Semua karena bisnis
Mengapa Indonesia dijajah 3,5 abad oleh Belanda? Tanya teman saya.
“ Apa ?
“ Itu karena bisnis.” Katanya. " Kalau hanya menjajah tidak akan bertahan lama. Tapi karena bisnis maka tanpa terasa waktu berjalan begitu saja. Terjadi saling memanfaatkan."
" Setelah merdeka. Mengapa zaman berganti dan presiden pun berganti ? tanyanya.
" Ya mengapa ?
" Ya karena bisnis."
Saya tersenyum.
" Dan mengapa Soeharto bertahan lebih dari 25 tahun ? Tanyanya lagi.
" Mengapa ?
" Ya. karena bisnis. 'Katanya. " Diapun jatuh karena bisnis. " Sambungnya.
" Jadi, tidak ada urusan yang lebih penting dalam hidup ini selain bisnis. Mengapa ? kata saya ingin tahun lebih banyak.
" Karena bisnis adalah sifat dasar menusia untuk bertahan hidup. Sifat survival ini tertanam pada DNA manusia. Antara manusia saling tarik menarik. Saling jatuh menjatuhkan. Itu semua karena faktor bisnis. Kalau ada terkesan agama atau idiologi, itu hanya micin aja. Esensinya tetap yaitu bisnis.
Era berganti dan zaman berubah. Bisnis tidak lagi mengandalkan kekuatan phisik tetapi sudah berubah menjadi kekuatan akal. Bisnislah yang membuat perkawinan indah antara sain dan teknik yang melahirkan industri dan manufaktur. Dari perkawinan sain , sosial dan tekhnik lahirlah Internet. Dari perkawinan sain, teknik, ekonomi, lahirlah fintech. Dari perkawinan sosial dan ekonomi lahirlah perdagangan barang dan jasa. Maju mundurnya peradaban suatu negara berkaitan era dengan maju atau mundurnya ilmu pengetahuan. Berkaitan erat dengan cara berpikir masyarakatnya. Berkaitan era dengan antusiasnya terhadap membaca. Berkaitan erat dengan kecerdasannya membaca literasi ilmu pengetahuan.
Cobalah perhatikan. Kekayaan Mark Zuckerberg sama dengan 6 kali GDP Brunei. Hanya seorang Yahudi mengalahkan satu negara islam. MarCap APPLE sama dengan 1,5 kali GDP Arab Saudi. Atau 3 kali GDP Emirat Arab. Dampak dari seorang Mark bukan hanya AS tempat lahirnya tetapi dunia. Pengaruhnya mendunia. Bahkan terjadinya sosial engineering pada masyarakat demokratis berkat adanya Facebook. Terjadinya social engineering orang berkomunikasi dalam bisnis berkat adanya Apple. Mark dan Apple tanpa disadari telah menjadi raja di banyak negara dan berhak mengatur seperti ada peradaban yang dia mau. Ingat kasus Abu Janda yang kena kick dari Facebook. Pada akhirnya Facebook tetap akan menang. Karena secara sistem sosial dia telah menjadi diktator.
Clearstream dan Euroclear adalah jaringan fintech berkelas dunia. Tidak dimiliki oleh negara tetapi oleh swasta konsorsium JP Morgan. Yang perputaran dananya mengalahkan GNP Amerika dan inggris. Yang tidak ada arti dibandingkan dengan 10 negara maju. Tidak ada satupun negara di dunia yang tidak tergantung pasar uang melalui portal Clearstream dan Euroclear. Terjadinya perubahan politik di Timur Tengah, Afrika, Venezuela dan lainnya tidak bisa di lepaskan akibat hukuman dari Clearstream dan Euroclear. Terjadinya perubahan peta bisnis dari zona Eropa ke Asia tak bisa dilepaskan dari peran dua lembaga ini.
Sain itu hebat kalau bisa diterapkan. Kalau hanya sekedar pengetahuan dan hasilnya berupa buku tebal menumpuk di perpustakaan maka tak ubahnya dengan kejayaan sain era Yunani kuno dan Arab yang tidak melahirkan kemajuan peradaban. Justru inggeris dengan revolusi industri membuat kemajuan terjadi. China yang melesat cepat memimpin aplikasi IPTEK .Menghasilkan kemakmuran bagi 1 miliar lebih penduduknya. “ Katanya bersemangatl
“ At the end of the day, it's not what I learned but what I taught, not what I got but what I gave, not what I did but what I helped another achieve that will make a difference in someone's life....and mine.” kata saya. Dan giliran dia tersenyum, seraya berkata “ you bet you..”
Hedge Fund.
Saya diminta oleh teman yang CEO Venture capital di Shanghai memberikan ceramah dalam salah satu seminar terbatas tentang hedge fund di hadapan para financial analisis nya. Saya bingung mau bicara apa? Karena audience nya rata rata punya CFA, sementara saya tidak punya certifikasi sekelas CFA. Tetapi tetap saja teman minta saya hadir dalam seminar terbatas itu dan memberikan sedikit pengetahuan praktis saya dalam dunia keuangan. Baik lah. Saya tanya kepada mereka apa itu hedge fund ? para peserta dengan cepat menjawab sesuai literatur bahwa hedge fund adalah kegiatan investasi yang bertujuan mengurangi resiko atas posisi option long atau short dan memastikan aman. Dan menjaga keamanan atas perubahan harga. Saya mengangguk.
Kemudian saya bertanya kepada mereka. Apa bedanya prostitusi dengan menikah ? Mereka terdiam mendengar pertanyaan saya. Karena mereka cukup cerdas memahami kontek pertanyaan saya tersebut. Bahwa prostitusi maupun menikah berhubungan dengan kebutuhan akan sex. Kalau mindset kalian mengurangi resiko maka prostitusi jelas lebih secure daripada menikah. Kemudian ada yang menjawab bahwa menikah adalah tuntutan spiritual. Saya membenarkan. Ya secara spiritual kita semua di haruskan memilih dengan smart dan pilihan menikah adalah pilihan smart daripada prostitusi. Mereka mulai nampak bingung. Karena kita sedang bicara hedge fund maka menikah adalah instrument yang paling esensi untuk memahami hedging.
Perhatikan. Ketika kita menikah, komiment dibuat atas dasar trust untuk mendapatkan bahagia. Tanpa trust tidak mungkin ada pernikahan. Hedge fund juga sama. Anda tidak mungkin sukses pooling fund kalau tidak ada trust. Kemudian dengan trust itu kita lakukan option. Jual beli dilakukan hari ini tetapi penyerahan bahagia nanti. Kapan ? ya nanti. Mungkin puluhan tahun kemudian baru kebahagiaan hakiki rumah tangga itu di delivery. Semua nampak tenang mendengar saya menyampaikan analogi itu.
“ Dalam proses delivery itu kadang kita harus melakukan short selling. Ya suatu cara bersabar ketika pasangan sedang tensi tinggi dan ketika dia cooling down anda bisa merebut hatinya dengan mudah untuk semakin menguasainya. Dalam proses itu juga terjadi create value satu sama lain untuk terjadi merger hati secara permanen sehingga tidak terpisahkan lagi. Ketika merger terjadi maka anda berdua semakin punya exit dalam mengatasi semua resiko dari sebuah kegagalan rumah tangga.”
Bagaimana dengan prostitusi ? Dalam prostitusi tak ubahnya dengan transaksi netting. Masuk pagi keluar sore. Hanya follower dan sorak sora hore saja. Tidak ada value yang dibangun kecuali uang. Tidak ada bahagia sesungguhnya yang didapat kecuali fantasi yang mudah hilang seiring berlalunya orgasme, yang umumnya hanya berlangsung sekian detik. Tetapi menikah adalah seni hedging terbaik untuk mendapatkan value di masa datang dan tentu cara smart mengurangi resiko atas perubahan posisi akibat faktor ekternal. Artinya bisa saja istri jadi hedging anda atau sebaliknya dalam transaksi long atau short. Hebat kan. Makanya yang boleh menikah itu hanya orang yang waras dan qualified saja.
Jadi, hedging itu adalah peradaban kuno. Sudah ada sebelum anda belajar ilmu financial engineering. Petani menjual ternak atau hasil taninya kepada pedagang dengan harga sekarang namun penyerahannya nanti setelah panen. Dalam hal ini petani merasa aman karena terhindar dari fluktuasi harga ketika panen dan pedagang mendapatkan kepastian barang dengan harga terbaik untuk bersaing mengontrol harga ketika panen. Keduanya punya resiko dan keduanya melakukan deal mengurangi resiko itu. Karena dasarnya niat baik maka hedging punya nilai saling memakmurkan. Sama juga dengan menikah. Anda berdua mengambil resiko hari ini untuk hari esok yang lebih baik.
Samahalnya dengan aktifitas hedge fund dalam proses akusisi. Kalau saya menyelamatkan perusahaan yang diambang kebangkrutan dengan membeli sahamnya secara mayoritas bukan berarti saya ingin menguasai perusahaan itu. Tetapi menawarkan hedging kepada perusahaan agar terjadi merger hati antar stakeholder untuk melahikan exit bila terjadi resiko dikemudian hari. Lewat pemahaman seperti itulah business di-restructure dan financial di-structure agar dimasa depan bisa me-delivery capital gain. Tentu ada resiko dan tidak ada kiat terbaik terhindar dari resiko selain cinta. Dengan cinta, hegemoni melahirkan sinergi dan sinergi melahirkan passion. Dengan passion kita kuat dalam posisi minoritas sekalipun.
“ Pak mengapa banyak orang gagal berumah tangga ? Kata peserta
“ Sebagaimana proses aksi hedging atas berberbagai akifitas hedge fund, selalu kegagalan disebabkan sifat rakus. Rumah tangga juga sama Hancurnya rumah tangga karena kadang pria merasa superior dan selalu mendesak wanita untuk short tanpa dia sendiri mau mengubah posisinya. Padahal kekuatan rumah tangga itu adalah adanya mekanisme option , long dan short. Kalau hanya mau buy and sell, lantas apa bedanya dengan prostitusi? “ Kata saya. Mereka semua tersenyum.
“ Saya ingin anak muda menguasai tekhnis hedge fund dengan bijak agar mereka tidak menjadi rakus seperti Wallstreet, yang akhirnya ibu kandung sendiri diperkosa demi libido yang engga habis habisnya. “ kata teman saya ketika usai seminar. Saya hanya tersenyum. Lah babo jadi pembicara seminar, kuliah aja engga pernah lulus***
IT Mengubah paradigma bisnis
Tahun lalu waktu dari perjalanan dari Guangzhou ke Shenzhen saya naik kereta cepat first class. Di kereta saya beli kacang mede untuk membatalkan puasa senin kemis saya. Harganya 25 Yuan. Saya membayar dengan pecahan uang 50 Yuan. Petugas kereta bingung. Dia menyodorkan HP nya yang menampilkan QR Code untuk saya scann. Itu alat pembayaran. Tetapi saya tidak punya WeChat payment application. Dengan halus dia mengatakan akan berusaha mencarikan kembaliannya. Butuh waktu cukup lama untuk dapatkan pengembalian sebesar 25 Yuan. Menurutnya tidak banyak lagi orang China yang ngantongi uang di dompet.
Pernah satu kesempatan, teman saya mengundang saya santai di KTV. Di China tidak boleh lagi pengelola menyediakan PL ditempat. Teman saya itu memesan lewat online seperti GoJek. Pemesan dapat mengetahui berapa menit jarak wanita PL itu dengan lokasinya dan lengkap dengan profile PL tersebut. Pembayaran ? ya menggunakan QR Code. Perjam 75 Yuan atau Rp. 125.000 minimal 3 jam. Jadi engga ada uang tunai yang diserahkan kepada PL itu. Nah kalau mau nyanyi, anda harus scann QR Code lewat HP anda setiap ada lagu yang akan dinyanyikan. Maklum lagu itu engga gratis. Itu ada hak ciptanya. Pembayaran secara Payment application melalui smartphone.
Pernah pada satu kesempatan lain. Teman saya dari Ausi membeli Teh. Teh itu dibelinya dari petugas cleaning service di Shenzhen. Petugas cleaning service pesan secara online. Darimana dia dapat uang untuk beli teh itu yang cukup mahal. Kalau di kurs kan dalam rupiah sebesar Rp, 9 juta. Teman saya dari Ausi jelaskan bahwa cleaning service itu dapat credit line melalui application Loan instant lewat internet. Setelah barang sampai diantar pejual ke hotel. Cleaning service akan dapat uang tunai dari pembeli. Dia akan topup WeChat creditnya melalui counter hotel. Melalui Wechat itu dia membayar utangnya. Selisih jual dan beli menjadi labanya. Proses itu real time.
Ya China sedang berubah menuju masyarakat berbasis IT. Apapun transaksi di China menggunakan Q Code. Bahkan pengemis dijalanan mau menerima pembayaran menggunakan QR Code. Apa yang terjadi ? Berkat IT tanpa disadari China berhasil menciptakan new comer enterpreneur sedikitnya 300 juta orang. Meningkatkan penghasilan bagi rakyatnya 2 kali lipat. Terutama meningkatnya pasive income. Membuat 90% rakyat China mempunyai akses ke financial resource dan perbankan. Walau mereka tidak nasabah bank namun mereka punya rekening virtual account di Alipay dan Wechat, yang fungsinya sama dengan punya rekening bank, Karena bisa digunakan sebagai alat transaksi real.
Mengapa di China begitu cepatnya perkembangan IT ? Mengutip Forbes, ada dua alasan berkembangnya pembayaran mobile payment terutama Alipay dan WeChat Pay.
Pertama, infrastuktur. Di China infrastruktur internet berkembang dengan cepat dengan kecepatan tinggi.karena sejak 15 tahun lalu China telah mempersiapkan masyarakat IT dengan baik melalui jaringan telekomunikasi yang berbasis Fiberotik ( FO) maupun satelite. Juga dilengkapi dengan pengadaan data center yang luas untuk berbagai aplikasi. China juga punya OS sendiri untuk smartphone. Kini mereka sudah menerapkan blockchain sehingga transaksi payment lebih secure dan cepat.
Kedua, layanan perbankan yang dianggap tidak ramah. Masyakat China menganggap ke bank menyulitkan. Harus antri dan harus memenuhi berbagi persyaratan agar dapat memiliki rekening dan mendapatkan kartu debit. Di China kartu kredit dari perbankan bahkan tidak populer. Alasannya, masyarakat China tidak terlalu suka berutang. Teman saya banker di Hong Kong, mengatakan, kalau semua penggunaan uang sudah dalam bentuk digital maka efisiensi likuiditas akan semakin tinggi dan pemerintah dapat dengan mudah mendistribusikan modal secara luas juga. Dan tidak ada lagi orang bisa menghindari pajak. Karena semau transaksi tercatat. Dan tidak bisa lagi PNS seenaknya mau korup karena jejak digital transaksi mereka tercatat.***
Resi Gudang.
Saya pernah bertemu dengan anak muda di Bandara. Usianya baru 32 tahun. Dia lulusan PTS di Surabaya.”
“ Mau kemana ? Tanya saya.
“ Ke Guangzho, om”
“ Ngapain ?
“ Beli barang.”
“ Mau dijual lagi ?
“ Ya “
‘ Kerja sama orang ?
‘ Engga. Kerja sendiri. “
“ Wah hebat kamu.”
“ Modal kecil om.
“ Tetapi yang penting kamu ada kemauan untuk mandiri. Itu hebat.”
“ Tadi saya sempat kerja di perusahaan tambang batu bara. Sebagai marketing. Gaji sih lumayan besar. Terakhir gaji saya sebesar Rp. 30 juta perbulan.
“ Gaji sebesar itu kenapa berhenti ?
“ Tadinya saya iseng iseng buka akun di Alibaba. Terus beli barang kecil kecilan di China. Listing di alibaba. Eh engga tahunya. Hanya seminggu laku dibeli orang. Lumayan untungnya “
“ Kamu beli secara online di China?
“ Kalau online kan harganya lebih mahal. Saya datang langsung ke pabrik di China atau ke grosir. Terus, barang itu tidak saya bawa ke jakarta tetapi saya tempatkan di Hall Mart di Zhenzhen.”
“ Kamu baya sewa hall mart dong?
“ ya tetapi dibayar setelah barang terjual.”
“ Gimana cara pengirimannya kalau ada pesanan”
“ Semua yang atur hall mart. Kita tinggal perintahkan kirim melalui aplikasi yang mereka sediakan. Barang akan dikirim. “
“ Wah hebat kamu.”
‘ Lumayanlah om. Setidaknya dari bisnis ini saya dapat income sebulan 20 kali dari gaji yang saya terima waktu kerja dulu.”
“ Hebat kamu.”
“ Penghasilan selama 3 tahun saya tabung. Saya ada modal untuk ekspansi. Sekarang bukan hanya barang dari Cina, dari indonesia juga saya beli dan pasarkan melalui situs online. “
“ Mengapa kamu tertarik juga jual barang dari Indonesia ?
“ Produksi kita itu murah sekali om. Sangat bersaing di pasar international”
“ Tapi di Indonesia belum ada hall mart ?
“ ya saya sewa gudang di kawasan industri. Engga besar. Nah saya beli macem macem barang. Umumnya barang kebutuhan hari hari. Termasuk juga hasil pertanian seperti Powder ginger, molases. Kemudian saya pasarkan lewat online”
“ Apa engga takut bersaing dengan pabrikan?
“ Kan mereka jualnya partai besar. Saya kan retail”
‘ Oh gitu. Wah sekarang udah berapa omzetnya setahun?
“ ya lumayanlah. Setidaknya keputusan saya berwirausaha tidak salah. Saya juga bisa memberi pekerjaan untuk orang lain. Dan beberapa industri kecil saya jadikan mitra dan bina pemasaran mereka. Saya bantu modal dan juga pasarkan. Ya sama sama untung lah.”
“ hebat kamu.”
Dia menyalami saya ketika berpisah di Bandara Hong kong. Saya termenung lama. Melihat anak muda itu saya sangat optimis masa depan indonesia akan hebat. Dia tidak mengutuki perubahan tetapi dia belajar dari perubahan untuk berkembang dalam semangat bersaing secara terhomat. Saya yakin ada banyak anak muda lain yang kaya raya akibat hadirnya tekhnologi 4.0. Sementara ada pengusaha besar kelas konglomerat dan ada juga pengamat yang berusaha menakuti perubahan zaman akibat tekhnologi 4.0 dengan penuh paranoid dan dikaitkan dengan politik. Padahal perubahan akibat tekhnologi 4.0 tidak ada kaitannya dengan geopolitik. Ini murni bisnis bagi siapa saja yang mau maju.
“ Babo apa hallmart itu ? tanya nitizen.
“ Hallmart itu adalah jasa gudang untuk menyimpan barang siap pasar.”
“ Oh pergudangan ya. “
“ Ya. Tetapi jangan kamu bayangkan gudangnya seperti di Tanjung Priok di mana kamu harus sewa satu ruangan besar. Tidak.”
“ Jadi?
“ Ini satu gudang ukuran besar untuk menampung ribuan penyewa dari seluruh dunia”
“ Gimana bisa pastikan barang kita aman?
“ Gudang itu berdiri atas dasar izin dari pemerintah. Semua barang di Asuransikan.”
“ Apa kelebihan dari Hall mart itu ?
“ Kamu bisa simpan barang secara retail di gudang tanpa ada resiko kehilangan. Mereka akan beri kamu resi sebagai bukti kamu menitip barang di gudang. Kamu juga terhubung dengan aplikasi logistik yang mereka sediakan. Artinya kalau barang kamu laku di pasar, kamu engga usah repot gimana kirimnya, Cukup kamu kirim perintah ke pada Hallmart , selanjutnya mereka yang urus pengiriman sampai ke konsumen. “
“ Wah hebat ya Babo. Jadi kalau saya beli barang di China, engga perlu saya bawa ke Indonesia. Toh barang itu akan saya jual lagi. Cukup saya simpan di hallmart. Kemudian listing ALibaba atau situs lainnya. Kalau ada yang membeli, saya bisa langsung perintahkan hallmart kirim barang itu tanpa saya pusing gimana ngirimnya. Semua proses itu dilakukan hanya lewat smartphone.”
“ Ya “
“ Gimana soal biaya sewa gudang”
“ Biaya sewa ukurannya bisa per M2 atau per Kg. Pengelola tinggal liat kalau barang kamu lebih besar volume maka dia akan kenakan biaya per M2. Kalau lebih ke berat maka di hitung per Kg. Harga minimal untuk M2 atau per KG. Jadi kalau barang kamu kurang dari 1 M2 dikenakan biaya per M2. Kalau berat kurang dari 1 KG di kenakan biaya per Kg.”
“ Soal biaya pengiriman?
“ Biaya logistik lebi murah. Karena hallmart melakukan pegiriman dalam jumlah besar setiap harinya. Sehingga mereka bisa bargain dihadapan perusahaan jasa pengiriman. Bahkan dalam kasus tertentu terjadi overload cargo diatas target, mereka gratiskan ongkos kirim”
“ Wow efisien sekali.”
“ Terus gimana kalau ternyata tidak ada yang beli barang itu ?
“ Kamu bisa jual resi gudang itu di pasar sekunder dengan sesama penyewa gudang. Mereka sediakan aplikasi fintech untuk itu. Jadi kamu bisa dapat uang cash dan pindah ke barang lain yang laku dipasar.”
“ Kalau barang belum laku tetapi saya butuh uang untuk beli barang lain. Gimana ?
‘ Kamu bisa gadaikan resi gudang itu melalui fasilitasn fintech. Kamu akan dapat uang tunai. Tentu ada hitungannya. Nanti kalau barang terjual, secara otomatis uang kamu akan dipotong untuk bayar utang itu. “
“Jadi likuiditas saya tetap terjaga “
“ Ya.”
‘ Dahsyat sekali babo”
“ Itulah berkat adanya tekhnologi 4.0. Pengelola hallmart itu sudah menggunakan Intelligent artificial mengelola jutaan members yang terhubung dengan puluhan stakeholder di bidang logistik. Mereka juga sudah menggunakan Internet of Thing untuk mempercepat proses pengolahan data besar.”
“ Gimana dengan di Indonesia.? Mengapa tidak terapkan juga itu?
“ Indonesia sudah mempersiapkan sejak tahun 2014. Dasarnya UU resi Gudang. Pengelola gudang diserahkan kepada Sucofindo. Untuk penjamin likuiditas sudah ada beberapa bank yang ditunjuk pemrerintah.
“ Mengapa tidak segera dibangun “
“ Hallmart itu adalah system. Bukan hanya sebuah bangunan. Kan harus bangun infrastruktur IT secara luas untuk mendukung clearing house perdagangan. Harus bangun pusat logistik dan lain lain. Itu butuh proses. Mungkin tahun depan sudah bisa di aplikasi kan secara luas. Kita memang terlabat tetapi setidaknya Jokowi sudah persiapkan dengan matang soal itu.”
“ Semoga ya. Karena kalau benar kita bisa punya hallmart seperti China, wah engga kebayang. Akan banyak pengusaha asing yang datang ke indonesia beli barang produksi UKM dan petani untuk kemudian di tempatkan hall mart dan kemudia listing di situs marketplace secara global. Akan banyak new comer enterpreneur muncul untuk meraih peluang melalui sinergi dan kolaborasi. Peluang pasar meluas dan produktifitas akan meningkat. Akan mendorong orang beralih ke sektor produksi.”
“ Ya semoga.
Di Indonesia UU Resi Gudang sudah ada sejak tahun 2006 namun stuck. Dan setelah dua kali di revisi, barulah di Era Jokowi, Resi Gudang mulai di implementasikan walau dalam skala terbatas. Saat sekarang Daerah yang sudah menerapkan adalah pembangunan 94 gudang SRG yang tersebar di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara Bank Pendukung adalah BRI, Bank BJB, Bank Jatim, Bank Kalsel, Bank Jateng, BPRS Bina Amanah Satria Purwokerto, maupun lembaga keuangan non-bank yaitu PKBL PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan LPDB Kementerian KUKM.
Sekarang sedang berproses pertumbuhan Resi Gudang di seluruh Indonesia. Tapi dengan kesungguhan Jokowi, saya yakin dalam jangkan waktu panjang Resi gudang akan jadi alat ampuh sebagai sumber pembiayaan Petani dan sekaligus alat perjuangan melawan para rentenir dan tengkulak.***
Prasangka baik.
Ada pengalaman yang tak terlupakan berbisnis dengan China. Tahun 80an saya membuka pabrik Corrugated Box bersama mitra saya dari Korea. Ketika itu usia saya 25 tahun. Dari ITC saya dapat informasi pemasoknya. Setelah berkomunikasi via TELEX, akhirnya saya memutuskan untuk terbang ke Shanghai. Teman saya menasehati agar saya berpikir 100 kali berbisnis dengan China. Mereka punya pengalaman buruk. Orang China tukang tipu. Pelit dan engga commit. Lebih baik beli dari Singapore aja. Walau harganya agak mahal tetapi kita aman.
Tetapi dasar sifat saya dari dulu memang keras kepala. Saya engga mudah diprovokasi untuk takut. Saya berpikir sederhana. Singapore itu agent. Tidak punya barang sendiri. Mereka beli tentu dari China atau Taiwan. Kalau mereka bisa , mengapa saya tidak bisa. Apalagi saya ada uang untuk beli. Dulu era Mbah Harto untuk dapatkan izin ke China engga gampang. Walau kita sudah punya passport tapi kita masih diharuskan mendapakan exit permit dari pemerintah. Prosesnya tidak mudah. Harus melewati BAKIN ( Badan intelijen Nasional) dan pengadilan. Itu semua saya lewati prosesnya.
Ini kali pertama kali saya pergi ke Luar negeri. Dan pertama itu, ke China. Negara yang diaggap ancaman bagi rezim Soeharto. Semua masih serba membingungkan. Suasana bandara sangat crowded. Saya perhatikan, memang tidak ada disiplin. Tidak ada antrian. Orang beradu cepat menyelesaikan proses imigrasi. Tadi saya berharap sampai di bandara, relasi bisnis saya akan menjemput saya tapi ternyata tidak ada jemputan. Padahal dia sudah tahu eda dan eta saya.
Ketika sampai Hotel di kawasan pudong, saya segera menghubungi nomor telpnya. Dengan bahasa inggeris terbata bata dia memastikan akan segera menemui saya di hotel. Dari lounge executive, saya melihat seorang pria sebelum masuk pintu loby dia mengeluarkan sesuatu dari tas nya. Ternyata itu sepatu. Dia mengenakan sepatu dan segera masuk ke dalam loby. Jadi pria itu berjalan ke hotel ini dengan telanjang kaki. Saya tahu pasti pria itu adalah relasi bisnis saya. Karena ciri cirinya yang dia beritahu tadi via telp sangat tepat. Saya segera menegurnya. Dia tersenyum sambil mengangguk dan bersegera menyalami saya dengan hangat. Kami bicara sebentar di loby. Dia setuju mengajak saya kelokasi tempat gudang penyimpanan mesin yang akan saya beli.
Apa yang saya tahu ternyata itu bukan gudang tapi hanya toko dua lantai. Di dalamnya memang ada beberapa mesin corrugated boxes. Pemilik toko itu tidak mengenal dia sama sekali. Jadi saya paham saya sedang berbisnis dengan broker. Tapi dia tidak nampak sekalipun kawatir akan kehilangan peluang. Dia berusaha menjadi penerjemah ketika saya bertanya soal mesin itu kepada pemilik toko. Saya perhatikan mesin itu sangat sederhana dan tidak sulit dirawat di Indonesia. Banyak tekhnisi yang bisa perbaiki kalau rusak. Yang menarik harganya 60% lebih murah dari mesin buatan Taiwan atau 20% dari harga penawaran Singapre. Atau hanya 10% dari mesin buatan Jerman.
Nah sekarang bagaimana transaksinya ? Pemilik toko tidak paham LC. Mereka tahunya uang kontan atau TT. Saat itu memang saya ingat nasehat teman agar hati hati berbisnis dengan China, terutama soal uang. Entah mengapa saat itu saya membuat keputusan untuk membayar tunai. Saya bayar tidak kepada pemilik toko tapi ke relasi saya itu. Kalau ternyata barang tidak dikirim ya sudah. Itu derita saya. Tapi saya berusaha menjalin akrab dengan dia. Saya usahakan agar dia nyaman bersama saya.
Sorenya dia datang lagi ke Hotel saya bersama empat orang. Satu anak balita dan tiganya orang dewasa. Dia memperkenalkan bahwa yang balita itu anaknya dan yang lainnya istri bersama kedua orang tuanya. Dia datang bersama keluarganya hanya minta izin untuk numpang mandi. Karena sudah lebih seminggu mereka tidak mandi. Harga air sangat mahal di Shanghai dan PEMDA belum mampu menyediakan air untuk seluruh penduduk. Saya sempat tersenyum. Benar benar menderita mereka. Tetapi mereka punya semangat tinggi. Itu terpancar dari wajahnya.
Mesin yang saya beli itu memang datang sesuai jadwalnya. Tak ada satupun yang kurang. Diapun selama beberapa bulan selalu komunikasi dengan saya untuk sekedar menanyatakan apakah mesin yang saya beli ada masalah. Padahal saya tahu dia hanya dapat fee tak lebih 0,5 % dari harga Mesin. Tapi rasa tanggung jawabnya besar sekali. Beberapa bulan kemudian, dia tidak lagi menghubungi saya. Mesin bekerja dengan baik. Saya pun disconnect dengan dia.
Tahun 2008 saya bertemu lagi dengan dia di suatu KTV di Shanghai. Dia masih mengingat saya walau saya sudah lupa. Dia berusaha menceritakan kenangan masa lalu ketika menjual mesin. Bagaimana keadaannya tahun 2008? Dia sudah berubah menjadi pengusaha hebat. Pemilik KTV mewah. Dia juga punya 5 pabrik di Huangzou. Dia sudah kaya raya seiring berubahnya Shanghai menjadi kota terbaik di dunia. Sama dengan kota kota lainnya di CHina.
Walau dia sudah kaya raya namun sejak pertemuan itu dia terus berkomunikasi dengan saya, dan selalu luangkan waktu kalau ke hongkong untuk mengajak saya makan malam. Tetap rendah hati dan bersemangat. Balita nya yang dulu dia ajak kehotel saya untuk numpang mandi, kini sudah sarjana dan juga membuka pabrik di Zuhai. Sampai kini dia jadi mitra saya dalam bisnis, dan kami bersahabat. Dulu saya ambil resiko deal dengan dia karena lebih mendengarkan suara hati saya, dan dasarnya memang saya tidak pernah punya prasangka buruk. Cara berpikir saya sederhana. Kalau tidak ada cara lain untuk sebuah sollusi rasional, saatnya saya harus mendengar kata hati saya. Dan setelah itu saya berdoa dan berserah diri kepada Tuhan.
Kini memang Shanghai berubah segala galanya. Tak ada lagi kawasan kumuh berjejal di pinggir sungai. Kawasan kumuh itu sudah disulap jadi WTC berkelas dunia. Yang kumuh direlokasi ke kawasan modern dengan standar fasilitas umum yang manusiawi. Tak ada lagi angkutan bus yang penuh sesak dan kumuh. Tergantikan dengan MRT. Kota berubah dan peradaban berubah, mereka semakin yakin bahwa mereka di bawah kepemimpinan yang benar bukan hanya sibuk retorika dan cari kesalahan orang lain.Ya karena para pemimpinya membangun kota dengan cara terpelajar dan by design. Semua rakyat percaya bahwa tidak akan ada perubahan tanpa pengorbanan. Yang kini sukses menjadi pengusaha besar di Cina adalah mereka yang memang petarung pekerja keras dan rendah hati serta jujur. Mereka bagaikan ulat yang berada di dalam kepompong yang berusaha keluar dengan derita dan nestapa agar bisa berubah menjadi kupu kupu yang indah.
Rakus, paranoid, tinggi hati
Seusai acara seminar di Shanghai, saya bertemu teman lama, yang berkarir sebagai banker Fund Manager di Swiss. Dia Yahudi tulen,tidak minum wiski. Wanita usia kepala empat namun sangat angel sikapnya. Berwawasan luas.
“ kamu tahu, Mr B,” serunya. “ bisnis model yang bagus itu bila berhubungan dengan emosi orang.”lanjutnya
“ Emosi apa itu ? kata saya dengan mengerutkan kening.
“ Ada tiga yaitu pertama, rakus. Kedua, paranoid. Ketiga , tinggi hati.” Katanya.
Saya tersenyum. Siap menyimak. “ Ok. Coba jelaskan”
“ Ketiga sifat itu satu kesatuan yang membuat orang mau lakukan apa saja termasuk hal yang tidak rasional. Ketiga sifat tersebut akan selalu menjadikan bisnis model yang tak akan pernah sepi selagi dunia masih terkembang dan setan belum dimusnahkan. “ katanya.
“ So…”
“ Coba kamu bayangkan, kamu datang ke bank bawa duit. Petugas hanya kasih kamu secarik kertas sebagai bukti titipan dan janji akan dapat imbalam berupa bunga. Tanpa jaminan apapun. Tetapi ketika kamu mau pinjam dari bank, kamu harus gadaikan harta. Tanpa itu mereka tidak akan kasih uang. Tetapi mengapa orang mau tempatkan uangnya di Bank. Itu karena sifat rakus. Orang takut uangnya dicuri orang lain dan tak ingin uangnya tak menghasikan ketika dia lagi tidur.
Karena sifat rakus juga maka kamu selalu takut akan resiko. Resiko atas sesuatu yang belum terjadi menghantui pikiramu. Maka jadilah kamu paranoid. Makanya bisnis asuransi laku. Apapun ada jaminan resiko. Mengapa? Karena kamu menganggap apapun itu adalah milik kamu. Padahal apapun itu bukanlah milik kamu. Itu milik Tuhan. Kamu hanya dapat titipan. Mengapa orang berusaha menghadapi resiko lebih percaya kepada asuransi daripada kepada Tuhan pemilik sebenarnya? Karena itu akibat sifat tinggi hati. Merasa sombong apapun yang ada pada dirinya adalah miliknya. Sehingga takut berkurang atau hilang. Lebih luas lagi sifat tinggi hati bersatu dengan paranoid kepada orang lain. ini membuat kamu ingin berbeda dari orang lain. Maka apapun barang dan indentitas jadi serba eklusift. Pakaian harus bermerek khusus agar kamu pantas menjadi orang berkelas
"Bagaimana dengan kalian " tanya saya, karena dia Yahudi. Ingin tahu sikap Yahudi.
“ Kami ? ” lanjutnya,” hampir semua konglomerat Yahudi punya saham di bank namun kami tidak pernah menyimpan uang di bank. Uang kami ditanam dalam bentuk portfolio saham diberbagai business. Jarang pribadi kami punya credit card walau sebagian besar konglomerat kami adalah provider cardit card. Kami lebih suka gunakan cash card atau autopay credit card yang tidak ada utang.
Kami punya banyak perusahaan asuransi tetapi kami sendiri tidak menyerahkan resiko kepada perusahaan asuransi tetapi melalui program philantropi. Ya semangat berbagi agar Tuhan semakin sayang kepada kami. Tentu badan bisa sehat. Hidup aman.
Kami produsen barang bermerek tapi kami bukan konsumen. Kami tidak perlu naik pesawat first class kalau bisa economi class. Tidak perlu rumah mewah di lingkungan mewah kalau bisa tinggal lingkungan sederhana. Tidak perlu istri banyak. Istri cukup satu tetapi teman banyak. Karena semua yang mewah, berlebih itu perlu ongkos mahal dan itu hanya untuk memuaskan emosi rendah dan membuat kita tidak rasional. Dari mindset itu kami bisa kuat tanpa diperbudak oleh diri sendiri yang rakus, padanoid dan tinggi hati.” katanya.
Saya tersenyum dengar celotehnya.
“ Ya. Tuhan suruh kita memerangi sifat Rakus, paranoid, tinggi hati. Agar kita tidak menjadi hamba setan. “. Kata saya ketika bayar bill. Dia lihat card saya. “ hmm.” dia mengedipkan mata. “ Black Card AMEX Centurion, Cash card. Ternyata kamu Yahudi juga. Itu sebabnya kamu engga pernah ajak saya kencan” katanya tersenyum. Saya bukan Yahudi tapi kalau banyak ajaran Yahudi sama dengan akhlak Islam karena memang sumbernya sama. Tuhan nya juga sama.***
Sore hari di hari minggu aku datang ke apartementnya. Padahal sejak aku menikah dia berulang kali mengatakan agar aku jangan lagi datang menemuinya. Tetapi dia tidak pernah berani meminta aku mengembalikan kunci apartemennya. Sebetulnya aku mengenalnya secara kebetulan. Ketika itu aku sedang duduk di Cafe di Parklane hotel Hong Kong. Aku memang tidak sedang menanti siapa siapa. Hanya ingin sekedar killing time sebelum waktunya tidur. Seorang pria datang mendekatiku.
“ Anda sendirian ? Katanya.
“ Ya. “
“ Apakah saya dan teman saya bisa gabung ? Katanya. Aku hanya mengangguk tanpa reaksi berlebihan. Dia melambaikan tangan kearah temannya. Kamipun memilih table agar bisa duduk bertiga.
“ Kenalkan nama saya , Jaka, saya dari Jakarta. Dan teman saya ini namanya Wada, dia dari Jepang, Kami bermitra dalam bisnis.”
“ Oh ya bisnis apa ?
“ Investment company dan anda ? Kata Jaka.
“ Saya juga di investment company. Nama saya Yana.”
Malam itu tanpa terasa kami menikmati kebersamaan yang luar biasa. Tak terasa menghabiskan 4 botol wine. Jaka dalam kondisi stabili karena dia tidak minum terlalu banyak. Wada minta pamit lebih dulu. Sementara aku tetap asyik dengan minuman ditengah alunan suara musik yang menghentak. Jaka mengantarku ke apartement tanpa ada keinginan menyentuhku. Padahal saat itu libidoku sedang berada di puncak untuk disentuh. Dia berlalu dari apartementku setelah memastikan aku nyaman diatas tempat tidur.
Sejak itu kami terus bertemu di waktu santai kami. Namun akhirnya suatu saat aku harus mengakiri kebersamaan itu. Aku lebih memilih menikah dengan pria walau itu aku kenal lewat kencan buta yang diatur agent. “ Aku tidak mungkin menikah dengan kamu, pria beristri. Tetapi kebersamaan kita walau hanya semusim itu sangat berarti bagiku. “ Kataku.
“ Ya. Kita bertemu tanpa direncanakan. Persahabatan kita indah karena tidak ada emosi yang terlibat. Tidak ada resiko. Semua happy saja. Tetapi sekarang kamu sudah menentukan pilihan. Lakukan itu, dan jangan pernah kita bertemu lagi.” Katanya tanpa beban.
“ Aku ada business trip ke Hong Kong “ kataku ketika menghampirinya di ruang tamu apartementnya. Aku tidak menyebutkan hotelku. Karena dia pasti tahu di mana aku biasa menginap. Selepas itu jantungku bergetar hebat. Tanganku terasa dingin, juga kakiku. Aku gelisah.
“ Apakah kamu baik baik saja “ Katanya.
“ Mengapa ?
“ Tanganmu dingin sekali.”
" Pertemuan ini sangat kusesali namun tak pernah aku bisa membendung kerinduanku untuk bertemu kamu. " kataku dalam kepasrahan seperti hewan buruan yang tak berdaya dihadapan pemangsa. Setelah itu, tidak banyak yang kami bicarakan. Aku berusaha memasak makanan kesukaannya. Setelah itu aku kembali ke Hotel.
Keesokannya aku sangat sibuk. Meeting dengan ralasi berjam jam dalam negosiasi yang melelahkan. Tapi itulah diriku yang harus bertanggung jawab sebagai executive puncak perusahaan Publik. Aku bersyukur sebagai wanita karir yang belum genap usia 40 tahun sudah mendapat posisi bergengsi yang membuat iri banyak orang. Dari pagi aku berharap dia telp aku atau mengundangku makan malam. Namun dia tidak pernah mau menghebungiku. Sebelum kembali ke Hotel aku SMS dia “ Apakah masih ada kesempatan untuk makan malam, minum wine untuk seorang sahabat? Aku tidak berharap terlalu banyak dia mau meresponse.
“ Ya aku akan datang ke Hotel kamu, jam 7 malam” jawabanya singkat.
Tepat jam 7, dia sudah berada di depan pintu kamar hotel.
“ Aku suda siap.” Kataku. Dia menampakan wajah terpesona melihatku dengan gaun malam. Dia senang tapi aku cemas.
“ Ditempat biasa,kan dinner nya “ Katanya.
Aku hanya tersenyum. Dia tahu bagaimana membuat aku merasa remaja dan diperlakukan begitu istimewanya. Restoran itu berada diartas atap hotel berbintang Lima. Suasana Summer di bawah temaram lampu lilin dengan hamparan cahaya malam Hong Kong. Membuat suasana begitu romantisnya. Alunan music lembut dari biduanita asal Filiphina membuat suasana begitu larut dalam gelora cosmopolitan yang berkelas. Dia selalu senang menatapku berlama lama. Kadang aku risih tapi begitulah dia mengagumiku. Aku tersanjung tentunya.
Aku memikirkan suamiku yang jauh ribuan mill. Sudah lebih dua tahun kami hidup berkeluarga namun terpisah oleh kesibukan masing masing. Namun hubungan kami baik baik saja. Kami keluarga modern yang paham menghargai privasi masing masing.
“ Yana..” serunya. Membuat lamunanku buyar. “ apakah kamu baik baik saja ?
“ Ya aku baik baik saja. Tetapi mengapa kamu tidak pernah bertanya tentang suamiku, kehidupa rumah tanggaku ?
Dia hanya tersenyum tanpa ada niat menjawab. Tetapi senyumnya sudah menjawab bahwa dia tidak ingin tahu banyak tentang privasiku. Andaikan dia bertanya, tentu aku punya tempat untuk curhat.
“ Saranku, hiduplah secara apa adanya. Jangan sampai kekeringan di musim hujan.” kata katanya membuat aku tersentak. Apakah dia tahu aku mendapatkan suami yang tidak bisa menyemai sehingga membuat aku kering di musim hujan? Tidak ! Biarlah kering, Biarlah semai tertunda. Aku suka dia. Aku suka semua perlakuannya. Tapi tidak harus menyemai, kan.
Dia berusaha mengalihkan pembicaraan ke soal lain. Dia dapat cepat memaklumiku. Kami bicara tentang financial engineering. Tentang corporate structure, tentang Corporate Social Responsibility, juga tak lupa membahas soal politik Asia. Kehebatan dia bukan hanya di tempat tidur tetapi dia bisa membuat pembicaraan yang serius menjadi lelucon segar. Membuat aku tertawa lepas. Tak terasa makan malam itu telah berlangsung lebih satu jam.
Aku berdiri dari tempat duduk menuju teras melihat panorama hongkong dari atas puncak hotel. Dia membiarkanku dalam kesendirian. Kembali aku memikirkan suamiku. Salahkah aku ? pikirku. Suamikuyang serius. Tak romantic. Tak pandai memanjakanku. Tak pandai menciptakan humor segar. Terlalu hambar di tempat tidur. Tapi berbeda dengan dia, yang serius namun santai. Romantis, pandai memanjakanku, juga pandai menciptakan humor segar.
“ Yana” Aku kembali terkejut. Dia sudah ada d ibelakangku.
“ Aku lelah. Baiknya aku kembali kekamar. Mau istirahat”
“ Oh baiklah. Memang seharusnya kamu istirahat. Apakah kamu inginkan aku menemanimu malam ini ? “
Aku tak bisa menjawab. Tak sanggup berkata tidak dan juga tak bisa berkata iya. Seperti biasanya kebersamaan itu walau aku sesali namun aku menemukan kelengkapan sebagai wanita dewasa. Dia hangat sekali memperlakukanku
***
Kusibak selimut dan kulirik disebelahku nampak dia masih pulas. Aku berdiri dan berjalan malas kearah jendela kamar dan membuka tirai. Sinar pagi menyeruak kedalam kamar hotel berbintang lima itu. Aku membungkukkan tubuhku sambil berbisik. “ Good morning ?
“ Jam berapa ? “ Yang masih nampak berusaha memejamkan matanya menolak cahaya pagi.
“ Jam 8. Aku harus pergi. Ada janji breakfast dengan clients “ Jawabku
“ Gimana tidurnya? “ tanyanya sambil berusaha beranjak dari tempat tidur.
“ Sangat pulas dan pagi ini terasa segar sekali. Doain ya semoga pagi ini dapat a good deal dengan clients. “
“ Aku doakan selalu. Kamu selalu bisa dan selalu tampil sebagai pemenang, Ya, kan.”
“ Ah bisa saja kamu. Bukannya kamu yang fighter sejati. Menjadi inspirasi bagiku. Selalu tampil sebagai pemenang “ jawabku sambil tersenyum. Ditanggapi oleh dia dengan tersenyum pula.
“ Aku rencana minggu depan baru bisa ke Jakarta. Hari ini harus ke Beijing. “ Katanya
“ Jangan lupa bawa suplemen untuk jaga kesehatan kamu “
“ Terimakasih udah diingatin terus !
“ Janga lupa loh, aku ini wanita bersuami. Udah kebiasaan para ibu rewel. Jaga kesehatan kamu. Jangan terlalu keras dengan dirimu, ya. ? Jawabku “ Aku juga hari ini kembali ke Seoul. Gimana kabar keluargamu “ sambungku
“ Baik baik saja. Aku merindukan mereka “ Nampa dia berwajah sendu ketika mengatakan "merindukan mereka". Segera aku memegang bahu dia dan berkata “ My dear, I know you're a good husband, a good father. You are a hard worker, I'm sure they always miss you and pray for you every time ..
“ You too!. Best wife…”
"Let me say to you my dear, even though you are busy but you give me your caring and attention which are more then enough. I understand us and I am not expecting much from you…." Aku segera masuk ke kamar mandi. Sebetulnya berat untuk berkata seperti itu tapi itulah yang bisa aku katakan di tengah pergolakan batinku sebagai seorang istri yang terjebak kedekatan dengan pria beristri.
Seusai mandi dan menggunakan pakaian blazer terbaikku, aku bersegera melangkah menuju pintu kamar untuk pergi" You take care my dear" Terdengar suaranya dari belakang. Aku melambaikan tangan dan menghilang di balik pintu. Aku melangkah cepat meninggalkannya dalam kesendirian.
Ketika aku kembali ke Seoul, seperti biasa suamiku menjemputku di airport. Suamiku memelukku hangat. Seperti biasa aku akan berbisik dengan mesra “ Aku pulang untukmu“. Aku membayangkan teman priaku yang tentu mengatakan hal yang sama kepada istrinya " aku pulang untuk mu dan anak anak kita”. Dia punya exit di tengah kesibukannya di luar negeri, dan aku juga punya exit. Namun setidaknya kami tidak harus saling melukai. Riskless business. Nyaman? entahlah. Yang pasti kehidupan rumah tanggaku baik baik saja. Mungkin suamiku juga punya exit seperti teman priaku itu.***
Perjalanan China menuju puncak
My dear friend,
Persahabatan kita yang terjalin lama telah membuatku terpanggil untuk mengungkapkan china dari sisi ku sebagai pribadi, sebagai rakyat China. Mungkin ini untuk meyakinkan kamu bahwa jangan melihat china dari apa yang kini diraih tapi lihatlah jumlah korban dari system yang diterapkan partai untuk membuat semua kemajuan itu menjadi kenyataan. Sebagaimana revolusi kebudayaan, revolusi pembebasan rakyat,dan reformasi ekonomi Deng, tak lepas dari korban rakyat banyak.
Dari semua itu, kami percaya untuk sebuah keyakinan bahwa partai berniat baik untuk kami dan mereka menjaga kepercayaan itu dengan baik. Saya tidak tahu apakah kami berjalan di jalan yang benar. Saya hanya tahu bahwa setiap phase pembangunan, setiap generasi harus berkorban dan berkorban untuk sebuah kebaikan , kebenaran dan tentu keadilan. Semua tidak mudah dan memang harus diperjuangkan, tentu harus berkorban untuk itu.
Aku seorang wanita yang terlahir ketika China masih dalam ketertutupan oleh kebijakan Mao. Aku lahir ditahun 1967 dan merupakan anak tertua dari empat bersaudara. Sebagai anak perempuan aku termasuk tidak beruntung lahir di China. Karena anak wanita dianggap sebagai anak lahir tanpa mampu melanjutkan generasi atau mereka menyebutnya hu-Jue guo. Atau mungkin juga di China keluarga akan dihormati bila punya anak laki laki.
Maklum, kehidupan desa yang keras hanya membutuhkan pria untuk bekerja keras. Ibu tidak pernah bisa menatap tegar mata nenek sebelum adik laki laki laki ku lahir yang kesemuanya pria. Sebagai anak yang tinggal didesa , sedari kecil aku menyaksikan kami hidup dalam kemiskinan yang sangat. Ini merupakan akibat kebijakan partai yang mengharuskan semua untuk semua. Negara memaksa pemerataan kepada yang lain dan tentu mengorbankan yang lain pula.
Kamu mungkin bertanya mengapa orang tuaku sampai mempunyai anak banyak. ? sementara nasip kami begitu buruk. Dulu memang tidak ada pembatas kelahiran anak. Juga tidak ada program keluarga berencana. Tapi memang kini China punya aturan jelas bahwa hanya orang kaya yang boleh punya anak lebih dari satu. Kehidupan di desa memang tak punya pilihan hiburan setelah berlelah bekerja seharian. Mungkin sex adalah sesuatu hiburan yang menggelikan diatas dipan yang terbuat dari batubata dan tanah liat. Aku masih ingat , aku pernah menyaksikan ibuku mengikat perutnya dan kadang memakan abu tembakau untuk menghentikan kehamilan. Namun itu memang tidak efektif untuk menghentikan kelahiran dan bayi bayi baru lahir untuk menyaksikan dan merasakan kehidupan yang serba miskin.
Ketika awal Deng membuka china dari dunia luar. Berbagai program perlindungan kesehatan dan sosial dihentikan pemerintah kecuali pendidikan bagi yang berprestasi tinggi. Kakek saya meninggal dirumah sakit tanpa diobati karena petugas rumah sakit tidak punya anggaran untuk mengobatinya. Aku sempat melihat betapa ibu dan Ayah sampai bersujud kepada petugas rumah sakit agar kakek diobatin tapi tidak bisa kecuali kami bisa menyediakan 2 yuan ( Rp, 2000 ).
Jalan desa terbuat dari tanah dan tidak datar. Pada hari yang cerah, angin menderu dengan suara yang keras menerbangkan aroma busuk debu jalanan yang bercampur dengan kotoran ternak. Pada musim hujan lumpur akan akrab dengan kami, tentu bau busuk kotoran ternak melekat pada diri kami. Untuk sampai kepinggir jalan besar membutuhkan 20 kilometer berjalan kaki atau bersepeda. Bila musin dingin kami hidup dari keju beku, lemak babi dan itik yang diasap bercampur cuka agar tahan selama empat bulan. Tak ada sayuran beraneka ragam. Desa kami hanya bisa ditanami buncis dan loba, ubi rambat. Itulah yang mengisi piring sepanjang tahun. Jangan harap kami mendapatkan mudah makanan yang digoreng karena kami tidak punya cukup minyak untuk menggoreng.
Jangan pernah berpikir soal nilai nilai kemakmuran ketika itu. Ketika itu pemerintah sibuk menyiapkan segala infrastruktur untuk mimpi Deng , untuk lompatan china jauh kedepan. Petani dipajaki untuk membiayai itu semua. Subsidi Petani dihentikan. China tumbuh memang tanpa hutang luar negeri namun memeras rakyat khususnya petani. Beberapa anak di setiap keluarga, dan setiap anak berjuang untuk hidup tanpa peduli orang lain. Aku ingat bahwa ketika berusia 5 tahun, orangtuaku berangkat kerja pertanian, aku merawat adik di rumah, dan salah satu tetangga datang meminjam pisau dapur tetapi juga diam-diam mencuri makan malam berserta panci. Setelah orangtua ku kembali, mereka menemukan panci hilang, jadi mereka pergi ke tetangga itu, tapi gagal mendapatkan panci kembali karena tetangga ku menolak untuk mengakui bahwa ia mengambil panci . Gara gara ini ayah memukulku keras dan kami memasak tanpa panci untuk jangka waktu lama.
Dilain waktu ketika aku berusia 9 tahun, aku melihat kakak ipar dari sepupuku tertangkap basah mencuri kapas di gudang pamanku. Paman marah besar dan mengancam akan menceritakan ini kepada seluruh orang desa. Dia ketakutan dan berjanji bersedia berhubungan sex dengan pamanku di gudang itu asalkan dijamin untuk dibebaskan. Tapi setelah itu berita tentang ini tersebar luas di kampung. Ibu marah besar kepada paman dan, Iparku juga dimarahi oleh kedua orang tuaku. Namun setelah itu , dia menampar wajahku sampai mulutku berdarah. Ketika ibu bertanya prihal bibirku yang berdarah, aku mengarang cerita terjatuh ketika di jalan. Karena aku tidak ingin masalah bertambah besar. Tapi bagaimanapun, itulah cermin kehidupan desa. Semua orang lapar dan sulit. Semua orang berusaha untuk bertahan hidup. Batas moral sulit diterjemahkan bila sudah menyangkut perut.
Aku bersyukur karena Ayahku seorang venteran perang pembebasan. Dia tahu betapa pentingnya pendidikan. Dan tidak begitu memperdulikan soal budaya anak laki laki harus lebih hebat dari anak perempuan. Ayah mengirimku kesekolah dasar yang jaraknya 10 kilometer dari tempat tinggalku. Setiap hari aku berjalan kaki kesekolah. Ada puluhan anak yang satu angkatan denganku tapi ketika lulus SD yang tertinggal hanya segelintir anak saja. Sebagian besar mereka ditarik oleh orang tuannya membantu bekerja di pertanian.
Tapi aku dan adik adiku bersyukur mendapatkan kebebasan untuk belajar. Nilai dan prestasi sekolahku sungguh luar biasa. Dua kali aku lompat kelas sampai SMU dan berkali kali aku mewakili sekolah desaku untuk konpetisi antar sekolah. Namun di sela sela belajar ,aku tetap sibuk membantu keluargaku membuat Cao bian yang dapat digunakan untuk pembuatan jerami. Dalam periode itu, Cao-bian bisa dijual seharga 0,2 yuan, dan aku bisa merajut 5.
Ayah mengirimku kekota untuk melanjutan SLA. Karena itu aku berhenti merajut Cao bian. Aku terpaksa tinggal jauh dari keluarga dan harus hidup mandiri. Aku dipaksa untuk hidup hemat karena tahu betul betapa sulitnya ayahku bekerja agar aku mendapatkan kesempatan sekolah. Karenanya aku berusaha secepat mungkin menyelesaikan pendidikan dan benarlah, dalam usia 16 tahun aku bisa melanjutkan ke universitas. Ketika itu reformasi Deng sedang gencar gencarnya mendorong orang untuk bersaing mendapatkan pendidikan terbaik. Pemerintah tidak punya anggaran cukup untuk menjamin semua pelajar mendapatkan beasiswa ke universitas kecuali yang sangat berprestasi. Untunglah, aku termasuk pelajar yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah karena pretasiku bagus.
Namun , beasiswa yang diberikan oleh pemerintah hanya 60 yuan perbulan. Sementara ayah harus membayar uang pangkal sebesar 600 yuan. Aku ingat , ayah harus menjual persedian lemak babi seharga 600 yuan dan tentu aku tidak tahu apa yang harus diperbuat ayah selama musim dingin nanti tanpa lemak babi. Dan , ayah masih harus berhutang untuk mencukupi uang masuk universitas. Untuk membayar hutang itu, ketiga adikku terpaksa sementara berhenti sekolah membantu ayah bekerja. Mereka berkorban untukku. Mereka sadar bahwa di keluargaku hanya aku harapan mereka untuk merubah masa depan menjadi lebih baik. Aku tahu ketika itu, ayah berpikir praktis dan sadar tidak semua telur bisa menetas. Berkorban bukanlah sesuatu yang buruk untuk sebuah keluarga. Kami akan selalu bersama sama untuk masa depan kami.
Dengan 50 yuan beasiswa dari pemerintah, aku bisa mengirim kekampung 20 yuan. Namun aku harus hidup sangat prihatin sebagai mahasiswi di kota. Selama empat tahun di asrama dan di kampus, aku hampir tidak mengenal satu sama lain temanku. Waktuku habis di perpustakaan dan kurang sekali untuk bersosialisasi dengan teman temanku yang kebanyakan dari keluarga kaya. Maklum di China, keluarga kaya tidak membutuhkan beasiswa dari pemerintah dan mereka bebas menyekolahkan anaknya kemanapun. Lingkungan seperti inilah aku tumbuh menjadi dewasa. Wanita desa yang tak lepas dari pakaian seragam tani. Yang tak pernah ber make up. Acap aku diolokan teman, cantik tapi kampungan. Aku tidak peduli itu. Aku dengan hidupku dan pemerintah telah berela hati untuk memberikan aku kesempatan menjadi segelintir orang menjadi sarjana untuk membangun negara.
Aku lulus universitas ditahun 1990. Aku satu satunya wanita di desaku yang berhasil jadi sarjana. Kebanyakan teman teman priaku waktu di sekolah dasar tidak menyelesaikan pendidikannya. Mereka pergi kekota untuk menjadi kuli bangunan atau buruh pabrik yang memang tersedia begitu luas sebagai akibat dari perubahan ekonomi china. Yang wanita ada juga yang menerjunkan diri sebagai pelacur di kota atau jadi selir pria kaya Hong Kong.
Kebijakan pemerintah berubah ketika aku lulus kuliah. Tidak ada lagi jaminan bekerja bagi sarjana. Kami harus masuk dunia kompetisi kapitalisme. Aku tidak bisa lagi mengandalkan hidup dari beasiswa karena sudah lulus. Ini tidak mudah bagiku seorang wanita desa yang harus tinggal di kota besar yang serba mahal. Kembali ke desa jadi pengangguran adalah tidak mungkin. Karena ini akan menimbulkan efek negatif bagi orang desa yang ingin berjuang menyekolahkan anaknya sampai tinggi. Dan lagi mereka akan mengolok ngolok keluargaku. Maka aku putuskan untuk tetap tinggal dikota.
Pekerjaan yang pertama kudapat adalah administrasi disebuah perusahaan swasta. Gaji yang kuterima sebulan 1800 yuan. Dengan uang ini aku harus membayar sewa apartement sebesar 600 yuan dan mengirim uang kekampung sebesar 800 yuan. Tersisa hanya 400 yuan bagiku untuk mengganjal perutku di kota termasuk untuk biaya transfortasi dan lain lain. Itulah makanya aku sempat stress ketika mendapat kabar adik bungsuku membutuhkan uang sebesar 10,000 yuan untuk masuk universtas. Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu. Ayah sudah semakin renta. Pekerjaannya di samping bertani juga menjadi pengangkut gerobak batu bata.Ini pekerjaan yang sulit untuk bertahan terhadap semua yang tidak murah. Kebijakan baru pemerintah telah memungkinkan orang desa mendapatkan kebebasan tapi semua harus dibayar. Tidak ada yang gratis seperti era Mao.
Aku tidak tahu darimana mendapatkan uang 10,000 yuan untuk adikku. Pekerjaan di kota memang menghasilkan uang selagi bekerja keras. Namun tidak ada perlindungan bila kamu sakit. Karena yang lebih menakutkan lagi, bila kamu jatuh sakit maka gaji akan dipotong, dan akhinya kamu akan kehilangan pekerjaan untuk meradang menghadapi tuntutan tagihan sewa apartement dan lain lain. Itulah yang kualami ketika sakit.
Di tambah lagi ketika itu hukou (KTP ) nasionalku sudah kadaluarsa. Di China semua registrasi penduduk harus mendapat validasi dari tempat kelahiran. Tapi ketika aku datang ke desa mereka menolakku dengan alasan bahwa hukou ku tidak berada di sana karena pendidikanku. Kemudian, aku pergi ke kota untuk itu, tapi aku tak punya apa-apa. Jadi aku hanya memiliki Surat Jalan dengan biaya 200 yuan. Tanpa pekerjaan, sumber daya keuangan aku dapat diusir oleh pemilik apartmen karena tidak bisa membayar sewa, dan aku mungkin mati kelaparan.
Pada saat itulah aku terpikir untuk bunuh diri. Kematian mungkin cara terbaik lepas dari persoalan hidup. Tapi mati sia sia juga tidak bagus. Setidaknya aku ingin mati demi berkorban untuk keluargaku. Tapi keberanian itu tidak pernah ada. Kesempatan untuk tidak lebih buruk adalah ketika ada tawaran untuk membeli ginjalku. Tanpa pikir lebih jauh aku menyanggupi untuk melepas satu ginjalku demi uang agar adiku bisa masuk universitas dan sedikit tabungan untuk biaya hari harinya..
Tak ada satupun anggota keluargaku mengetahui soal ini. Mereka hanya tahu aku bisa diharapkan mereka. Aku kembali mendapatkan pekerjaan setelah memperdalam kemampuan bahasa inggerisku di pusat Kursus Shanghai. Di china , hanya orang yang mampu berbahasa inggeris dengan baik yang bisa mendaptkan gaji lebih baik, walau bahasa inggeris tidak pernah serius diajarkan di sekolah.
Kini aku seorang wanita berusia diatas 45 tanpa suami. Aku bekerja di perusahaan investasi sebagai analis dengan standar hidup yang serba higinise agar aku bisa tetap hidup dengan satu ginjal. Adikku sudah menjadi sarjana, bekerja di perusahaan raksasa. Adikku satunya lagi menjadi pengusaha hebat. Yang lain berkembang sebagai wiraswata desa yang berhasil seiring semakin pesatnya pembangunan infrastruktur ekonomi di seluruh china.
Hidup kami memang berubah seiring perubahan ekonomi china. Petani tidak lagi dipajaki dan dibebaskan dari semua bea dan pajak. Kami sudah boleh memiliki tanah sendiri tanpa harus menyewa kepada negara. Kredit tani diperluas. Subsidi sosial diperluas. Tadinya usaha asing mendapatkan fasilitas keringanan pajak. Tentu maksudnya untuk membujuk asing membangun pabrik dichina dan menampung angkatan kerja. Namun kini usaha lokal sudah mampu menggantikan asing. Pajak usaha lokal diturunkan dan asing dinaikkan.
China penduduknya lebih dari 1,4 miliar namun populasi Hape 1,7 miliar. Jumlah kelas menengah di china sebanyak 400 juta orang dari 150 juta keluarga. Dengan tingkat penghasilan sebulan rata rata per orang sebesar US$3,640 atau Rp. 45 juta. Kelas menengah China itu terbesar di dunia. Mengalahkan semua penduduk Amerika. Mengalahkan semua penduduk ASEAN.
China punya anggota sosial media terbesar di dunia, yaitu 770 juta user. Dan itu semua menggunakan aplikasi dalam negeri sendiri, Baidu, Alibaba and Tencent. Mereka bangsa mandiri dalam aplikasi IT. 90% aplikasi sosial media digunakan untuk bisnis. 90% suplai Chain industri di dunia ini dari 11 katagori berasal dari China. Kebayangkan, kalau hidup mati industri dunia, tergantung pasokan China. 1/3 sumber daya alam pembelinya adalah China. Wisatawan China mencapai 150 juta orang setahun.
25% dari top 500 perusahaan kelas dunia ada di China. Negara yang mengirim pelajar ke luar negeri terbanyak di dunia. Negara yang membelanjakan biaya riset $293 billion setahun. Negara terbesar kedua di dunia yang membangun atas dasar IPTEK. China adalah negara dengan tingkat hutang terbesar di dunia. Namun berhutang kepada rakyat sendiri, yang menerapkan skema pinjaman bagi hasil. Tingkat hutang berbasis sukuk atau syariah mencapai 260% dari PDB nya. Hanya 40% PDB hutang berbasis bunga. Namun China adalah 3 negara kreditur terbesar yang membiayai APBN Amerika yang boros. Memberikan bantua ekonomi ke semua negara islam di dunia termasuk Arab.
Itulah perubahan nyata dari niat baik pemerintah yang kami rasakan. Tapi bagaimanapun, Negara tidak akan pernah besar bila rakyatnya tidak percaya kepada pemerintah dan begitupula sebaliknya. Contoh, pengorbanan untuk sebuah pendidikan memang sangat mahal dan kami dipaksa untuk menjadi pionir dengan segala keterbatasan negara menyiapkan kami sebagai kader masa depan.
Kami sadar bahwa pemerintah tidak punya cukup uang untuk membiayai semua kebutuhan penduduk lebih dari satu miliar. Walau tanah daratan kami luas namun tidak semua bisa ditanami dan bahkan tidak sepanjang tahun bisa menghasilkan.Tapi pemerintah punya cara dan keyakinan akan semangat kami untuk berubah. Para sarjana kini ada digaris depan sebagai agent pembaharu untuk china yang lebih baik.
China kini tumbuh percaya diri dan tentu masih terlalu banyak kekurangan yang harus diperbaiki, Rakyat china sebagaimana aku, tak pernah menuntut lebih kepada negara kecuali kebutuhan tempat tinggal dan makan. Itu saja. Untuk itupun masih banyak yang belum terjangkau tangan pemerintah. Kemajuan memang terjadi hebat walau dengan korban tak terbilang dari generasiku.. Generasi sebelumnya juga mengalami hal yang sama. Setiap generasi memang harus terus berkorban untuk generasi berikutnya ,lewat sistem yang memaksa orang harus terus berbagi tanpa kecuali. Itulah kami, dengan komunitas diatas 1 miliar.
Kemana uang itu ?
Pada kunjungan ke Changsa itu, memang tak ada yang istimewa. Hanya sekedar kunjungan business. Dan kalaupun ada selingan, maka itu hanya jalan jalan ke mal, makan, ke spa , nonton theater, dan jika masih ada sisa waktu, nongkrong di kedai kopi. “ Aku ingin membuatmu terkesan. Ingin membuatmu merasa aku berbeda dari orang-orang yang selama ini pernah kau kenal dalam hidupmu. Aku tahu kamu sangat sulit mempercayai orang lain, sampai kamu lebih merasa nyaman dengannya. Tapi, aku yakin, kau dengan perasaanmu padaku, akan mudah mengikuti hubungan kita secara akal sehat. Mitra bisnis yang lahir dari persahabatan. Engga ada masalah kan“ kata Budi.Maria terpesona.
Di kedai kopi yang menghadap ke taman. Maria dan Budi bersediam. Melihat warna langit yang berubah perlahan. Menyaksikan terang beranjak gelap. Minum segelas air kopi seharga 15 Yuan. Mendengarkan suara pengamen yang bernyanyi. Saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Maria dengan keluarganya, dan Budi dengan impian-impiannya. Sejak kunjungan itu Maria lebih mengenal diri Budi. Selanjutnya dia berharap bisa pergi bersama Budi ke Eropa, Melihat keindahan Eropa seperti cerita Budi. Menjelajah kota kota eropa timur. Tapi harapan itu tak kunjung datang. Budi selalu sibuk dengan bisnisnya dan Maria juga sibuk dengan tugas sebagai eksekutif dari salah satu perusahaan Budi.
“ Ketika krisis, kebanyakan orang bangkrut daripada survive. Lantas kemana uang yang ada selama ini ? kata Maria ketika sampai di kamar hotelnya. Budi duduk di korsi dan Mari duduk di tempat tidurnya. Bagi Maria ini cara terbaik untuk menahan Budi di kamarnya. Dia masih ingin terus berlama lama dengan Budi. Kalau sudah bicara ekonomi dan bisnis, Budi sangat suka.
“ Uang sudah berubah ujud jadi property, pabrik , jalan toll, pelabuhan, perkebunan dan beragam kegiatan real lainnya. Dari kegiatan itu, menghidupi jutaan tenaga kerja. Dari kelas buruh sampai profesional. Dari sana juga melahirkan pajak untuk menutupi ongkos negara untuk investasi pendidikan, kesehatan, sosial lainnya. Peradaban pun terbentuk. “ Kata Budi, tersenyum.
“ Ok. Tapi kan engga bisa uang hilang begitu saja setelah berubah ujud jadi bisnis dan belanja. Namanya uang kan alat tukar. Kemana uang itu ?
“ Dari kumpulan asset ini dan itu, tentu membutuhkan pengelolaan. Dari pengelolaan itu arus uang masuk dan keluar terjadi. Apabila arus uang kurang, surat utang diterbitkan dengan menjaminkan asset yang ada. Kalau arus uang berlebih, ya di investasikan. Bisa dalam bentuk surat utang , bisa juga dalam bentuk saham atau investasi langsung pada proyek. Antara yang berlebih dan kurang bertemu di pasar. Sinergi terjadi. “
“ Ok lah. Kemana uang itu. Mengapa kering likuiditas.”
“ Uang berkurang atau likuiditas berkurang karena kapasitas ekonomi dalam bentuk value lebih besar daripada uang yang beredar. Contoh saham Apple itu nilainya 100 kali dari nilai nominalnya. Rumah kamu nilainya naik 10 kali lipat setelah 10 tahun. Nah value itu meningkat lebih besar dari uang yang beredar.”
“ Mengapa ?
“ Karena inflasi ?
“ Kenapa harus ada inflasi ?
“ Inflasi itu candu agar orang punya motivasi belanja sekarang daripada menunda besok dan karenanya produksi terserap. Kalau bisa orang belanja bukan hanya motive konsumsi tetapi juga motive investasi. Sehingga kelebihan kapasitas bisa terserap semua. Contoh pedagang stok barang agar dapat untuk dari kenaikan harga dimasa akan datang. Orang koleksi jam mahal agar dapat untung dari kenaikan harga di masa depan. Orang invest di property agar dapat untung dari kenaikan harga di masa akan datang. Juga memacu orang untuk berproduksi sekarang agar dapat untung lebih besar dimasa akan datang. Kalau engga ada inflasi, tidak ada nilai masa depan, ekonomi akan stuck. Paham ya.”
“ Tapi kan itu justru membuat orang kaya semakin kaya. Uang sangat penting. Gimana dengan orang yang tidak kaya ? apakah cukup terima upah buruh dan gaji tetap. Sementara harga terus naik.
“ Memang itulah paradox kapitalisme. Rasio GINI semakin melebar. Memang tidak ada keadilan. Mau gimana lagi. Tetapi engga usah kawatir. Kalau kapasitas lebih besar dari uang beredar. Maka harga akan terdelusi dengan sendirinya. Nilai surat utang akan jatuh. Mata uang akan jatuh. Dan harga saham akan berguguran. Nah saat itulah pemerintah bisa mengeluarkan fitur kapitalis. Fitur untuk menciptakan stabilitas dan memastikan sistem bekerja normal lagi. “
“ Gimana caranya ?
“ Ya pemerintah menambah uang beredar. Caranya, pemerintah melalui bank central mensuplai uang kepasar dengan membeli surat utang yang ada dipasar. Menyuntik uang ke bank melalui pembelian Sertifikat Bank Pasar uang. Kalau mekanisme itu tidak memungkinkan karena bank terjebak dengan NPL, maka Bank Central bisa menerapkan skema REPO saham atau surat berharga atas total NPL yang ada. Sehingga Bank punya likuditas lagi untuk ekspansi kredit investasi,modal kerja atau konsumsi. Kegiatan produksi kembali bekerja secara normal. “
“ Gimana kalau cara itu tetap tidak cukup membuat ekonomi bergerak. Karena permintaan tetap rendah?
“ Ya pemerintah bisa melakukan ekspansi secara langsung lewat APBN membagikan uang kepada rakyat agar mereka bisa berkonsumsi dan produksi terserap “
“ Darimana bank central atau pemerintah dapat uang?
“ Ya tinggal menghitung berapa kekurangan uang beredar agar kapasitas ekonomi dapat terserap? Nah kekurangannya itu , pemerintah menerbitkan surat utang dan dibeli oleh Bank central. Kemudian Bank Central tinggal credit rekening pemerintah dan uangpun tercipta.”
“ Itukan sama saja denga cetak uang.”
“ Benar, kalau dalam pengertian awam. Tetapi bukan cetak tanpa berhitung. Itu ada hitungannya sebagaimana mekanisme penerbitan surat utang. Istilah eknomi namanya quantitative easing. Kalau salah menghitung dan salah menyalurkan, bisa berdampak kepada jatuhnya mata uang. Kalau mata uang jatuh, harga akan melambung. Inflasi meningkat. Orang akan semakin sulit untuk berkosumsi. Ekonomi bisa stuck lagi. Jadi harus hati hati dan penuh perhitungan”
“ Kongritnya mengapa harus hati hati banget.”
“ Ya jumlah uang yang dipasok itu harus berdampak meningkatnya pertumbuhan ekonomi dengan ditandai meningkatkanya Produk Domestik Bruto. Contoh kalau tadinya PDB 100, maka kalau di pasok uang sebesar 20 maka PDB harus naik sedikitnya sama dengan uang yang dipompa. Kalau lebih besar lagi, dampaknya mata uang akan menguat. Ini engga bagu betul untuk meningkatkan daya saing eksport.”
“ Mengapa bisa meningkat PDB?
“ Loh uang itu bukan hanya berarti harta, ia juga kewajiban bagi siapa saja untuk berperan serta untuk membuat ia berkembang lewat konsumsi, produksi dan investasi. Dari kegiatan itu value uang akan naik. Kenaikan itulah yang membuat PDB meningkat”
“ Nanti kapasitas naik lagi, uang kurang lagi, suplai lagi. Begitu aja terus “
“ Memang begitu ekonomi berkerja secara ideal. Uang itu hanya alat bukan segala galanya. Uang itu lambang kewajiban bagi siapa saja untuk berbagi dalam bentuk apa saja. Sehingga alur uang dari pemerintah , rumah tangga terus berputar seperti mesin. Selagi mesin terus bergerak, berapapun utang, berapapun uang beredar, tidak akan ada masalah. Kalaupun sistem tidak bekerja secara ideal, kapitalisme punya fitur namanya quatitative easing. Menambah urang beredar dan suplai.”
Maria menggguk. Maria menyadari Budi bukan hanya memahami soal ekonomi tetapi dia juga praktisi yang menggunakan konsep ekonomi dalam mengembangkan bisnisnya secara global. Itu sebabnya dia engga pernah takut terus menambah utang untuk kegiatan ekspansi bisnisnya. Secara bisnis sulit menilai Budi bisa berlaku humanis. Baginya bisnis adalah bisnis. Kadang bagi orang awam terkesan kejam. Baginya bisnis itu hal yang sangat rasional kalau dikerjakan dengan akal sehat. Kecuali kalau bisnis menjual emosi orang, semacam MLM too good to be true, memang tidak rasional. Budi menghindari dari bisnis semacam itu.
Mari berdiri dari tempat tidur. " Aku mau mandi. Boleh ? Kata Maria.
" Kalau begitu aku kembali ke kamarku." Kata Budi melangkah kearah pintu kamar. Dia menghilang dan Maria tertegun. Semudah itu dia pergi dan melupakanya dalam kesendirian.
Bisnis solusi, bukan resiko
Pemerintah China mengizinkan estate food untuk tanaman Pisang kepada PMA. Beberapa bulan setelah persiapan pembebasan lahan, datanglah dua orang mengundang makan malam. Satu dari pejabat pemerintah dan satu lagi rakyat biasa. Waktu pertemuan itu pajabat pemerintah mengenalkan orang yang bersamanya. Bahwa orang itu adalah aktifis rakyat.
“ Apakah mungkin kami bisa membantu anda ? Kata aktifis itu setelah diperkenalkan oleh pejabat pemerintah.
Pimpinan PMA itu berpikir bahwa tentu aktifis berharap rente harga sewa tanah. “ Kami sudah dapat izin dari pemerintah untuk membuka lahan 2000 hektar. Saya rasa kami tidak butuh anda lagi”
“ Maksud saya, apakah anda ingin mengurangi ongkos buruh dan meningkatkan produksi tanpa keluar modal sendiri.” kata aktifis itu.
“ Apa maksu anda ? Pengusaha itu terkejut.
“ Mengapa anda tidak focus kepada industri pengolahan dan selebihnya urusan kami ?
“ Maksud anda “ kini dengan kening berkerut. Karena memikirkan biaya yahgn cukup besar akan ditanggung oleh dia.
“ Maksud saya, begini. Tanah itu tetap menjadi konsesi anda dari pemerintah. Kami akan mengolahnya jadi tanaman pisang dan hasil panen kami serahkan anda untuk di olah jadi downstream pisang.”
“ Harga ?
“ Tentu berdasarkan harga pasar. Kita terbuka saja. “
“ Biaya ?
“ Kami semua yang tanggung. “
“ Resiko tanam ?
“ Resiko ada pada kami. “ Kata nya dengan tersenyum.
“ Jadi apa yang anda butuhkan dari saya ? Kata pengusaha itu
“ Kontrak jangka panjang.” Katanya dengan tersenyum. Pengusaha itu memandang kepada pejabat pemerintah yang nampak mengangguk sebagai tanda dia menjamin komitmen aktifis itu benar adanya.
Tiga bulan kemudian, traktor berdatangan ke lokasi lahan untuk mematangkan tanah agar layak ditanam pisang secara estate food. Buruh berdatangan dalam jumlah besar yang sibuk bekerja menanam Pisang. Pada waktu bersamaan instalasi mesin pabrik dipasang. Setelah pabrik selesai dibangun, panen berdatangan dari ladang pisang milik PMA itu. Setiap ton pisang yang masuk ke pabrik dihargai sesuai harga pasar.
Perhatikan, pabrik PMA itu dapat supply chain bahan baku dari lahan konsesinya. Kedua, PMA itu efisien biaya fixed cost untuk upah buruh. Semua biaya produksi menjadi biaya variable sehingga membuat PMA itu aman dari kompetisi. Ketiga, PMA itu aman dari biaya modal pembukaan lahan. Sehingga capex nya hemat.
Siapa supply chain itu ? mereka adalah koperasi. Lahan 2000 hektar itu dibagi 500 orang pekerja yang tergabung dalam Koperasi. Lantas bagaimana mereka dapatkan modal ? Mereka akan mendatangi Bank dimana PMA itu melakukan negosiasi LC. Mereka ajukan kredit kepada bank. Tetapi kredit itu tidak dalam bentuk proyek. Kredit bank itu dengan skema menggadaikan warkat barang penyerahan kemudian dan itu ada performa invoice. Gimana resikonya ? Warkat ini dijamin oleh Minsheng bank.
Artinya kalau gagal delivery maka MInsheng bank akan bail out. Mengapa Minsheng mau ? karena sesuai kontrak jual beli antara PMA dan Koperasi, pembayaran penjualan hasil panen pisang itu langsung di transfer ke MInsheng bank. Bagaimana dengan modal kerja ? modal kerja Koperasi sambil menanti panen pisang di dapat dari Minsheng bank dengan skema risk management atas penjaminan utang kepada bank pemberi pinjaman kepada koperasi. Perhatikan, semua institusi terlibat secara sinergi sehingga tidak ada resiko yang akan ditanggung masing masing pihak. Gimana kalau panen gagal ? karena bibit dari pemerintah maka apabila panen gagal karena bibit yang buruk maka pemerintah akan bail out. Jadi koperasi hanya focus kepada SOP cocok tanam dan paska tanam.
Skema tersebut diatas bukan hanya pada tanaman pisang tetapi juga pada tanaman mangga, singkong, Jeruk, jagung, bunga matahari, Cabe, kedelai. bawang putih dll. Semua hasil produksi koperasi diolah di industri yang menghasilkan barang jadi sampai ke downstream. Mengapa orang mau buat industri pengolahan? karena adanya jaminan supply chain dari petani untuk menghasilkan bahan baku yang mandiri dan profesional melalui kelembagaan koperasi. Makanya industri pengolahan pertanian berkontribusi 60% atas GNP China.
Apa kuncinya sukses sistem ini ? karena petani bersatu dalam koperasi dan focus bagaimana menguasai pasar terlebih dahulu sebelum mereka melakukan proses produksi. Demi mencapai pasar itu mereka bersinergi tanpa membebani industri sebagai pembeli utama dengan minta modal atau DP. Mereka berusaha menjadi mitra terhormat atas dasar bisnis dengan prinsip win to win. Ketika pasar dikuasai maka proses produksi hanya masalah management dan risk management akan mudah di penuhi sehingga memudahkan mendapatkan financial resource. China, petaninya hebat karena mereka tidak menempatkan diri sebagai tangan di bawah.
Bagi pejabat negara china, " petani itu orang miskin kalau kita beri mereka kemudahan maka mereka akan rakus, kita beri aturan yang ketat mereka akan mengeluh. Cara terbaik agar potensi mereka bangkit sebagai asset nasional adalah beri mereka kebebasan berproduksi dan bantu mereka mendapaktan akses pasar, serta tekhnologi, Selanjutnya uang akan datang dengan sendiri dan mereka pantas makmur secara terhormat." PMA datang tidak untung sendiri tetapi mereka jadi agent mendistribusikan kemakmuran kepada rakyat dan itu karena kemauan rakyat sendiri yang lebih memilih bersinergi daripada mengutuki PMA.
Apa yang akan dilakukan dalam KCN adalah seperti cerita diatas dengan membentuk sistem collateral provider dan fund provider dengan dukunga pasar agar supply chain sebagai binaan dapat kepastian penerimaan atas jerih payahnya berproduksi.
Supply Chain.
Supply Chain, China.
Saya punya teman, sejak tahun 2000 setelah pabrik garmennya bangkrut di Indonesia, dia memindahkan bisnisnya ke China, tepatnya di kota Shenzhen. Dia tidak punya pabrik di China. Tapi omzetnya sebagai exporter lebih besar dibandingkan dulu ketika dia punya pabrik di Indonesia. Bagaimana bisa ? ya dia memang punya relasi pasar yang luas di Amerika dan Eropa karena pengalamannya dalam business garmen dan eksport lebih dari 15 tahun. Itu sangat membantunya. Gimana ceritanya?
“ Dengan long term contract dari buyer saya bisa dapat facilitas untuk pengadaan barang. Saya datang ke shenzhen, china. Ketika itu tahun 2000an. Memang banyak orang korea, jepang, bahkan eropa melakukan bisnis di shenzhen. Umumnya usia mereka di bawah 40 tahun. Jadi bagaimana merealisasikan peluang menjadi uang tanpa modal besar? Apalagi di negeri orang. Teman di China menyarankan saya untuk mendatangi Export National Agency yang bertugas memberikan solusi pembiayaan ekspor. Dari Agency saya diberi skema pembiayaan supply chain yang terhubung dengan perbankan dan lembaga pembiayaan lain.
Atas rekomendasi Export national agency maka saya yakinkan buyer saya di eropa untuk menandatangani long term contract dengan saya. Mereka setuju dengan syarat pembayaran 6 bulan dalam bentuk usance LC. LC tersebut mensyarakatkan ada nya endorsement dari National agency China untuk setiap pencairan LC. Atas dasar LC tersebut saya mendatangi supply chain pakaian yang terdiri dari : pabrik Tenun, Pabrik Tektil dan Pabrik garmen, Pedagang Kapas, Produsen Bahan kImia. Kepada masing masing pabrik itu saya memberikan payment guarantee dalam bentuk LC yang di endorse oleh Agency. Saya juga memberikan Planning production , lengkap dengan timeline kepada masing masing supply chain. Mereka pelajari standard qualitas yang saya mau dan juga planning production dan delivery.
Selanjutnya saya monitor semua proses sampai jadi pakaian siap ekspor. Dan memang semua on time sampai pakaian bisa di kirim ke buyer di Eropa. Untuk busiess process tersebut, saya hanya butuh satu orang karyawan. Setiap bulan bisa ekspor 20 kontainer. Prosses tersebut dalam business disebut dengan istilah Makelon. Atau produsen tanpa punya pabrik. Hanya mengandalkan management supply chain dan financial support.”
Keliatannya prosesnya sangat rumit. Tidak ! Itu dilakukannya hanya dengan melibatkan karyawan 2 orang dikantornya yang kecil di Shenzhen. Setiap bulan dia bisa mengeksport Garmen 20 kontainer. Hebat, kan.
Kalau anda mempunyai Ipad selular maka ketahuilah bahwa didalam selular anda itu terdapat puluhan industry yang memasok berbagai komponen hingga dapat dirakit menjadi selular. Kalau anda di dalam kendaraan maka ketahuilah bahwa pada kendaraan itu terdapat berbagai industry yang memberikan dukungan hingga kendaraan itu utuh dan bisa dijalankan. Mengapa ? anda duduk dalam mata rantai supply industry yang rumit. Ban, body kendaraan , interior dan lainnya dihasilkan dari bahan baku minyak bumi atau nafta serta olefin. Masing masing material kendaraan itu merupakan part yang diproduksi oleh industry berbeda.
Semua produk yang kita nikmati untuk memanjakan hidup sebagai orang modern merupakan gabungan dari barbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai jenis usaha. Ini disebut dengan supply chain. Yang membuat ekonomi china tumbuh karena china memiliki supply chain yang terstruktur dan canggih serta lentur. Hampir 90% supply chain industry di China adalah usaha dalam negeri china sendiri. Akibatnya untuk menghasilkan produk eksport , belanja import china sangat rendah. Pertumbuhan ekonomi melahirkan ketahanan ekonomi nasional karena cadangan devisa yang terus meningkat. Berbeda dengan India dan negara lainnya, dimana peningkatan eksport diiringi oleh meningkatnya import. Akibatnya sedikit saja ada goncangan ekonomi maka langsung negara tersebut masuk dalam wilayah krisis. Hal ini karena negara tersebut lemah dalam hal supply chain.
Itu sebabnya kehebatan teman saya dalam mengenbangkan bisnisnya di China lebih disebabkan oleh kehebatan system supply chain di China.Karena terbukti usahanya selama 15 tahun di Indonesia justru membuat dia bangkrut. Karena di samping bunga bank yang tinggi juga terlalu banyak pungutan dari pejabat yang korup, dan yang lebih membuat usahanya tidak efisien adalah supply chain yang berkualitas terpaksa dari luar negeri. Untuk itu dia harus import. Nah ketika import , proses masuknya barang di gudang sangat ruwet karena harus melewati jalur birokrasi beacukai yang korup. Ongkosnya jadi sangat mahal dan waktu yang tidak sebentar. Karena itu , untuk mengamankan proses produksinya dia harus punya stok sedikitnya untuk tiga bulan.
Di china, menurutnya, bunga kredit export sangat rendah. Supply chain tersedia dimana saja dan selalu on time delivery, sehingga dia bisa membuat jadwal produksi dengan tepat dan juga jadwal eksport dengan tepat pula. Dia juga tidak perlu harus stok material karena barang selalu tersedia sesuai jadwal pesanan. Itu sebabnya banyak pabrik di China tidak mempunyai gudang besar untuk menyimpan material.Jadi benar benar efisien.
Di China, anda akan menemukan industry berkelas dunia seperti Siemen, Nokia, Samsung, Apple, SONY, SANYO, GE, Boeing , Audi, Mercy, Toyota dll. Hampir sebagian besar industry tersebut mendapatkan dukungan supply chain dari dalam negeri china yang sebagian besar mereka adalah Usaha Menengah dan Kecil. Profesor Zheng Yusheng berpendapat bahwa cara yang tepat untuk mengukur daya saing manufaktur tidak dengan membandingkan biaya tenaga kerja saja, namun dengan membandingkan rantai pasokan ( supply chain). Semakin handal supply chain maka semakin efisien proses produksi tersebut.
Kehandalan Supply chain inilah yang membuat ribuan pabrikan berkelas dunia dari manca Negara berdatangan ke china untuk membangun pabrik ( pusat produksi) atau memanfaatkan industry china untuk menjadi agent pemasaran diseluruh dunia. Ini tentu berdampak kepada pertumbuhan ekonomi karena dari terbangunnya pabrik akan menimbulkan dampak berganda dengan tumbuhnya usaha pendukung lainnya seperti jasa serta terserapnya angkatan kerja dalam jumlah besar.
Lantas bagaimana China bisa menyediankan supply chain tersebut? Menurut teman saya bahwa di China hampir semua industry hulu dikelola oleh BUMN. BUMN juga bertindak sebagai pengelola logistik hasil pertanian untuk memenuhi industri food processing dan medicine herbal industry. Pemerintah juga menyediakan Pusat Riset untuk mendukung usaha supply chain bagi industri high tech. Di Hulu inilah pemerintah melakukan subsidi terselubung dengan harga jual yang murah untuk memberikan dukungan berkembangnya usaha dihilir yang jumlahnya jutaan di seluruh pelosok china untuk menjadi bagian dari supply chain manufactur berkelas dunia. Untuk menjamin logistik bagi supply chain itu maka pemerintah menyediakan system transprotasi darat, laut dan udara yang sangat efisien. Sehingga dimanapun supply chain berada tidak akan menghambat kelancaran logistik. Ya itu semua karena kebijakan ekonomi china tidak partial tapi comprehensive dan integrated. Membangun memang seharusnya by design dan focus kepada hasil bukan pragmatis.
Pengalaman saya di China, supply chain china itu sudah terstruktur dan solid sekali. Hampir semua industri dari yang sederhana sampai yang high tech tersedia supply chain nya di China. Pembangunan supply chain itu by design bukan ditentukan oleh pasar. Jadi sangat lentur sekali. Karena di back up oleh negara. Kalau negara lain ingin menggeser China sebagai supplai China global, ya ubah dulu sistem negara. Jangan kapitalis tetapi komunis sosialis. Jangan ada lagi demokrasi bebas. Harus dengan kepemimpnan terpusat dan visioner ***
Mindset Yahudi
Waktu di Canton fair, saya amprokan dengan Daniel. Dia masih tetap sehat dan bugar diusia diatas 70 tahun. Penampilannya tetap sederhana. Saya kali pertama mengenalnya waktu di Rotterdam. Tahun 2008 saya pernah tinggal di Swiss beberapa waktu lama. Kalau weekend saya selalu ke Rotterdam ditemani supir saya. Entah mengapa saya suka tinggal di Rotterdam. Ini kota kecil namun udaranya bersih sekali. Karena sebagian besar orang menggunakan sepeda sebagai alat transfortasi. Angkutan umum juga tersedia berupa kereta listrik yang membelah kota. Masyarakatnya sangat ramah dan tidak nampak terburu buru seperti Hong kong dan China.
Di kota ini saya berkenalan dengan Daniel yang menghabiskan usia pensiunnya sebagai banker di Utrecht. Dia yahudi tulen. Orangnya ramah. Daniel di masa tuanya tinggal sendirian karena anaknya tinggal di Amerika sebagai banker. Ia hidup senang walau hartanya banyak namun dia tidak beli kapal pesiar atau rumah berkamar puluhan. Apartemennya di Utrecht hanya berukuran 45 meter. Jadi hidupnya sangat efisien. Mungkin termasuk Yahudi yang taat. Dia tidak makan babi, tidak minum alkohol dan tidak menyentuh wanita yang bukan muhrimnya walau itu sahabat dekatnya sekalipun. Bahkan menurut cerita dia disunat. Mengapa saya tertarik menulis tentang sahabat saya ini ? karena pemikirannya termasuk Yahudi yang moderat. Jadi bukan Yahudi yang kolot.
Di Hong Kong saya mengajaknya makan malam di Caffe & Bar di kawasan Wachai. Ikut bersama saya teman dari Malaysia. Kami melihat ada wanita bergerombol mendatangi Bar, salah satu teman saya nyeletuk “ mereka jauh jauh datang dari negerinya, hanya untuk jadi PSK ilegal. Kalau bukan karena kemiskinan tidak mungkin mereka mau datang ke Hong Kong. Itu karena di negerinya Tuhan tidak hadir, walau mereka beragama.”
Saya tersenyum.
“ Tuhan selalu hadir, kapan saja , dimana saja.” Kata Daniel. “ Jangan kamu lihat kemiskinan lantas kamu bilang Tuhan tidak hadir. Kamu lebih kafir dari Setan. Sejahat jahat setan, tidak pernah mengabaikan Tuhan. Tetap percaya kehadiran Tuhan dimana saja dan kapan saja.” sambungnya dengan tenang.
“ Tapi kemiskinan itu karena pemerintah zolim. Hanya memberi kesempatan kepada orang kaya saja.” Kata teman saya. Saya tersenyum. Karena dia berdialogh dengan mitra saya dari Malaysia, memang muslim yang taat.
“ Tadi Tuhan kamu keluhkan tidak hadir, sekarang pemerintah kamu keluhkan zolim. Di kapala kamu hanya ada mengeluh. Semua disalahkan.” Kata Daniel tangkas.
“ Saya tidak mengeluh, tapi saya bicara soal empati dan keadilan. “ mulai sewot teman saya.
“ Lantas kamu anggap Tuhan dan Pemerintah tidak punya empati dan keadilan. Hanya kamu yang peduli ?
“ Saya hanya mengingatkan. Itu aja”
“ Ya mengingatkan cara bersikap yang salah. Karena itu kalau besok ada orang bicara keadilan untuk si miskin kamu jadi follower. Besok ada orang bicara Tuhan kamu jadi Follower. Ketahuilah, hidup bukan retorika tapi perbuatan. Karena dengan retorika, bisnis atas nama keadilan dan Tuhan bisa mendatangkan uang dan kekuasaan. Dan kamu jadi follower dari profesional yang menjual retorika itu. Itulah yang terjadi di negara yang mayoritas beragama. Mereka brengsek daripada kapitalis. “ Kata Daniel dengan santai.
“ Tuhan itu Maha Adil dan Maha bijaksana. Tidak ada orang dilahirkan untuk jadi miskin dan dizolimi. Namun karena manusia diberi Tuhan hak Free Will maka setiap manusia punya pilihan menentukan sendiri jalannya. Karenanya sorga dan neraka tercipta, Kaya miskin terbentuk. Business dan economy class tersedia. Justru keadilan Tuhan itu ada karena selalu di dunia ini berpasangan. Setiap pilihan berkaitan dengan Mental kita sendiri.
Kami, yahudi mengejar harta namun tidak menumpuk harta non Produktif. 90% elite terkaya di dunia sekarang adalah orang Yahudi. Padahal kami minoritas. Tetapi istana dan rumah termewah di dunia adalah milik orang islam seperi Raja Arab, dan Brunei. Emas terbanyak dimiliki orang islam tapi penguasaan saham di bursa adalah Yahudi. Tempat ibadah terbanyak dimiliki orang Islam tapi penguasaan saham di perusahaan mulinasional adalah Yahudi. Ini soal pilihan.
Kami tidak hidup dalam simbol material: dalam bentuk harta, istana, kendaraan rubicon, lamborgini, alphard atau apalah dan tidak juga tempat ibadah bertebaran dimana mana. Tapi dalam bentuk seni berbagi dengan cara smart. Penguasaan saham lewat bursa memberikan kesempatan orang yang punya effort mentunaikan fungsi sosial perusahaan. Penguasaan saham di perusahaan secara langsung, satu cara mengaktualkan ide berbagi secara intelektual dan spiritual.
Dengan seni berbagi itu walau kami tidak punya negeri yang dirahmati Tuhan seperti kalian, tapi kami menjadi mesin berkembangnya perabadan. Kelaparan, kemiskinan di planet bumi ini terjadi karena pilihan pribadi manusia sendiri. Mereka dididik dari kecil harus utamakan retorika agama, dan sorga lebih utama. Tapi anehnya ketika mereka kalah bersaing mereka salahkan Tuhan dan Pemerintah. Padahal ketika mereka sibuk mengisolasi dirinya dari luar agar suci dan bersih, orang lain berjuang mengembangkan iptek dan pasar. Pilihan berbeda, tentu hasil juga berbeda.
Jadi kalau kalian mencintai Tuhan dan ingin meng aktualkan Tuhan, maka jangan jadikan materi sebagai Tuhan. Karenanya jauhi barang mewah berlebihan, apapun itu dan berbagilah, tetapi lakukan itu dengan smart.
Saya mampu beli rumah mewah atau mobil mewah tapi itu memakan ongkos mahal. Hasilnya apa ? hanya dipandang dan dibanggakan. Useless. Lebih baik beli apartemen yang kecil dengan ongkos murah. Kalau ingin sekali kali merasakan tinggal di Istana kami bisa tinggal di hotel berkelas diamond lengkap dengan layanan limo. Kalau ingin melihat dunia lain, kami bisa liburan dengan pesawat layanan first class tanpa perlu beli private jet. “ Kata Daniel membuat teman saya dari Malaysia terdiam dan menyimak.
“Lantas untuk apa uang banyak ?
“ Ya. jangan ditabung di bank. Itu cara idiot. Kamu bisa tempatkan di portfolio saham. Tanpa kerja kamu menikmati hasil kerja orang lain. Tanpa berlelah membangun usaha kamu memberikan kesempatan orang lapangan kerja. Lets money working for you. Tanpa disadari kamu juga memberikan bantuan bagi orang miskin dengan pajak yang dibayar oleh perusahaan yang sahamnya kamu punya. Dengan deviden yang kamu terima kamu bisa berbagi lewat pajak.
Berpuluh puluh tahun saya memburu uang akhirnya saya tidak butuh uang. Berpuluh tahun saya mengejar harta demi kehormatan akhirnya saya tidak butuh kehormatan. Mengapa ? time is money tapi faktanya justru kita tidak punya waktu di saat kita punya uang. Kita kumpulkan uang karena kawatir miskin. Tapi faktanya kita selalu kawatir harta berkurang. Jadi, intinya uang akan memenjarakan kebebasan kita kalau kita maknai uang adalah segala galanya. Tetapi kalau kita maknai uang hanyalah alat maka kita bisa menikmati hidup tanpa diperbudak uang. Tanpa kawatir menebarkan kesempatan kepada orang lain untuk berkembang, tanpa membuat kita bangkrut tentunya. Hidup itu secure bukan karena financial resource tetapi karena financial freedom. “ Kata Daniel. Saya melirik teman saya dari Malaysia yang nampak tersenyum.***
Cetak uang sebagai solusi?
Entah mengapa saya ingat akan Rudi. Dia sahabat saya dulu waktu masih kuliah. Walau kami beda universitas, namun dia sahabat diskusi saya soal Politik. Saya senang diskusi dengan dia. Dia bukan hanya menguasai materi soal politik, tetapi dia juga jago bicara untuk meyakinkan orang lain. Apalagi kalau sudah membahas buku Tan Malaka, Madilog. Sejak peristiwa Tanjung Priok, saya tidak pernah lagi bertemu dengan dia. Menurut teman dia sempat di tahan di Laksus Kramat IV. Tetapi engga jelas benar atau tidak.
Secara kebetulan suatu waktu saya bertemu dengan dia dalam salah satu seminar tentang pemberdayaan UKM. Kebetula dia adalah EO nya. Dia masih ingat aku, sementara aku sudah lupa. Tubuhnya gemuk dan gaya bicaranya masih sama seperti dulu. Namun idealisme semakin besar. Aku tidak mau bertanya apa kegiatan dia sekarang. Bagiku, dia akan selalu bisa hidup dalam situasi apapun. Karena dia memang mampu memukau banyak orang.
“ Saat sekarang tidak bisa lagi kita mengandalkan teori lama untuk mengurus ekonomi nasional. Kita terlalu lama di cekoki oleh sistem mata uang ala kapitalis, dan itu hanya menguntungkan AS dan negara seperti China. “ katanya di sela sela break seminar.
“ Jadi teori apa yang kamu tawarkan ?
“ Lupakan sistem lama. Kita ciptakan sistem batu.Cetak uang, dan gunakan untuk pembiayaan pembangunan. Tidak perlu hutang. Nanti setelah pembangunan selesai, itu akan menghasil nilai dalam bentuk proyek dan barang. Pada akhirnya proyek dan barang itu akan mengalir kembali ke BI dalam bentuk pajak dan nilai tambah. Uang kita bakar. Sehingga keseimbangan kembali terjadi. Gampang kan. Kenapa harus memilih cara dungu. “ Katanya berapi api.
“ Kalau kita cetak uang, bagaimana kita bisa membangun? Karena tidak ada satupun produk yang bisa dihasilkan tanpa dukungan supplai chain global. Contoh semen itu memang bahan baku utamanya dari alam. Tetapi linked product berupa portland dari Jerman. Apa iya jerman mau menjual produk dengan mata uang kita cetak begitu saja? Kan engga mungkin mau. Tanpa semen, engga ada proyek infrastruktur bisa dibangun.
Contoh lain lagi. Kalau kamu mempunyai Ipad selular , di dalam selular kamu itu terdapat puluhan industry yang memasok berbagai komponen hingga dapat dirakit menjadi selular. Kalau kamu di dalam kendaraan, pada kendaraan itu terdapat berbagai industry yang memberikan dukungan hingga kendaraan itu utuh dan bisa dijalankan. Kamu duduk dalam mata rantai supply industry yang rumit. Ban, body kendaraan , interior dan lainnya dihasilkan dari bahan baku minyak bumi atau nafta serta olefin. Masing masing material kendaraan itu merupakan part yang diproduksi oleh industry berbeda. Semua produk yang kita nikmati untuk memanjakan hidup sebagai orang modern merupakan gabungan dari barbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai jenis usaha dari seluruh dunia. Singkatnya tidak ada satupun negara di dunia ini bisa mandiri 100% untuk menghasilkan produk. Nah mereka jelas tidak mungkin menjual produk dengan mata uang lokal yang dicetak semaunya.” Kataku mencoba mencerahkan.
“ Tapi kan sudah ada billateral SWAP antar negara, yang bisa menggunakan mata uang lokal untuk traksaksi “
“ Benar. itu dengan satu syarat bila masing masing negara patuh kepada sistem keungan global “
“ Sistem keungan global, the Fed, penjajah itu ?
“ Bukan. The fed itu bagian dari sistem. Sama dengan BI. “
“ Jadi apa ?
“ Bank international for settlement. Di sini semua negara sepakat tentang cara bagaimana mengatur uang beredar , mengendalikan resiko sistem keuangan dan menjamin terjadinya transparansi dalam melaksanakan sistem keuangan. Semua diatur sangat detail. Sehingga tidak bisa setiap negara semaunnya mencetak uang. Contoh di Indonesia. Agar sistem keuangan dapat dikelola dan terjamin transparan. Otoritas keuangan tidak berada pada satu tangan. Tetapi terbagi tiga, yaitu Menteri Keuangan, BI dan OJK. Satu sama lain bersinergi namun mempunya tugas dan tanggung jawab berbeda. “
“ Wah wah..hebat kamu. Ternyata paham sekali kamu. “ Katanya tertawa. “ Coba uraikan secara sederhana, gimana negara dapatkan uang kalau APBN defisit, selain mencetak uang “ Lanjutnya. Saya tahu dia sedang mencoba menyudutkan saya lewat pertanyaan yang dianggapnya sulit kujawab.
“ Kalau APBN surplus tentu tidak ada masalah. Itu akan jadi tabungan pemerintah di BI. Tetapi kalau defisit, maka menteri keuangan harus mendapakan sumber dana menutupi defisit itu. Engga bisa Menkeu datang ke BI minta BI cetak uang. Itu too good to be true. Hanya ada di kerajaan utopia. Itu dilarang oleh UU.”
“ Jadi gimana?
“ Pemerintah bisa meminjam kepada World bank, ADB, Islamic Bank, dan lembaga multilateral. Harap maklum di semua lembaga multilateral itu pemerintah indonesia bukan hanya borrower tetapi juga shareholder. Jadi bukan mengemis utang. Itu biasa saja pinjam ke mitra. Tetapi pinjaman itu engga bisa dipakai menutupi belanja APBN akibat defisit. Itu hanya bisa untuk pembiayaan pembangunan yang berhubungan dengan ekonomi real atau ekspansi fiskal.”
“ Lantas darimana dapat pinjaman untuk menutupi kekurangan belanja APBN?
“ Ya, pemerintah mengeluarkan Bond atau surat utang negara dalam bentuk SUN atau SBN. Surat utang itu bisa bermata uang rupiah bisa juga bermata uang asing. Sampai saat ini SUN diterbitkan tanpa warkat (scripless securities). Pencatatan kepemilikan dilakukan secara elektronik. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, kegiatan penatausahaan yang mencakup pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen, serta agen pembayar bunga dan pokok SUN dilaksanakan oleh Bank Indonesia.”
“ Ok lah. Tekhnisnya gimana ?
“ Namanya surat utang, tentu ada ketentuan mengenai bunga atau kupon, jangka waktu, cara pembayaran bunga, dan cara pembayaran pokok. Bond itu diperjual belikan di pasar seperti komoditas pada umumnya. Yang mempengaruhi harga bond itu adalah suku bunga acuan BI. Harga ini menentukan yield ( imbal hasil ). Kalau harga naik, maka yield akan turun, begitupun sebaliknya ketika harga turun maka yield akan naik.”
“ Loh kenapa harga bond naik? Padahal suku bunga acuan BI turun”
“ Kembali lagi ini soal trust. Kalau suku bunga turun atau lebih rendah dari bunga obligasi itu artinya negara melalui BI memberikan dorongan agar dunia usaha bangkit, ekspansi kredit terjadi, pertumbuhan ekonomi akan naik. Kapastian bond terbayar engga perlu diragukan. Makanya bond diminati oleh banyak pembeli. Hukum demand and supply terjadi. Banyak permintaan, tentu harga naik. Walau karena itu yield turun, engga ada masalah bagi investor. Karena Bond itu portfolio fixed income bagi investor jangka panjang.”
“ Tapi itukan sama saja dengan menggadaikan negara. Yang menanggung nanti anak cucu kita.” katanya. Saya tersenyum.
“ Yang harus dipahami bahwa SUN itu bukan pinjaman bersifat sovereign guarantee atau menggadaikan kedaulatan negara, seperti halnya pinjaman G2G. Bond itu yang jadi jaminan adalah trust. Ukuran trust itu bukan sekedar trust. Tetapi ada indikator yang jadi patokan oleh investor. “
“ Siapa yang mengukur trust itu?
“ Ya lembaga rating international. Semua aspek sosial ekonom, politik sudah diperhitungkan oleh lembaga rating sehingga memberikan rating atas surat utang itu. Nah pasar bersikap atas rating itu. Kalau ratingnya bagus, tentu pasar menyerapnya. Kalau ratingnya jelek, pasar pasti menolak. Rasional sekali pertimbangannya. Apalagi dalam perjalananya bond itu juga dinilai oleh pasar CDS. Naik turun premium CDS menentukan resiko dari bond itu.
“ Bagaimanapun itu tetap utang dan harus dibayar. “
“ Benar. Tetapi tidak dalam pengertian kita orang awam, dimana pemberi pinjaman butuh pelunasan utang dari kita karena dia butuh uang tunai. Engga begitu. Surat utang negara itu sama dengan uang tunai. Orang tidak pernah mempermasalahkan kapan dibayar. dan engga pernah nagih. Karena kapanpun dia butuh uang tunai, dia bisa jual di pasar. Pasar selalu menerima. Namun negara harus menjaga komitment membayar bunga ( kupon) dan pelunasan. Ini masalah trust. “
“ Gimana caranya kalau uang tunai tidak ada untuk bayar bunga dan cicilan ? apakah negara harus jual asset ? seperti kasus 1998 ketika krismon? Katanya.
“ Oh tidak perlu. “
“ Mengapa ?
“ Perhatikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, SUN itu di samping untuk membiayai defisit anggaran juga berfungsi untuk menutupi kekurangan kas jangka pendek ( Cash flow). Artinya kalau negara cash flow nya terganggu untuk bayar bunga dan cicilan, ya pemerintah bisa menerbitkan SUN lagi. Dan dalam kondisi keuangan negara sehat, negara bisa melakukan refinancing.”
“ Caranya?
“ Dengan membeli kembali bond yang ada di pasar dan menerbitkan kembali bond dengan kupon yang lebih rendah dan jangka waktu lebih lama. Atau menukar bond bermata uang asing ke dalam SUN rupiah. sehingga dalam jangka panjang dapat menurunkan biaya pinjaman (cost of borrowings).”
“ Oh…Jadi bond itu bukan utang dalam arti gadai. Tetapi berhutang lewat sistem dimana likuiditasnya dijamin oleh Pasar. Sama dengan uang. Selagi orang percaya, maka bond itu akan terus berputar dari satu tangan ke tangan lainnya. Bagaimana orang bisa terus percaya?
“ Selagi pemerintah focus menjaga pertumbuhan ekonomi lewat investasi, produksi, konsumsi dan APBN/D tersalurkan untuk memperkuat fundamtental ekonomi, maka bond adalah solusi efektif sebagai sumber daya keuangan.”
“ Mengapa ?
" Ada empat alasannya. Pertama, pemerintah tidak perlu kawatir dengan defisit APBN bila ingin mencapai target pertumbuhan yang dikehendaki. Mekanisme bond sangat likuid untuk menutupi defisit. Engga perlu pakai lobi dengan lender atau negara kreditur. Karena sistemnya sudah estabilished. Kelembagaan juga sudah established
Kedua, pemerintah tidak perlu mengorbankan cash flow untuk pembangunan bila harus bayar utang dan bunga. Karena mekanisme bond menyediakan sumber pembiayaan untuk mengamankan cash flow tersebut. Dan lagi investor akan lebih senang bila pasokan obligasi terus bertambah di pasar. Karena bisa meningkatkan value portfolionya.
Ketiga, mekanisme Surat utang negara ( bond), bukan sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan. Sumber utama APBN tetap berasal dari pajak , bagi hasil tambang dan lain lan. SUN hanya dipakai untuk menutupi defisit, dan batasan ( pagu ) yang dibolehkan sesuai UU, adalah 3% dari PDB. Kalau ada perubahan pagu defisit, harus izin dari DPR. Sementara sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) maksimum sebesar 60%. Jadi pengawasannya sangat ketat dan konstitusional. Engga bisa direkayasa. Sangat transparan.
Keempat, dengan penerbitan Bond, memaksa pemerintah transparan dalam mengelola keuangan negara. Investor selalu mengawasi segala aspek terhadap kinerja pemerintah. Seperti misal, investor akan melihat berapa CPI ( Corruption perception index) kita. Semakin buruk index CPI semakin besar resiko Bond dan tentu semakin tinggi yield nya. Ini engga sehat. Pemerintah juga harus menjaga performance bisnis index seperti ease of doing business index , untuk memastikan pertumbuhan bisnis berkembang. Pemerintah juga harus meningkatkan Logistics Performance Index (LPI) agar investasi dan produksi tumbuh. Tentu pemerintah juga harus menjaga fundamental ekonomi dari sisi tingkat inflasi, cadangan devisa, neraca berjalan, dan defisit primer dll. Kalau ada orang tidak setuju negara berhutang dengan skema bond dan lebih memilih pinjam ke negara kreditur, itu artinya dia tidak ingin negara transparan dan lebih ingin negara jadi jongos asing.
Anda bisa lihat fakta seperti Jepang, AS, Hong Kong, Korea, Singapore, Utang mereka sangat besar. Lebih besar dari Indonesia. Bahkan Jepang dan AS tingkat utang diatas 100% dari PDB. Aman saja. Mengapa ? karena semua indikator ekonomi yang saya sebutkan diatas bagus. Pasar percaya dan mereka terus berhutang sebagia bagian dari sistem keuangan mereka untuk meningkatkan kemakmuran.”
“ Jadi semakin besar negara itu sukses menerbitkan bond (SUN) semakin tinggi tingkat kepercayaan publik ( dalam dan luar negeri). Kepercayaan itu bukan karena politik pencitraan atau lobi politik ke negara creditur, atau karena jongos asing, tetapi karena sistem yang established dan akuntabel serta credible. “ Katanya menyimpulkan.
“ Tepat sekali. Itulah ciri khas negara modern. Di mana utang bukan kutukan tetapi berkah trust sebagai sumber uang yang tak pernah habis. Kata kuncinya kerja dan kerja. Orientasi ekonomi kepada produksi bukan konsumsi.” kata saya dan dia tercerahkan.
“ Terimakasih. Ternyata selama ini pemahaman saya salah.Ternyata engga sesederhana itu soal keuangan dan moneter.”
“ Engga usah pusing soal sistem. Yang penting focus bagaimana bisa berproduksi. Kita harus belajar dari China bagaimana bisa menghasilkan produk yang murah. Kita harus belajar dari AS bagaimana inovasi tekhnologi dan menguasai pasar. Belajar dari Eropa bagaimana membangun sistem yang sehat dan akuntable. Kita belajar dari Jepang bagaimana bisa unggul dalam semangat team work. Belajar dari Korea bagaimana menghitung biaya dan menguasa know how process produksi. Begitulah kalau ingin unggul dalam peradaban. Bukannya mengutuki sukses orang tetapi belajar dari kesuksesan orang lain” Kata saya.
Dia mengangguk. Entah paham atau tidak. Saya harus segera berlalu karena ada janji untuk urusan lain.***
Mystery of Capital