Sabtu, 28 Agustus 2021

Climate change

 




Panas yang dipancarkan oleh matahari itu sebagai akibat dari adanya reaksi fusi, ini disebutkan juga reaksi nuklir. Bagaimana reaksi nuklir itu terjadi ? Ya Akibat  penyatuan antara dua inti atom sehingga menghasilkan satu atom baru dengan inti yang lebih berat dan menimbulkan reaksi berantai sehingga reaksi fusi terus terjadi tanpa henti, menghasilkan energi yang sangat besar berupa panas dengan suhu 27 juta Fahrenheit. Besarnya suhu Matahari inilah yang menyebabkan panasnya bisa sampai hingga ke Bumi yang sangat jauh, bahkan masih mencapai planet lain yang jaraknya jutaan cahaya.


Nah kebayangkan kalau energi nuklir itu sampai di bumi?. Tentu sangat berbahaya. Tapi Tuhan itu maha hebat dan penyayang. Tuhan sediakan tameng raksasa berupa lapisan ozon yang berada pada ketinggian 20-35 km diatas permukaan bumi. Ozon ini berada di stratosfer dan troposfer. Apa yang terjadi dengan adanya ozon ini? Ozon ini bekerja menyerap radiasi ultraviolet (UV) dan mencegah sinar UV yang berbahaya mengenai permukaan bumi dan merugikan organisme hidup. Sehingga sinar ultraviolet bisa berfungsi terjadinya proses  photosintesa bagi  tanaman dan mendukung terbentuknya ekosistem.


Yang jadi masalah adalah lapisan ozon itu terus berfungsi positif tergantung kepada kebijakan manusia  dalam menjaga lingkungan bumi. Apa yang terjadi apabila manusia gagal bijak menjaga bumi? Ya aktifitas produksi yang menghasilkan efek rumah kaca, penyebaran bahan perusak ozon seperti CFC, HCFC, dan lain lain itu bisa menipiskan lapisan ozon.  Akan berdampak buruk terhadap ekosistem di bumi. Terjadi perubahan iklim yang ekstrim. Anomali iklim. Es di kutup akan mencair. Permukaan laut akan naik. Tentu akan berdampak terjadinya pergeseran lapisan di perut bumi. Daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun. Virus dan bakteri cepat sekali bermutasi. 


Kekawatiran lapisan ozon menipis itu sudah diingatkan oleh ilmuwan sejak puluhan tahun lalu. Namun pembakaran hutan dan penebangan hutan terus terjadi. Belum lagi alat pendingin ruangan terus di produksi. Sekarang sudah terjadi dampak dari menipisnya ozon itu. Di Arab sudah turun hujan es dan banjir. Di china, Jerman, Kanada sudah terjadi hujan dengan tingkat curah tertinggi sepanjang sejarah. Menimbulkan kerusakan besar. Termasuk rentanya tubuh menusia terhadap serangan penyakit, termasuk virus. Itu akan terus terjadi eskalasi. Puncaknya tahun 2030. Kalau dari sekarang tidak diantisipasi, kiamat kecil terjadi. Sebaiknya kita bisa focus antisipasi perubahan iklim, yang menurut hitungan butuh anggaran 3700 triliun rupiah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.