ekonomi makro, terdapat banyak model yang berusaha menjelaskan variabel makro seperti inflasi, pertumbuhan dan pengangguran. Namun, ketika diterapkan pada dunia nyata, model-model ini memiliki keterbatasan signifikan yang dapat membuat mereka memiliki nilai yang terbatas. 


Mengapa ?


Masalahnya adalah ekonomi sangat kompleks, tidak ada penjelasan menyeluruh yang mudah seperti rumus relatifitas Eisntein atau rumus Gaya Newton dalam ilmu fisika. Ilmu ekonomi diperuntukan kepada manusia sebagai makhluk sosial. Dimana struktur sosial sebagai sebuah "organisme hidup”. Complicated memang. Berbeda dengan benda mati yang tidak kompleks menjelaskannya. Makanya Ekonomi itu sains dan Art. Ia sebagai panduan manusia mengorganisir dirinya ditengah komunitas sosialnya. Panduan ini harus memenuhi syarat-syarat yaitu obyektivitas, metodologis, sistematis, dan universal.  MMT bukan sains karena tidak memenuhi syarat itu semua. Dia hanya seperangkat ide utopia dalam narasi seni politik kaum kiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.