Selasa, 29 November 2016

Ancaman ISIS pada aksi Demo


Usai demo 411, POLRI berhasil menangkap 9 terduga teroris di Jakarta dan Bekasi. Kesembilan tersangka di ketahui pernah melakukan bai'at ke pimpinan ISIS dan memfasilitasi bagi warga negara Indonesia yang hendak ke Suriah. Keberadaan mereka sudah di pantau sejak aksi demo 411. Di antara mereka ada yang berusaha merebut senjata dari petugas namun gagal karena petugas tidak di lengkapi senjata api. Dengan peralatan canggih POLRI bisa mendeteksi setiap aksi kekerasan dari para demontran. Sehingga usai demo, mereka di ikuti terus sampai saatnya Polisi menyergap mereka dan dijerat dengan UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Kemungkinan ISIS akan mendompleng aksi sholat jumat 212 bersama sama ulama dan umarah. Kemungkinan ini ada saja sebagaimana aksi demo 411, mengingat jumlah aksi sholat berjamaah ini di perkirakan ratusan ribu. Tentu mereka akan sangat mudah menyusup dalam lautan massa. Itu sebabnya kekuatan TNI dan POLRI di turunkan mencapai lebih dari 10.000 pasukan. Panitia GNPF sudah sepakat dengan POLRI bahwa apapun aksi yang tidak sesuai dengan kesepakatan aksi super damai, GNPF tidak bertanggung jawab. Artinya TNI dan POLRI berhak melakukan tindakan keras sesuai dengan hukum yang berlaku.

***
Apakah itu ISIS? ISIS adalah milisi kelompok Islam radikal yang bergabung dengan militan Al-Qaeda di Irak, setelah kepergian Paul Bremer III dan penyerahan kekuasaan politik ke tangan rakyat Irak. Baik ISIS maupun  Al Qaeda lahir dari ibu yang sama, yaitu AS. Layaknya seperti anak haram yang di lahirkan untuk menjadi mesin pembunuh sesuai perintah. Pasukan ISIS dilatih oleh perwira AS, Perancis, Arab dan Israel. Infrastrutur pertahanan Amerika dan badan inteligent (CIA ) terlibat langsung melahirkan ISIS dan Al Qaeda sebagai pion perlawanan terhadap kepentingan Rusia di berbagai negara (Afghanistan, Bosnia-Herzegovina, Chechnya, Irak, Suriah). 

Apa motive AS dan Eropa mendirikan ISIS ? Ini berkaitan dengan agenda lama AS yang belum tuntas terhadap Irak. Sejak tahun 2001, Amerika punya agenda untuk memecah belah Timur Tengah  menjadi banyak negara-negara kecil, yaitu negara yang homogen secara etnis. Tahun 2006 diterbitkan Peta Wilayah Timur Tengah baru. Dalam peta ini menyebutkan bahwa Irak terbagi dalam  tiga , yaitu negara Sunni, negara Syiah dan Negara Kurdi. Memang dengan kegagalan Israel dalam menghadapi Hizbullah di musim panas tahun 2006, dan juga kekalahan Perancis dan Inggris di Suriah pada 2011-2014, mengisyaratkan bahwa rencana tersebut telah ditinggalkan. Tapi bukan itu permasalahannya, pimpinan militer AS secara diam diam terus melanjutkan proyek pemecah belahan itu melalui modern condottieri, yaitu menggunakan pasukan bayaran yang tidak terikat pada instansi pemerintahan – dan tentu saja, jihadis inilah yang mereka manfaatkan. Itulah mengapa ada  ISIS, walau terkesan liar dan sulit di kendalikan AS namun peran ISIS masih strategis bagi tujuan agenda washington memecah Irak.

Transformasi ISIS menjadi organisasi regional (bukan lagi cabang regional dari sebuah organisasi global), dan siap untuk memenuhi peran yang di tugaskan oleh sponsornya utamanya. Organisasi ini tentu di kendalikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi, tetapi berada di bawah otoritas Pangeran Abdul Rahman al-Faisal, saudara Pangeran Saud al-Faisal (menteri luar negeri Saudi ) dan Pangeran Turki al-Faisal.  Pada bulan Mei 2014, al-Faisal membeli sebuah pabrik senjata di Ukraina. Cadangan senjata berat di terbangkan ke bandara militer Turki, lalu MIT (Turki Secret Service) meneruskannya dengan kereta api khusus untuk ISIS. Tampaknya tidak mungkin bahwa arus pasokan senjata tersebut bisa di lakukan tanpa melibatkan NATO.Itulah konpirasi membuat ISIS exist dan berperan significant menggoyang pemerintah Irak dan Suriah.

Dengan dukungan senjata modern dan standard skill prajurit diatas rata rata maka tidak sulit bagi ISIS untuk menguasai kota yang menjadi targetnya. Cara cara pasukan ISIS menaklukan wilayah percis sama dengan cara Jengis khan. Di Suriah, ISIS  menyembelih masyarakat sipil dan tentara dan menyalib umat Kristen. Kisah kekejaman pasukan ISIS ini menjadi momok menakutkan bagi warga Irak. Menurut William Lacy, mantan duta besar AS untuk Afrika Selatan, setidaknya 550.000 warga Irak telah melarikan diri saat jihadis menguasai kota. Bagaimana kekuatan miiter Khilafah ini? Charles Lester, peneliti Pusat Brookings Institute yang terletak di Doha, menyebutkan perkiraan jumlah pasukan organisasi Khilafah Islamiyah di Suriah mencapai 6000 atau 7000 personil. Sedangkan di Irak, sekitar 5000 hingga 6000 personil.

Pada 29 juni 2014 , ISIS melalui juru bicara resminya merilis sebuah pesan audio yang isinya mengumumkan berdirinya Khilafah Islamiyah dengan wilayah kekuasaan membentang di Irak dan Suriah dengan Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi, di tetapkan sebagai Khalifah.  Dengan berdirinya Khilafah Islam maka ISIS keluar dari sekenario Amerika. ISIS punya agenda sendiri, berbalik jadi ancaman bagi Amerika dan sekutunya di Timur Tengah. Karenanya Mesin pembunuh (ISIS) ini harus di musnahkan. Apalagi Abu Bakr al-Baghdadi, berjanji akan memimpin pendudukan Roma dan mengajak kaum muslim untuk migrasi ke “negara”nya dan untuk berjuang di seluruh dunia di bawah naungannya. Seorang analis Delma Institute di Abu Dhabi, menuliskan bahwa Baghdadi menghadirkan tantangan paling radikal sejak kemunculan Osama bin Laden dan Al-Qaeda. Khilafah Islamiyah bisa menjadi magnit bagi seluruh kaum militan radikal islam di seluruh dunia untuk bergabung. Ini acaman serius bagi seluruh dunia.

Target Khilafah Islamiah bukan hanya Irak dan Suriah tapi juga seluruh jasirah Arab , bahkan seluruh dunia. Inilah yang membuat seluruh negara Arab merasa kawatir dengan perkembangan ISIS yang berubah menjadi Khilafah Islamiah. ISIS tidak lagi tergantung pendanaan dari sponsornya. Hasil jarahan brangkas bank central Irak cabang Mosul dan penjualan minyak dari kilang yang di kuasainya lebih dari cukup bagi ISIS untuk mandiri membiayai agendanya. Karenanya ISIS menjadi ancaman serius. Iran bersama Rusia akan meningkatkan bantuan militernya kepada Pemerintahan Nouri al-Maliki guna menghadapi ISIS. Bahkan Iran bersedia bekerjasama dengan Amerika untuk menghadapi ISIS. Amerika Serikat pun bersikap, dengan mengirim kapal perang.   

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menurunkan persenjataan militernya, termasuk jet tempur yang diangkut menggunakan kapal perang USS George HW Bush, dari Laut Arab Utara. Selain itu, kapal pengangkut rudal penjelajah USS Philippine Sea dan kapal pengangkut rudal penghancur USS Truxtun juga bakal diluncurkan ke Irak. Raja Arab Saudi Abdullah, khawatir dan ketakutan, lalu bertekad untuk menghancurkan ISIS yang semakin mendekat ke wilayah tersebut. Kekhawatiran Arab Saudi itu wajar sebab negeri kerajaan itu memiliki perbatasan darat sepanjang 800 kilometer dengan Iraq. Yordania mulai memperketat garis perbatasan negaranya dengan Iraq pasca takluknya kota Rutbah dan pos perbatasan al Walid di tangan khilafah Islam Iraq dan Syam ISIS. Garis perbatasan Yordania dengan Iraq sepanjang 181 kilometer tersebut kini dikawal oleh berlapis-lapis pasukan.

Di Suriah, ISIS berada di bawah tekanan dari pasukan rezim Suriah yang di dukung koalisi Rusia, aliansi Arab-Kurdi yang didukung koalisi AS, dan tekanan dari pasukan oposisi Suriah. Sementara di Irak, pasukan keamanan koalisi AS yang di dukung dan bekerja sama dengan kelompok milisi pro-pemerintah menekan ISIS dalam beberapa rangkaian pertempuran. ISIS kini mengalami kekalahan di Irak dan Suriah. Seperti di ketahui, Mosul yang diduduki ISIS di bombardir pertengahan november. Pasukan Inggris dan Rusia berhasil mengambil alih kota strategis di utara Irak tersebut. Setelah sukses memporak-porandakan militan ISIS di Mosul, Irak, dunia  kini berbalik cemas. Karena khawatir para relawan ISIS melakukan aksi balas dendam dengan sejumlah rangkaian teror.  Aksi balas dendam itu sangat mungkin. Karena itu, negara manapun harus tetap waspada untuk ancaman teroris. 

Dengan kekalahan ISIS, pasukan Irak yang di dukung oleh kekuatan udara sekutu AS, Inggris, Rusia, akan memaksa pasukan ISIS keluar dari Mosul. Yang jadi masalah adalah pasukan ISIS itu tidak hanya berasal dari Irak dan Suriah, tetapi juga banyak relawan yang berasal dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Jumlah mereka di perkirakan mencapai satu juta orang. Tentu mereka akan mencari wilayah baru untuk tempat cantolan meneruskan perjuangannya. Dan Indonesia adalah target untuk ISIS mendirikan khilafah. 

Saat sekarang di Indonesia, ISIS itu tak berbentuk, dan bergerak ke banyak arah. ISIS memperoleh pengikut di tempat yang paling tak terduga. ISIS menyatakan diri dalam bentuk yang acak dan sangat massive. Dengan secuil firman Allah, benci bisa jadi advertensi dahsyat. Mereka itu mengisolasi diri, menjadikan dirinya tak kelihatan, merawat khayal atau phantasma-nya, menyimpan tenaga, dan menanti sampai saatnya datang. Karena akan ada selalu orang-orang yang menjadikan nafsunya sebagai dasar mentafsirkan firman Tuhan untuk menjadi pemicu bahwa kekerasan dengan pemaksaan kehendak itu di benarkan. Dan ketika kekacauan terjadi, ISIS akan ambil bagian memanfaatkan situasi. Mereka adalah sampah dari peradaban manusia yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang seharusnya cinta dan kasih sayang sebagai tautnya dengan Tuhan.

Kita harus waspada dengan memberikan kepercayaan kepada Aparat TNI dan POLRI untuk menghadapi mereka. Dan seyogianya kita bantu TNI dan POLRi dengan melaporkan kalau ada tentangga  atau teman yang mengkases fb anda yang terindikasi ISIS, laporkan ke aduankonten@bnpt.go.idJangan pernah terkecoh dan terprovokasi dengan jargon ISIS  : jihad, membela Agama Allah, membela Al Quran, menghalalkan darah kaum kafir dengan cara membunuh. ISIS membenci bukan hanya orang non islam tapi juga orang yang berbeda paham dengan mereka termasuk umat islam sendiri. Untuk itu mereka siap berperang dan membunuh. 


Sekali lagi saya ingatkan bahwa ISIS itu pada dasarnya di pimpin oleh tentara bayaran yang kesetiannya hanya berdasarkan uang dan uang. Siapapun yang mau bayar , mereka siap berperang secara kolosal ataupun aksi teror. Kehebatan ISIS, mereka menggunakan Islam agar orang bodoh mau bergabung untuk menjemput sahid membela Al Quran dan Hadith...Lawan mereka!. Jangan korbankan negeri ini oleh para predator berjubah Islam. Merekalah musuh sesungguhnya umat Islam dan seluruh umat beragama..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.