Minggu, 19 Mei 2024

Adolf Hitler ?

 




Saya suka membaca buku tentang pemimpin kelas dunia. Terutama yang tercatat  dalam sejarah revolusi. Tentu persepsi saya tidak sepenuhnya terbentuk berdasarkan apa yang ditulis sejarah. Karena bagaimanapun sejarah dicatat berangkat dari persepsi penulis sendiri. Kalau persepsinya subjektif tentu dia akan menulis hal yang subjektif. Itu tidak juga salah. Setiap orang punya sisi baik dan buruk. Namun sebagai pembaca kita harus paham dan bijak untuk focus kepada hal yang objektif. Dari sini kita bisa mendapatkan pembelajaran.


Adolf Hitler lahir pada tanggal 20 April 1889 di kota kecil Braunau am Inn  Austria, di Austria Hulu di perbatasan Austria-Jerman. Pertanyaan pertama dari saya saat membaca banyak buku sejarah  tentang Hitler adalah bagaimana mungkin partai gurem bisa menjadi partai pemenang Pemilu dan akhirnya menjadikan seorang newcomer politik pemimpin besar Jerman. Saya tidak akan terpengaruh dengan kisah kharismatik Hitler. Karena di Youtube saya nonton Hitler pidato. Suara parau. Narasi kacau. Dimana hebatnya? kecuali yang dengar orang idiot.


Tampilnya Hitler di panggung politik karena dukungan orang hebat yang ada dibelakangnya. Mereka adalah financial konglomerat Jerman, seperti Gustav Krupp , Wilhelm von Opel , dan Albert Vögler.  Mereka pendiri dan pengendali dari perusahaan legendaris Jerman seperti BASF, Bayer, Agfa, Opel, BMW, Daimler, IG Farben, Siemens, Allianz, Telefunken. Dukungan mereka bukan karena dekat dengan Hitler tetapi karena lobi dari Menteri Luar Negeri Inggris Lord Halifax (1881-1959), Kanselir Austria Kurt Schuschssnigg dan team yang create Hitler sebagai pemimpin alternatif Jerman, seperti Walther Funk, Joachim von Ribbentrop, Albert Speer.


Berkat dukungan dana dari konglomerat, dan politisi berpengalaman hebat, design kampanye Politik diciptakan dengan memanfaatkan situasi politik dan ekonomi paska kekalahan Jerman pada perang dunia pertama. Setelah Munich Beer Hall Rally, Hitler bergabung dengan Partai Pekerja Jerman. Dia menarik simpati banyak orang. Kalau kemudian dia terus naik dan populer, karena ekonomi Jerman kolap setelah perang dunia 1. Dan kemudian terjadi great depresi global 1929 ditandai jatuhnya wall street. Makin banyak orang Jerman frustasi, tentu makin banyak orang butuh miracle. Hitler manfaatkan rakyat yang bingung itu lewat propaganda populisme. Itu sudah diperhitungkan oleh team arsiteknya.


Kemudian berlanjut. Hitler menawarkan too good to be true dengan mengangkat pride bangsa Jerman sebagai ras Aria, ras terbaik.  Pada waktu bersamaan menyalahkan Komunis dan Yahudi sebagai biang kerok kemunduran Jerman, terutama kalah pada perang dunia 1. Tentu simpati kepadanya meluas dan bisa menang mudah dalam pemilu. 


Meskipun Hitler menikmati kemenangan politik elektoral, tetap saja dia bukan siapa siapa. Dia sendiri tidak punya agenda. Dia hanya pinokio melaksanakan agenda yang ciptakan dia. Dalam sejarah, menyebutkan Hitler tidak mampu membaca file lebih dari 20 halaman. Memang kurang literasi makanya mudah dijadikan Pinokio. Itu salah satu jawaban atas pertanyaan mengapa sampai Hitler dipilih oleh konglomerat. Dia lemah dan dungu, juga impoten sehingga mudah dikendalikan.


Sejarah mencatat bahwa keberadaan Hitler menjadi pemicu perang dunia kedua. Pertanyaan berikutnya adalah mengapa sampai begitu besar taruhannya dengan korban perang mencapai 20 juta militer dan 40 juta rakyat sipil. Logika saya sebagai pengusaha dan kenal dengan pemikiran pengusaha yang sudah sangat besar karena rente dan dirty money, ambisi mereka kadang diluar akal sehat dan melewati batas. Korban kemanusiaan engga penting lagi demi tercapainya agenda lebih besar, yaitu hegemoni ekonomi dan capital.


Memang sejarah perubahan dunia ini di create oleh segelintir orang. Dan sampai kini dunia dikendalikan oleh segelintir orang. Misal di Indonesia, tidak lebih 1% orang mengendalikan ekonomi dan kurang dari 1000 orang penentu politik.  Yang kuasai ekonomi dan politik bersinergi menentukan proses suksesi dan perubahan konstitusi. Tetap saja mastermind nya adalah pengusaha. Itulah realitas nya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.