Jumat, 05 Juni 2020

Kerusuhan Rasis di Amerika


Kerusuhan yang terjadi di AS sekarang bukanlah sakali ini saja. Khususnya yang berkaitan dengan kulita hitam atau rasis.  Tahun 1863, terjadi kurusuhan karena orang kulit hitam diwajibkan ikut wajib militer dalam perang saudara. Sementara orang kulit putih bebas dengan cara membayar USD 300. Dalam kerusuhan ini banyak orang kulit hitam digantung di jalanan. 1965, polisi berlaku kasar kepada pengemudi kulit hitam yang kedapatan mabuk. Sikap kasar polisi menimbulkan kerusuhan terburuk di Los Angeles, khususnya di lingkungan Watts, lingkungan kulit hitam yang kumuh. Juga kerusuhan terbesar terjadi pada 1967 di New Jersey yang dipicu oleh kematian tahanan kulit hitam di penjara. Ketika pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King, Jr dibunuh pada 4 April 1968, terjadi kerusuhan di lebih dari 100 kota besar di Amerika. Salah satu kota yang terkena dampak, Chicago. Penjarahan dan pembakaran terjadi di mana mana..

Pada 1991, empat petugas kepolisian Los Angeles secara brutal memukuli Rodney King, seorang pengendara Afrika-Amerika. Insiden itu direkam dalam rekaman video, dan rekaman itu ditayangkan berulang kali di berita televisi selama satu tahun penuh. Penggunaan kekuatan tampak begitu berlebihan sehingga banyak orang percaya bahwa para perwira tidak akan pernah bisa meninggalkan pengadilan sebagai orang bebas. Namun, pada 29 April 1992, keempat perwira itu dibebaskan. Ribuan orang menanggapi vonis dengan melakukan pembakaran yang luas, penyerangan dan penjarahan, menewaskan 53 orang dan melukai ribuan lainnya. Kerusuhan berlangsung selama enam hari dan tidak mereda sampai National Guard  dikerahkan. Ketika semuanya berakhir, lebih dari 1000 bangunan telah dihancurkan oleh api, dan sebagian besar penilaian kerusakan menelan biaya hampir $ 1 miliar, menjadikannya episode paling mahal sejauh kerusuhan sipil dalam sejarah Amerika Serikat.

AS adalah negara yang pluralis dan berdiri diatas pluralisme. Namun Amerika tidak pernah menghargai penduduk asli atau pribumi. Suku Indian yang merupakan pribumi di AS menjadi second class di bumi AS. Sementara etnis AS- Afrika atau negro adalah juga minoritas. Namun keberadaan mereka tidak bisa dilepaskan dari sejarah perdagangan budak. Karenanya sangat sulit bagi orang kulit putih untuk bisa sejajar dengan mereka. Tentu tidak semua orang AS yang rasis. Namun faktanya ekonomi AS berpihak kepada kulit putih dan orang kulit hitam terpinggirkan. Berulang kerusuhan sosial terjadi, penyebabnya selalu karena ketidak adilan ekonomi dan sikap petugas yang tidak egaliter. Kita tidak tahu, mengapa negara pengusung HAM seperti AS justru mereka gagal menegakkan HAM kepada rakyatnya sendiri?. Padahal  AS punya daftar pelajaran kelam dari kerusuhan yang memakan korban dan harta. Mengapa pemimpin AS tidak bisa berlajar dari itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.