Senin, 26 September 2016

Akhirnya lunak dan layu ...



Burhan pernah berkata " mencintai satu hal namun perpisahan adalah takdir, namun anehnya banyak orang siap jatuh cinta namun tidak siap ketika harus berpisah. Seakan bila sudah mencintai maka itu kavlingnya yang syah sebagai miliknya. Padahal tidak ada manusia berhak atas hidup ini kecuali Tuhan” Kini Yuni dapat meklumi kata kata bijak itu. Tidak ada yang tahu pasti kapan panah cinta itu melesat tanpa bisa menghindar dan akhirnya panah cinta itu tidak bisa lepas dari jantung hatinya. Hingga sampai pada keputusan melanjutkan hubungan sampai ke mahligai rumah tangga. Itu yang kini di rasakan oleh Yuni. Dia tidak tahu bagaimana dia bisa jatuh cinta dan berbahagia ketika Andi Ng melamarnya. Bagaimana sampai dia tidak menyadari resiko atas pilihannya menjadi istri seorang duda yang gagal membangun rumah tangga? Memang cinta bisa mengaburkan logika , dan hati menuntun orang kepada takdirnya. Maka yang terjadi, terjadilah.

Begitu banyak orang berumah tangga tapi mereka tidak harus menyelesaikan masalahnya dengan perceraian. Walau ada berakhir dengan cerai namun itu tidak banyak. Dan Yuni termasuk yang segelintir orang yang menyelesaikan masalah dengan perceraian. "Coba perhatikan baik baik, " kata burhan dalam email balasannya kepada Yuni " apakah kamu kira suami istri yang selalu bergandengan tangan itu karena hubungan mereka hebat ? Tidak! Mengapa ? Mereka hanya cerdas menghadapi kebersamaan itu. Kamu kira Bar penuh sesak setiap hari oleh orang orang bahagia? Tidak. Mereka adalah para pria dan wanita yang punya banyak masalah dan Bar adalah tempat mereka lari dari masalah barang sejenak, untuk kemudian kembali menghadapi masalah. Ya, semacam recharge. Kamu kira gereja dan masjid ramai di kunjungi orang karena mereka orang Tabah ? Tidak juga. Mereka datang ketempat ibadah sebagai tempat mengalihkan masalah, karena mungkin pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, istri yang bawel, suami yang jarang pulang, karir yang mentok, bisnis yang lesu,  jomblo, dan lain sebagainya. Barang sebentar di tempat ibadah itu bisa melupakan semuanya, untuk kembali ke dunia nyata dengan harapan baru. Ya semacam recharge juga. Yang pasti orang bisa bertahan karena dalam kehidupanya banyak cara menemukan cara cerdas untuk bebas dari masalah walau itu hanya sejenak. Namun sejenak itu sudah cukup me recharge power nya.

Di kehidupan ini Yun, tidak ada hubungan yang sempurna. Yang ada adalah orang orang cerdas menghadapi masalah untuk mereka berdamai. Manusia selalu punya cara berdamai dengan kenyataan selagi dia sadar bahwa dia tidak akan pernah menemukan dan merasakan sesuatu seperti yang dia mau. Mungkin kamu bisa dapatkan suami kaya tapi kurang waktu kebersamaan. Mungkin ada yang miskin yang selalu punya waktu melimpah untuk keluarga namun tidak cukup uang untuk memenuhi kewajibannya sebagai suami. Atau bisa juga tidak punya waktu dan juga uang namun dia sebagai suami yang penyabar dan mau mencuci celana dalam istrinya ketika sakit. Akan ada selalu sisi baik dan buruk di setiap orang. Akan ada benturan di setiap rumah tangga. Mengapa? Karena begitulah cara Tuhan menciptakan kehidupan ini. Agar manusia sadar bahwa mereka bukan siapa siapa kecuali makhluk hidup yang di design oleh Tuhan tidak sempurna. Yang sempurna hanya Tuhan. Karena itu manusia harus mendekat kepada Tuhan agar ketidak sempurnaannya membuat dia rendah hati dan pandai bersyukur di situasi apapun. Pahamkan sayang "

Yuni acap tersenyum bila ingat nasehat Burhan. Selalu rasional dan membumi tanpa kesan menggurui , apalagi berpikir utopia. Lantas bagaimana seharusnya kehidupan cinta itu? Inilah kata Burhan lewat email " Saya katakan bahwa kalian berdua tidak pernah saling mencintai. Kalian berdua hanya mencintai diri sendiri. Sehingga sulit sekali bersatu ketika harapan dan impian tidak tercapai. Ketahuilah oleh mu bahwa Cinta itu adalah menyadari bahwa realitas lebih baik daripada mimpi dan berjuang untuk saling mengerti melewati hari hari dengan saling memperbaiki . Memang pahit. Karena kamu harus menari seperti orang lain tidak menontonnya. Menyanyi seperti orang lain tidak pernah mendengarnya. Tersakiti seperti kamu tidak pernah terluka karenanya. Hidup seperti layaknya kamu tidak pernah tahu apa itu sorga. Dan itu hanya mungkin berbuat dan berkorban satu sama lain tanpa pernah bertanya mengapa. Kalian saling mengetahui sebuah alasan mengapa kalian harus bersama..”

Itulah cinta yang Burhan maknai.? Sampai kini Yuni tidak tahu cinta yang dimaknai Burhan. “Menurutku cinta itu tidak perlu didefinisikan. Sekuat apapun kamu ingin meraih impian cinta maka kamu akan menghadapi ujian dengan derita sampai kamu tidak lagi berpikir tentang mimpi tapi sebuah kenyataan yang harus kamu lalui dengan rendah hati, tanpa kebanggaan, tanpa merasa saling ingin memiliki, ingin menguasai. Mengapa ? Karena pemilik cinta itu adalah Tuhan. Bila hubungan karena Tuhan maka cinta tidak lagi dimaknai dengan mimpi indah tapi kenyataan yang harus dilewati dengan semangat memberi dan ikhlas.Tak penting siapa memanfaatkan siapa..Dia dapat bisa mengerti.

Yuni teringat kata katanya kepada Burhan "Aku merasa nyaman ketika aku melangkah Uda memegang tanganku untuk memastikan aku tidak terjatuh dan aku mengkawatirkan kebiasaan Uda yang selalu lupa makan siang karena kesibukan".Burhan tersenyum. "itu sebabnya sampai kini kita selalu bersama sebagai sahabat,ya kan”..Kata Burhan. Tak terasa 15 tahun kebersamaan karena satu sama lain tidak merasa saling memiliki tapi saling menjaga dan memaafkan kekurangan untuk saling memaklumi selalu, selanjutnya ikhlas karena Tuhan

Menurut Yuni nasehat Burhan tentang cinta ini tidak seratus persen dia terima. Kecuali dia terlahir tanpa Gen benci dan dendam. Imbal balik seharusnya diakui oleh masyarakat Modern. Orang berbuat baik akan mendapatkan balasan baik. Orang jahat harus membayar kejahatan nya. Masalahnya , menurut Burhan, siapa yang menentukan ukuran baik dan jahat itu ? Kalau manusia yang menentukan maka siap siaplah kecewa bila kebaikan berbalas kejahatan. Kejahatan mendulang kemenangan. Jadi bagaimana seharusnya ? Jangan menghakimi orang dari perbuatannya. Kalau tidak baik dan merugikan kita ya bersabar. Kalau bagus , jangan di puji. Syukuri saja kalau itu berdampak bagus untuk kita. Karena selalu setiap perbuatan ada alasan dan dibalik alasan itu selalu ada niat. Yang tahu niat seseorang itu ya hanya Tuhan. Tugas kita hanyalah berprasangka baik. Itu aja.  Namun Yuni tetap sulit menerima cara berpikir Burhan.

***
Proses perceraian sedang berlangsung. Selama itu Yuni kembali ke Jakarta. Tidak ingin mengabarkan kepada Burhan tentang keputusannya bercerai telah di eksekusi. Yang dia tahu dari e-mail , Burhan menasihatinya seperti nasehat yang sering dia dengar. Ini masalah hidupnya. Burhan bisa saja nyaman dangan sikap hidupnya tapi tidak bagi Yuni. Hidup hanya sekali, terlalu bodoh bila harus menderita karena cinta kepada seorang pria yang untuk menaruh hormat kepada istri  saja tidak bisa. 

Di Jakarta keseharian Yuni di habiskan bersama dengan teman teman lamanya. Dia berusaha mengalihkan masalahnya , larut dengan kebiasaan teman temannya, termasuk berjudi kelas teri. Hanya sekedar have fun. Kadang mereka menyewa apartement atau kamar hotel untuk main mahyong. Waktu terbuang begitu saja tanpa terasa. Kadang tertawa dengan cetusan kata yang tak senonoh. Kadang cemberut ketika setiap putaran kalah. Kebiasaan ini menjadi mengasyikan dan membuat dia benar benar melupakan perceraiannya, dan tentu melupakan Burhan. Yuli , putrinya sudah jarang dia telp .Karena merasa yakin Yuli akan baik baik saja di London, apalagi sudah ada pangeran gagah yang setia menjaganya. Biaya Yuli sepenuhnya di tanggung oleh Burhan.

***

“ Papa “ terdengar suara Yuli di seberang. Burhan menerimanya ketika sedang dalam perjalanan pulang kerumah. Ketika itu jam menunjukan pukul 11.30 malam.
“ Ada apa sayang?
“ Tolong mama”
“ Kenapa dengan mama kamu ?
“ Mama di tahan polisi,barusan aja mama telp”
“ Di tahan? Kenapa ?
“ Di grebek karena pesta dan judi di apartement.”
“ Baik, sekarang papa telp mama kamu” Kata Burhan segera mematikan telp.
Cukup lama telp Burhan tidak diterima oleh Yuni, namun akhirnya diangkat.
“ Ya Uda”
“ Dimana kamu sekarang? Kata Burhan tegas.
“ Di Polres.”
“ Aku akan urus kamu sekarang.”

Burhan segera matikan telp. Dia segera menghubungi lawyer nya menjelaskan masalah Yuni yang sedang di kantor Polisi “ Bud, tolong urus Yuni. Pastikan besok pagi dia ketemu saya di Pullman Hotel, Central Park.”
“ Baik, Pak. Segera saya urus malam ini”
Burhan segera menghubungi temannya di Kepolisian agar membantu Yuni.Tak berapa lama temannya menjelaskan bahwa Yuni hanya di tanyain saja. Tidak akan di penjara. Target polisi sebetulnya adalah operasi narkoba. Setelah test urine tidak ada bukti, Yuni sudah bisa pulang keesokan paginya. Beberapa temannya terpaksa mendekam dalam penjara untuk proses ke pengadilan

Jam 10 pagi Yuni sudah ada di Hotel Pullman. Dia nampak pucat ketika melihat Burhan menantinya di loby. 
“ Uda..” Kata Yuni dengan air mata berlinang. “ Maafkan Yuni, uda. Maafkan..” Kata Yuni memegang lengan Burhan berharap Burhan memaklumi keadaanya.
“ Ibu macam apa kamu? Inikah yang akan kamu contohkan kepada putri kamu? Rubah sikap hidup kamu.!” Kata Burhan menatap dingin kearah Yuni “ Pulang kamu sekarang. Mandi yang bersih. “ Burhan menahan geram. Yuni diam dengan air mata berlinang.

“ Bud, antar dia pulang. Pastikan dia sampai di rumah.“ kata Burhan  kepada lawyer nya sambil  melangkah ke arah restoran untuk breakfast dengan relasinya. Meninggalkan Yuni seorang diri diam terpaku.

Namun entah menganpa Yuni berlari kearah Burhan sambil memukul  Burhan  " Uda , jahat dengan Yuni. Yuni kehilangan segala galanya, suami, perusahaan, anak juga Uda ambil. Manusia macam apa Uda itu? jahat sekali" Kata Yuni histeris. Pengunjung hotel menatap kearah Yuni. Burhan menghadapi dengan tenang tanpa ada reaksi apapun atas sikap Yuni. Namun mata Burhan menatap keras kearah Yuni sehingga mata Yuni terkulai.  
" Tenangkan dirimu Yun. Semua akan baik baik saja. " Kata Burhan seraya memeluk Yuni.
" Yuni hanya butuh Uda maafkan Yuni, Itu aja"
" Aku engga pernah marah kepada kamu Yun. Aku hanya engga suka dengan kelakuanmu."
" Aku sudah bercerai  dengan Andi Ng, Uda." Yuni makin terisak dalam pelukan Burhan
Burhan menarik napas panjang sambil menoleh ke kiri seakan menahan keterkejutannya. Dia menyadari keadaan Yuni sedang rapuh " Yun, kalau kamu punya masalah, kita bisa bicarakan. Akan selau ada solusi, sayang. Engga usah dengan cara sampai kamu kena grebek Polisi. Nah pulanglah.  Nanti aku temui kamu di rumah. Kita bahas masalah kamu."
" Benar ya Uda. Yuni tunggu di rumah."
" Ya." Kata Burhan dengan tersenyum. Dan itu cukup membuat Yuni lega.

Yuni belalu dari Burhan. Dia melangkah berat sambil sebentar bentar menoleh  ke belakang melihat Burhan yang masih berdiri melihatnya. Hati Burhan serasa terenyuh. Wanita besi yang akhirnya lunak dan layu karena waktu. Semoga Yuni akan baik baik saja..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.