Senin, 04 Mei 2020

Ganjar Pranowo


Kalau baca biographi,  masa kecil dan remaja Ganjar, memang berbeda dengan Anies Baswedan. Anies termasuk murid teladan. Pernah di undang ke Cendana dan kantor Menteri PDK. Kehidupan keluarga Anies kelas menengah. Semetara Ganjar lahir dari keluarga bersahaja. Ayahnya seorang polisi berpangkat bintara. Ganjar ada 6 bersaudara. Tentu tidak mudah bagi Ayah Ganjar untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, kecuali hidup secara prihatin. Ganjar sejak SD sudah nampak jiwa kepemimpinannya. Terbukti dia selalu jadi ketua kelas. Namun tidak menjadikan dia juara di sekolah. Makanya Ganjar tidak dapat beasiswa di sekolah. 

Masuk UGM pun tanpa beasiswa, walau dia berkali kali bisa bebas uang kuliah karena ada surat pernyataan miskin dari orang tuanya. Itupun dia pernah 2 sementer cuti kuliah karena harus cari uang. Yang membuat dia bisa bertahan diatas banyak kesulitan masa remajanya mungkin didikan agama yang begitu kuat terhadap dirinya. Sehingga membuat dia  taat beragama. Cerdas secara spiritual dan kuat dalam kesabaran tanpa berputus asa. Memang sejak usia SD, Ganjar diajarkan disiplin melaksanakan sholat lima waktu dan sholat subuh di Masjid. Didikan ayahnya yang Polisi mengajarkan disiplin dan agamais, itu modal besar bagi Ganjar untuk punya kepribadian utuh.

Walau ayah Ganjar seorang Polisi, itu tidak menghalangi Ganjar untuk aktif di GMNI. Padahal semua tahu GMNI ketika era Orba termasuk organisasi kemahasiswaan yang dicurigai oleh Rezim Soeharto. Ganjar pun aktif dalam berbagai aksi Demo menentang rezim Soeharto. Itu sebabnya ketika tamat dari UGM fakultas Hukum, setelah bekerja , Ganjar berada di belakang barisan gerakan Pro Mega. Padahal ketika itu rezim Soeharto, banyak menculik aktifis pro Mega. Apalagi ketika itu tahun 1996, hubungan antara Megawati dan Pak Harto sangat buruk.  Walau Ayahnya yang Polisi dan Kakak nya sebagai Hakim mendesaknya ikut Golkar, namun Ganjar tetap nekat berada di barisan Megawati. 

Setelah perjuangan yang panjang di barisan pro Mega, akhirnya Orde Baru tumbang. Pak Harto lengser. Banyak teman teman seperjuangannya ikut Pemilu 1999. Saat itu PDIP sedang berada di puncak kepercayaan rakyat. Namun Ganjar tidak mau ikutan euforia. Dia memilih  berkeluarga dan mengembangkan bisnisnya di PT. Prastawana Karya Samitra dan PT. Semeru Realindo. Tahun 2004 barulah Ganjar masuk ke politik secara penuh, dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP. Dia terpilih dan duduk di Senayan sebagai anggota DPR dan ketua Pimpinan Komisi II DPR. Periode berikutnya dia terpilih lagi sebagai anggota DPR. 

Namun kesetiaannya terhadap Pak Taufik Kiemas yang bukan hanya suami Mega dan Fungsionaris PDIP tetapi juga sesepuhnya di GMNI, Ganjar maju dalam Pilgub Jawa Tengah. Diapun terpilih. Jabatan Anggota DPR dia tinggalkan. Tentu disini jiwa kepemimpinan Ganjar diuji dan dia tentu lebih paham karakter rakyat Jawa Tengah karena dia lahir di sana. 

Ganjar pernah tersangkut kasus EKTP, yang dituduh menerima uang USD 500.000.  Tetapi dia hadapi dengan tenang. Semua tahu ketika proyek EKTP itu dibahas di DPR, saat itu posisi PDIP adalah oposisi terhadap pemerintahan SBY. Jagi engga logis kalau pengusaha mendekati dan menyuap anggota DPR dari PDIP. Yang menentukan anggara proyek itu adalah partai koalisi Pemerintah. Terbukti belakangan memang Ganjar tidak terlibat. KPK menyatakan dia clean. Dia terlatih sebagai politisi. Sangat paham agenda di balik tuduhan itu untuk merusak reputasinya.

***
Latar belakang kehidupan antara Anies dan Ganjar sangat beda. Juga berbeda dengan Ridwan Kamil. Ganjar sama dengan Jokowi. Mental marhaen sejati, yang tidak pernah sekolah ke luar negeri. Bahasa inggeris mereka tidak sehebat Anies dan Ridwan kamil yang pernah sekolah di kampus bergengsi di Amerika. Namun Ganjar sebagaimana halnya Jokowi sangat memahami kerja politik untuk rakyat.  Bukan hanya visi idiologi Marhaen —yang berorientasi wong cilik— tetapi penguasaan tekhnis birokrasi sangat kuat. Baik Ganjar dan Jokowi pelobi ulung di hadapan kekuatan politik formal maupun informal. Cara lobinya sama. Sama sama rendah hati. Mengutamakan pendekatan kelembutan ala Jawa yang menolak konflik namun tegas dalam prinsip. 

Saya tidak terkejut bila tahun ini Jawa Tengah mendapatkan rangking satu dalam hal perencanaan pembangunan daerah dan pencapaiannya. Ini penghargaan tertinggi yang diuji bukan hanya soal pencitraan tetapi realita lapangan yang bisa langsung dirasakan oleh rakyat. Ganjar deserved dapatkan itu. Mengapa ?Yang menonjol dari Ganjar dalam kemimpinannya? ada empat. 

Pertama, kemampuannya membuat perencanaan pembangunan yang detail tanpa menimbulkan konflik dengan DPR. Itu artinya dia bisa menjelaskan agenda RAPBD secara politik akomodatif di hadapan anggota DPRD dan mereka semua bisa menerima. Bukan hanya menerima tetapi ikut mendukung. Itu terbukti dari adanya penerapan E-Goverment dalam sistem anggaran dan pelaksanaan.

Kedua, kemampuannya untuk bertindak atas recana  yang dibuat. Itu sangat mungkin karena dia berlatar belakang sebagai politisi yang sangat paham karakter birokrasi dalam melakasanakan kebijakan dan perencanaan. Jadi engga bisa bawahannya main main dengan agenda APBD nya. 

Ketiga, kemampuannya melakukan check dan recheck. Ganjar suka turun ke bawah. Dia paham sekali politik birokrasi yang umumnya hanya bagus di tingkat perencanaan dan retorika namun lemah di pelaksanaan. Apapun rencana, dan retorika, yang berhak menilai itu adalah rakyat. Rakyat yang merasakan langsung dampak dari perencanaan. Makanya gaya blusukan yang biasa diterapkan Jokowi,  juga dilakukan oleh Ganjar. Tujuannya untuk mengetahui langsung situasi lapangan terhadap kinerja Pemda. 

Keempat, dengan kemampuan check dan recheck itu, membuat dia tanpa ragu membuat keputusan yang berdampak langsung untuk terjadinya action agar GOAL tercapai dan pembangunan untuk rakyat dapat melahirkan kesejahteraan, bukan hanya sekedar retorika.

***
Secara pribadi saya melihat Ganjar sangat berpotensi menjadi calon presiden RI setelah Jokowi.  Saingannya adalah Anies Basweda, Ridwan Kamil dan Nurdin Abdullah. Kita liat nanti 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.