Jumat, 10 Maret 2017

Hikmah bertemu dengan Abi


Aku pastikan akan datang ke Dubai dari Hong Kong. Dan kamu juga pastikan akan datang ke cafe yang biasa kita ketemu. Kubayangkan wajahmu akan berbalut senyum ketika kita bertemu kelak. Karena menurutmu aku pria yang enak di ajak bicara. Tempat yang kupilih untuk pertemuan kita adalah tempat yang biasa kita bertemu. Setidaknya inilah tempat kali pertama kita bertemu. Memang belum lama waktu yang kita lalui bersama. Tapi bukan berarti tidak banyak pula yang kita lakukan. Hanya dalam beberapa bulan kita berkenalan. Tetapi itu sudah cukup untuk membuat kita seperti teman lama yang tiba-tiba bertemu secara tak sengaja di tempat yang tak pernah direncanakan. 

Biasanya kita akan menghabiskan waktu berbicara tentang banyak hal. Seperti ketika kamu bercerita tentang apa yang dilakukan pria Arab itu terhadapmu, aku berusaha memahami. Dalam hati aku hanya berkata “ be patience my dear”. Namun cahaya lampu tamaram di cafe tidak bisa menyembunyikan kekawatiranku. Mengapa ? Aku tak ingin kamu kecewa. Terlalu besar harapanmu. Sangat sakit bila harus gagal dan kecewa. Sebelum bertemu, aku terima pesan lewat text message “ Jangan lupa telp aku kalau ada trip ke Dubai. Aku ingin bicara tentang hubunganku dengan Abi. “ Dan ini soal Abi?  Aku tahu lelaki yang kamu panggil Abi karena perbedaan usia membuatmu lebih sesuai menjadi anaknya. Dia adalah atasanmu di sebuah perusahaan trading di Dubai. Dia memperlakukanmu seperti anak, meskipun sudah memiliki empat anak perempuan di rumahnya di Abudabi. 

Dia memanjakanmu dengan semua kelebihan yang dimilikinya. Kalau ada tanggal merah terutama di akhir pekan, dia mengajakmu berlibur ke London, Paris, Swiss. Namun Abi berjanji akan membawamu ke Bali nanti. “Aku akan membawamu ke Bali. Katahnya itu sorga kecil di dunia,” kata Abi kepadamu dan aku mendengarkannya dari bibirmu. Kamu pun bahagia, setidaknya sampai saat itu. Abi memberikan semua yang tidak kamu dapatkan di rumah. Sebagai balasannya kamu memberikan semua yang kamu miliki termasuk kehormatanmu. “Abi akan menjadi suamiku. Aku tak peduli jadi istri kedua, itu hanya masalah angka. Aku ingin memiliki anak dari Abi.”

Lamunanku terhenti. Benarlah kamu datang setelah aku lelah menanti. Tempat duduk di sampingku tersedia untukmu. Wajahmu mendung. “ Abi telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. “ Katamu. Aku berusaha untuk menentramkan hatimu dengan meremas jemarimu.

“ Sebaiknya kamu kembali ke Kiev. Mungkin aku bisa bantu kamu cari pekerjaan baru” Kataku. Dia memeluk ku. Kami bersediam. Aku bisa merasakan kesedihanmu karena kehilangan impian.

“ Benar kata kamu. Hanya masalah waktu itu akan terjadi. “ 

“ Apa maksudmu ? 

“ Abi terpaksa melepaskan aku karena perusahaan tradingnya yang biasa melayani kontrak dengan perusahaan minyak terpaksa tutup. Penyebabnya harga minyak terus jatuh. Ini bukan hanya terjadi pada Abi, juga terjadi bagi banyak perusahaan yang berafiliasi dengan business minyak. Tahun ini di perkirakan ada 1 juta ekspatriat angkat kaki dari Saudi. Karena perusahaan tidak mampu lagi membayar gaji mereka. Entah apa yang akan terjadi dengan Saudi berikutnya. Masalahnya mereka tidak terbiasa di tantang dengan masalah besar. Mereka biasa hidup manja. Menganggap berkah minyak akan terus terjadi selamanya sampai hari kiamat.”  Katamu. 

“  Bukankah, Saudi telah mengeluarkan rencana transformasi nasional yang di kenal dengan VISI 2030. Ini langkah hebat untuk merampingkan birokrasi, meningkatkan investasi swasta, mengurangi pengangguran dan tentu untuk mengurangi ketergantung anggaran nasional dari minyak” Kataku. 

“ Benar. Tapi aku tidak yakin Kerajaan Arab serius mau melakukan Visi 2030 itu. Berita media massa tidak seperti yang sebenarnya terjadi. “

“ Apa yang sebenarnya terjadi “ Kataku mengerutkan kening. Kamu menatap jauh kedepan. Seakan berpikir untuk menjelaskannya. Namun aku bisa maklumi. Kedekatanmu dengan Abi yang punya koneksi khusus dengan elite Kerajaan. Mungkin tidak pantas kamu membicarakan apa yang kamu ketahui. 

“ Cobalah kamu bayangkan. Mental bangsa Arab ini sulit dipahami oleh kita yang terbiasa menyelesaikan masalah dengan kreatifitas.  Apalagi bagi kita yang terbiasa menghadapi tantangan dengan keterbatasan sumber daya. Itu semakin sulit kita pahami. Abi itu sangat baik. Dia tidak nampak stress setiap hari padahal bisnisnya miliaran dollar. Waktunya sepertiga habis dengan sholat dan kumpul dengan teman temannya. Sepertiga lagi pesta atau memanjakan diri. Sepertiganya lagi dia tidur.  Hampir semua orang kaya Arab ya seperti Abi itu. Mereka sangat percaya keberkahan rezeki itu karena  rahmat Tuhan yang sengaja memanjakan mereka di Dunia. Hanya karena mereka percaya sebagai pewaris sunnah Rasul. Saya rasa inilah yang sebetulnya sebagai proses kutukan kepada generasi Saudi berikutnya. Kekayaan SDA berupa minya membuat mereka menjadi generasi lemah. Padahal kehidupan era sekarang penuh dengan kompetisi karena sumber daya semakin terbatas dan penduduk dunia terus bertambah.”  Katamu dengan panjang lebar. Aku mencoba memahaminya. Mungkin kamu sedang berada dalam situasi harus berpikir melihat gelombang laut menerpamu. Kapal oleng. Karena Abi meninggalkanmu. 

“ Kamu tahu, mungkinkah Kerajaan punya keberanian melakukan reformasi Birokrasi ? Kamu kan tahu hampir semua jabatan penting di kerajaan Arab itu di pegang oleh keluarga kerajaan. Jabatan itu terdistribusi dengan efektif kepada bukan hanya keluarga dekat Raja tapi juga para keluarga dari suku suku arab sehingga terjadi unifikasi Kerajaan Arab Modern. Jadi konsep nasionalisme Arab bukanlah seperti teori yang kita ketahui pada umumnya tapi ini hanya cara cerdas Inggeris membagi kekuasan kepada para keluarga dari suku yang inginkan berdirinya kerajaan. ya semacam bagi bagi konsesi. Soal rakyat ? itu tidak di pikirkan sebagai konsep keadilan sebuah negara republik. Kalau kerajaan memberikan jaminan sosial kepada rakyat , itu bukan dianggap suatu liabilities yang harus di tentukan secara transfarance tapi hanya dianggap sebagai donasi kerajaan kepada Rakyat. “ Sambungmu yang mulai aku pahami sepenuhnya. 

“ Ya aku bisa bayangkan betapa sulitnya melakukan reformasi birokrasi. Kalau kerajaan Arab berani melakukannya maka itu sama saja memangkas konsesi kekuasaan yang seharusnya sudah menjadi hak dari anggota keluarga. Tentu saja mereka akan marah. Ini akan mendorong konplik internal di kalangan elite keluarga. Sangat berbahaya. Karena bisa menjalar kepada keluarga suku suku lainnya yang menjadi gubernur di daerah. Bukan tidak mungkin anggota keluarga dari suku suku lainnya akan menuntut otonomi daerah secara luas seperti sebelum mereka bergabung dengan kerajaan.” 

“ Tepat sekali. Kini banyak anggota keluarga dari suku suku yang lebih tua   tidak mau membungkuk kepada pangeran muda Al Saud. “

“ Bagaimana dengan Reformasi ekonomi ? 

“ Itu juga hampir tidak mungkin. Kamu kan tahu bahwa reformasi ekonomi itu membutuhkan syarat utama yaitu reformasi politik. Kalau Saudi menginginkan ekonomi terbuka maka dia juga harus mau menerapkan politik terbuka. Jadi harus ada reformasi dibidang politik. Masalahnya apakah ulama Saudi dari golongan wahabi konservative mau menerima politik liberal ? Mereka pasti akan mengeluarkan fatwa menolak reformasi politik itu. “

“ Seharusnya Arab belajar dari China ketika Deng melakukan reformasi Ekonomi. Deng mampu menerapkan ekonomi terbuka dengan mereformasi Partai Komunis yang tidak lagi mengikuti dokrin Mao walau tetap menjadikan Komunisme sebagai simbol pemersatu. “

“ Ya, Apakah Arab mau keluar dari dokrin Wahabi itu? Aku rasa sulit sekali. “

“ Jadi rencana Kerajaan Arab mau melakukan IPO terhadap Saudi Aramco , rasanya tidak mungkin dapat terlaksana dengan mulus. Karena prasyarat masuk bursa international adalah kesediaan perusahaan membuka diri secara transfarance dan menerapkan sistem pengelolaan secara good governance. “

“ Dan bukan rahasia umum bila Saudi Aramco adalah wahana konpisrasi TNC asing dengan Elite kerajaan Arab untuk melaksanakan agenda mempertahankan kekuasaan dan melakukan korupsi tanpa ada satupun kekuatan yang berhak mempertanyakan. Penjarahan sumber daya Minyak di lakukan puluhan tahun dengan memenuhi brankas bank bank di Amerika, Eropa dan Hong Kong, Singapore. Dan brangkas itu akhirnya menyusut value nya ketika terjadi krisis Wallstreet yang kemudian merambah ke zona Eropa. Mereka merampok dari sumber daya minyak dan kemudian di rampok oleh keculasan pasar wallstreet. Menyedihkan. Kebodohan memang dosa besar.  Karena ia memberikan kesempatan orang lain berbuat zalim hanya untuk mempertahankan tahta.”

Aku terdiam. Kulirik kamu dari samping yang nampak tidak seperti biasa kulihat. Kini kamu nampak kalah dan tak tahu apa yang harus di lakukan. Malam itu pertemuan kita usai setelah menjelang dini hari. Aku mengantar kamu sampai pintu apartemen. “ kapan rencana pulang ke Hong Kong ?  Katamu. Aku hanya mengangkat bahu karena tidak tahu pasti kapan urusanku selesai di Dubai. Dengan halus aku menolak untuk kopi yang kamu tawarkan. Karena harus segera kembali ke hotel. 

***
Pria itu berkepala botak dengan setelan jas. Hidungnya agar besar. Berusia diatas 50 tahun. Namanya Abdul. “ Harga yang saya buka untuk akuisi perusahaan saya senilai kemarin yang saya usulkan melalui agent. Apakah kamu bisa terima. Saya tidak ada waktu. Saya ingin cutloss segera. Mungkin menikmati hidup dengan rezeki tersisa lebih baik daripada pusing memikirkan ketidak pastian ekonomi. Masa depan sulit diramalkan. “ Katanya dengan bahasa inggeris sempurna. Pria ini aku kenal beberapa tahun lalu di Hong Kong. 

“ Saya hanya akan menilai real asset seperti kapal dan bungker yang ada di Nanning, Turki dan Ukraina. Selebihnya tidak ada nilai. “ 

“ Tapi reputasi perusahaan saya sebagia trander kelas dunia dan pengalaman puluhan tahun, apakah itu tidak ada nilainya”

“ Saya tidak dalam posisi membeli reputasi dan pengalaman perusahaan anda, Saya hanya butuh assetnya. Due diligent 2 bulan, kita financial clossing. Bisa di terima? 

Pria botak itu nampak menahan nafas dengan tatapan mata elang menghujam kearahku. Aku hanya tersenyum dengan focus mendengarlentingan suara piano di lounge executite hotel.  

“ Baik. Deal ! “ Kata pria botak itu. Aku berdiri segera menyalaminya. “ Saya pastikan besok kita selesaikan Master purchase agreement dengan sekalian good fund sebagai jaminan proses transaksi akan selesai sesuai jadwal. “ Kataku dan dia menyambut hangat walau nampak tersirat di wajahnya tak ikhlas dengan deal ini. Aku mengajak pria itu ke restoran yang telah disiapkan oleh petugas Hotel. Tentu santapan malam berkelas sekalian merayakan deal yang memuaskan. 

***
Sebelum kembali ke Hongkong, Kamu menghubungiku kembali. “ Apakah mungkin kita bisa bertemu lagi ? Aku segera mengiyakan. Cafe dimana kami biasa bertemu segera aku pesan melalui business center.  Sambil menanti jam kedatangnya , aku melamun jauh sejak perkenalan dengan kamu. Dari mu aku mendapatka informasi banyak tentang intrik di lingkungan keluarga kerajaan Arab.  Defisit anggaran Saudi sejak tahun 2011 telah menggerogoti devisa. Hutang terus di gali untuk menutupi defisit. Hanya masalah waktu devisa akan mengering dan mata uang terpaksa di devaluasi atau keluar dari mata uang kurs tetap terhadap dollar. 

Sementara elite Kerajaan tidak berani melakukan reformasi anggaran untuk mengurangi defisit. Mereka takut rakyat akan marah apabila subsidi di hapus.  Mereka takut bila PNS di kurangi. Semua itu karena elite kerajaan tidak bisa lepas dari pengaruh ulama yang punya mindset bahwa dunia tidak penting, yang penting akhirat. Mereka percaya bahwa Allah memberi rezeki dari segala penjuru asalkan mereka bertaqwa kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasul secara konsisten. Karena itu hilang nalar dan hilang kepatutan manusia yang harus tunduk dengan sunnatullah. Bahwa kemuliaan manusia itu bukan karena dia hanya mampu melaksanakan ritual tapi juga bagaimana dia bisa menggunakan hidupnya untuk menciptakan perubahan peradaban yang lebih baik. Berkah minyak yang Allah berikan kepada Saudi bertahun tahun hanya menghasilkan konplik wilayah dan perselingkuhan dengan zeonisme. 

Sekali Ulama bersikap maka legitimasi Raja akan di pertanyakan oleh para suku suku lain yang juga inginkan tahta kerajaan. Para keluarga dari suku suku lain akan mengajak kelompok Syiah dan sempalan sunni lain untuk melakukan aksi protes kepada kerajaan. Ini akan memicu pertingkaian di kalangan elite dan terus meluas kepada kelompok menengah yang tentu akan ambil bagian dalam konplik dengan menarik islam radikal seperti ISIS atau IS dan al Qaeda. Kalau sudah begini akan menyeret proxy dari Iran dan AS, Rusia untuk juga masuk dalam wilayah konplik. Sehingga konplik akan cepat sekali meluas menjadi perang saudara. Semua masuk dengan kepentingan berbeda. Di samping itu, negara yang bependuduk islam mayoritas akan berusaha ambil bagian juga untuk menyelamatkan dua kota suci jatuh ketangan islam radikal sepeti ISIS atau Al Qaeda. 

Raja bisa saja menggunakan kekuatan tarakhirnya dengan memanfaatkan Arab Saudi National Guard (SANG) yang loyal kepada raja untuk menegakan keamanan dan ketertipan. Namun itu tidak akan efektif. Karena  Arab Saudi National Guard (SANG) reputasinya semakin memburuk sejak keterlibatan peran di Yaman, dan menurut informasi beberapa Perwira SANG ada yang punya hubungan emosional dengan anggota keluarga kerjaan dari suku lain. Ini memungkinkan kapan saja bila keadaan tak terkendali dan kepercayaan kepada keluarga Al Saud melemah, para perwira itu akan mengarahkan prajuritnya menduduki istana raja. 

Kamu datang juga dengan senyum menawan. Dengan ringan tubuhmu menghempas ke sofa empuk disampingku. Terasa lembut aroma Parfume mewah dari tubuhmu. “ Tadi Abi sempat telp aku. Katanya dia tidak bisa memberi apapun karena dia menjual perusahaan dengan rugi. Deal dengan investor sudah terjadi hari ini. “
“ Oh Ya. Apakah dia cerita soal deal itu ?
“ Tidak. Abi hanya bilang investornya dari Indonesia.”
“ Oh ok.
“ Menurut Abi keadaan di Saudi sekarang nampak tenang namun bagaikan api dalam sekam. Apalagi devisa terus tergerus. Difisit anggaran semakin besar. Hutang semakin besar digali demi mempertahankan program populis Kerajaan yang terus mensubsidi rakyat. Entahlah, ika agenda reformasi  gagal untuk mencapai tujuannya, cerita lama berulang. Naik dan kemudian jatuh, hilang di telan sejarah.

“ Dan akan selalu ada solusi dari Tuhan. Tidak perlu terlalu kawatir karena setiap perubahan itu tandanya kehidupan masih terus berlanjut. Hanya keadaan yang berubah, substansinya tetap sama. Orang cerdas yang selamat dan yang bodoh terjerambab.“ Kataku.

Kamu merebahkan kepalamu ke bahuku. “ Tuhan memberikan cobaan dalam bentuk apa saja. Ada dengan kekurangan dan ada juga dengan kelebihan. Tapi apapun itu kalau kita tidak bisa mengambil hikmah di setiap cobaan itu maka cobaan itu akan jadi kutukan. Rakyat dan Elite saudi harus menyadari kekeliruan mereka selama ini. Dimana kemelimpahan pendapatan dari minyak tidak digunakan mereka untuk mandiri di bidang tekhnologi yang bisa merubah peradaban lebih baik. Kemanjaan mereka membuat mereka terlena dan lupa bahwa setiap pesta pasti ada akhirnya. Dan perubahan adalah keniscayaan. Saatnya mereka harus berdamai dengan kenyataan dan mulailah jadikan cobaan itu sebagai awal untuk berubah dengan etos kerja hebat seperti rakya China, disiplin seperti Jepang dan cerdas seperti Eropa dan Amerika. Bukankah agama seharusnya membuat orang hebat, bukannya hidup dalam kemalasan dan menganggap kemelimpahan sumber daya alam itu gratis tanpa pertanggungan jawab dari Tuhan “ Katamu.

Kubelai kepalamu seraya berkata “ Dan kamu juga harus menyadarinya. Ambil hikmah pertemuan denga Abi. Kemelimpahan harta dan uang didapat dengan cara mudah itu, bagaimanapun salah. Abi bukanlah financial resource mu.Tapi sikap hidup positiplah yang menjadi satu satunya berkah bahwa Tuhan ciptakan kamu begitu istimewa. Pulanglah ke Kiev.  ”

***
Kiev musim dingin, kamu datang menemuiku di hotel. “ Terimakasih. Aku kembali kerja di Dubai. Rencana tahun 2017. Di tempat yang sama. Aku ingat semua nasehat kamu. Kerja keras dan kerja cerdas. “  
Ketika melangkah menyusuri trotoar, kamu mencubit lenganku “ ternyata kamu yang ambil alih perusahaan Abi. “ 
“ Maafkan aku. Terimakasih untuk bantuannya. Informasi dari kamu sangat membantu aku memenangkan deal dengan dia. “
“ Dari awal aku sudah curiga terhadap kamu. Dan kecurigaan ku terbukti bahwa kamu bukan penakluk wanita tapi pemain yang pandai memanfaatkan wanita dan uang untuk kekuasaan..” 
“ Apa yang membuat kamu benar benar curiga”
“ Kamu tidak pernah terpancing untuk meniduri ku. Padahal aku sangat ingin. “ Katamu mencubit lenganku. Malam di Kiev terasang dingin sekali dan kamu nampak membenamkan dalam pelukan malam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.