Jumat, 26 Juni 2020

Perasaan kalah dan kecewa

Mengapa ada ormas Islam yang sangat membenci PKI. Bahkan sangking bencinya mereka memvisualkan PKI yang sudah mati itu dalam bentuk photo, demo dan ujaran kebencian yang tak ada habis habisnya. Yang anehnya, kebencian kepada PKI itu hanya tertuju kepada China bukan ke vietnam yang juga komunis atau korea utara. Padahal komunisme itu sumbernya adalah Rusia. Bukan itu saja, kalaulah mereka membenci Komunisme atas dasar agama, kenyataanya di beberapa negara islam ada partai komunis. Tidak ada masalah. Saya sebetulnya sudah banyak membahas soal ini. Namun saya akan tulis melalui pendekatan psikologi. Kalau dikaitkan ini dengan politik ya terserah aja.  Karena kebencian yang terstruktur dan sistematis memang kerja politik. Orang awam engga mungkin bisa lakukan itu. 

Dalam ilmu psikologi ada penyakit kejiwaan yang namanya Inferiority Complex. Apa itu ? sebuah kondisi psikologis (tingkat alam bawah sadar), ketika suatu pihak merasa inferior/lemah/lebih rendah dibanding pihak lain, atau ketika ia merasa tidak mencukupi suatu standar dalam sebuah sistem. Kondisi kejiwaan ini biasanya berujung kepada kompensasi atau pemujaan yang berlebihan pada suatu pencapaian atau tendensi untuk mencari pengakuan atau apresiasi dari suatu pihak.

Semua tahu bahwa gerakan primordial islam dari waktu ke waktu kehilangan nilai jual. Karena zaman berubah sejak ulama pakai Pajero dan Moge. Ukuran kehormatan bukan lagi sorban tinggi tetapi  fulus. Pada waktu bersamaan mayoritas umat islam hidup terperangkap dalam kemiskinan. Sementara etnis China yang ada di Indonesia hidup mapan secara ekonomi. Bukan itu saja. Di luar negeri , negara yang penduduk mayoritas islam kalah telak dengan China yang komunis. Bahkan Turki yang menjadi simbol gerakan khilafah ternyata bersenggama dengan China. Jangankan menggunakan emas sebagai mata uang, malah Turki ikut sistem mata uang China. Arab yang merupakan penjaga dua kota suci, juga berpelukan erat dengan China. 

Di Indonesia walau riak menggema sangat keras dalam PEMILU, ternyata gabungan partai islam tidak ada yang bisa mengalahkan PDIP yang tidak membawa bendera Islam. Bahkan Capres yang diusung dan didukung fatwa ulama juga keok berhadapan dengan Jokowi yang di usung oleh PDIP.  Lantas apa yang tersisa untuk mereka banggakan? tidak ada. Yang ada adalah semakin dalamnya sikap inferior complex. Dan kalau ada gerakan bela pancasila seraya mendiskriditkan PDIP dan anti PKI, serta ikut menyuarakan anti TKA China, itu harap maklumi saja. Orang yang terjebak dalam inferior complex selalu merasa insecure dan selalu paranoid. Makanya mereka berusaha melakukan hal yang bisa menunjukan aktualisasi dirinya lewat Demo, sekedar melipur diri dalam kekalahan dan kekecewaan. Dan jangan berharap mereka akan intropeksi diri. Jadi kembali kita harus maklumi. Kasihani mereka..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.